2,507 research outputs found

    On the embeddability of certain infinitely divisible probability measures on Lie groups

    Full text link
    We describe certain sufficient conditions for an infinitely divisible probability measure on a class of connected Lie groups to be embeddable in a continuous one-parameter convolution semigroup of probability measures. (Theorem 1.3). This enables us in particular to conclude the embeddability of all infinitely divisible probability measures on certain Lie groups, including the so called Walnut group (Corollary 1.5). The embeddability is concluded also under certain other conditions (Corollary 1.4 and Theorem 1.6).Comment: 24 page

    Effect of Image Motion on Image Quality in the High Speed Camera

    Get PDF
    The effects of image motion with aperture variation in a high speed camera have been described by Dubovic for special cases. In this paper a generalised approach based on the concept of transformation by two systems given by O'Neill is discussed

    Phenotypic Expression of “Sidodadi” Robusta Coffee Clone Grown at Three Different Altitudes

    Full text link
    Coffee "Sidodadi" is the Robusta coffee clone, selected by farmers, widely developed in the Bengkulu region. The clones are distributed at different altitudes, i.e. 600, 900, and 1,200 m asl and presumably have different phenotyphic expression due to different growth environment. This study aimed to determine the influence of altitudes on the phenotypic expression of coffee "Sidodadi". The study was conducted at (1) 600 m asl (Sukarami subdistrict, Bermani Ulu district, Curup Regency), (2) 900 m asl (Airsempiang subdistrict, Kabawetan district, Kapahiang Regency), and (3) 1,200 m asl (Airles subdistrict, Muara Kemumuh District, Kapahiang Regency), from January 2014 to October 2015 with a survey method. A total of 5 trees were randomly assigned to each experimental unit and each was repeated 5 times. Phenotypic characters observed including vegetative morphology and yield components (data obtained using the difference test of two average t-Students on the 5% level), caffeine content, and cupping-test score. The sample of coffee beans used was 500 g with a water content of 10%–10.9% taken at three different altitudes. The results showed a significant effect of altitude on vegetative growth and yield components of "Sidodadi" Robusta coffee. Altitude of 1.200 m asl produces vegetative, generative, and higher-yielding coffee yields, but with lower caffeine content than those grown at 600 and 900 m asl. Meanwhile, the best flavor quality with a score of 85.25 is indicated by "Sidodadi" Robusta coffee grown at an altitude of 900 m asl which delivered high body, long aftertaste, dark chocolate aroma, and caramelly flavor

    Peran Kesadaran Metakognitif terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk menelaah peran kesadaran metakognitif terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah telaah naratif (narrative review) hasil penelitian terdahulu yang telah dipublikasikan pada jurnal Internasional yang terindeks scopus, index copernicus, thomson reuters dan web of science (clarivate analytics) lima tahun terakhir dari tahun 2012-2017. Data diperoleh dari database online pengindeks jurnal. Hasil menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara kesadaran metakognitif dengan kemampuan pemecahan masalah matematis. Berdasarkan hasil tersebut, kesadaran metakognitif mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses kegiatan pemecahan masalah matematika

    EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL BIDANG KARIR TERHADAP PEMAHAMAN DIRI SISWA

    Get PDF
    Pemahaman diri pada dasarnya merupakan pemahaman keseluruhan kepribadiannya dengan segala latar belakang dan interaksinya dengan lingkungannya. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Dalam penelitian ini menggunakan model penelitian Pre-Experimental Dsign dengan menggunakan model one-Group Pretest-Posttest Design. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA2 sebanyak 26 siswa. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah angket dan observasi.Dari hasil analisis data menunjukkan nilai rata-rata pre-test 35,86 yang termasuk dalam kategori sedang, skor terendah 32 dan skor tertinggi 42. Sedangkan nilai rata-rata post-test 40,91 termasuk dalam kategori tinggi, skor terendah 37 dan skor tertinggi 51. Hasil uji T dengan nilai thitung 6,74 ttabel 2,086 ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pre-test dan hasil post-tes. Dari hasil perhitungan rata-rata skor dan uji T yang telah dilakukan terhadap pemahaman diri siswa kelas XI IPA2 sebelum mendapatkan layanan dan sesudah mendapatkan layanan bimbingan klasikal, pemahaman diri siswa mengalami peningkatan dan terdapat perubahan yang signifikan pada pemahaman diri siswa

    Pengaruh Gender terhadap Pengambilan Keputusan di Lingkungan Kerja

    Full text link
    In a work environment, employees from the staff level to top management once confront a problem that requires decision-making. Gender is a very influential factor in decision making. Gender defined here is not “gender”. It is the attitudes or attributes of a man or woman that can change over time and working conditions. This study aims to determine the effect of employee gender differences, knowing the ability of employee decision making and to know how much influence gender to decision making in the working environment of PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Purbaleunyi Branch. The research method used is descriptive analysis, classical assumption test, correlation analysis, simple regression analysis, and hypothesis test. The sample in this study were 114 respondents consisting of employees of data processing, staff, up to senior officer. Data collection was done by distributing questionnaires and interviewing employees. Based on the results of data, gender and decision making are in good category. The conclusion of this research is gender influence toward decision making 57,3%. Dalam lingkungan kerja, karyawan dari tingkat staf hingga manajemen puncak pernah berhadapan dengan suatu masalah yang membutuhkan pengambilan keputusan. Gender merupakan faktor yang sangat berpengaruh dalam pengambilan keputusan. Gender yang diartikan disini bukanlah “jenis kelamin”. Namun, merupakan sikap atau sifat yang dimiliki seorang pria ataupun wanita yang dapat berubah seiring berjalannya waktu dan kondisi lingkungan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak perbedaan gender karyawan, mengetahui kemampuan pengambilan keputusan karyawan dan mengetahui berapa besar pengaruh gender terhadap pengambilan keputusan di lingkungan kerja PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Purbaleunyi. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif, uji asumsi klasik, analisis korelasi, analisis regresi sederhana, dan uji hipotesis. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 114 responden yang terdiri dari karyawan data processing, staf, hingga senior officer. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner dan mewawancarai karyawan. Berdasarkan hasil olah data, gender dan pengambilan keputusan berada pada kategori baik. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu adanya pengaruh gender terhadap pengambilan keputusan sebesar 57,3%

    Natural and managed soil structure: On the fragile scaffolding for soil functioning

    Get PDF
    Soil structure in natural systems is a product of complex interactions between biological activity, climate and soil minerals that promote aggregation and accumulation of biopores. In arable lands, the management of soil structure often requires the mechanical fragmentation of hardened soil to improve seedbed, control weeds and bury plant residue. Despite difficulties in defining and quantifying soil structure, its critical role is evidenced by loss of productivity when natural structure is perturbed (e.g. compaction) and the long history of tillage in agriculture. To overcome persistent ambiguities among scientific disciplines regarding definition and function of soil structure, we propose a framework for distinguishing managed and natural soil structure based on their different formation processes and functions. Natural soil structure preserves ecological order and legacy that promotes biopore reuse, stabilizes foodwebs and protects soil organic carbon (SOC). The contribution of net primary productivity of natural lands to soil structure forming processes makes it a useful (surrogate) metric of soil structure. The benefits of managed soil structure for crops are quantified indirectly via comparisons with no-till farming under similar conditions. The levels and trends of SOC are useful metrics for the status of natural and managed soil structure. The systematic consideration of soil structure state in natural and arable lands using suitable metrics is a prerequisite for rational decisions related to land management and ensuring sustainable functioning of a fragile and central resource such as soil

    INOVASI PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN PEMBANGUNAN DESA ESSANG SELATAN

    Get PDF
    Desa sebagai suatu organisasi pemerintahan yang secara politis memiliki kewenangan tertentu untuk mengurus dan mengatur warga atau komunitasnya. Dengan posisi tersebut, desa memilikiperan yang sangat penting dalam menunjang kesuksesan pemerintahan pusat dan pembangunan nasional secara luas. Desa menjadi garda terdepan dalam menggapai keberhasilan dari segala urusan dan program-program dari pemerintah. Penyelenggaraan pemerintahan desa dijelaskan merupakan subsistem dari sistem penyelenggaraan pemerintahan, sehingga desa memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakatnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui langkah-lngkah inovasi pemerintah desa dalam meningkatkan pembangunan di Desa Essang Selatan Kecamatan Essang Kabupaten Kepulauan Talaud, dengan menggunakan teknik penelitian kualitatif, diharapkan mendapatkan jawaban terhadap permasalahan penelitian ini, sedangkan hasil penelitian menunjukkan bahwa inovasi meningkatkan kelembagaan masyarakat di tingkat desa dalam penyusunan perencanaan pembangunan secara partisipatif, dan meningkatkan keterlibatan seluruh elemen masayarakat dalam memberikan makna dalam perencanaan pembangunan.Kata Kunci : Inovasi, Pemerintah Desa, Pembangunan
    corecore