4 research outputs found

    GEOLOGI DAN KEMOSTRATIGRAFI UNSUR PADA BATUAN SEDIMEN LAUT DALAM FORMASI TOTOGAN, KECAMATAN SADANG, JAWA TENGAH

    Get PDF
    Dijumpainya pengkayaan unsur Logam Tanah Jarang (LTJ) dan Ytrrium (Y) pada endapan lempung sedimen laut dalam di daerah Pulau Minamitorishima, Jepang melatarbelakangi penelitian ini dengan menerapkan hipotesis yang sama kepada endapan sedimen laut dalam yang sudah terlithifikasi dan tersingkap ke permukaan sebagai batuan. Salah satu lokasi dijumpainya batuan sedimen laut dalam yaitu pada Formasi Totogan di Desa Seboro, Kecamatan Sadang, Kebumen, Jawa Tengah, terendapkan sebagai endapan olisostrom melange sedimenter. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi geologi daerah Seboro dan sekitarnya, serta meneliti trend kandungan unsur batuan berupa unsur utama, unsur jejak, unsur LTJ & Y, kemudian dilakukan pembagian zona korelasi kemostratigrafi (unit kemozone) untuk mengidentifikasi potensi serta karakteristik unsur-unsur tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pemetaan geologi dan korelasi kemostratigrafi yang sebelumnya dilakukan evaluasi kemostratigrafi berupa analisis kandungan unsur, analisis faktor pengkayaan (FP), analisis multivariat, dan analisis kurva silang dari data konsentrasi unsur hasil analisis geokimia anorganik X-Ray Fluoresence (XRF) dari 15 sampel batuan yang diambil pada lintasan Pengukuran Penampang Stratigrafi (PPS) jalur K.Sogan, Formasi Totogan dengan jarak terukur berkisar 625 m, interval pengambilan sampel 25-30 m. Hasil analisis menunjukan ketidaksesuaian dengan hipotesis awal, yaitu tidak dijumpainya konsentrasi unsur LTJ pada sampel batuan, namun dijumpai unsur Ytrrium (Y) dan Scandium (Sc) yang disetarakan dengan unsur LTJ. Rekonstruksi sejarah geologi dilakukan dari hasil analisis kondisi morfologi, struktur geologi, dan stratigrafi, kemudian korelasi kemostratigrafi  yang telah dilakukan  menghasilkan  5  unit  kemozone  yang  memiliki  karakteristik grafik konsentrasi unsur yang berbeda tiap unitnya.The discovery of enrichment in Rare Earth Metals (LTJ) and Yttrium (Y) elements in deep-sea sedimentary clay deposits in the Minamitorishima Island area, Japan is the background for this research by applying the same hypothesis to deep-sea sedimentary deposits that have been lithified and exposed to the surface as rocks. One of the locations where deep-sea sedimentary rocks were found is in the Totogan Formation in Seboro Village, Sadang District, Kebumen, Central Java, deposited as sedimentary melange olisostrom deposits. This research aims to determine the geological conditions of the Seboro area and its surroundings, as well as examine trends in the content of rock elements in the form of main elements, trace elements, REE & Y elements, then divide the chemostratigraphic correlation zones (chemozone units) to identify the potential and characteristics of these elements. The method used in this research is geological mapping and chemostratigraphic correlation which previously carried out chemostratigraphic evaluation in the form of element content analysis, enrichment factor (FP) analysis, multivariate analysis, and bivariate analysis of element concentration data resulting from inorganic X-ray fluorescence (XRF) geochemical analysis. ) from 15 rock samples taken on the K.Sogan Cross-Section Stratigraphic Measurement (PPS) route, Totogan Formation with a measured distance of around 625 m and, a sampling interval of 25-30 m. The results of the analysis showed a discrepancy with the initial hypothesis, namely that there were no concentrations of REE elements found in the rock samples, but Yttrium (Y) and Scandium (Sc) elements were found which were equivalent to REE elements. Reconstruction of geological history was carried out from the results of analysis of morphological conditions, geological structure, and stratigraphy, then the chemostratigraphy correlation that was carried out resulted in 5 chemozone units which have different element concentration graph characteristics for each unit

    OPTIMALISASI WEBSITE SEBAGAI MEDIA INFORMASI WARGA PADA DESA LIMBASARI PURBALINGGA

    Get PDF
    Aktivitas digital saat ini sudah menjadi kebiasaan warga. Dari warga perkotaan hingga perdesaan saat ini terbiasa dengan aktivitas digital. Pencarian informasi pada internet merupakan aktivitas yang tergolong menjadi aktivitas digital. Informasi merupakan kebutuhan sehari-hari untuk dapat mengetahui suatu kedaan, begitu pula informasi tentang suatu daerah atau desa menjadi sesuatu yang dibutuhkan oleh warga. Website pemerintah desa merupakan alat yang sangat baik sebagai media komunikasi dan informasi kepada warga desa. Selain sebagai media informasi kepada warga website pemerintah desa juga dapat digunakan sebagai media mempromosikan wisata yang ada pada desa tersebut. Penggunaan website pada pemerintah desa menjadi sangat penting pada era digital saat ini. Pada pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan ini bertujuan untuk dapat mengoptimalisasi website Desa Limbasari, Kecamatan Bobotsari, Purbalingga. Sebelumnya diketahui website yang digunakan pada oleh pemerintah Desa Limbasari masih memiliki tampilan yang kurang informatif dan tidak dirawat dengan baik sehingga diperlukan peningkatan dari sisi tampilan dan konten yang diberikan. Dari hasil optimalisasi yang dilakukan oleh tim pengabdian kepada masyarakat didapatkanlah pembaruan dari website Pemerintah Desa Limbasari yang lebih baik. Peningkatan ini tercermin tadi adanya data statistik warga limbasari dan hasil kuesioner yang menunjukan peningkatan kepuasan dari warga limbasari dari informasi dan tampilan yang ada pada website pemerintah Desa Limbasari, Kecamatan Bobotsari, Purbalingga

    Interpretasi Struktur Geologi Berdasarkan Fault Fracture Density (FFD) dan Implikasinya Terhadap Potensi Likuefaksi di Daerah Kalibening, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah

    Get PDF
    ABSTRAK Keberadaan struktur geologi sering dikaitkan dengan bencana tanah longsor dan gempa bumi. Daerah Kalibening merupakan lokasi yang cukup menarik untuk dilakukan penelitian terkait hal tersebut. Daerah ini tersusun atas satuan batuan berumur Pleistosen dan Resen. Berdasarkan stratigrafinya, batuan tersebut terpotong oleh struktur sesar. Hal ini berarti menjadikan sesar di daerah tersebut termasuk dalam kategori sesar aktif. Morfologi yang tinggi dengan suatu cekungan di tengahnya mengindikasikan bahwa daerah tersebut pembentukannya dipengaruhi oleh sesar. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pola struktur geologi yang mengontrol daerah penelitian. Untuk menentukan pola struktur geologi, digunakan metode pemetaan struktur Fault Fracture Density (FFD) yang dikombinasikan dengan peta residual anomali Bouguer dan peta kelurusan hillshade. Secara umum, hal yang paling penting dalam mempelajari struktur geologi adalah geometri elemen struktur. Model konseptual struktur geologi selanjutnya digunakan untuk menganalisis potensi likuefaksi yang ada pada daerah penelitian. Interpretasi struktur menunjukkan adanya sesar mendatar dekstral yang diikuti sesar-sesar penyerta dan cekungan pull-apart yang diduga merupakan hasil pensesaran normal yang timbul dari mekanisme strike-slip. Sesar mendatar dekstral ini menghasilkan cekungan yang terisi oleh sedimen lepas yang rentan mengalami likuefaksi jika terjadi gempa bumi dan gerakan tanah. Kajian ini menyimpulkan bahwa daerah Kalibening rentan terjadi likuefaksi karena adanya pergerakan sesar mendatar dekstral, sedimen lepas yang mendominasi daerah penelitian, dan muka air tanah yang dangkal. ABSTRACT The existence of geological structures is often associated with landslides and earthquakes. The Kalibening area is an interesting location for research on that purpose. This area is composed of Pleistocene and Recent rocks units. Based on its stratigraphy, the rocks in the area are truncated by fault structure. It means that the fault in the area is categorized as an active fault. The high morphology and a basin existence on its center indicate that the area formation was controlled by faults. The research is carried out to determine the trend of the geological structures that control the study area. To determine the trend of the geological structure, a structural mapping method of Fault Fracture Density (FFD) map combined with the Bouguer anomaly residual map and hillshade lineaments map is used. In general, the most important thing in the study of structural geology is the geometry of the structural elements. The conceptual model of geological structures is subsequently used to analyze the liquefaction potential of the study area. The interpretation of the structures shows the existence of dextral strike-slip fault followed by companion faults and pull-apart basin that is inferred as the result of normal faulting in the strike-slip mechanism. The dextral strike-slip fault produces a basin filled with loose sediment that is prone to liquefaction in the event of an earthquake and ground motion. This study concludes that the Kalibening area is prone to liquefaction due to the existence of the movement of dextral strike-slip fault, loose sediments that dominate the study area, and shallow groundwater table

    Kelayakan Geosite dan Geomorphosite Kawasan Desa Wisata Limbasari sebagai Potensi Geowisata Desa Limbasari

    Get PDF
    Desa Limbasari secara geografis terletak di Kecamatan Bobotsari Kabupaten Purbalingga. Desa Limbasari merupakan salah satu desa wisata yang baru di Kabupaten Purbalingga. Desa ini mempunyai potensi yang besar untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata dalam segi wisata kebumian dan geoheritage. Daya tarik wisata yang ada berupa River Tubing, landscape pegunungan batuan gunung api yang terdapat batu jasper hijau “nogo sui”, dan situs kebudayaan prasejarah. Di samping itu keunikan budaya serta sejarah masyarakat juga menjadi daya tarik bagi masyarakat perkotaan. Tujuan dari pengabdian masyarakat adalah mengulas kelayakan geosite dan geomorphosite di Desa Limbasari sebagai sebuah solusi bagaimana memanfaatkan kekayaan geologi beserta berbagai dinamikanya untuk kegiatan wisata edukasi dan ekonomi yang berwawasan lingkungan. Metode yang digunakan adalah pemetaan potensi geologi sebagai kawasan wisata, inventarisasi pada lokasi yang mempunyai cagar budaya dan sejarah serta wawancara dengan pihak terkait dan studi literatur. Dari hasil kelayakan di kawasan wisata Limbasari mempunyai nilai kelayakan antara 47.5% - 73.5%. Dengan demikian, Kawasan Desa Wisata Limbasari, Kabupaten Purbalingga layak menjadi objek geowisata dengan aspek penilaian didasarkan pada nilai kuantifikasi berbagai keindahan antara alam dan proses geologi yang mengontrol terbentuknya obyek geowisata tersebut.Limbasari Village is geographically located in Bobotsari Subdistrict, Purbalingga Regency. Limbasari Village is one of the new tourism villages in Purbalingga Regency. This village has great potential to be developed as a tourist destination in terms of earth tourism and geoheritage. The tourist attractions are River Tubing, mountainous volcanic mountain landscape with green jasper stone "nogo sui", and prehistoric cultural sites. In addition, the cultural and historical uniqueness of the community is also an attraction for urban communities. The purpose of this study is to review the potential of Geotourism and geoheritage in the Village of Limbasari as a solution to how to utilize the rich geological and cultural sites along with various dynamics for educational activities that are environmentally friendly education and economy. The method used in this study is the mapping of geological potential as a tourist area, an inventory of locations that have cultural and historical reserves as well as interviews with relevant parties and literature studies. From the results of research in the tourist area Limbasari has a feasibility value between 47.5% - 73.5%. Thus, the Limbasari Tourism Village Area, Purbalingga Regency deserves to be a geotourism object with the assessment aspect based on the quantification value of various beauties between nature and the geological process that controls the formation of the geotourism object
    corecore