3 research outputs found

    Program Bimbingan Belajar Sebagai Upaya Penangganan Learning Loss Selama Pembelajaran Daring Di SMP Negeri 3 Lolowau

    Get PDF
    Pandemi Covid-19 mewabah di Indonesia pada awal tahun 2020 sehingga pemerintah Indonesia menetapkan peraturan bekerja dari rumah atau dikenal dengan Work From Home. Demikian juga halnya dalam pembelajaran yang dilakukan dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ) secara daring.  Dalam kegiatan pembelajaran daring peserta didik mengalami banyak kendala antara lain keterbatasan waktu karena orang tua harus bekerja, keterbatasan kemampuan orang tua dalam melakukan pendampingan, keterbatasan sarana dan prasarana penunjang pembelajaran secara online dan kendala lainya adalah kurang maksimalnya jaringan internet secara khusus di daerah pedesaan. Dampak dari PJJ ini adalah  terjadinya situasi dimana peserta didik kehilangan pengetahuan dan keterampilan atau kemunduran secara akademis yang dikenal dengan istillah learning loss. Pemulihan dari learning loss dilakukan melalui program pengadian masyarakat (PKM) melalui bimbingan belajar. PKM ini dilaksanakan di daerah Desa Amuri Kecamatan Lolowa’u Kabupaten Nias Selatan Provinsi Sumatera Utara. Kegiatan bimbingan belajar  yang dilaksanakan berdasarkan pada tingkat kebutuhan belajar siswa dengan pendekatan secara personal dengan siswa. Hasil dari bimbingan belajar yang dilaksanakan menunjukkan hasil yang positif. Hasil tersebut dapat dilihat dari respon siswa yang antusias dalam mengikuti pembelajaran khusunya pada kegiatan praktikum IPA, bahasa inggris dan praktikum mata pelajaran lainnya yang tidak diperoleh selama PJJ. Siswa merasa terbantu dalam mengejar ketertinggalannya dan guru menjadi lebih maksimal dalam melanjutkan materi pembelajaran dalam suasana belajar tatap muka saat ini

    Program Bimbingan Belajar Sebagai Upaya Penangganan Learning Loss Selama Pembelajaran Daring Di SMP Negeri 3 Lolowau

    Get PDF
    Pandemi Covid-19 mewabah di Indonesia pada awal tahun 2020 sehingga pemerintah Indonesia menetapkan peraturan bekerja dari rumah atau dikenal dengan Work From Home. Demikian juga halnya dalam pembelajaran yang dilakukan dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ) secara daring.  Dalam kegiatan pembelajaran daring peserta didik mengalami banyak kendala antara lain keterbatasan waktu karena orang tua harus bekerja, keterbatasan kemampuan orang tua dalam melakukan pendampingan, keterbatasan sarana dan prasarana penunjang pembelajaran secara online dan kendala lainya adalah kurang maksimalnya jaringan internet secara khusus di daerah pedesaan. Dampak dari PJJ ini adalah  terjadinya situasi dimana peserta didik kehilangan pengetahuan dan keterampilan atau kemunduran secara akademis yang dikenal dengan istillah learning loss. Pemulihan dari learning loss dilakukan melalui program pengadian masyarakat (PKM) melalui bimbingan belajar. PKM ini dilaksanakan di daerah Desa Amuri Kecamatan Lolowa’u Kabupaten Nias Selatan Provinsi Sumatera Utara. Kegiatan bimbingan belajar  yang dilaksanakan berdasarkan pada tingkat kebutuhan belajar siswa dengan pendekatan secara personal dengan siswa. Hasil dari bimbingan belajar yang dilaksanakan menunjukkan hasil yang positif. Hasil tersebut dapat dilihat dari respon siswa yang antusias dalam mengikuti pembelajaran khusunya pada kegiatan praktikum IPA, bahasa inggris dan praktikum mata pelajaran lainnya yang tidak diperoleh selama PJJ. Siswa merasa terbantu dalam mengejar ketertinggalannya dan guru menjadi lebih maksimal dalam melanjutkan materi pembelajaran dalam suasana belajar tatap muka saat ini

    Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi IPA di kelas VIII-1 SMP Negeri 4 Medan. Penelitian ini menerapkan Model Pembelajaran Koooperatif tipe Two Stay Two Stray menggunakan Metode Penelitian Tindakan Kelas (actioan research), yang dilaksanakan dalam II Siklus. Setiap siklus memiliki tahapan yaitu Perencanaan, Pelaksanaan, Observasi dan Refleksi. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 14 laki-laki dan 14 perempuan dengan jumlah keseluruhan 28 peserta didik. Pada pelaksanaan tindakan siklus I di dapatkan hasil yaitu 15 peserta didik tuntas KKM 70 dengan nilai rata-rata 53,57% dan 13 peserta didik lainnya belum tuntas KKM dengan nilai rata-rata  46,43%. Sedangkan tindakan siklus II, didapatkan hasil yaitu 23 peserta didik tuntas KKM 70 dengan nilai rata-rata 82,15% dan 4 peserta didik lainnya belum tuntas KKM dengan nilai rata-rata 17,85%. Maka dalam hal ini di simpulkan bahwasanya penerapan model pembelajaran Two Stay Two Stray dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik
    corecore