14 research outputs found

    Pengaruh Latihan Chest Pass Medicine Ball dan Kekuatan Lengan Terhadap Ketepatan Passing Atlet UKM Bola Basket Putra Universitas Negeri Yogyakarta

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan pengaruh antara latihan medicine ball 1 kg dan latihan medicine ball 2 kg terhadap ketepatan passing atlet UKM bola basket putra Universitas Negeri Yogyakarta, (2) perbedaan pengaruh kekuatan lengan tinggi dan kekuatan lengan rendah terhadap ketepatan passing atlet UKM bola basket putra Universitas Negeri Yogyakarta, dan (3) interaksi antara latihan medicine ball (1 kg dan 2 kg) dan kekuatan lengan (tinggi dan rendah) terhadap ketepatan passing atlet ukm bola basket putra Universitas Negeri Yogyakarta. Metode penelitian ini adalah eksperimen kuasi dengan rancangan faktorial 2 x 2. Populasi penelitian ini adalah atlet UKM bola basket putra Universitas Negeri Yogyakarta yang berjumlah 37 atlet. Sampel penelitian ini 20 atlet yang diambil dengan teknik purposive sampling. Instrumen untuk mengukur kekuatan lengan dengan menggunakan tes push up dan untuk mengukur ketepatan passing bola basket menggunakan AAHPERD passing test. Teknik analisis data yang digunakan adalah ANOVA dua jalur pada taraf signifikan α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada perbedaan pengaruh antara latihan chest pass medicine ball 1 kg dan latihan chest pass medicine ball 2 kg terhadap ketepatan passing atlet ukm bola basket putra universitas negeri yogyakarta, terbukti dari nilai p = 0,000 < 0,05, latihan chest pass medicine ball 1 kg lebih tinggi (baik) dibandingkan dengan metode latihan medicine ball 2 kg, (2) Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara atlet yang memiliki kekuatan lengan tinggi dan kekuatan lengan rendah terhadap ketepatan passing atlet UKM bola basket putra UNY. Ketepatan passing atlet yang memiliki kekuatan lengan tinggi lebih baik dari atlit yang memiliki kekuatan lengan rendah, terbukti dari nilai p = 0,000 < 0.05, dan (3) ada interaksi yang signifikan antara latihan chest pass medicine ball dan kekuatan lengan (tinggi dan rendah) terhadap ketepatan passing atlet ukm bola basket putra UNY, terbukti dari nilai p = 0,002 < 0,05

    COMPRESSIVE SAMPLING BERBASIS DCT-DWT UNTUK KOMPRESI WATERMARK PADA WATERMARKING AUDIO MENGGUNAKAN DCT-SVD

    Get PDF
    Watermarking adalah cara menyembunyikan atau menanamkan data atau informasi ke dalam suatu data digital lainnya tanpa diketahui keberadaannya oleh indera manusia (penglihatan maupun pendengaran) untuk melindungi hak cipta dan keasliandata. Teknikaudiowatermarkingmemilikiduatahapyaituembeddingdan extracting. Sinyal audio yang telah diekstrak harus tahan terhadap serangan seperti ?ltering, modi?cation, noise, compression, dan speed change. Pada penelitian ini, telah digunakan skema dengan metode utama yang mengkombinasikan metode transformasi Discrete Cosine Transform (DCT) dan Discrete Wavelet Transform (DWT) pada Compressive sampling, kemudian Discrete Cosine Transform (DCT) dan Singular Value Decomposition (SVD) pada audio watermarking untuk mendapatkan suatu robustness yang baik berdasarkan parameterpenilaiansepertiSNRdanBER.Tujuancompressivesampling(CS)adalah sebuah metode sampling baru dimana sinyal akusisi dan kompresi dilakukan pada saat yang sama dan dalam prosesnya diambil sample dengan jumlah sedikit dan acak berdasarkan pada transformasi yang digunakan. Teknik kompresi dan metode transformasi untuk membuat ukuran data lebih e?sien agar mempercepat transmisi data dan kualitas dari audio host bisa tahan terhadap berbagai serangan yang diberikan. Hasildaritugasakhiriniadalahsebuahsistemaudiowatermarkingyangmemiliki tingkat robustness dan imperceptibility dengan nilai rata-rata setelah serangan pada parameter BER 0,20 serta rata-rata SNR 25,03 dB. Kata kunci: Audio Watermarking, Discrete Cosine Transform, Singular Value Decomposition, Discrete Wavelet Transform, Compressive Sampling. Kata kunci: Audio Watermarking, Discrete Cosine Transform, Singular Value Decomposition, Discrete Wavelet Transform, Compressive Sampling

    Pendekatan problem solving pada pembelajaran matematika

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pembelajaran matematika dengan pendekatan problem solving pada materi statistika. Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII E SMP Negeri 7 Banjarmasin yang berjumlah 30 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tak terstruktur untuk mengetahui bagaimana siswa mengecek kembali proses dan hasil penyelesaian masalah secara mendalam. Sedangkan dokumentasi berupa hasil penyelesaian masalah yang disajikan pada LKS 1 dan LKS 2. Teknik analisis data dilakukan secara kuantitatif dengan persentase dan kualitatif dengan deskripsi tentang hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran matematika melalui pendekatan problem solving (pemecahan masalah) pada materi statistika di kelas VIII E SMP Negeri 7 Banjarmasin berjalan 75% Dari empat langkah pendekatan problem solving, 3 langkah yaitu memahami masalah, merencanakan penyelesaian dan menyelesaikan dilaksanakan oleh siswa pada saat berkelompok. Diperlukan pembiasaan menyajikan soal-soal pemecahan masalah (non rutin), agar anak terbiasa dan memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan sehari-hari

    PENYALAHGUNAAN WEWENANG DALAM PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA OLEH PEMERINTAH

    Get PDF
    Pengadaan Barang dan jasa merupakan aktifitas rutin Pemerintah untuk memenuhi kebutuhan untuk menunjang dalam menjalankan fungsinya selaku penyelenggara pemerintahan yang dalam pelaksanaannya sangat rawan penyimpangan – penyimpangan yang berimplikasi pada kerugian keuangan dan/atau perekonomian negara. Penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dalam pelaksanaan pengadaan barang dan jasa merupakan perbuatan penyalahgunaan kewenangan/wewenang oleh pejabat pemerintah yang terlibat dalam pelaksanaannya, diatur dalam pasal 27 Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Dalam pelaksanaan pengadaan barang dan jasa terlibat 3 (tiga) bidang hukum yaitu hukum perdata, hukum administrasi negara dan hukum pidana. Penyalahgunaan kewenangan/wewenang hanya dikenal dalam hukum publik, meski dengan konsep yang berbeda. Penyalahgunaan wewenang dalam konsep hukum administrasi negara dikenal dalam 3 (tiga) wujud yakni, 1). tindakan pejabat yang bertentangan dengan kepentingan umum untuk menguntungkan kepentingan pribadi, kelompok atau golongan, 2). tindakan pejabat tersebut benar untuk kepentingan umum, tetapi menyimpang dari tujuan apa kewenangan itu diberikan, dan 3). Tindakan berupa menyalahgunakan prosedur yang seharusnya dipergunakan untuk tujuan tertentu, namun menggunakan prosedur lain. Sedangkan penyalahgunaan wewenang dalam konsep hukum pidana adalah tindakan pejabat dan/atau pegawai negeri yang karena jabatannya melakukan perbuatan melawan hukum dan dapat merugikan keuangan dan/atau perekonomian negara. Perbedaan konsep dua bidang hukum tersebut diatas berdampak adanya tarik menarik kepentingan dalam penyelesaian jika terjadi penyalahgunaan wewenang dalam pelaksanaan pengadaan barang dan jasa sehingga menimbulkan ketidakpastian dalam upaya penegakan hukum yang saat ini sedang digalakkan oleh pemerintah. Dengan demikian apa yang menjadi tujuan dari Keppres 80 tahun 2003 tersebut menjadi tidak efektif memperlindungi keuangan negara dari perbuatan dari para pelaku penyimpangan-penyimpangan yang ada. Agar maksud dan tujuan Keppres 80 tahun 2003 tentang pelaksanaan pengadaan barang dan jasa dapat tercapai dalam upaya menyelamatkan keuangan negara, konsep penyalahgunaan wewenang antara hukum administrasi negara dengan bidang hukum pidana seharusnya satu persepsi sehingga tidak perlu ada tarik menarik kepentingan berdasarkan bidang hukum masing-masing. Menjawab permasalahan dalam penulisan tesis ini, digunakan metode penelitian normatif dengan menggunakan pendekatan undang-undang (statute aproach), pendekatan konseptual (conceptual aproach), dan pendekatan sejarah (historical aproach). Hasil penelitian ini telah menunjukkan bahwa Keppres 80 tahun 2003 beserta perubahan-perubahannya ternyata tidak mampu mengantisipasi penyimpangan-penyimpangan sehingga menimbulkan kerugian keuangan dan/atau perekonomian negara, sehingga sudah sangat mendesak agar pelaksanaan pengadaan barang dan jasa oleh pemerintah diatur oleh undang-undang
    corecore