7 research outputs found
Analisis Tingkat Aksesibilitas Mobil Penumpang Umum Di Kabupaten Sikka
Sikka Regency is one of the areas located on Flores Island, East Nusa Tenggara Province. The region has many interesting natural and cultural riches, but is still hidden due to the lack of infrastructure development. These conditions affect the accessibility of public passenger cars in the Sikka Regency area. Perforated road conditions, hilly topography and narrow roads are factors that affect accessibility in the Sikka Regency area. This study aims to assess the level of accessibility of public passenger cars in the research location. The location of this research is in Paga Sub-district, Bola District and Magepanda District. The number of samples in this study was 384 people. This study uses quantitative research methods with an analysis of the level of accessibility. The results show that the level of accessibility in Paga and Bola sub-districts is moderate, which means that public passenger car access is not smooth, while the accessibility level in Magepanda sub-district is very high, which means that public passenger car access is very smooth. Recommendations from this research for local governments and local governments need to improve public passenger car facilities and improve access road connections for people in Sikka Regency
Pengelolaan Perancangan Sarana Prasarana Berbasis Lokal di Desa Pemo Kecamatan Kelimutu Kabupaten Ende melalui Kegiatan Kuliah Kerja Nyata Mandiri
This article presents some of the main problems at the University of Flores 2021 Independent Real Work Lecture Location in the Pemo Village, Kelimutu District, Ende Regency. Partner needs: so that clean water can be reached in hamlet locations that have not yet been distributed clean water and every hamlet is required to have a clean water reservoir, in order to maintain a healthy environment so that garbage is not handed over, every hamlet is required to have a final waste disposal site and wants to have a website for marketing. Problems faced: Environment, Social, Technology and Clean water facilities. Methods of Implementation: lecture method, direct practice in mutual cooperation, evaluation after carrying out activities and suggestions for village government. The results of the activity: held discussions with village officials regarding the existing infrastructure in Pemo Village, had carried out Musrengbangdes activities at the village office, had carried out social service work every week at the village office location, village roads, and the hamlets in Pemo Village. Each hamlet already has a landfill, as well as creating a website for marketing local creative products, especially Tenun ikat. Community participation and support is quite high, where the community is active in implementing work programs so that what they want can be achieved and feel satisfied
Kajian Tarif Angkutan Pedesaan Trayek Terminal Kota Ruteng – Satar Mese
Penelitian ini ingin menunjukkan besar tarif normal yang layak berdasarkan situasi dan kondisi saat ini. Hasil yang diperoleh BOK sebesar Rp.222.900,00 /hari/ trip, maka tariff rata-rata sebesar Rp. 12.800,00 sedangkan tariff berdasarkan Perda sebesar Rp. 13.464,00. Namun Tarif real dilapangan variasi yaitu Rp. 15.000,00 Rp. 18.000,00 dan Rp 20.000,00. Kemauan masyarakat membayar angkutan antara Rp 10.000 sampai Rp 20.000 dengan rata-rata Rp 12.300,00 masih dalam batas normal, Sedangkan berdasarkan analisis dari biaya yang di keluarkan setiap kali kendaraan beroperasi yaitu sebesar Rp 18.600,00 masih jauh dari tarif tetapan pemerintah daerah yaitu sebesar Rp 13.500,00. Kemampuan membayar untuk transportasi faktual rata-rata Rp 12.300,00 Sedangkan kemampuan membayar terendah dari masyarakat sebesar Rp 10.000,00 dan kemampuan membayar masyarakat tertinggi sebesar Rp 20.000,00. Kemauan membayar tarif dari masyarakat di Ruteng dan Kecamatan Satar Mese rata-rata Rp 12.800,00 Sedangkan kemauan membayar tarif terendah sebesar Rp 10.000,00 dan kemauan membayar tarif tertinggi sebesar Rp 20.000,00. Berdasarkan analisis data pengeluaran kendaraan tiap kali beroprasi, tarif angkutan umum jurusan kota Ruteng - Satar Mese yang efektif perhari yaitu sebesar Rp 18.600,00 /pnp/rit
Kinerja Ruas Jalan Pada Pusat Perbelanjaan Di Kawasan Pasar Inpres Ruteng
Pasar merupakan tempat terjadinya aktivitas jual beli antara pedagang dan pembeli. Jalan merupa sarana lalu lintas bagi para pengunjung maupun pedagang. Dima terdapat aktivitas yang cukup tinggi karena pedangan maupun pengunjung selalu menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat selain pejalan kaki.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kinerja ruas jalan pada pusat perbelanjaan dikawasan pasar Inpres Ruteng serta dampak lalu-lintas yang ditimbul akibat adanya pusat perbelanjaan. Data-data yang digunakan: geometrik jalan, volume lalu lintas, hambatan samping, dan kecepatan kendaraan. Metode pengumpulan data: observasi (pengamatan langsung) dan traffic counting. Metode analisis menggunakan pedoman Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI, 1997). Hasil analisis menunjukan bahwa derajat kejenuhan jika tidak adanya bangkitan kendaraan masuk dalam kategori E yaitu arus tidak stabil kecepatan terkadang terhenti, permintaan sudah mendekati kapasitas, sedangkan jika adanya bangkitan kendaraan masuk dalam kategori C yaitu arus stabil, kecepatan di kontrol oleh arus lalu lintas. Tingkat pelayanan yang terjadi menunjukkan dkondisi yang sebenarnya terjadi di lapangan, dimana kawasan tersebut mengalami kemacetan pada jam-jam tertentu yang disebabkan oleh hambatan samping yang sangat tinggi karena frekuensi kejadian sebesar 927,6 kejadian/jam ? 900 kejadian/jam dari standar MKJI
PARAMETER PENENTU AKSESIBILITAS PENGUNJUNG WISATA PANTAI KOKA DI DESA WOLOWIRO KECAMATAN PAGA KABUPATEN SIKKA PROVINSI NTT
The Sikka Regency area is one of the areas located on the island of Flores, East Nusa Tenggara Province. The region has a lot of interesting natural and cultural wealth, but there are still many hidden due to the lack of infrastructure development. One of the natural wealth is the Koka beach tourist attraction which is a tourist attraction located in Wolowiro village, Paga district, Sikka regency. The construction of road infrastructure for Koka Beach tourism is inadequate, there is one point that has not been paved and there are several points that are still damaged due to land disputes between the village government and the landowner. The focus of this study is to analyze the parameters that affect the accessibility of coca beach tourism visitors in Wolowiro Village, Paga District, Sikka Regency, East Nusa Tenggara Province which are adapted to existing conditions and their problems using qualitative descriptive analysis methods. Data collection is carried out by observation, interviews, questionnaires, and documentation. Data analysis using Miles and Huberman which includes data reduction, data presentation, and conclusion drawing/verification. The results of this study are in the form of parameters that affect the accessibility of Koka beach tourist visitors, namely the parameters of entrance rates, road infrastructure conditions, Koka beach tourist attraction facilities, and the behavior of the management of coca beach tourist attractions affecting the accessibility of Koka beach tourist visitors to be hampered. Suggestions that can be given to local governments need to be carried out development of supporting facilities and infrastructure in coca beach tourist attractions and for further studies, quantitative methods are used so that quantitative methods can be measured and described in detail about the parameters that affect the accessibility of coca beach tourist visitors.Wilayah Kabupaten Sikka merupakan salah satu wilayah yang terletak di Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Wilayah tersebut memiliki banyak kekayaan alam dan budaya yang menarik, namun masih banyak yang tersembunyi karena kurangnya pembangunan infrastruktur. Salah satu kekayaan alam adalah objek wisata Pantai Koka yang merupakan objek wisata yang berada di desa Wolowiro, Kecamatan Paga, Kabupaten Sikka. Pembangunan infrastruktur jalan untuk wisata Pantai Koka belum memadai, ada satu titik yang belum dilakukan pengaspalan serta ada beberapa titik yang masih rusak karena permasalahan sengketa lahan antara pihak pemerintah desa dan pihak pemilik tanah. Fokus penelitian ini adalah menganalisis parameter-parameter yang berpengaruh terhadap aksesibilitas pengunjung wisata pantai koka di Desa Wolowiro Kecamatan Paga, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur yang disesuaikan dengan kondisi eksisting dan permasalahannya dengan menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, kuesioner dan dokumentasi. Analisis data menggunakan Miles dan Huberman yang meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan/ verifikasi. Hasil penelitian ini berupa parameter-parameter yang berpengaruh terhadap aksesibilitas pengunjung wisata pantai koka yaitu parameter tarif masuk, kondisi infrastruktur jalan, fasilitas tempat wisata pantai koka dan perilaku pihak pengelolah tempat wisata pantai koka berpengaruh terhadap aksesibilitas pengunjung wisata pantai koka menjadi terhambat. Saran yang dapat di berikan bagi pemerintah setempat perlu dilakukan pengembangan terhadap sarana dan prasarana penunjang di tempat wisata pantai koka serta untuk studi selanjutnya digunakan metode kuantitatif sehingga dapat diukur dan diuraikan secara terperinci mengenai parameter yang berpengaruh terhadap aksesibilitas pengunjung wisata pantai koka
Analisis Kinerja Ruas Jalan Sam Ratulangi Depan Kampus Universitas Flores Akibat Parkir di Badan Jalan
On Street Parking is parking that is carried out on the body of the road by using part of the road. The function of the road to channel traffic flow will be reduced in capacity because part of the road is used for parking facilities. This condition can become a problem if the traffic growth continues, both by population growth and the number of vehicles. This study aims to determine the effect of On Street Parking activities on the performance of Jalan Sam Ratulangi in front of the Flores University Campus. The data collected includes data on traffic volume, road geometry, side barriers, speed, and On Street Parking data. The method used in the traffic volume survey is manual observation or traffic counting which is carried out for 12 hours. The data obtained were analyzed using the guidelines for the Indonesian Road Capacity Manual (MKJI 1997). The problem of On Street Parking is enough to affect the performance of roads in general. This is clearly seen at the observation location of the Sam Ratulangi road in front of the University of Flores campus where the volume at peak hours on Mondays at 11:00–12:00 is 275.00 pcu/hour. The capacity of the road segment is 823.61 pcu/hour with a free flow speed of 25.90 km/hour. The degree of saturation reached 0.204. Meanwhile, for the assumed condition without OSP, the volume at peak hour is 187.00 pcu/hour. The capacity of the road segment increased by 1157.67 pcu/hour to 1344.672 pcu/hour, the free flow speed increased to 28.19 km/hour. The degree of saturation becomes 0.204. The service level of the Sam Ratulangi road for conditions with OSP on or without OSP is at level B where the flow is stable and the speed is slightly controlled and limited by traffic. So it can be concluded that the presence of on street parking in front of the Flores University campus has not shown a significant effect
Pengaruh Aktivitas Pasar Tradisional terhadap Arus Lalu Lintas
Aktivitas pasar merupakan bagian dari aktivitas perdagangan jasa belanja. Aktivitas sendiri adalah kegiatan yang dilakukan seseorang dengan berbagai macam tujuan, ada aktivitas berkerja dan belanja. Aktivitas kegiatan yang melibatkan manusia dengan kendaraan tentu memiliki dampak pada jaringan jalan dan juga lalu lintas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aktivitas yang sangat tinggi pada pasar Wolowona, pasar Potulando dan pasar Mbongawani pada saat ini. Medote studi ini mengacu Manual Kapasitas Jalan Indonesia Tahun 1997 dengan pembahasan ruas jalan perkotaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode Observasi, Dengan melakukan pengamatan dan pengukuran secara langsung di lapangan untuk memperoleh data volume lalu lintas, Kondisi geometri jalan, Kecepatan dan hambatan samping. Berdasarkan hasil survei ruas jalan Sultan Hasanudin pada hari sabtu jam 12.00-13.00 pada jam sibuk jumlah volume lalu lintas sebesar 1737 smp/jam, kapasitasnya sebesar 2509,5 smp/jam, kecepatan rata–rata 7,26 km/jam, dan derajat kejenuhan 0,69 dikategorikan pada level C (Arus stabil namun kecepatan gerak kendaraan dikendalikan). Ruas jalan Kelimutu pada hari sabtu jam 20.00-21.00 pada jam sibuk jumlah volume lalu lintas sebesar 1827 smp/jam, kapasitasnya sebesar 2509,5 smp/jam, kecepatan rata–rata 6,65 km/jam, dan derajat kejenuhan 0,73 dikategorikan pada level C (Arus stabil namun kecepatan gerak kendaraan dikendalikan). Ruas jalan Nusantara pada hari sabtu jam 12.00-13.00 pada jam sibuk jumlah volume lalu lintas sebesar 2659 smp/jam, kapasitasnya sebesar 1692,4 smp/jam, kecepatan rata–rata 7,52 km/jam, dan derajat kejenuhan 1,57 dikategorikan pada level F (Arus dipaksakan, kecepatan rendah, volume di atas kapasitas, antrian panjang yang menimbulkan macet)