6 research outputs found

    Upaya pembentukan karakter disiplin siswa melalui pembiasaan dan keteladanan guru kelas V SDN 2 Bangbayang

    Get PDF
    This study aims to determine the efforts to form disciplinary character through habituation and exemplary class V teachers at SDN 2 Bangbayang. Schools really need efforts to form this character because it will become the basis for implementing disciplinary character education for students. Given the time of the Covid-19 pandemic in Indonesia, more or less shifted the values and norms that students had. Character is the difference between one and the other because the character is character, nature, which is very basic in a person. The method in this study uses a descriptive qualitative design that tends to use an inductive approach. The objects of this research were the Class V teachers and students. Data collection techniques using observation, interviews, and documentation. For the data's validity use source, technical, and time triangulation. Then analyzed by means of data reduction, data presentation, and verification. The results of the study show that there are two ways of character building, namely, one with a deliberate demonstration; by direct displays of teacher discipline, responsibility, and concern for the environment, and then by occasional example; like a teacher who always says sorry, please, thank you, respect teachers, superiors, especially students. The exemplary and habituation carried out by the teacher to students goes well, so it can be said to be successful

    Penggunaan Media Congklak Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Materi Pembagian Bilangan Cacah di SD

    Get PDF
    Penelitian ini berlatar belakang karena peneliti ingin mengetahui bagaimana peningkatan hasil belajar matematika tentang konsep pembagian bilangan cacah di kelas II SDN 1 Pagerageung, namun masih sebagian dari peserta didik yang belum dapat meningkatkan hasil belajarnya. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana keefektifan media congklak terhadap peningkatan hasil belajar peserta didik pada materi pembagian bilangan cacah, selain itu media ini juga dapat memudahkan peserta didik menyelesaikan permasalahan terkait pembagian bilangan cacah yang mereka anggap rumit. Cara kerja media congklak ini sangat sederhana, untuk menyelesaikan soal pembagian, peserta didik hanya perlu memasukan biji congklak kedalam lobang sesuai dengan soal yang diberikan oleh guru dan menghitung berapa banyaknya biji pada seluruh lobang. Pemnfaatan media congklak ini dalam proses pembelajaran matematika dikelas dapat menghilangkan kesan matematika yang rumit dan sulit dimengerti. Karena dengan memanfaatkan media ini peserta didik dapat secara langsung menggali pengetahuan dan keterampilan dalam berhitung, membuat materi yang abstrak menjadi kongkret, serta peserta didik senang belajar karena disamping itu juga mereka dapat bermain. Sehingga peserta didik jadi lebih muda dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus dan disetiap siklusnya meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakkan, observasi dan juga refleksi. Siklus berhenti ketika target keberhasilan telah tercapai. Instrument penggumpulan data yang di gunakan yaitu : Lembar tes hasil belajar, lembar observasi guru, lembar observasi peserta didik, dan wawancara dengan guru kelas II. Hasil penelitian menunjukkan terdapat peningkatan hasil belajar pada setiap siklusnya. Peningkatan tersebut di tunjukkan dengan nilai rata-rata hasil belajar siklus I dengan nilai rata-rata 79% dan siklus II terjadi peningkatan dengan memperoleh nilai rata-rata 90%. Maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan media congklak dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran matematika tentang konsep pembagian bilangan cacah pada kelas II SDN 1 Pagerageung

    Analisis program GLS (gerakan literasi sekolah) pada tahap pembiasaan di sekolah dasar

    Get PDF
    AbstractResponding to the low literacy culture based on research which states that literacy skills in Indonesia are still lacking and lagging behind, the government held the GLS (School Literacy Movement) program as an effort to increase literacy culture. GLS (School Literacy Movement) activities in elementary schools at the habituation stage are the habit of reading 15 minutes before learning. This study aims to describe and pay attention to the implementation and overall support of GLS (School Literacy Movement) in one of the elementary schools in Tasikmalaya. The approach used in this study is descriptive qualitative using data collection techniques through interviews, observation, and documentation. The results of this study indicate that the implementation of the GLS (School Literacy Movement) in elementary schools was carried out based on indicators of achievement of the GLS program at the habituation stage before the Covid-19 pandemic, especially during the WJLRC (West Java Leader's Reading Challenge) program. Meanwhile, after the Covid-19 pandemic, GLS activities were carried out but not optimal with the damage to various facilities that were not maintained and the lack of programs from the government that could stimulate GLS (School Literacy Movement). Thus, a program that can stimulate the movement of the GLS (School Literacy Movement) program at the habituation stage should be held again in order to revive the GLS (School Literacy Movement) program which has hardly been cultivated in elementary schools. Keywords: GLS’s Program, Elementary school, Habituation Stage. AbstrakMerespon rendahnya budaya literasi berdasarkan riset yang menyebutkan bahwa kemampuan literasi di Indonesia masih kurang dan tertinggal, pemerintah mengadakan program GLS (Gerakan Literasi Sekolah) sebagai upaya peningkatan budaya literasi. Kegiatan GLS (Gerakan Literasi Sekolah) di sekolah dasar pada tahap pembiasaan berupa pembiasaan membaca 15 menit sebelum pembelajaran.. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan memperhatikan pelaksanaan dan keseluruhan penunjang GLS (Gerakan Literasi Sekolah) di salah satu sekolah dasar yang ada di Tasikmalaya. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan menggunakan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan GLS (Gerakan Literasi Sekolah) di Sekolah dasar terlaksana berdasarkan indikator pencapaian program GLS pada tahap pembiasaan pada saat sebelum pandemi Covid-19 terutama saat adanya program WJLRC (West Java Leader’s Reading Challenge). Sedangkan pada saat setelah pandemic Covid-19 kegiatan GLS telaksana namun tidak optimal dengan rusaknya berbagai fasilitas yang tak terawatt dan kurangnya program dari pemerintah yang dapat menstimulasi GLS (Gerakan Literasi Sekolah). Sehingga, adanya program yang dapat menstimulasi bergeraknya program GLS (Gerakan Literasi Sekolah) pada tahap pembiasaan sebaiknya diadakan kembali guna menghidupkan program GLS (Gerakan Literasi Sekolah) yang sudah hampir tidak dibudayakan di sekolah dasar. Kata Kunci: Program GLS, Sekolah Dasar, Tahap Pembiasaan

    DAMPAK PROGRAM PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEMANDIRIAN BERUSAHA PENGRAJIN ANYAMAN BAMBU DI DESA KARANG ANYAR KECAMATAN CIJEUNGJING KABUPATEN CIAMIS

    Get PDF
    Pokok masalah ini adalah: bagaimana dampak program peiatihan kewirausahaan terhadap kemandirian berusaha pengrajin anyaman bambu. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang dampak program peiatihan kewirausahaan terhadap kemadirian berusaha pengrajin anyaman bambu di Desa Karang Anyar Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis. Landasan teoritis sebagai landasan pokok berpikir peneliti bersumber kepada Komponen-komponen peiatihan ditinjau dari sistem pendidikan luar sekolah, Landasan filosofis peiatihan dan pendidikan luar sekolah, konsep tentang peiatihan, konsep kemandirian berusaha dan konsep kewirausahaan Berdasarkan permasalahan dan landasan teoritis tersebut, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus yang menggunakan teknik wawancara,. observasi, dan studi dokumentasi. Berdasarkan kepada metode dan teknik tersebut, analisis dan pengolahan data bersumber kepada subjek penelitian yakni: warga belajar program peiatihan kewirausahaan. Hasil temuan penelitian sebagai berikut : (1) Program peiatihan kewirausahaan bidang pengrajin anyaman bambu yang dilaksanakan di Desa Karang Anyar Kecamatan Cijeungjing sangat bermanfaat dan dibutuhkan oleh para peserta, yang ingin membuka ataupun mengembangkan usahanya di bidang pengrajin anyaman bambu. (2) Meskipun didalam peiatihan masih perlu perbaikan dan peningkatan tetapi motivasi para peserta peiatihan ini sangat tinggi, mereka memiliki tujuan untuk menerapkan materi peiatihan tersebut dalam meningkatkan usaha pengrajinnya.(3)Setelah mengikuti peiatihan keterampilan kewirausahaan terhadap kemandirian berusaha para peserta memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan yang sangat mendukung dalam meningkatkan hasil dari usahanya. (4)Para peserta memungkinkan untuk berkomunikasi dengan sesama pengusaha akan bermanfaat dalam menjalankan wirausaha. (5) Dengan menerapkan materi dan pedoman yang didapat dari peiatihan para lulusan bisa meningkatkan hasil produksi dan pendapatannya. Kondisi ini sangat mendukung terhadap peningkatan kesejahteraan keluarganya dan kehidupannya. Kesimpulan dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, dampak yang ditimbulkan dari peiatihan kewirausahaan berdampak positif pada pengembangan kemandirian warga belajar pada kecenderungan perubahan unsur kognisi yang ditujukan dengan gejala perilaku perubahan pemikiran terhadap ide-ide baru, kreatif, memotivasi diri untuk berprestasi, ditandai dengan perolehan penghasilan yang meningkatOleh karena itu disarankan peserta sudah berhasil dalam usahanya hendaknya bisa membawa dan memberikan materi, pengetahuan dan wawasannya kepada pihak lain yang membutuhkan

    DAMPAK PROGRAM PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEMANDIRIAN BERUSAHA PENGRAJIN ANYAMAN BAMBU DI DESA KARANG ANYAR KECAMATAN CIJEUNGJING KABUPATEN CIAMIS

    Get PDF
    Pokok masalah ini adalah: bagaimana dampak program peiatihan kewirausahaan terhadap kemandirian berusaha pengrajin anyaman bambu. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang dampak program peiatihan kewirausahaan terhadap kemadirian berusaha pengrajin anyaman bambu di Desa Karang Anyar Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis. Landasan teoritis sebagai landasan pokok berpikir peneliti bersumber kepada Komponen-komponen peiatihan ditinjau dari sistem pendidikan luar sekolah, Landasan filosofis peiatihan dan pendidikan luar sekolah, konsep tentang peiatihan, konsep kemandirian berusaha dan konsep kewirausahaan Berdasarkan permasalahan dan landasan teoritis tersebut, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus yang menggunakan teknik wawancara,. observasi, dan studi dokumentasi. Berdasarkan kepada metode dan teknik tersebut, analisis dan pengolahan data bersumber kepada subjek penelitian yakni: warga belajar program peiatihan kewirausahaan. Hasil temuan penelitian sebagai berikut : (1) Program peiatihan kewirausahaan bidang pengrajin anyaman bambu yang dilaksanakan di Desa Karang Anyar Kecamatan Cijeungjing sangat bermanfaat dan dibutuhkan oleh para peserta, yang ingin membuka ataupun mengembangkan usahanya di bidang pengrajin anyaman bambu. (2) Meskipun didalam peiatihan masih perlu perbaikan dan peningkatan tetapi motivasi para peserta peiatihan ini sangat tinggi, mereka memiliki tujuan untuk menerapkan materi peiatihan tersebut dalam meningkatkan usaha pengrajinnya.(3)Setelah mengikuti peiatihan keterampilan kewirausahaan terhadap kemandirian berusaha para peserta memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan yang sangat mendukung dalam meningkatkan hasil dari usahanya. (4)Para peserta memungkinkan untuk berkomunikasi dengan sesama pengusaha akan bermanfaat dalam menjalankan wirausaha. (5) Dengan menerapkan materi dan pedoman yang didapat dari peiatihan para lulusan bisa meningkatkan hasil produksi dan pendapatannya. Kondisi ini sangat mendukung terhadap peningkatan kesejahteraan keluarganya dan kehidupannya. Kesimpulan dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, dampak yang ditimbulkan dari peiatihan kewirausahaan berdampak positif pada pengembangan kemandirian warga belajar pada kecenderungan perubahan unsur kognisi yang ditujukan dengan gejala perilaku perubahan pemikiran terhadap ide-ide baru, kreatif, memotivasi diri untuk berprestasi, ditandai dengan perolehan penghasilan yang meningkat Oleh karena itu disarankan peserta sudah berhasil dalam usahanya hendaknya bisa membawa dan memberikan materi, pengetahuan dan wawasannya kepada pihak lain yang membutuhkan

    Kepemimpinan Pelatih Wanita dalam Cabang Olahraga Beladiri: Tantangan dan Hambatan dalam Kontek Kearifan Lokal

    Full text link
    Tujuan penelitian ingin mengungkap bagaimana kepemimpinan pelatih wanita dikaitkan dengan kearifan lokal. Metode penelitian menggunakan studi kasus, dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa kearifan lokal yang menyatakan bahwa wanita adalah mahluk yang penuh kelembutan adalah benar. Namun dalam aktivitas pelatihan dan pelaksanaan pertandingan hal ini tidak berlaku. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kepemimpinan wanita dalam sisi ketegasan sangat tegas, dengan menerapkan aturan dengan ketat. Dari aspek budaya lokal kelembutan wanita dalam bertindak bukan hambatan dalam melaksanakan kepemimpinan dalam latihan. &nbsp
    corecore