9 research outputs found

    PENYULUHAN NUTRISI OPTIMAL SELAMA PANDEMI COVID-19

    Get PDF
    Abstract Adequate nutrition is an important factor in the development of the immune system to maintain its normal function. Maintaining a healthy diet during the Covid-19 Pandemic is very important because it can improve a good immune system and reduce the risk of chronic diseases and infections such as Covid 19 and its further complications. This activity aims to increase public knowledge and awareness of the importance of maintaining optimal nutritional intake during Covid 19. Keywords: Nutrition, Covid 19, infection   Abstrak Nutrisi yang adekuat merupakan faktor penting dalam perkembangan sistem imun untuk menjaga fungsi sistem imun berjalan dengan normal normal. Mempertahankan  pola makan yang sehat selama Pandemi Covid 19 sangat penting karena  dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan menurunkan risiko infeksi seperti Covid 19 maupun komplikasinya lebih lanjut. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaram masyarakat akan pentingnya menjaga asupan nutrisi yang optimal selama Covid 19. Kata kunci : Nutrisi, Covid 19, infeks

    HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN TINGKAT KEPARAHAN JERAWAT (ACNE VULGARIS) PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JAMBI

    Get PDF
    ABSTRACT Background: Acne is a chronic inflammatory process of the sebaceous glands. The disease can be minor with only comedones or inflammation with multiple pustules or cysts. Acne can be a psychological disorder for teenagers. Especially for those who have less knowledge and a negative attitude towards acne vulgaris. Objectives: The purpose of this study was to determine the relationship between the level of knowledge of acne and the severity of acne vulgaris. Methods: Sampling used a total sampling technique, students of the 2017 Medical Faculty of Medicine and Health Sciences (FKIK) Jambi University. This research was conducted in August-September 2018. Results: The results showed that from 135 respondents, 70.4% of respondents were female, most of the respondents were 21-22 years old 56.3%, as many as 85.9 % had acne with sufficient knowledge level category of 73 respondents 54.1%, most of the respondents had mild acne vulgaris degree 61.5%. Conclusions: In this study, there was a relationship between the level of knowledge about acne and the severity of acne. Keywords: Compliance, Acne vulgaris   ABSTRAK Latar Belakang: Jerawat (akne) merupakan suatu proses peradangan kronik kelenjar-kelenjar sebasea. Penyakit ini dapat bersifat minor dengan hanya komedo atau peradangan dengan pustule multiple atau kista. Akne dapat menjadi gangguan psikis bagi remaja. Terlebih-lebih bagi mereka yang memiliki pengetahuan yang kurang dan sikap yang negatif terhadap akne vulgaris. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan jerawat dengan tingkat keparahan jerawat (akne vulgaris). Metode: Pengambilan sampel    menggunakan teknik total sampling, yaitu semua mahasiswa Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Jambi angkatan 2017. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-September 2018. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 135 responden, 70,4% responden dengan jenis kelamin perempuan, sebagian besar usia responden 21-22 tahun yaitu 56,3%, sebanyak 85,9% memiliki jerawat dengan kategori tingkat pengetahuan cukup sebesar 73 responden 54,1%, hampir sebagian besar responden memiliki derajat akne vulgaris ringan 61,5%. Kesimpulan: Pada penelitian ini didapat hubungan antara tingkat pengetahuan tentang jerawat dengan tingkat keparahan jerawat. Kata kunci: Kepatuhan, Akne Vulgari

    GAMBARAN AMBANG NYERI TRIGGER POINT PADA PASIEN TENSION-TYPE HEADACHE DI KOTA JAMBI

    Get PDF
    ABSTRACT Introduction: The pathogenesis of tension-type headache (TTH) is unclear; however, studies report a correlation between lowered pain thresholds at myofascial trigger points (MTrP) as a cause of cervical spasm, that can develop further into TTH. The MTrP pain threshold among TTH patients in the city of Jambi has never been described. Method: Adult patients diagnosed with TTH in Jambi city are measured for their pain thresholds at the muscles of four known MTrPs: the trapezius, sternocleidomastoid, temporalis, and sub-occipital muscles. Results are then analyzed. Results: Fifty-three subjects were obtained (53 female, 18 male) with the largest age group between 26-40 years old, and most frequent profession to be government worker and housewife. Based on the average pain thresholds of the four MTrPs, the lowest to highest average measurements are on the temporalis muscle (1.93 kg/cm2), m. sternocleidomastoid (2.48 kg/cm2), m. sub-occipital (2.50 kg/cm2) dan trapezius (2.63 kg/cm2). Conclusion: MTrP pain threshold measurements can be considered as a routine examination among TTH patients, as MTrP plays a significant role in the pathogenesis of TTH and potentially as a target of multimodal therapy.   Keywords: tension-type headache, myofascial trigger points, pain threshold   ABSTRAK Latar belakang: Patogenesis dari tension-type headache (TTH) belum diketahui secara jelas, namun laporan dari beberapa studi menunjukkan bahwa rendahnya ambang nyeri pada beberapa trigger point di otot-otot servikal memiliki korelasi dengan TTH. Nilai ambang nyeri pada trigger point di antara pasien-pasien (TTH) di kota Jambi belum pernah digambarkan. Metode: Pasien-pasien dewasa dengan diagnosis (TTH) di rumah sakit di kota Jambi menjalani pengukuran ambang nyeri dengan algometer pada myofascial trigger point (MTrP) di beberapa titik, yaitu musculus trapezius, sternocleidomastoid, temporalis, dan sub-occipitalis bilateral. Hasil pengukuran kemudian dianalisis. Hasil: Subyek yang didapat yaitu sebanyak 53 pasien (35 perempuan, 18 laki-laki), dengan golongan usai terbanyak yaitu 26-40 tahun. Pekerjaan yang terbanyak yaitu pegawai negeri sipil dan ibu rumah tangga. Dari keempat MTrP, rata-rata ambang nyeri yang terendah hingga tertinggi yaitu m. temporalis (1.93 kg/cm2), m. sternocleidomastoid (2.48 kg/cm2), m. sub-occipital (2.50 kg/cm2) dan m. trapezius (2.63 kg/cm2). Kesimpulan: Pengukuran ambang nyeri pada MTrP dapat dipertimbangkan sebagai suatu pemeriksaan rutin pada pasien dengan TTH, agar dapat dipertimbangkan perannya dalam patogenesis TTH dan sebagai target dalam terapi multimodal.   Kata kunci: tension-type headache, myofascial trigger point, ambang nyer

    Pemeriksaan Status Gizi dan Edukasi Nutrisi Pada Pasien Hipertensi

    Get PDF
    Prevalensi hipertensi di Indonesia terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hampir sebagian besar (50%)  pasien hipertensi memiliki faktor risiko kardiovaskuler , yaitu diabetes, dislipidemia, overweight dan obesitas, hiperurisemia dan sindroma metabolik. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi resiko terjadinya komplikasi kardiovaskuler pada penyakit hipertensi  adalah dengan melakukan pemantauan status gizi dan pengaturan pola makan pada pasien hipertensi. Pada pasien hipertensi pengaturan pola makan bertujuan untuk menstabilkan tekanan darah, mencegah komplikasi organ-organ vital, mencegah penyakit stroke dan PJK, mencegah kematian dan meningkatkan kualitas hidup pasien hipertens

    PENINGKATAN PENGETAHUAN SISWA PONDOK PESANTREN NURUL IMAN TENTANG INFEKSI STAPHYLOCOCCUS AUREUS DI KULIT DENGAN METODE PENYULUHAN

    Get PDF
    Bakteri Staphylococcus aureus merupakan salah satu bakteri patogen pada manusia yang terdapat pada permukaan kulit maupun hidung manusia. Jika lapisan permukaan tubuh tersebut mengalami luka akibat gesekan, goresan atau penyakit kulit lainnya, bakteri akan menginfeksi bahkan dapat masuk ke pembuluh darah dan menyebabkan bacteremia dan menginfeksi berbagai organ tubuh manusia. Pada kulit, infeksi S.aureus dapat berupa bisul, selulitis, impetigo yang tidak sembuh-sembuh dengan pengobatan antibiotika topical yang umum digunakan. Penularan bakteri ini dapat terjadi melalui luka dan kontak langsung ataupun tidak langsung, misalnya melalui handuk, pakaian atau peralatan olahraga yang digunakan bersama. Hal ini tentu merupakan hal yang biasa terjadi pada sekolah berasrama dimana sekelompok pelajar tinggal pada kamar yang sama dan berbagi peralatan yang sama. Risiko penularan bakteri S.aureus semakin meningkat pada sekolah berasrama. Penyuluhan ini mengikutsertakan 141 orang responden yang merupakan siswa Pondok Pesantren Nurul Iman Kota Jambi tingkat Madrasah Tsanawiyah. Metode penyuluhan yang dilakukan adalah diskusi interaktif dan pemberian leaflet. Responden mengisi kueisioner sebelum dan sesudah penyuluhan. Hasilnya terdapat peningkatan rata-rata hasil kueisioner dari 50 menjadi 66. Kategori tingkat pengetahuan responden sebelum penyuluhan didominasi oleh kategori cukup. Sedangkan setalh penyuluhan kategori tingkat pengetahuan responden berubah didominasi oleh kategori baik.  Hasil analisis chi-square menunjukkkan terdapat perbedaan bermakna tingkat pengetahuan responden sebelum dan sesudah penyuluhan. Dapat disimpulkan bahwa metode penyuluhan dengan diskusi interaktif dan leaflet cukup efektif untuk meningkatkan pengetahuan siswa MTs Nurul Iman mengenai infeksi Staphylococcus aureus pada kulit

    HUBUNGAN SCREEN TIME DENGAN KEJADIAN MIGRAIN PADA MAHASISWA KEDOKTERAN UNIVERSITAS JAMBI ANGKATAN 2018

    Get PDF
    ABSTRACT Background: Migraine is one of the most common primary headache complaints. Migraine can occur due to trigger factors including foods with certain ingredients (such as tyramine, chocolate), menstrual cycles, weather, sleep patterns, bright light, and screen time. Screen time is the total time spent viewing or watching gadget screens such as televisions, computers (laptops), smartphones, tablets and video games. Objectives: To determine the relationship between screen time and the incidence of migraine in medical students at Jambi University. Methods: This research is a quantitative analytic study with a cross sectional design. Respondents consisted of 93 medical students at Jambi University Batch 2018 who were taken by the total sampling method and had met the inclusion and exclusion criteria. Screen time data and migraine incidence were assessed using a questionnaire. Analysis of the relationship between the two variables was tested by chi-square test and processed with SPSS version 25. Results: The results showed that there was a significant relationship between screen time and the incidence of migraine. Conclusions: the longer the use of screen time, the higher the incidence of migraine in medical students at Jambi University batch 2018. Keywords: Migraine, Screen time   ABSTRAK Latar belakang: Migrain merupakan salah satu keluhan nyeri kepala primer yang paling sering ditemukan. Kejadian migrain dapat terjadi karena adanya faktor pemicu diantaranya makanan dengan kandungan tertentu (seperti tiramin, cokelat), siklus menstruasi, cuaca, pola tidur, cahaya yang terang, dan screen time. Screen time adalah waktu total yang dihabiskan untuk melihat atau menonton layar gadget seperti televisi, komputer (laptop), smartphone, tablet dan video game. Tujuan: Mengetahui hubungan antara screen time dengan kejadian migrain pada mahasiswa kedokteran Universitas Jambi. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik kuantitatif dengan desain cross sectional. Responden terdiri dari 93 mahasiswa kedokteran Universitas Jambi Angkatan 2018 yang diambil dengan metode total sampling dan telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data screen time dan kejadian migrain dinilai dengan kuisioner. Analisis hubungan antara dua variabel diuji dengan uji chi-square dan diolah dengan SPSS versi 25. Hasil: Hasil penelitian didapatkan adanya hubungan antara screen time dengan kejadian migrain. Kesimpulan: Semakin lama penggunaan screen time maka akan meningkatkan kejadian migrain pada mahasiswa kedokteran Universitas Jambi angkatan 2018. Kata kunci: Migrain, Screen tim

    THE ART OF ANATOMY: PENGEMBANGAN MEDIA ATLAS ANATOMI DAN EVALUASI MELALUI PENILAIAN PEMBELAJARAN SECARA DARING DAN LURING PADA MAHASISWA KEDOKTERAAN UNIVERSITAS JAMBI

    Get PDF
    ABSTRACT Backgound: The medical study program in Universitas Jambi implements competency-based curriculum that emphasizes learning anatomy in the first year of education. In learning anatomy, lecture and practice are using as a method, and an assessment will be carried out in the form of an anatomy exam or often called OSPE (Objective Structural Practice Examination) anatomy. Due to the Covid-19 pandemic, the Minister of Education and Culture of the Republic of Indonesia issued a regulation that enforces a distance learning system as a substitute for the face-to-face learning system. Objective: The purpose of the study was to compare the average scores of the anatomy exams in offline learning and online learning at the Faculty of Medicine and Health Sciences, Universitas Jambi. Methods: This study is a retrospective quantitative study design involving all students from the 2019 class that match with inclusion criteria that taking all of the anatomy practicum exams in block 1.1 to block 2.3. Result: 155 students are being included as the sample based on the inclusion criteria. Data recapitulation of anatomy test scores was carried out from June to September 2021. The score for offline learning is 63.05 and for online learning is 70.84 and statistically different (p-Value = 0.000). Conclusion: There is a significant difference between the anatomy exam scores during offline and online learning for the 2019 batch of medical students.   Keywords: Anatomy, Online learning, Offline learning   ABSTRAK Latar Belakang: Program studi kedokteran di Universitas Jambi menerapkan pembelajaran kurikulum berbasis kompetensi yang menekankan pembelajaran anatomi pada tahun pertama pendidikan. Dalam pembelajaran anatomi digunakan metode perkuliahan dan praktikum, penilaian akan dilakukan dalam bentuk ujian anatomi atau sering disebut dengan OSPE (Objective Structural Practice Examination) anatomi. Di tengah pandemi Covid-19, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia mengeluarkan Surat Edaran yang memberlakukan sistem pembelajaran jarak jauh atau online sebagai pengganti sistem pembelajaran tatap muka. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan rerata nilai ujian anatomi mahasiswa tahun 2019 pada pembelajaran luring dan pembelajaran daring di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian retrospektif. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang melibatkan seluruh mahasiswa angkatan 2019 yang memenuhi kriteria inklusi yaitu mengikuti seluruh ujian praktikum anatomi blok 1.1 sampai blok 2.3. Hasil: 155 mahasiswa dimasukkan sebagai sampel berdasarkan kriteria inklusi. Rekapitulasi data nilai ujian anatomi dilakukan pada bulan Juni sampai September 2021. Median skor untuk pembelajaran offline adalah 63,05 dan untuk pembelajaran online adalah 70,84 dan berbeda secara statistik (p-Value = 0,000). Kesimpulan: Terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai ujian anatomi saat pembelajaran offline dan online untuk mahasiswa kedokteran angkatan 2019.   Kata kunci: Anatomi, Pembelajaran Daring, Pembelajaran Lurin

    SEROPREVALENSI TOKSOPLASMOSIS PADA WANITA USIA SUBUR DI PUSKESMAS PAAL X KOTA JAMBI: SEROPREVALENSI TOKSOPLASMOSIS PADA WANITA USIA SUBUR DI PUSKESMAS PAAL X KOTA JAMBI

    No full text
    ABSTRACT Toxoplasmosis is a zoonotic disease that is a disease in animals that can be transmitted to humans. This disease is caused by sporozoa known as Toxoplasma gondii (T.gondii). Symptoms of toxoplasmosis are apparent in pregnant women who can cause abortions, stillbirths, or babies born to show signs of toxoplasmosis. In Indonesia, research that studies this is still very limited. Therefore, researchers are interested in conducting this research. This study aims to determine the seroprevalence IgG toxoplasmosis in the fertile women at Paal X Health Center from February to April 2019. There was 22 respondents (42.3%) were have IgG toxoplasmosis positive. Keywords: Seroprevalence, IgG, Toxoplasmosi

    THE ART OF ANATOMY: PENGEMBANGAN MEDIA ATLAS ANATOMI DAN EVALUASI MELALUI PENILAIAN PEMBELAJARAN SECARA DARING DAN LURING PADA MAHASISWA KEDOKTERAAN UNIVERSITAS JAMBI

    Get PDF
    ABSTRACT Backgound: The medical study program in Universitas Jambi implements competency-based curriculum that emphasizes learning anatomy in the first year of education. In learning anatomy, lecture and practice are using as a method, and an assessment will be carried out in the form of an anatomy exam or often called OSPE (Objective Structural Practice Examination) anatomy. Due to the Covid-19 pandemic, the Minister of Education and Culture of the Republic of Indonesia issued a regulation that enforces a distance learning system as a substitute for the face-to-face learning system. Objective: The purpose of the study was to compare the average scores of the anatomy exams in offline learning and online learning at the Faculty of Medicine and Health Sciences, Universitas Jambi. Methods: This study is a retrospective quantitative study design involving all students from the 2019 class that match with inclusion criteria that taking all of the anatomy practicum exams in block 1.1 to block 2.3. Result: 155 students are being included as the sample based on the inclusion criteria. Data recapitulation of anatomy test scores was carried out from June to September 2021. The score for offline learning is 63.05 and for online learning is 70.84 and statistically different (p-Value = 0.000). Conclusion: There is a significant difference between the anatomy exam scores during offline and online learning for the 2019 batch of medical students.   Keywords: Anatomy, Online learning, Offline learning   ABSTRAK Latar Belakang: Program studi kedokteran di Universitas Jambi menerapkan pembelajaran kurikulum berbasis kompetensi yang menekankan pembelajaran anatomi pada tahun pertama pendidikan. Dalam pembelajaran anatomi digunakan metode perkuliahan dan praktikum, penilaian akan dilakukan dalam bentuk ujian anatomi atau sering disebut dengan OSPE (Objective Structural Practice Examination) anatomi. Di tengah pandemi Covid-19, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia mengeluarkan Surat Edaran yang memberlakukan sistem pembelajaran jarak jauh atau online sebagai pengganti sistem pembelajaran tatap muka. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan rerata nilai ujian anatomi mahasiswa tahun 2019 pada pembelajaran luring dan pembelajaran daring di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian retrospektif. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang melibatkan seluruh mahasiswa angkatan 2019 yang memenuhi kriteria inklusi yaitu mengikuti seluruh ujian praktikum anatomi blok 1.1 sampai blok 2.3. Hasil: 155 mahasiswa dimasukkan sebagai sampel berdasarkan kriteria inklusi. Rekapitulasi data nilai ujian anatomi dilakukan pada bulan Juni sampai September 2021. Median skor untuk pembelajaran offline adalah 63,05 dan untuk pembelajaran online adalah 70,84 dan berbeda secara statistik (p-Value = 0,000). Kesimpulan: Terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai ujian anatomi saat pembelajaran offline dan online untuk mahasiswa kedokteran angkatan 2019.   Kata kunci: Anatomi, Pembelajaran Daring, Pembelajaran Lurin
    corecore