6 research outputs found

    PENGHAMBATAN PERTUMBUHAN BAKTERI Dermacoccus nishinomiyaensis DAN Micrococcus luteus DENGAN EKSTRAK BIJI SALAK (Salacca zalacca (Geartn.) Voss)

    Get PDF
    Salak merupakan kelompok tumbuhan angiospermae yang tumbuh dan tersebar di Indonesia. Biji salak diketahui memiliki kandungan senyawa tanin, kuinon, monoterpen, seskuiterpen, alkaloid dan polifenol yang berpotensi sebagai antioksidan dan antibakteri. Tumbuhan yang memiliki aktivitas sebagai antibakteri saat ini banyak diteliti dan dikembangkan menjadi suatu produk atau diperlukan untuk pengobatan terbaru karena terjadinya resistensi terhadap antibiotik. Bakteri patogen merupakan salah satu bakteri yang resisten terhadap antibiotik seperti bakteri Gram + yang dapat menyebabkan infeksi serius. Bakteri Micrococcus luteus dan Dermacoccus nishinomiyaensis merupakan bakteri Gram + yang dapat berkembang biak pada kulit, mukosa, jaringan pernafasan dan jaringan otak. Kebaruan penelitian ini karena meneliti tentang hambatan prtumbuhan bakteri Dermacoccus nishinomiyaensis dan Micrococcus luteus dengan ekstrak biji salak (Salacca zalacca (Geartn.) Voss) Adanya aktivitas antibakteri dari biji salak terhadap pertumbuhan bakteri Micrococcus luteus dan Dermacoccus nishinomiyaensis merupakan tujuan dari penelitian ini. Metode penelitian yang dilakukan meliputi identifikasi tumbuhan, ekstraksi sampel secara maserasi, analisis golongan senyawa kimia secara Kromatografi Lapis Tipis (KLT), dan pengujian antibakteri dengan metode difusi sumuran. Hasil analisis golongan senyawa kimia dengan metode KLT menunjukkan ekstrak etanol biji salak mengandung senyawa polifenol, alkaloid, triterpenoid dan steroid. Hasil uji aktivitas antibakteri memperlihatkan adanya daerah hambat terhadap pertumbuhan bakteri Micrococcus luteus dan Dermacoccus nishinomiyaensis pada konsentrasi 100 mg/ml. Kesimpulan ekstrak etanol dari biji salak memiliki aktivitas antibakteri yang dihubungkan dengan kandungan senyawa kimianya.Kata kunci: Antibakteri, Biji Salak, Dermacoccus nishinomiyaensis, Micrococcus luteus, Salacca zalacca (Geartn.

    FORMULATION STUDY AND TEST OF THE EFFECTIVENESS OF CEREAL APHRODISIAC WITH ACTIVE INGREDIENTS OF EURYCOMA LONGIFOLIA JACK ROOT EXTRACT (Eurycoma longifolia Jack) AND COFFEE (Coffea) ON MICE (Mus musculus)

    Get PDF
    AbstrakPenelitian ini mengkaji tentang bagaimana kajian dari formulasi serta hasil dari uji efektifitas afrodisiak sereal dengan menggunakan bahan aktif berupa kopi dan akar pasak bumi pada mencit. Kebaruan dalam penelitian ini adalah meneliti tentang efektivitas afrodisiaka sereal dengan bahan aktif ekstrak akar pasak bumi dan kopi pada mencit. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efektivitas afrodisiaka sereal dengan bahan aktif ekstrak akar pasak bumi dan kopi pada mencit. Dalam prosesnya metode yang dipilih dalam penelitian ini adalah uji statistik mengingat ada beberapa eksperimen yang dilakukan oleh peneliti terhadap mencit untuk melihat tingkat efektifitasannya yang dilihat dari data statistik. Laboratorium Farmakologi Fakultas Farmasi Universitas Tjut Nyak Dhien Medan adalah tempat penelitian yang dilakukan pada bulan Februari 2022 sampai April 2022. Hasil yang dperoleh dari penelitian ini adalah sereal  yang merupakan campuran dari kopi dengan akar pasak bumi ini mempunyai efek afrodiasika atau efek yang mampu meningkatakan gairah seksual yang diujikan kepada mencit jantan. Sedangkan dosis yang mempunyai efek afrodisiaka paling efektif pada mencit jantan yang digunakan dalam pencampuran ini adalah sebesar 12 mg. Dengan nilai dosis yang tepat dan pemanfaatan yang tepat pula, sereal afrodisiaka ini akan mempunyai efek yang tepat pada masyarakat yang membutuhkan. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian berupa hasil uji beda nyata jujur Tukey yang berpengaruh terhadap semua kelompok penelitian. Hal ini ditunjukkan dari peningkatan frekuensi dari setiap uji yang dilakukan pada mencit jantan. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah sereal  akar pasak bumi dan kopi mempunyai  efek afrodisiaka terhadap mencit jantanKata kunci: Afrodisiaka, Akar Pasak Bumi, Kopi, Seksual, Mencit  AbstractThis study examines how the study of the formulation and the results of the aphrodisiac effectiveness test for cereals using active ingredients in the form of coffee and pasak bumi root in mice. The novelty in this study is to examine the effectiveness of cereal aphrodisiac with the active ingredients of eurycoma longifolia root extract and coffee in mice. The purpose of this study was to determine the effectiveness of cereal aphrodisiac with the active ingredients of eurycoma longifolia root extract and coffee in mice. In the process, the method chosen in this study was a statistical test considering that there were several experiments conducted by researchers on mice to see the level of effectiveness seen from statistical data. The Pharmacology Laboratory of the Faculty of Pharmacy, Tjut Nyak Dhien University, Medan is where the research was carried out from February 2022 to April 2022. The results obtained from this study are that cereal which is a mixture of coffee with pasak bumi roots has an aphrodisiac effect or an effect that can increase sexual arousal. tested on male mice. Meanwhile, the dose that had the most effective aphrodisiac effect in male mice used in this mixture was 12 mg. With the right dose value and the right use, this aphrodisiac cereal will have the right effect on people who need it. This is to the results of the study in the form of Tukey's honest real difference test results which affected all research groups. This is indicated by the increase in the frequency of each test performed on male mice.The conclusion in this study is that peg earth root cereals and coffee have an aphrodisiac effect on male miceKeywords: Aphrodisiac, Pasak Bumi Root, Coffee, Sexual, Mic

    Efek Antihiperlipidemia Kombucha Daun Kari (Murraya Koenigii (L.) Spreng) pada Tikus Putih Jantan (Rattus Norvegicus) yang Diinduksi dengan High Fat dan PTU

    Full text link
    Daun kari (Murraya koenigii (L.) Spreng) merupakan tanaman yang sering digunakan pada bumbu masakan yang tinggi lemak karena daun kari mengandung senyawa metabolit sekunder sepertialkaloid, glikosida, dan flavonoid yang berfungsi untuk menghambat pertumbuhan radikal bebas dan menurunkan kadar kolesterol. Umumnya daun kari diproses secara tradisional dalam bentuk sederhana, sedangkan penelitian akan mengolah daun kari dalam bentuk minuman fermentasi berupa teh kombucha. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembuatan teh kombucha daun kari dan mengetahui efek antihiperlipidemia. Penelitian ini bersifat deskriptif dan eksperimental, meliputi pengumpulan bahan, pembuatan simplisia, skrining fitokimia, fermentasi kombucha daun kari, evaluasi mutu sediaan, pengujian kadar trigliserida pada tikus dengan teknik Elektrode-Based Biosensor. Tikus yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 25 ekor dan dibagi menjadi 5 kelmpok uji.K1 (blanko negatif), K2 (simvastatin), K3 (dosis 100 ml), K4 (dosis 150 ml), K5 (dosis 200 ml) yang diinduksi menggunakan kuning telur 80% dan PTU 0,2%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa evaluasi mutu teh kombucha memberikan hasil yang baik terhadap pH 3,08-3,44 dan tidak mengalami Perubahan rasa dan bau. Pada kelompok 5 dosis 200 ml dengan pemberian teh kombucha pada hari ke-7 sampai hari ke-15 terbukti terjadinya penurunan kadar kolestrol dari 253,0 mg/dL menjadi 92,2 ml/dL dimana hasil ini mendekati pembanding (simvastatin) dari 247,8 mg/dL menjadi 79,2 mg/dL

    Making Formulation of Tea Bags Combination of Kecibeling Leaves (Strobilanthes crispa (L.) Blume), Salam Leaves (Syzygium polyanthum (Wight.) Walp.) and Meniran Herbs (Phyllanthus niruri L.) As Antioxidants

    No full text
    The more incessantly the motto "back to nature" various types of plants in Indonesia are used by the community as traditional medicine. Kecibeling plants, salam and meniran herbs are one of the traditional medicinal ingredients that are often used. The potential development of the combination of kecibeling leaves, bay leaves and meniran herbs was chosen as a tea bag preparation because it is simple, cheap, and practical. The purpose of this study was to formulate a combination of kecibeling leaves, salam and meniran herbs as an antioxidant. This research was conducted by collecting fresh leaves of the kecibeling plant, salam and meniran herbs from Pematangsiantar, then used as simplicia and then formulated in teabags with varying weights. Then the formula is tested for characteristics which include water content test, pH test of the preparation, organoleptic test including hedonic test and antioxidant activity test.The results of testing the water content in each formula are 3.72%; 5.07% and 6.81%. The results of the pH test of teabag preparations from each formula were 6.7-7.Based on the results of the Hedonic test, Formula II with a weight of 0.95g was preferred by the panelists, so it was continued to be tested for activity as an antioxidant. The results of the antioxidant activity test showed that in Formula II (0.95 g) has antioxidant activity with the category "Medium"

    Tablet Formulation with Galactomannan Binding Agent and Acute Toxicity Test from Terminalia catappa L.

    No full text
    Ketapang is one of the many medicinal plant species that grow in Indonesia and is used to treat various diseases. Ketapang leaves contain flavonoids, tannins, saponins, and terpenoids that have anti-inflammatory, antioxidant, antiviral, and antimicrobial properties. This study aimed to determine the LD50 and histopathology of Liver and kidney damage before the formulation of tablets containing galactomannan-binding agents. The toxicity determination method was carried out in vivo in experimental animals at doses of 4g/kg BW, 8g/kg BW and 16g/kg BW, and Liver and kidney histopathology was carried out before formulation into tablet preparations using the wet granulation method with various concentrations of binders and disintegrants, namely F1(8:0), F2(0:8), F3(4:4), F4(2:6), and F5(6:2). The results of the toxicity test showed an LD50 of 15.9959, liver damage at a dose of 4 g/kg BW hepatocyte karyorrhexis cells, central vein constriction, sinusoidal dilatation, a dose of 8 g/kg BW hepatocyte karyorrhexis, significant venous congestion, sinusoidal dilatation, a dose of 16 g/kg BW hepatocyte cells, karyolysis, dilated central veins, and dilated sinusoids. The results of the tablet mass preformulation test meet the requirements: the flow time test was 1.48-2.14 g/second, the angle of repose test was 24.60°-30.60°, and the tab index test was 5.33%-9.33%. The results of the tablet evaluation test were as follows: the tablet hardness test was 3.8-8.6 kg, the tablet friability test was 0.167-0.64%, and the tablet disintegration time test was 29.06-107.51 minutes

    Pengenalan dan Pencegahan Hipertensi Serta Pengecekan Tekanan Darah : Pengenalan dan Pencegahan Hipertensi Serta Pengecekan Tekanan Darah di Mesjid Al-Karim, Desa Sari Laba Jahe, Kecamatan Sibiru-Biru, Kabupaten Deli Serdang

    Full text link
    Hipertensi merupakan kondisi medis dengan prevalensi tinggi, dimana merupakan  suatu sindrom atau kumpulan gejala kardiovaskuler yang progresif sebagai akibat dari kondisi lain yang kompleks dan saling berhubungan. Banyak masyarakat yang belum menyadari pemicu hipertensi adalah dari pola hidup sehari-hari yang salah. Maka perlu di berikan informasi dan edukasi sehingga masyarakat dapat mengenal dan mencegah penyakit hipertensi sejak dini. Sehingga prevalensi terhadap hipertensi akan menurun. Metode penyampaian informasi dan edukasi yang disampaikan yaitu dengan cara persentase. Hasil kegiatan ini meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap penyakit hipertens
    corecore