42 research outputs found

    Plasma-assisted deposition of nitrogen-doped amorphous carbon films onto polytetrafluoroethylene for biomedical applications

    Get PDF
    With growing demand for cardiovascular implants, improving the performance of artificial blood-contacting devices is a task that deserves close attention. Current prostheses made of fluorocarbon polymers such as expanded polytetrafluoroethylene (ePTFE) suffer from early thrombosis and require periodic replacement. A great number of attempts have already been made to improve blood compatibility of artificial surfaces, but only few of them found commercial implementation. One of the surfaces under intensive research for cardiovascular use is amorphous carbon-based coatings produced by means of the plasma-assisted deposition. However, this class of coatings can be produced using various techniques leading to a number of coatings with different properties. Carbon coatings produced in different plasmas may be of hard diamond-like type or soft graphite-like type, doping with different elements also changes the surface structure and properties. Taking this into account, the search for blood-compatible coating requires the understanding of surface composition and structure and its influence on blood-compatibility. This work attempts to advance our knowledge of this field. Here, commercial PTFE thin film was used as a working material, which composition corresponds to the composition of modern ePTFE vascular grafts and which compatibility with blood we tried to improve by deposition of nitrogenated amorphous carbon (a-CN) coatings in the plasma. Biocompatibility was assessed by a number of tests including the interaction with whole blood and various cells such as platelets, endothelial cells, neutrophils, and fibroblasts. Most of tests showed the blood compatibility of coated surface is better than that of untreated PTFE. Physico-chemical and morphological properties of coated surfaces were studied in parallel using x-ray photoemission spectroscopy (XPS), electron energy loss spectroscopy (EELS), x-ray absorption spectroscopy (XAS), Raman spectroscopy, Fourier transform infrared spectroscopy (FTIR), atomic force microscopy (AFM). Some correlation between the structure of coatings and blood compatibility was inferred. It was found that at first nitrogen incorporation into amorphous carbon film stimulates blood compatibility. However, when nitrogen fraction increases over 23-25 %, no further improvement but reduction of blood compatibility was observed. Conclusion is made that for best biomedical performance, nitrogen percentage in a-CN coatings must be adjusted to the optimum value

    Immersive Interaction

    Get PDF
    Non

    Burung merak dalam karya keramik seni.

    No full text
    Burung Merak merupakan burung endemik di Indonesiatersebar di ujung pulau Jawa, masuk dalam jenis unggas dan masih family dengan ayam hutan. Alasan penulis membuat Karya Tugas Akhir keramik dengan tema Burung Merak yaitu kekaguman sejak kecil melihat jenis burung cantik ini.Terdapat sebuah kepuasan dan keprihatinan ketika menyaksikan burung merakdan juga burung merak masuk burung yang terancam kepunahannya. Tujuan penciptaan ini menjelaskan bagaimana proses penciptaan karya seni keramik dengan konsep burung merak dan mendeskripsikan hasil penciptaan “Burung Merak dalam Karya Keramik Seni”. Teori pendekatan estetika dan semiotika digunakan untuk mengolah data acauan, dan teori tersebut juga dipakai untuk menganalisis karya yang diwujudkan. Metode tahapan penciptaan karya menggunakan metode dari Sp. Gustami yaitu eksplorasi, perancangan dan perwujudan. Tehnik pembuatan karya menggunakan tehnik pinch dan tehnik pilinan, tehnik pengglassirannya menggunakan tehnik kuas. Tahapan pembakaran ada dua tahap, yaitu pembakaran biskuit sebelum dilapisi bahan glassir dan pembakaran glassir dengan suhu 1150ocelcius untuk melelehkan lapisan glassir. Penciptaan karya seni keramik yang mengangkat tema mengenai Burung Merak akan menghasilkan sebuah sudut pandang berbeda dalam hal menikmati keindahan, dikemas dalam sebuah ekspresi emosional dari hasil eksplorasi penggalian ide yang matang kemudian divisualisasikan dalam bentuk karya dengan berbagai macam ekspresi lengkap dengan aksen kawat berduri sebagai simbol jeratan. Karya berjumlah 10 judul karya ditampilkan diatas pustek ataupun dinding. Melalui karya yang diciptakan dapat memberikan pengertian kepada masyarakat untuk melestarikan hewan dan alam sekitar, dan sebagai salah satu sumber acuan menciptakan karya seni dengan ragam kreativitas masing-masing

    Burung merak dalam karya keramik seni

    Get PDF
    Burung Merak merupakan burung endemik di Indonesiatersebar di ujung pulau Jawa, masuk dalam jenis unggas dan masih family dengan ayam hutan. Alasan penulis membuat Karya Tugas Akhir keramik dengan tema Burung Merak yaitu kekaguman sejak kecil melihat jenis burung cantik ini.Terdapat sebuah kepuasan dan keprihatinan ketika menyaksikan burung merakdan juga burung merak masuk burung yang terancam kepunahannya. Tujuan penciptaan ini menjelaskan bagaimana proses penciptaan karya seni keramik dengan konsep burung merak dan mendeskripsikan hasil penciptaan “Burung Merak dalam Karya Keramik Seni”. Teori pendekatan estetika dan semiotika digunakan untuk mengolah data acauan, dan teori tersebut juga dipakai untuk menganalisis karya yang diwujudkan. Metode tahapan penciptaan karya menggunakan metode dari Sp. Gustami yaitu eksplorasi, perancangan dan perwujudan. Tehnik pembuatan karya menggunakan tehnik pinch dan tehnik pilinan, tehnik pengglassirannya menggunakan tehnik kuas. Tahapan pembakaran ada dua tahap, yaitu pembakaran biskuit sebelum dilapisi bahan glassir dan pembakaran glassir dengan suhu 1150ocelcius untuk melelehkan lapisan glassir. Penciptaan karya seni keramik yang mengangkat tema mengenai Burung Merak akan menghasilkan sebuah sudut pandang berbeda dalam hal menikmati keindahan, dikemas dalam sebuah ekspresi emosional dari hasil eksplorasi penggalian ide yang matang kemudian divisualisasikan dalam bentuk karya dengan berbagai macam ekspresi lengkap dengan aksen kawat berduri sebagai simbol jeratan. Karya berjumlah 10 judul karya ditampilkan diatas pustek ataupun dinding. Melalui karya yang diciptakan dapat memberikan pengertian kepada masyarakat untuk melestarikan hewan dan alam sekitar, dan sebagai salah satu sumber acuan menciptakan karya seni dengan ragam kreativitas masing-masing

    Experimental investigation of dark soliton amplification in an optical fibre by stimulated Raman scattering

    No full text
    The authors demonstrate the experimental investigation of dark soliton amplification in an optical fibre. For the first time the stimulated Raman effect is used to compensate for 2,4dB attenuation of dark solitons at 883 nm in a fibre approximately corresponding to three soliton distances.info:eu-repo/semantics/publishe

    Investigation of black-gray soliton interaction

    No full text
    info:eu-repo/semantics/publishe
    corecore