26 research outputs found

    Pengaruh Kecerdasan Emosi dan Konsep Diri terhadap Kemampuan Mengajar Guru Taman Kanak-Kanak

    Full text link
    - Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang hubungan antara kedua variabel bebas (kecerdasan emosi dan konsep diri) dengan variabel terikat (kemampuan mengajar guru taman kanak-kanak). Populasi dalam penelitian ini adalah adalah seluruh guru Taman Kanak-Kanak se-Kecamatan Larangan Tangerang (jumlah guru sebanyak 310 orang). Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa: (1) Terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosi (X1) dengan kemampuan mengajar guru taman kanak-kanak (Y), koefisien korelasi antara kecerdasan emosi (X1) dengan kemampuan mengajar guru taman kanak-kanak sebesar 0, 32. Melalui uji-t diperoleh thit sebesar 2,48 lebih besar dari pada ttab sebesar 1,67 sehingga koefisien korelasi (ry1) dinyatakan signifikan. (2) Terdapat hubungan yang signifikan antara konsep diri (X2) dengan kemampuan mengajar guru taman kanak-kanak, koefisien korelasi antara konsep diri X2 dengan kemampuan mengajar guru taman kanak-kanak (Y) sebesar 0,48. Melalui uji-t diperoleh thit sebesar 3,98 lebih besar dari pada ttab sebesar 1,67 sehingga koefisien korelasi (ry2) dinyatakan signifikan. (3) Koefisien korelasi ganda secara bersama-sama antara kecerdasan emosi dan konsep diri dengan kemampuan mengajar guru taman kanak-kanak diperoleh (Ry12) sebesar 0,48. Pengujian signifikansi melalui uji F diperoleh Fhit sebesar 8,00 lebih besar dari pada Ftab sebesar 3,18 sehingga koefisien korelasi ganda (Ry12) dinyatakan signifikan berarti bahwa semakin tinggi kecerdasan emosi dan konsep diri secara bersama-sama semakin tinggi juga kemampuan mengajar guru taman kanak-kanak. Sebaliknya, semakin rendah kecerdasan emosi dan konsep diri semakin rendah juga kemampuan mengajar guru taman kanak-kanak.Kata Kunci - Kecerdasan Emosi, Konsep Diri, Kemampuan Mengajar Guru T

    Pelatihan Kiat Membangun Karakter Anak

    Full text link
    - Dampak negatif dari globalisasi perlu diantisipasi sejak dini. Mulai dari struktur terkecil dalam masyarakat, yaitu keluarga dengan penanaman karakter sejak dini. Perlu kiranya orang tua, guru, maupun anggota masyarakat untuk memahami bagaimana membangun karakter Islami pada anak. Untuk itu, kegiatan pengabdian masyarakat ini berupa pelatihan dengan tema ā€œKiat Membangun Karakter Anakā€ diberikan kepada orangtua dan guru TK Raudhatul Azhar. Tujuan kegiatan ini untuk memberikan pemahaman kepada orangtua terkait pendekatan psikologis sesuai masa perkembangan anak, agar orangtua dapat menjalankan perannya dalam menanamkan karakter positif dan Islami pada anak. Karakter dalam Islam disebut juga dengan akhlak. Akhlak termasuk didalamnya adab yang meliputi pembiasaan, keteladanan, dan disiplin. Adapun materi pelatihan yang diberikan untuk orangtua berkaitan dengan ā€œKiat Membangun Karakter Anak Ditinjau dari Aspek Agama dan Psikologisā€, dan materi yang diberikan untuk guru berkaitan dengan ā€œPembelajaran Moral dan Perilaku Anak Usia Diniā€. Hasil pelatihan menggambarkan bahwa pelatihan terkait ā€œKiat Membangun Karakter Anakā€ dibutuhkan oleh orangtua, terlihat dari hasil evaluasi bahwa hampir 90% orangtua merasa memperoleh pemahaman terkait membangun karakter anak, walaupun baru sekitar 85% orangtua yang sudah mulai menerapkan materi tersebut. Begitu pula dengan hasil evaluasi yang diperoleh dari guru TK Raudlatul Azhar, bahwa 90% guru TK memperoleh pengetahuan tentang rancangan dan pelaksanaan kurikulum berbasis karakter dari materi pelatihan. Berdasarkan hasil tersebut, diperoleh masukan agar pada kegiatan selanjutnya lebih banyak ditambahkan materi praktek dan tugas rumah yang dievaluasi secara berkala. Kata Kunci - Membangun Karakter Anak, Pendekatan Psikologis, Pembelajaran Moral dan Perilak

    Pengaruh Senam Hamil terhadap Kualitas Tidur Ibu Hamil Trimester II dan III di Kelurahan Margaluyu Wilayah Kerja Puskesmas Kasemen

    Get PDF
    Kualitas tidur pada ibu hamil sangat penting untuk kesehatan ibu dan janin. Penyebab gangguan pola tidur ibu hamil karena bertambahnya berat janin, sesak nafas, pergerakan janin dan nyeri punggung, untuk mengatasi hal tersebut diperlukannya senam hamil untuk meningkatkan relaksasi pada ibu hamil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian senam hamil terhadap kualitas tidur ibu hamil. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Ekperiment Design dengan rancangan Pretest dan posttest without control dengan populasi 14 responden yang diambil dengan teknik total sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan instrumen The Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) kemudian di analisis dengan mengunakan Uji T dependen. Hasil penelitian menunjukan bahwa kualitas tidur ibu hamil sebelum melakukan senam hamil nilai mean 12.43 dan setelah pemberian senam hamil nilai mean 6.43 (p= 0.000), dengan demikian ada pengaruh senam hamil terhadap kualitas tidur ibu hamil trimester II dan III. Dengan demikian di harapkan untuk kedepannya ibu hamil dapat mengikuti program senam hamil dengan teratur

    Praktek Pengalaman Lapangan Studi Evaluatif terhadap Pelaksanaan PPL Mahasiswa PAUD Universitas Al Azhar Indonesia Tahun 2015/2016

    Full text link
    - Program Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu mata pelajaran yang harus diikuti oleh setiap mahasiswa keguruan termasuk mahasiswa PAUD. Pelaksanaan mata pelajaran PPL berbeda dengan mata pelajaran lainnya yang diikuti di kelas atau dilaksanakan di kampus baik secara teori maupun praktek. Berbeda halnya mata pelajaran PPL adalah mata pelajaran dalam bentuk praktek pengalaman lapangan sebagaimana kegiatan guru di sekolah-sekolah umumnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif (qualitative research). Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif analitik, yaitu data dideskripsikan dengan menggunakan statistik deskriptif, dan dimaknai secara mendalam berdasarkan perspektif emik yaitu penyajian data secara alamiah tanpa melakukan suatu manipulasi atau perlakuan terhadap subjek yang diteliti (Bogdan dan Taylor, 1975:31). Mahasiswa PPL sebagai calon gur harus memiliki 4 kompetensi yaitu: kompetensi pedagogic, kompetensi kepribadian, kompetensi professional, dan kompetensi social. Pengetahuan yang dimiliki oleh mahasiwa PPL, guru pamong, dan dosen pembimbing memiliki peran yang sangat besar dalam pelaksanaan PPL. Sedangkan peran kelompok PPL dan kepala sekolah kurang memiliki peran dalam pelaksanaan PPL

    Praktik Pengalaman Lapangan

    Full text link
    - Program Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu mata pelajaran yang harus diikuti oleh setiap mahasiswa keguruan termasuk mahasiswa PAUD. Pelaksanaan mata pelajaran PPL berbeda dengan mata pelajaran lainnya yang diikuti di kelas atau dilaksanakan di kampus baik secara teori maupun praktik. Berbeda halnya mata pelajaran PPL adalah mata pelajaran dalam bentuk praktik pengalaman lapangan sebagaimana kegiatan guru di sekolah-sekolah umumnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif (qualitative research). Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif analitik, yaitu data dideskripsikan dengan menggunakan statistik deskriptif, dan dimaknai secara mendalam berdasarkan perspektif emik yaitu penyajian data secara alamiah tanpa melakukan suatu manipulasi atau perlakuan terhadap subjek yang diteliti (Bogdan dan Taylor, 1975:31). Kompetensi mahasiswa PPL meningkat ditandai dengan meningkatnya 4 kompetensi yaitu : kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi professional, dan kompetensi sosial. Pengetahuan yang dimiliki oleh mahasiwa PPL, guru pamong, dan dosen pembimbing memiliki peran yang sangat besar pengaruhnya dalam pelaksanaan PPL. Sedangkan peran kelompok PPL dan kepala sekolah kurang memiliki peran dalam pelaksanaan PPL. Kata Kunci - Mahasiswa PPL, Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Kepribadian, Kompetensi Profesional, Kompetensi Sosia

    Pemberdayaan Tutor Bkb dan Guru Paud melalui Keterampilan Storytelling

    Get PDF
    Storytelling adalah sebuah teknik atau kemampuan untuk menceritakan sebuah kisah, pengaturan adegan, event, dan juga dialog. Program storytelling ini ditujukan bagi tutor BKB dan guru PAUD dikarenakan latar belakang pendidikan tutor BKB dan guru PAUD yang beragam. Adapun pelatihan yang dilakukan sebanyak 3 kali memberikan pengetahuan dan keterampilan storytelling kepada tutor BKB dan guru PAUD. Adapun metode yang digunakan dalam pelatihan ini adalah bentuk intervensi dengan melakukan pelatihan sebanyak 3 kali. Pelatihan pertama ditujukan kepada tutor BKB dan guru PAUD untuk memberikan pengetahuan tentang storytelling. Pelatihan kedua, tutor BKB dan guru PAUD membuat buku cerita dalam bentuk bigbook. Kemudian tutor BKB dan guru PAUD mempraktekkan bagaimana cara bercerita secara peer teaching Pelatihan ketiga ditujukan kepada orang tua murid PAUD dan TK serta tutor BKB dan guru PAUD serta guru TK. Pelatihan ketiga ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan pentingnya storytelling. Kemudian tutor BKB dan guru PAUD mempraktekkan bercerita di depan orang tua murid dan juga anak. Pengetahuan dan keterampilan tutor BKB dan guru PAUD terhadap storytelling meningkat dan program storytelling dapat dijadikan suatu pembiasaan yang dapat dilakuakn di sekolah. Sehingga minat membaca anak menjadi meningkat

    Pemetaan Pengetahuan Guru TK Tentang Keterampilan Gerak Dasar Anak TK

    Get PDF
    - Pertumbuhan perkembangan dan belajar melalui aktivitas jasmani akan mempengaruhi tiga ranah dalam pendidikan yang meliputi ranah kognitif (menyadari gerak), ranah psikomotor (pertumbuhan biologis, kesehatan, kebugaran jasmani), dan ranah afektif (rasa senang, aktualisasi diri, konsep diri) [1]. Permasalahan yang tampak di era digital ini, terbatasnya kemampuan motorik anak dikarenakan anak-anak usia dini sudah terpapar oleh gadget sejak dini. Sehingga kemampuan motorik anak era digital terbatas karena pengaruh gadget. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui tingkat pengetahuan guru keterampilan gerak dasar anak TK. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif dengan jenis penelitian survei. Penelitian survei merupakan penelitian yang menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian. Penelitian yang dilakukan di Taman Kanak-Kanak yang berada pada Gugus Cut Nyak Dien. 32 guru TK yang berada di Gugus Cut Nyak Dien dengan latar belakang pendidikan dari sarjana pendidikan, 65% masa kerjanya 2 tahun. Terdapat 15 guru TK yang memiiki pengetahuan yang tinggi dalam pengetahuan keterampilan gerak dasar. Terdapat 6 guru TK yang memiliki pengetahuan dalam kategori sedang terhadap pengetahuan keterampilan gerak dasar pada motorik kasar. Serta terdapat 12 guru TK yang memiliki pengetahuan yang rendah terhadap pengetahuan keterampilan gerak dasar dalam motorik kasar anak TK. Sejumlah 18% dari jumlah guru memiliki pengetahuan mengenai gerak lokomotor dan 15% dari jumlah guru belum memiliki pengetahuan mengenai gerakan non-lokomotor. Guru dapat mengimplementasikan ketiga keterampilan gerak dasar dalam berbagai kegiatan motorik melalui menari, senam, dan bentuk permainan yang diciptakan oleh guru. Penilaian keterampilan gerak dasar dilakukan guru TK dan guru melalui pengamatan. Sejumlah 75% guru TK mengetahui tujuan stimulasi keterampilan gerak dasar anak yaitu untuk meningkatkan perkembangan motorik anak

    Harapan Orang Tua dalam Mendidik Anak Usia Dini

    Full text link
    - Orang tua masa kini, terutama yang berada di kota besar semakin dihadapkan pada tantangan yang sulit dalam mengasuh dan mendidik anak karena orangtua tidak hanya menghadapi tantangan yang timbul seiring dengan perkembangan anak dalam setiap siklus kehidupannya (Carter & McGoldrick dalam Craig,1986), tapi juga harus berjuang menghadapi kondisi politik, sosial dan ekonomi yang berpotensi besar melemahkan kemampuan mereka untuk memberikan dukungan yang tepat untuk anak-anak (Evans, Judith L, 2006). Para orangtua, khususnya orangtua yang memiliki anak usia dini memiliki banyak cara untuk mengoptimalkan peran pengasuhan mereka, salah satunya adalah dengan melibatkan asisten rumah tangga, baby sitter, ataupun dengan keluarga mereka yang lain. Akibatnya, hal ini juga mempengaruhi peran serta orangtua dalam pendidikan anak di dalam lembaga pendidikan pun menjadi berkurang meskipun banyak dari mereka yang mengetahui bahwa pendidikan anak usia dini yang pertama dan utama terletak pada orangtua. Oleh karena itu peneliti ingin melakukan penelitian mengenai harapan orangtua terhadap pendidikan keorangtuaan. Peneliti memilih untuk fokus kepada ayah dan ibu yang bekerja serta memiliki anak usia dini (2-6 tahun) saja karena pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa ini berlangsung sangat pesat. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif dengan jenis penelitian survei. Kuesioner dalam penelitian ini dibuat dalam bentuk pertanyaan tertutup dan dilengkapi dengan pertanyaan terbuka untuk memperoleh informasi yang perlu diperdalam. Penelitian ini dilakukan di PAUD Al Azhar Pusat dengan populasi penelitian sejumlah 289 orang. Sementara yang diambil sebagai sampel dalam penelitian ini adalah 30 orangtua murid TK Al Azhar Pusat yang terdiri dari Toddler, Play Group, TK A, dan TK B.Pengolahan data hasil survey yang dilakukan kepada 30 orang responden yang terdiri dari Ibu (86,7%), ayah (6,7%) dan wali (6,7%) ini menggunakan analisis deskriptif. Adapun hasilnya adalah sebagai berikut : 33% kegiatan Pelatihan yang paling mungkin dilakukan, diskusi kelompok kecil dengan pakar (17%), dilibatkan sebagai pendamping guru (13%) dan talkshow (7%)
    corecore