3 research outputs found
PEMANFAATAN BIOGAS SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF RAMAH LINGKUNGAN DAERAH DESA MONGGOL, KABUPATEN GUNUNGKIDUL, YOGYAKARTA
Biogas merupakan sumber energi terbarukan yang penting dan dapat dijadikan sebagai energi alternatif pengganti energi yang berasal dari fosil seperti minyak bumi dan gas alam. Ini diperlukan mengingat kegiatan eksplorasi dan eksploitasi energi yang berasal dari fosil terus meningkat, sedangkan energi tersebut adalah energi yang tidak dapat diperbarui. Selain itu, penggunaan energi fosil juga menghasilkan limbah yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Pemanfaatan limbah organik untuk produksi biogas dapat memperkecil konsumsi energi fosil serta mengurangi pencemaran lingkungan. Biogas dihasilkan dari proses pemecahan bahan limbah organik yang melibatkan aktivitas bakteri anaerob dalam kondisi anaerobik dalam suatu digester. Komposisi utama biogas adalah Metana (CHÂ4), Karbon dioksida (CO2), Hidrogen (H2) dan Hidrogen Sulfida (H2S).Biogas merupakan energi yang ramah lingkungan karena tidak menghasilkan asap dan limbahnya mengandung unsur yang dibutuhkan oleh tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan potensi limbah organik dan pemicu peningkatan produksi ternak yang berada di daerah Desa Monggol, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Potensi limbah organik yang berada pada daerah tersebut berupa limbah peternakan sapi yang sampai saat ini belum dapat dimanfaatkan secara optimal. Pemanfaatan limbah organik berupa limbah ternak sapi dilakukan dengan membuat reaktor biogas dengan 3 komponen utama yaitu inlet, digester dan outlet. Selain itu, diperlukan perhatian khusus mengenai aspek C/N rasio input (kotoran ternak), residence time, pH, suhu dan toksitas dari reaktor biogas, agar dapat menghasilkan gas metana secara optimal. Dengan melakukan pemanfaatan limbah ternak sapi yang diolah menjadi biogas, hasilnya dapat dimanfaatkan untuk dijadikan bahan bakar kompor gas, kemudian sebagai pengganti bahan bakar motor bensin dan sebagai pupuk organik cair yang bebas amoniak dan kaya kandungan unsur hara
EVALUASI GEOMETRI COUNTERWEIGHT SEBAGAI BANGUNAN STABILISASI LERENG DISPOSAL PADA KUARTAL 2 PIT A SEKAYAN MINE OPERATION P.T PESONA KHATULISTIWA NUSANTARA, PROVINSI KALIMANTAN UTARA
Operasi penambangan terbuka memerlukan manajemen operasional yang baik dalam teknis
penambangan. Manajemen lereng disposal yang tepat dan aman sangat diperlukan untuk dapat
mendukung kegiatan operasi penambangan. Daerah telitian terletak pada zona 50N dengan koordinat
UTM 555000 – 556000 mE dan 302500 – 304000 mS dengan luasan 1,5 km2 yang berada di PIT A,
Sekayan Mine Operation, P.T Pesona Khatulistiwa Nusantara, Provinsi Kalimantan Utara. Material
disposal tersusun atas material pasir dan lempung yang telah mengalami kontak langsung dengan sinar
matahari dan hujan, sehingga memiliki nilai properties yang rendah dibandingkan dengan material
insitu, akibatnya lereng disposal menjadi rawan longsor karena gaya penahan dari material tersebut
menjadi lebih rendah dari gaya pendorongnya. Tujuan penelitian ini adalah membuat model geometri
counterweight untuk dapat menstabilkan lereng disposal yang rawan longsor tersebut dengan metode
analisis geologi teknik yaitu Janbu – Simplified untuk menentukan geometri counterweight dan
melakukan perhitungan faktor keamanan, sehingga dapat ditentukan pengaruh geometri counterweight
terhadap kestabilan lereng disposal, jenis material yang cocok untuk pembuatan counterwieght dan
faktor yang dapat menentukan nilai FK lereng disposal.
Kata Kunci : geometri counterweight, lereng disposal, faktor keamanan, nilai propertie
MENGUNGKAP POTENSI GEOWISATA DAN GEOKULTUR UNTUK DIUSULKAN SEBAGAI GEOSITE DI DAERAH GUMELEM DAN SEKITARNYA, KABUPATEN BANJARNEGARA, PROVINSI JAWA TENGAH
Desa Gumelem terletak di Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah, memiliki beberapa kriteria
untuk dijadikan sebagai objek geosite yang baru. Secara regional daerah telitian terletak di cekungan
Serayu Selatan, tersusun oleh 8 satuan batuan dan 4 formasi dengan umur oligosen tengah sampai
holosen yaitu Satuan breksi Totogan, Satuan breksi piroklastik Waturanda, Satuan batupasir
karbonatan Panosogan, Satuan batupasir Halang, Satuan lava basaltik Halang, Satuan intrusi andesit
Halang, Anggota breksi Halang, dan Endapan Alluvial. Struktur geologi yang berkembang pada
daerah telitian yaitu Antiklin Sampang, Sesar Naik Patok, Sesar Turun Jagarasmi, Sesar Mendatar
Karangbawang, Sesar Naik Susukan dan Sesar Mendatar Srikandi. Tujuan penelitian ini adalah
mengungkap potensi geowisata dan geokultur untuk diusulkan sebagai geosite baru. Potensi geowisata
yang terdapat di lokasi telitian adalah Curug Jongor, Banyu Anget Gumelem, Curug Jagarasmi, Bukit
Girilangan, Bukit Mahameru Tambak, Lembah Antiklin Sampang, dan Bukit Ratapan Angin serta
potensi geokultur yang ada yaitu makom Ki Ageng Giring terletak di puncak bukit Girilangan, Batik
Tulis khas desa Gumelem, Sajadah Batu, dan tradisi nyadranan gede yang bertujuan untuk mempererat
kebersamaan masyarakat. Metode penelitian yang digunakan adalah pengumpulan data deskriptif dan
kuantitatif yang mencakup pengumpulan data geologi, site geowisata & geokultur, kemudian
didukung dengan analisis petrografi, struktur geologi, dan analisis SWOT. Hasil dari analisis SWOT,
geosite Gumelem harus di kembangkan dan dipromosikan dengan baik agar dapat meningkatkan
popularitas. Pengembangan kawasan geosite mempunyai dampak besar untuk dapat meningkatkan
pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar dan dapat digunakan oleh pemerintah sebagai basis
informasi untuk pengembangan berkelanjutan.
Kata Kunci : geosite Gumelem, geowisata, geokultur, analisis SWO