78 research outputs found

    Correlation between Destructive and Non-destructive Characteristics of Pumice and Scoria Lightweight Concretes

    Get PDF
    This study presents empirical correlations between destructive and non-destructive characteristics of structural lightweight concrete utilizing Medium-K basaltic andesitic pumice and scoria collected from Kelud Volcano, Indonesia. The non-destructive characteristics comprised the rebound number (N) obtained by Schmidt's Hammer test and the pulse velocity (V) obtained by the Ultrasonic Pulse Velocity test. The destructive characteristics were the compressive strength and modulus of elasticity from compressive test, while the tensile strength included splitting tensile strength as well as modulus of rupture from splitting tensile and bending tests. The correlations were determined using simple regression analysis which included linear, quadratic, power and exponential equations. Furthermore, the SonReb method, i.e. multiple regression analysis with linier and power forms of combination of rebound number and pulse velocity, was proposed for comparison. For pumice and scoria lightweight concrete, the simple regression results showed that all destructive characteristics were expressed by the power equation to the rebound number as well as the pulse velocity. This was indicated by coefficients of determination R2 which were the largest compared to the other three equations. However, the results of SonReb method with power form, indicated that the coefficients of determination R2 were greater than the individual regression results so that their formulas provided more reliable results

    SEISMIC RESPONSES OF RC FRAME WITH DIFFERENT ARRANGEMENT OF MASONRY INFILL WALL

    Get PDF
    This study presents the suitability of using macro model (strut model) for analyzing the seismic responses of single-story single-span reinforced concrete frames having different arrangement of masonry infill wall with openings by com­par­ing its results with those using micro model (wall-element model). From the result, the infill masonry wall increases the stiffness of RC frame structure. Meanwhile, the dia­gonal strut model will give smaller natural frequencies than wall-element model. When the part of the wall opening causes the wall to have no contact with a column, short column effect will be introduced in the column. Wall-element model can predict better the short column effect than the strut model. Although under static lateral load re­placing masonry infill wall by diagonal strut was considered to be suitable for com­puting the response structure behaviour for the case without any opening in infill wall, but it is not the case for the dynamic analysis

    ANALISIS KUAT RENCANA ELEMEN LENTUR GEDUNG LABORATORIUM KEBENCANAAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS BRAWIJAYA MENGGUNAKAN SNI 2847:2019

    No full text
    Sertifikat Laik Fungsi (SLF) bangunan gedung merupakan sertifikat tanda bukti bahwabangunan gedung tersebut telah teruji kelaikan teknis sesuai dengan fungsi bangunan. Untukmendapatkan SLF bangunan gedung, dibutuhkan nilai kuat rencana atau kuat nominalberdasarkan peraturan terbaru yang berlaku pada saat itu. Pada kajian ini, objek yang akandigunakan dalam analisis adalah Gedung Laboratorium Kebencanaan Teknik SipilUniversitas Brawijaya dengan mengambil fokus pada elemen lentur struktur. Pembahasanini dilakukan dengan menganalisis kuat lentur nominal dari elemen lentur berdasarkan SNI2847:2019. Hasil analisis menunjukkan kapasitas penampang elemen lentur terkecil padakondisi momen lapangan dan tumpuan positif sebesar 14058272,38 Nmm dan negatifsebesar 13639059,96 Nmm. Sedangkan kapasitas terbesar pada kondisi momen lapangandan tumpuan positif sebesar 310906692,24 Nmm dan negatif sebesar 299025901,3 Nmm.Regangan baja terkecil yang terjadi sebesar 0,0056 yang menunjukkan penampang elemenlentur pada gedung dikategorikan sebagai penampang terkontrol tarik dengan nilai faktorreduksi (Ø) sebesar 0,9.Kata Kunci: Elemen Lentur, kapasitas momen nominal, regangan, SNI 2847:2019

    ANALISIS KUAT RENCANA ELEMEN LENTUR GEDUNG LABORATORIUM KEBENCANAAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS BRAWIJAYA MENGGUNAKAN SNI 2847:2019

    No full text
    Sertifikat Laik Fungsi (SLF) bangunan gedung merupakan sertifikat tanda bukti bahwabangunan gedung tersebut telah teruji kelaikan teknis sesuai dengan fungsi bangunan. Untukmendapatkan SLF bangunan gedung, dibutuhkan nilai kuat rencana atau kuat nominalberdasarkan peraturan terbaru yang berlaku pada saat itu. Pada kajian ini, objek yang akandigunakan dalam analisis adalah Gedung Laboratorium Kebencanaan Teknik SipilUniversitas Brawijaya dengan mengambil fokus pada elemen lentur struktur. Pembahasanini dilakukan dengan menganalisis kuat lentur nominal dari elemen lentur berdasarkan SNI2847:2019. Hasil analisis menunjukkan kapasitas penampang elemen lentur terkecil padakondisi momen lapangan dan tumpuan positif sebesar 14058272,38 Nmm dan negatifsebesar 13639059,96 Nmm. Sedangkan kapasitas terbesar pada kondisi momen lapangandan tumpuan positif sebesar 310906692,24 Nmm dan negatif sebesar 299025901,3 Nmm.Regangan baja terkecil yang terjadi sebesar 0,0056 yang menunjukkan penampang elemenlentur pada gedung dikategorikan sebagai penampang terkontrol tarik dengan nilai faktorreduksi (Ø) sebesar 0,9.Kata Kunci: Elemen Lentur, kapasitas momen nominal, regangan, SNI 2847:2019

    ANALISIS PEMODELAN PERILAKU BEBAN DAN PERPINDAHAN PADA PORTAL 2 LANTAI DENGAN BRACING TIPE DIAGONAL EKSENTRIS DUA ARAH

    No full text
    Eccentric braced frames (EBF) dinilai dapat menjadi salah satu alternatif struktur yangdapat digunakan pada bangunan tahan gempa. Sistem ini dirancang memiliki kekakuaninelastis seperti Concentrically Braced Frame (CBF) dengan kemampuan daktilitaslayaknya Moment Resisting Frame of Steel (MRF). Pada penelitian ini, terdapat 6 benda uji,yaitu tiga bentuk geometri portal (portal dengan eksentrisitas 0 cm, 60 cm, dan 120 cm)dengan dua variasi meshing (meshing 4 dan meshing 25). Beban gempa diberikan pada nodekiri atas portal sebagai beban lateral sebesar 60 ton. Hasil akhir penelitian berupa beban danperpindahaan pada lantai 1 dan lantai 2 yang terjadi pada tiap portal. Analisis dilakukandengan bantuan software ABAQUS. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwaeksentrisitas suatu portal akan mempengaruhi besar perpindahan dan kapasitas beban yangdimilikinya. Pada portal dengan eksentrisitas 60 cm (short link) menunjukkan kapasitasbeban yang lebih besar dibandingkan portal dengan eksentrisitas 120 cm (long link).Sedangkan perpindahan terbesar terjadi pada portal dengan eksentrisitas 120 cm.Kata Kunci: Beban, perpindahan, bracing diagonal, eksentris dua arah, ABAQUS, portal 2lantai

    ANALISIS PEMODELAN PERILAKU BEBAN DAN PERPINDAHAN PADA PORTAL 2 LANTAI DENGAN BRACING TIPE DIAGONAL EKSENTRIS DUA ARAH

    No full text
    Eccentric braced frames (EBF) dinilai dapat menjadi salah satu alternatif struktur yangdapat digunakan pada bangunan tahan gempa. Sistem ini dirancang memiliki kekakuaninelastis seperti Concentrically Braced Frame (CBF) dengan kemampuan daktilitaslayaknya Moment Resisting Frame of Steel (MRF). Pada penelitian ini, terdapat 6 benda uji,yaitu tiga bentuk geometri portal (portal dengan eksentrisitas 0 cm, 60 cm, dan 120 cm)dengan dua variasi meshing (meshing 4 dan meshing 25). Beban gempa diberikan pada nodekiri atas portal sebagai beban lateral sebesar 60 ton. Hasil akhir penelitian berupa beban danperpindahaan pada lantai 1 dan lantai 2 yang terjadi pada tiap portal. Analisis dilakukandengan bantuan software ABAQUS. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwaeksentrisitas suatu portal akan mempengaruhi besar perpindahan dan kapasitas beban yangdimilikinya. Pada portal dengan eksentrisitas 60 cm (short link) menunjukkan kapasitasbeban yang lebih besar dibandingkan portal dengan eksentrisitas 120 cm (long link).Sedangkan perpindahan terbesar terjadi pada portal dengan eksentrisitas 120 cm.Kata Kunci: Beban, perpindahan, bracing diagonal, eksentris dua arah, ABAQUS, portal 2lantai
    corecore