2 research outputs found
ANALISIS RESPON HIDROLOGI TERHADAP PENERAPAN TEKNIK KONSERVASI TANAH DI SUB DAS LENGKONG MENGGUNAKAN MODEL SWAT
Salah satu penyebab banjir dan erosi adalah kondisi biofisik di bagian hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) yang sudah tidak dapat mendukung fungsi hidrologis DAS. Perlu dilakukan upaya-upaya penerapan teknik konservasi tanah yang tepat untuk memperbaiki fungsi hidrologis DAS tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis respon hidrologi berdasarkan kondisi biofisik DAS pada tingkat analisis skala meso, dan (2) menganalisis respon hidrologi berdasarkan penerapan skenario teknik konservasi tanah. Wilayah kajian untuk penelitian adalah di sub DAS Lengkong yang terletak di bagian hulu DAS Cisadane seluas 1,788 ha. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pemodelan hidrologi Soil and Water Assessment Tool (SWAT). Hasil analisis respon hidrologi terhadap penerapan skenario konservasi tanah menunjukkan Koefisien Regim Sungai sebesar 149.71 untuk skenario 1 (penanaman tanaman strip) dan 2 (penanaman pohon mengikuti kontur), sebesar 149.80 untuk skenario 3 (pembuatan teras), sebesar 150.25 untuk skenario 4 (gabungan skenario 1 dan 2), dan sebesar 149.31 untuk skenario 5 (gabungan skenario 1, 2 dan 3). Berdasarkan nisbah erosi potensial dengan erosi yang dapat ditoleransi, diperoleh indeks bahaya erosi untuk skenario 1 sebesar 2.63 (sedang), skenario 2 sebesar 2.57 (sedang), skenario 3 sebesar 0.60 (rendah), skenario 4 sebesar 2.45 (sedang), dan skenario 5 sebesar 0.44 (rendah). Penerapan teknik konservasi tanah yang mengkombinasikan penanaman pohon mengikuti kontur dan penanaman tanaman strip dengan pembuatan teras secara bersamaan, merupakan teknik konservasi tanah yang terbaik untuk memperbaiki respon hidrologi DAS, sehingga dapat direkomendasikan untuk diterapkan di sub DAS Lengkong pada khususnya, dan di DAS Cisadane bagian hulu pada umumnya
Hemodynamic Stroke in Simultaneous Cardio Cerebral Infarction: A New Term for Cardiologist
We report an uncommon case of simultaneous cardio-cerebral infarction, due to Inferior β right ventricle ST Segment Elevation Myocardial Infarction (STEMI) with acute ischemic stroke. Incidence of cardio cerebral infarction is exceptionally rare, with an incidence rate as low as 0.009%. Hemodynamic compromise in patients with acute myocardial infarction may result in the cerebral blood flow reduction that cause hemodynamic stroke. Due to the rarity of this condition, there were no recommended therapeutics strategy. Mechanical reperfusion with PCI procedure may be a superior choice in the settings of acute cardio-cerebral infarction for restoring hemodynamic stability