PENERAPAN PROSES E-PROCUREMENT PADA LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE) DI PEMERINTAH PROVINSI BENGKULU

e-Procurement merupakan pengadaan barang/jasa pemerintah secara elektronik yang sesuai dengan ketentuan yang belaku. Dalam pelaksanaannya proses e- Procurement diselenggarakan oleh Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) sebagai adminitrator dan unit layanan bagi pengguna. Pemerintahan Provini Bengkulu menerapkan e-Procurement pada tahun 2011 dan baru dilaksanakan dengan baik pada tahun 2012dimana LPSE Provinsi Bengkulu telah melakanakan lelang secara elektronik dan proses–proses lainnya dengan baik. Proses e-Procurement terdapat sistem yang melakanaknnya secara online, yaitu Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE). Di dalam SPSE terdapat beberapa aplikasi yang digunakan dalam proses pengadaan barang/jasa antara lain admin (PPE dan admin agency), verifikator, helpdesk,training, panitia dan penyedia. Untuk mengambarkan proses e-Procurement di Pemerintah Provinsi Bengkulu penulis melakukan wawancara kepada personil LPSE Provinsi Bengkulu dan observasi langsung pada LPSE Provinsi Bengkulu serta meminta data pada LPSE Provinsi Bengkulu yang berkaitan dengan penelitian ini. Dari hasil pengumpulan data dapat penulis gambarkan bahwa proses e-Procurement sangat jauh berbeda pelaksanaannya dengan kovensional. Dalam pelaksanaannya e-Procurement lebih efektif, efisien dan transparan serta dapat mensikronkan pemahaman antar pengguna e-Procurement terhadap aplikasi, proses dan hasil yang dicapai. LPSE Provinsi Bengkulu sangat berperan dalam penerapan e-Procurement di Pemerintah Provinsi Bengkulu sehingga terjadi efisiensi anggaran yang cukup signifikan, walaupun masih terdapat kendala yang dihadapi LPSE Provinsi Bengkulu dalam menerapkan e-Procurement ini tetapi secara bertahap proses e- Procurement mengarah pada tata pemerintahan yang baik (Good Governance) dibidang pengadaan barang/jasa

PENGARUH YOGA HAMIL MENGGUNAKAN LANTUNAN ZIKIR TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA IBU PREEKLAMSIA

Preeclampsia is a disease characterized by hypertension, proteinuria, and edema that occurs during pregnancy or up to 48 hours postpartum. Pregnant yoga can lower blood pressure through stimulation of the secretion by the hormone endorphin. When the body relaxes, there is an increase in neuropeptide secretion. Yoga is proven to be able to increase 4-5 times more secretion of b-endorphins in the blood. When b-endorphins are secreted, they are captured by receptors in the hypothalamus and limbic system which have an important function in regulating emotions. This study aims to determine the effect of pregnant yoga on reducing blood pressure in preeclamptic mothers. The number of samples for this experimental study was 20 people uses quasi-experimental. Consisting of an experimental group and a control group, each of which consisted of 10 pregnant women who had preeclampsia. Based on the results of research using the Willcoxon test, in the experimental group, there was a significant effect on changes in blood pressure before and after the intervention with the experimental group's p-value for systolic blood pressure, namely p = 0.004 and diastolic p = 0.003 meaning p 0.005

HUBUNGAN BERAT BADAN LAHIR DAN FREKUENSI PEMERIKSAAN ANC DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA ANAK UMUR 0-59 BULAN

The problem of stunting (stunting) is one of the nutritional problems faced in the world, especially in poor and developing countries. This study aims to determine the relationship between age and parity with the incidence of stunting in children aged 0-59 months. The research design used was analytical survey method with a cross sectional research approach. The population in this study were all children aged 0-59 months. The number of samples was 67 children. The results showed that there was a relationship between age and the incidence of stunting in children aged 0-59 months with a value of 0.000 (<0.05). While the results ofthe research on the relationship between parity and the incidence of stunting in children aged 0-59 months, the value was 0.002 (<0.05), which means that there is a relationship between parity and the incidence of stunting in children aged 0-59 months

FREKUENSI PEMERIKSAAN ANC BERHUBUNGAN DENGAN PREEKLAMPSIA

The gestation period starts from conception until the birth of the fetus. The normal duration of pregnancy is 280 days (40 weeks or 9 months and 7 days) counting from the first day of the last menstruation. Pregnancy is divided into 3, the first trimester starts from conception until 3 months, the second trimester starts from the fourth month to 6 months, the third trimester is from the seventh month to 9 months. Preeclampsia is a disease characterized by hypertension, proteinuria and edema that occurs during pregnancy. or up to 48 hours postpartum. This study aims to determine the frequency of ANC examinations with preeclamptic. The research method used was analytic survey research design with a cross sectional approach. Data collection techniques. Data collection in this study used a questionnaire sheet. The technique used in this study was purposive sampling. The data analysis used was univariate and bivariate analysis and the statistical test used was Chi Square. The significance of the relationship between the two variables is p = 0.000, p = 0.002 <α 0.05, this means that Ha is accepted and Ho is rejected, so there is a relationship between the frequency of ANC examinations and preeclampti

Optimasi Rabin Karp dengan Rolling Hash dan k-Gram pada Similarity Check Dokumen Abstrak Jurnal

Rolling hash digunakan untuk mengatasi masalah hash pada Rabin Karp dengan memperbaharui kemunculan string berulang dengan menghitung nilai hash dari substring, dimana nilai hash dihitung lebih cepat dengan nilai hash lama sehingga dapat dibandingkan secara konstan. Kemudian penelitian ini menambahkan k-gram untuk melakukan pergerakan dari kata satu ke kata didepannya, dengan tujuan mampu meningkatkan akurasi dengan pengechekan teks pada dokumen yang lebih spesifik. Tahapan penelitian meliputi pengumpulan dataset yang berasal dari dokumen abstrak jurnal yang kemudian dilakukan praproses mulai dari cleansing, case folding, filtering, stemming dengan stopword selanjutnya implementasi rolling hash dan k-gram pada Rabin Karp untuk meningkatkan sensifitas pada similarity check serta mengetahui peningkatan presentase ketepatan dalam mendeteksi kemiripan dokumen. Hasil penelitian Hasil pengujian menunjukan k=7 menunjukan kemiripan lebih tinggi dibanding k=5 karena penelitian ini menggunakan panjang karakter jurnal > n dengan nilai kemiripan tertinggi yaitu k=7 pada dokumen jurnal 4 yaitu kemiripan abstrak 49,93% dan kemiripan judul 14,00% sedangkan untuk k=5 yaitu 12,01% kemiripan abstrak dan 4,17% kemiripan judul sehingga k-gram, basis, dan modulo berpengaruh terhadap perhitungan similarity dokumen