7 research outputs found

    Make A Match dalam Pembelajaran Writing di Kelas V Sekolah Dasar

    Get PDF
    Salah satu tujuan penting dalam pembelajaran bahasa Inggris di sekolah dasar adalah menumbuhkan minat anak dalam belajar bahasa Inggris. Pembelajaran bahasa Inggris terintegrasi dalam empat keterampilan berbahasa yaitu listening, speaking, reading, dan writing. Diantara empat keterampilan berbahasa tersebut, writing merupakan keterampilan yang cukup kompleks. Pembelajaran writing di sekolah dasar haruslah disajikan semenarik mungkin agar siswa tidak merasa bosan. Maka dari itu dibutuhkan kemampuan guru untuk dapat menyajikan paket pembelajaran yang menarik dan bermakna. Oleh karena itu peneliti melakukan penelitian dengan menggunakan salah satu teknik pembelajaran kooperatif yaitu make a match agar dapat menyajikan pembelajaran yang menarik dan tidak membosankan bagi siswa serta mampu membantu siswa dalam meningkatkan keterampilan writingnya.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses danhasil belajar siswa kelas V SD dalam pembelajaran writing dengan menggunakan make a match. Penelitian tindakan kelas pada siswa kelas V dilakukan di SD Negeri Cikoneng, Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi, lembar wawancara, catatan lapangan, worksheet, lembar evaluasi dan dokumentasi. Data diperoleh, dianalisis dan direfleksi dengan menggunakan metode deskripsi kualitatif. Dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaanmake a match pada pembelajaran writing telah memperlihatkan Perubahan hasil belajar pada setiap siklusnya. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti melaporkan hasil secara keseluruhan siklus dan tindakan yang didasarkan atas penilaian proses dan hasil yang diperoleh pada siswa dengan nilai individu pada siklus I memperoleh nilai sebagai berikut: Hasil belajar siswa dalam pembelajaran writing di kelas V SD dengan menggunakan make a match sudah cukup baik, karena nilai rata-rata hasil belajar siswa sudah mencapai 57,5. Sedangkan pada siklus II hasil pembelajaran siswa mengalami peningkatan. Hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata hasil belajar siswa mencapai 63,6, dan pada siklus III hasil belajar siswa mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata hasil belajar siswa mencapai 77,2. Dengan demikian penggunaan make a match dalampembelajaran writing dapat meningkatkan kemampuan writing siswa. Oleh karena itu peneliti merekomendasikan bagi guru menggunakan make a match dalam pembelajaran writing dengan memperhatikan pengelolaan kelas sehingga mendapatkan hasil pembelajaran yang optimal

    Efektivitas Model Pembelajaran Cooperative Integrated Reading And Composition (Circ) dalam Keterampilan Menulis Paragraf Narasi Siswa Sekolah Dasar

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk menguji perbedaan keterampilan menulis paragraf narasi siswa sekolah dasar antara kelas eksperimen yang menerapkan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition dengan kelas kontrol yang menerapkan pembelajaran konvensional. Metode pendekatan kuantitatif metode kuasieksperimen. Desain penelitian menggunakan Nonequivalent Control Groups Design (NCGD). Sampel penelitian adalah siswa SDN Cicenang I kelas VA sebanyak 30 siswa sebagai kelas eksperimen dan siswa SDN Cicenang I kelas VB sebanyak 30 siswa sebagai kelas kontrol. Alat pengumpul data berupa lembar soal menulis paragraf narasi. Teknik pengumpulan data berupa tes yaitu prates untuk mengukur kemampuan awal menulis paragraf narasi siswa dan pascates untuk melihat kemampuan akhir keterampilan menulis paragraf narasi. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan yaitu terdapat perbedaan peningkatan keterampilan menulis paragraf narasi siswa yang memperoleh pembelajaran menggunakan model CIRC pada kelas eksperimen dengan siswa yang memperoleh metode pembelajaran konvensional pada kelas kontrol. Artinya siswa memiliki keterampilan menulis paragraf narasi lebih baik dengan diajarkannya model CIRC, karena dengan CIRC siswa dituntut untuk bekerja sama dengan teman kelompoknya untuk memahami isi bacaan suatu wacana serta menuliskan kembali isi cerita tersebut sebab dalam CIRC terdapat keterpaduan antara membaca dan menulis secara kooperatif

    Scramble Game dalam Pembelajaran Writing di Kelas V Sekolah Dasar

    Full text link
    Penelitian ini di latar belakangi karena pembelajaran writing pada pelajaran Bahasa Inggris masih kurang dirasakan manfaatnya bagi siswa. Siswa cenderung masih menganggap pembelajaran writing sebagai pelajaran yang membosankan dan kurang menarik. Hal ini memberikan asumsi yang mendasar bagi penulis, bahwa pelajaran Bahasa Inggris pada pembelajaran writing belum menciptakan suasana belajar yang mampu menciptakan suasana belajar yang bermakna bagi siswa. Oleh karena itu peneliti bermaksud untuk meneliti teknik scramble game dalam menciptakan suasana belajar writing yang menyenangkan sekaligus bermakna bagi siswa. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan pada siswa kelas V di Sekolah Dasar Negeri Majalengka Wetan VIII Kecamatan Majalengka Kabupaten Majalengka. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi, lembar wawancara, catatan lapangan, lembar evaluasi dan lembar kerja siswa. Hasil penelitian yang telah dilaksanakan selama tiga siklus menunjukkan bahwa rata-rata nilai proses dan hasil belajar berupa kemampuan menulis yang diperoleh siswa mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa ketertarikan siswa pada proses pembelajaran dengan teknik scramble game pada pembelajaran bahasa Inggris di kelas V Sekolah Dasar. selanjutnya rata-rata nilai tes kemampuan menulis yang mengalami peningkatan dari 57,3 pada siklus satu, 71,8 pada siklus dua dan meningkat kembali pada siklus tiga yaitu 77,8. Kesimpulannya, dalam penerapan pembelajaran scramble game di kelas V Sekolah Dasar telah berhasil menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan meningkatkan kemampuan writing siswa. Peneliti berharap teknik pembelajaran ini dapat dikembangkan lagi melalui pemilihan tahapan pembelajaran yang variatif dengan dengan melibatkan multi teknik dan multi strategi

    Penerapan Model Cooperative Integrated Reading and Composition Dalam Pembelajaran Keterampilan Membaca Pemahaman

    Full text link
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masalah keterampilan membaca pemahamansiswa yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menguji perbedaanketerampilan membaca pemahaman siswa sekolah dasar antara kelas eksperimen yang menerapkan model pembelajaranCooperative Integrated Reading and Composition dengan kelas kontrol yang menerapkan pembelajaran konvensional. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kuantitatif dengan metode kuasieksperimen. Desain penelitian menggunakan Nonequivalent Control Groups Design (NCGD). Sampel penelitian adalah siswa SDN Sukapura kelas VA sebanyak 30 siswa sebagai kelas eksperimen dan siswa SDN Sukapura kelas VB sebanyak 30 siswa sebagai kelas kontrol. Alat pengumpul data berupa lembar soal membaca pemahaman. Teknik pengumpulan data berupa tes yaitu prates untuk mengukur kemampuan awalketerampilan membaca pemahaman dan pascates untuk melihat kemampuan akhir keterampilan membaca pemahaman. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan yaitu terdapat perbedaan peningkatanketerampilan membaca pemahaman antara siswa yang memperoleh pembelajaran menggunakan model CIRC pada kelas eksperimendengan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional pada kelas kontrol sehingga siswa pada kelas eksperimen lebih baikdalam memahami isi cerita suatu wacana.Artinya siswamemiliki keterampilan membaca pemahaman lebih baik dengan diajarkan melalui model CIRC, karena dengan CIRC siswa dituntut untukbekerja sama dengan teman kelompoknya untuk memahami isi bacaan suatu wacana serta menuliskan kembali isi cerita tersebutsebab dalam CIRCterdapat keterpaduan antara membaca dan menulis secara kooperatif

    Peningkatan Pemahaman Konsep Matematis melalui Penggunaan Media Kantong Bergambar pada Materi Perkalian Bilangan di Kelas II Sekolah Dasar

    Full text link
    Penelitian ini di latar belakangi oleh rendahnya pemahaman konsep matematis siswa yang disebabkan karena proses pembelajaran yang belum mengoptimalkan penggunaan media dalam memahami konsep materi pembelajaran serta belum memberikan kesempatan siswa dalam berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Penelitian ini merupakan Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep matematis siswa. Subjek penelitian adalah siswa kelas II SDN Simpeureum I sebanyak 30 siswa terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa tes dan nontes. Tes terdiri dari butir soal dan nontes terdiri dari observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif untuk menganalisis hasil observasi setiap siklus dan analisis deskriftif kuantitatif untuk menganalisis hasil penilaian pemahaman konsep matematis akhir siswa setiap siklus. Penelitian ini dilakukan dalam tiga siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media kantong bergambar dapat meningkatkan pemahaman konsep matematis siswa kelas II SDN Simpeureum I. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan ketuntasan belajar siswa dari siklus pertama sampai siklus ketiga. Pada siklus pertama tingkat ketuntasan siswa mencapai 40%, siklus kedua meningkat menjadi 66,67% dan pada siklus ketiga meningkat menjadi 80%. Kriteria ketuntasan dalam penelitian ini adalah 75% sehingga dapat disimpulkan penggunaan media kantong bergambar dapat meningkatkan pemahaman konsep matematis siswa kelas II SDN Simpeureum I

    Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa melalui Model Direct Instruction Berbantuan Media Bagan Garis Waktu

    Full text link
    Pembelajaran IPS terutama pada materi Perjuangan Para Tokoh Pejuang pada Masa Penjajahan Belanda dan Jepang dipandang kurang menarik sehingga menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa. Ketuntasan hasil belajar siswa hanya mencapai 21,05% (8 dari 38 siswa) sedangkan sebesar 78,94% (30 dari 38 siswa) belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)yaitu 68. Hal ini tentu memerlukan perbaikan dalam proses pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian dilakukan selama tiga siklus, tiap siklus melalui empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Subjekpenelitian adalah siswa kelas V SDN Werasari I Kecamatan Malausma Kabupaten Majalengka, sebanyak 38 siswa terdiri dari 19 siswa perempuan dan 19 siswalaki-laki. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa tes, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Analisis deskriptif kuantitatif mendeskripsikan hasil tes akhir pembelajaran dan rekapitulasi rata-rata nilai siklus pertama,kedua dan ketiga sedangkan analisis deskriptif kualitatif mendeskripsikan kelemahan dan kelebihan dalam proses pembelajaran berlangsung baik guru maupun siswa. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa baik secara individual maupun secara klasikal yaitu siklus I sebesar 26,31% (10 dari 38 siswa dengan rata-rata kelas 55,77), siklus II sebesar 50% (19 dari 38 siswa dengan rata-rata kelas 69,05), dan siklus III sebesar 94,73% (36 dari 38 siswa dengan rata-rata kelas 77,61). Hasil observasi guru pada siklus I mencapai 80%, siklus II mencapai 87%, dan siklus III mencapai 93% sedangkan hasil observasi siswa pada siklus I masih kategori ā€œcukupā€ yaitu 65%, siklus II sebesar 75% dengan kategori ā€œbaikā€, dan siklus III sebesar 85% dengan kategori ā€œsangat baikā€. Kesimpulan,bahwa hasil belajar siswa dapat meningkat melalui model Direct Instruction berbantuan media bagan garis waktu

    Pengaruh Model Ecoliteracy terhadap Sikap Ilmiah di Sekolah Dasar

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sikap ilmiah siswa setelah diterapkannya model ecoliteracy Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen. Desain yang digunakan yaitu quasi ekxperimental design dimana terdapat dua kelompok yang diberikan perlakuan yang berbeda. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri Sidamukti I dan SD Negeri Sidamukti II yang berjumlah 44 siswa. Hasil penelitian yang diperoleh data skor analisis dengan menggunakan rata-rata skor terhadap sikap ilmiah siswa pada pembelajaran IPA diperoleh nilai rata-rata hasil posttest kelas eksperimen adalah sebesar 80,27 dan nilai rata-rata hasil posttest kelas kontrol adalah sebesar 70,77 maka terlihat perbedaan sebesar 9,5. Berdasarkan hasil analisis data uji hipotesis menggunakan paired sample t-test dengan taraf sig. 0,05 yaitu sebesar p= ,000 < 0,05 = Ī± sehingga H0 ditolak. Hasil analisis denga menggunakan uji independet sample t-test test dengan taraf sig. 0,05 yaitu sebesar p= ,000 < 0,05 = Ī± sehingga Ha ditolak. Artinya terdapat perbedaan pada hasil posttest dalam kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh hasil belajar IPA dengan menggunakan model pembelajaran ecoliteracy. Hal ini berarti terdapat pengaruh perbedaan model pembelajaran ecoliteracy terhadap sikap ilmiah siswa
    corecore