5 research outputs found

    Analisa Prediksi Potensi Bahan Baku Biodiesel Sebagai Suplemen Bahan Bakar Motor Diesel Di Indoesia

    Full text link
    Biodiesel adalah bahan bakar yang terbuat dari bahan yang bersifat dapat diperbarui seperti tumbuh-tumbuhan dan hewan-hewanan. Indonesia adalah negara tropis, dimana memiliki curah hujan yang tinggi dan setiap tahun mendapat sinar matahari. Indonesia memiliki keanekaragaman hayati dan hewani yang tinggi, untuk itu terdapat banyak jenis bahan baku biodiesel yang berpotensi untuk dijadikan suplemen bahan bakar motor diesel di Indonesia. Saat ini jenis bahan baku di Indonesia mencapai lebih dari 50 jenis bahan baku. Metode pemilihan dan analisa bahan baku biodiesel adalah menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Metode prediksi yang dipakai adalah metode bilangan kuadrat terkecil (Least Square). Dari analisa bahan baku yang sudah dilakukan didapat 6 jenis bahan baku yang berpotensi sebagai suplemen bahan bakar motor diesel di Indonesia yaitu minyak jelantah, kelapa sawit, kelapa, alga, jarak pagar dan karet. Besar potensi produksi minyak biodiesel dari 6 jenis bahan baku biodiesel meliputi jarak pagar 557842 ribu barel minyak biodiesel. Disusul dengan kelapa sawit 438876, alga 258867 ribu barel, kelapa 238455 ribu barel, minyak jelantah 45515 ribu barel, dan karet 3989,7 ribu barel. Dengan adanya suplemen biodiesel, Indonesia akan dapat mengatasi krisis energi sampai pada tahun 2101

    The Effect of Blend Fuel Waste Plastic and Waste Cooking Oil on Diesel Engine Performance based on Simulation

    Get PDF
    Nowadays, polypropylene plastics are very often found and cause various environmental problems. Though it is known that along with polypropylene itself comes from propylene monomers obtained from refining petroleum. Besides the use of waste cooking, biodiesel fuel has many drawbacks, one of which is power and fuel consumption. Mixing polypropylene plastic waste for reuse with waste cooking oil biodiesel is an option. This study uses five variations of fuel, namely HSD, B30, C20, C30, and C40, a combination of HSD, waste cooking, and polypropylene. This research is based on experiments to analyze the impact of using these five variations of fuel on the performance diesel engines based on simulation. The performance of the diesel engine would be measured to SFOC, power, and torque produced by each fuel. Based on the results of the analysis of the performance of the diesel engine performance of C20, fuel can be the most optimum alternative fuel to the substitute B30, producing 6.0 kW of power, 238gr / kWh of SFOC, and 31.7Nm of torque.

    Prediksi Performa Linear Engine Bersilinder Tunggal Sistem Pegas Hasil Modifikasi Dari Mesin Konvensional Yamaha RS 100CC

    Full text link
    Linear engine adalah salah satu inovasi dari engine yang dikembangkan karena memiliki performa yang lebih baik bila dibandingkan dengan mesin konvensional. Peningkatan performa yang dialami karena berkurangnya gaya gesek yang terjadi. Sehingga perlu dilakukan pembuktian untuk mengetahui performa linear engine hasil modifikasi dari mesin konvensional Yamaha RS 100 CC dengan cara memprediksi melalui simulasi. Dalam analisa ini akan dibandingkan performa mesin konvensional dengan linear engine dalam bentuk perbandingan tekanan dengan volume, daya, torque, BSFC, Brake efficiency dalam variasi kecepatan antara 3.2 m/s – 19.2 m/s. Hasil penelitian menunjukan bahwa performa yang dihasilkan linear engine hasil modifikasi tersebut meningkat. Daya maksimal dari linear engine meningkat sekitar 7.2% dari daya sebelumnya 6.9 kW menjadi 7.4 kW. Begitu juga torque yang dihasilkan meningkat menjadi 12.4 N/m , selain itu BSFC dari linear engine mengalami perbaikan sekitar 2 – 10% dari BSFC sebelumnya

    Analisa PerfomaMotor Diesel Berbahan Bakar Komposisi Campuran Antara Minyak Tuak Dengan Minyak Diesel

    Full text link
    Solar merupakan salah satu jenis minyak bumi yang berasal dari fosil dan diperkirakan akan habis dalam jangka beberapa tahun kedepan. Selain itu, solar juga melepaskan gas-gas antara lain karbon dioksida(CO2), nitrogen oksida (NOx),dan sulfur dioksida (SO2) yang menyebabkan pencemaran udara. Untuk mengantisipasi semakin menipisnya cadangan minyak bumi dan semakin meningkatnya pencemaran udara, dilakukan upaya penelitian terhadap bahan bakar alternatif. Penelitian ini mendiskusikan secara detail tentang perbandingan antara bio solar dengan bahan bakar emulsi 10% minyak tuak melalui proses pengujian peforma motor diesel yang meliputi torsi, daya dan kebutuhan bahan bakar spesifik serta kadar nilai NOx yang terkandung dalam kedua bahan bakar dan disesuaikan dengan standar nilai dari IMO (International Marine Organization) yang tertera dalam MARPOL Annex IV Regulation 13 mengatakan untuk motor diesel dengan putaran diatas 2000 rpm, maka kadar NOx yang diperbolehkan tidak kurang dari 7,7 g/kWh. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terhadap peforma motor bahan bakar emulsi 10% minyak tuak lebih baik dibandingkan bio solar sedangkan terhadap pengujian emisi bio solar lebih baik dari pada emulsi 10% minyak tuak dan dari standart IMO kedua bahan bakar ini masih memenuhi toleransi berat Nox
    corecore