3 research outputs found

    Tanggung Jawab Notaris Atas Pelaporan Salinan Daftar Akta Kepada Majelis Pengawas Daerah (Pasal 61 Undang-undang Nomor 30 Tahun 2004)

    Get PDF
    This study discusses the responsibility of the Notary to the implementation of article 61 of Law No. 30 of 2004 in which no set penalties for violating the rules Notary. The purpose of this study is to develop a scientific study law notaries particularly in the field that is about the obligation that is the responsibility of every Notary to report or submit a copy of the deed he had made to the Regional Supervisory Council. The method used in this research is a normative legal approach to legislation and conceptual. Legal materials will be analyzed using descriptive techniques. The study concluded that a Notary Public who violates the provisions of Article 61 UUJN, should be responsible for independently according to his oath of office before being appointed as a Notary for negligence has done to deliver a copy of the report lists the deed and other lists in the previous month later than the 15th (fifteenth) day of the following month to the Regional Supervisory Council, although Article 61 UUJN are not regulated clearly sanctions if Notary break. However, if the legal consequences arising Notary UUJN violated Article 61 in accordance with the laws UUJN, Notary clearly not penalized. But in evidence in case of disputes against the deed that is not reported can result in degraded certificate only as proof that the deed under the hand and can be canceled or be null and void

    Pengaruh Vitamin C terhadap Peroksidasi Lipid, Gejala Klinik dan Kualitas Hidup Penderita Tonsilitis Kronik

    Full text link
    Latar belakang: Masalah tonsilitis kronik sering pada anak. Gejala klinik yang muncul berdampak negatif sehingga menurunkan kualitas hidup. Radikal bebas berperan dalam tonsilitis kronik. Potensi kerusakan radikal bebas dibatasi antioksidan. Tujuan: Membuktikan vitamin C menurunkan kadar peroksidasi lipid, memperbaiki gejala klinik dan kualitas hidup penderita tonsilitis kronik. Material dan metode: Penelitian Randomized Controlled Trial dengan simple random sampling. Penilaian kadar peroksidasi lipid, gejala klinik dan kualitas hidup dilakukan sebelum dan sesudah pemberian vitamin C. Hasil: Total 51 penderita, 10 drop out dan 41 dianalisis. Kadar peroksidasi lipid sesudah perlakuan kelompok vitamin C (3,41 (0,53-4,65)) tidak berbeda bermakna dibandingkan sebelum perlakuan (3,43 (0,39-4,16)) (p=0,237). Skor total gejala klinik sesudah perlakuan kelompok vitamin C (14,76±4,34) lebih rendah dibandingkan sebelum perlakuan (20,38±5,25) (p=0,000). Skor total kualitas hidup sesudah perlakuan kelompok vitamin C (65 (52 – 79)) lebih rendah dibandingkan sebelum perlakuan (78 (57 – 88)) (p=0,000). Kesimpulan: Kadar peroksidasi lipid yang diberikan vitamin C tidak berbeda bermakna dibandingkan tanpa diberikan vitamin C (p=0,237). Gejala klinik dan kualitas hidup yang diberikan vitamin C lebih baik dibandingkan tanpa diberikan vitamin C

    Pengaruh Suplementasi Koenzim Q10 terhadap Kadar Laktat Dehidrogenase Penderita Limfoma Non-hodgkin yang Menjalani Kemoterapi di Rsup Dr.kariadi Semarang

    Full text link
    LATAR BELAKANG : Peningkatan kadar LDH dikenal sebagai penanda tumor yang menggambarkan aktivitas tumor termasuk tumor sel germinal, sarkoma dan LNH. Koenzim Q10 bekerja sebagai kofaktor dalam Siklus Krebs yang berperan dalam mengatasi kondisi kekurangan ATP dalam sel melalui reaksi reduksi dan oksidasi. TUJUAN : Membuktikan pengaruh pemberian koenzim Q10 terhadap kadar LDH penderita LNH yang mendapat kemoterapi di RSUP Dr.Kariadi, Semarang. METODE : Penelitian intervensi dengan desain randomized pre and post test double blind control group design. Subyek yang ditentukan sebanyak 34 orang. Subjek penelitian adalah penderita LNH yang mendapat kemoterapi dengan pemberian terapi selama 21 hari. Kelompok penelitian dibagi menjadi 2, yaitu kelompok perlakuan (penderita LNH yang mendapat kemoterapi, dan koenzim Q10 100mg/hari) sebanyak 17 orang, serta kelompok kontrol (penderita LNH yang mendapat kemoterapi dan plasebo) sebagai sisanya. Analisis data dengan deskriptif dan uji hipotesis HASIL :  Terdapat perbedaan signifikan sebelum dan setelah intervensi, dimana terjadi penurunan kadar LDH pada kelompok perlakuan sedangkan pada kelompok kontrul justru terjadi peningkatan kadar LDH. KESIMPULAN : Kadar LDH pada pasien LNH yang diberikan koenzim Q10, lebih baik dibandingkan tanpa pemberian koenzim Q10. Terdapat perbedaan bermakna secara statistik pada penelitian ini Kata Kunci : Limfoma Non-Hodgkin (LNH); Lactate Dehidrogenase (LDH); Koenzim Q10, prognosi
    corecore