3 research outputs found

    Implementasi Algoritme Salsa20 Untuk Mengamankan Data Gps Menggunakan Perangkat Raspberry PI 3

    No full text
    Internet of Things (IoT) merupakan sebuah konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat dari konektivitas internet. Di dalam sistem IoT perangkat dapat melakukan pertukaran data secara otomatis tanpa memerlukan interaksi manusia. Di balik kemudahan sistem IoT, terdapat masalah yang cukup serius. Pertukaran data yang dilakukan pada konektivitas internet sangat rentan terhadap penyadapan. Misalnya pada sistem pelacakan lokasi kendaraan untuk mengetahui posisi kendaraan secara real time. Informasi dari lokasi GPS yang dikirimkan dapat digunakan oleh penjahat untuk melakukan berbagai macam kejahatan seperti penguntitan, perampokan, pencurian hingga penculikan. Algoritme Salsa20 merupakan algoritme kriptografi yang dapat digunakan untuk melakukan enkripsi dan dekripsi pesan. Algoritme Salsa20 dapat mengamankan data tanpa menggunakan banyak alokasi memori sehingga cocok untuk diterapkan pada perangkat IoT yang memiliki keterbatasan sumber daya. Pada penelitian ini algoritme Salsa20 diimplementasikan pada Raspberry Pi 3 untuk mengamankan data GPS yang didapatkan dari module SIM7600G-H 4G HAT. Raspbery Pi 3 yang berperan sebagai publisher mengirimkan data terenkripsi ke broker online HiveMQ untuk kemudian dilanjutkan proses pengiriman kepada subscriber. Ketika subscriber sudah menerima data, proses dekripsi dilakukan untuk mengembalikan pesan terenkripsi menjadi pesan yang dapat dibaca. Hasil pengujian serangan sniffing menunjukkan bahwa data yang diterima hanyalah berupa data ciphertext sehingga tidak dapat dibaca oleh orang lain yang tidak memiliki izin akses. Kemudian pada pengujian serangan ciphertext-only attack, sistem memaksa untuk mendapatkan plaintext dengan memasukan nilai key dan nonce secara brute force, tetapi serangan tersebut gagal dan plaintext-nya tidak berhasil didapatkan

    Implementasi Algoritme Dijkstra Dan Logika Fuzzy Untuk Pencarian Jalur Pada Arsitektur Jaringan Software Defined Network (SDN)

    No full text
    Software Defined Network (SDN) merupakan konsep yang memisahkan seluruh control logic dari perangkat jaringan dan bekerja secara terpusat oleh sebuah node bernama controller. Salah satu aplikasi jaringan yang dapat diterapkan pada controller adalah routing. Algoritme routing berperan dalam menghasilkan jalur, contohnya algoritme Dijkstra yang bekerja dengan cara mencari bobot terendah dari satu node ke node lain pada jaringan. Bobot yang digunakan berperan untuk menentukan jalur mana yang dipilih. Ketika bobot yang digunakan adalah nilai tetap, seperti jarak, mungkin akan menghasilkan jalur terpendek namun bukan jalur yang optimal, karena kondisi link tidak dipertimbangkan. Dengan SDN yang bersifat programmable, bobot algoritme Dijkstra dapat dikembangkan dengan mempertimbangkan kondisi link dan kecerdasan buatan dapat diterapkan untuk perhitungan bobot. Pada penelitian ini, bobot yang digunakan berdasarkan available bandwidth dan packet loss dengan memanfaatkan logika fuzzy. Hasil dari pengujian, sistem dapat menentukan bobot link berdasarkan available bandwidth dan packet loss dan menemukan jalur untuk dilalui paket. Berdasarkan pengujian delay, sistem lebih unggul daripada algoritme Dijkstra bobot statis. Kemudian berdasarkan pengujian packet loss, sistem memiliki packet loss berkisar antara 0-1%, sedangkan algoritme Dijkstra bobot statis mengalami kenaikan signifikan pada jumlah client 25 ke atas. Namun pada hasil convergence time, sistem memiliki waktu yang lebih lama daripada algoritme Dijkstra bobot statis

    Implementasi Container Live Migration Antar-Cloud Provider Menggunakan Podman dan CRIU

    No full text
    Cloud computing merupakan teknologi yang penting dan cukup banyak digunakan saat ini. Beberapa perusahaan yang menyediakan layanan cloud computing saat ini antara lain Google, Microsoft, IBM, dan Amazon. Salah satu layanan cloud computing yang populer adalah virtualisasi. Virtualisasi memungkinkan sebuah mesin tunggal menjalankan berbagai peran dari suatu layanan yang berjalan. Dalam penerapannya, virtualisasi pada cloud computing tidak dapat terlepas dari proses live migration. Live migration mesin virtual memerlukan keseluruhan state dari mesin virtual sumber untuk dipindahkan ke mesin virtual tujuan. Disisi lain, terdapat teknik live migration yang bernama container live migration yang hanya membutuhkan state dari layanan yang akan dipindahkan. Penelitian ini menerapkan teknik container live migration untuk memindahkan layanan dari sebuah mesin virtual ke mesin virtual lainnya, tanpa harus memindahkan keseluruhan state dari mesin virtual sumber ke mesin virtual tujuan, menggunakan Podman dan CRIU. Dengan Podman, sebuah layanan dapat berjalan sebagai proses terisolasi, independen terhadap lingkungan sekitarnya. Dengan CRIU, layanan dapat dihentikan dan dipindahkan dari satu mesin ke mesin lainnya. Hasil pengujian fungsional menunjukkan bahwa metode live migration yang diusulkan mampu memindahkan layanan antar-cloud provider yang berbeda. Hasil pengujian implementasi container live migration antar cloud provider menggunakan Podman dan CRIU menunjukkan rata-rata waktu downtime sebesar 34,618 detik, dan rata-rata waktu migration time sebesar 71,627 detik
    corecore