7 research outputs found

    DEVELOPING INSTRUMENT OF MULTIPLE INTELLIGENCES BASED ON COMPUTER, A MODEL OF TRACING INTEREST AND APTITUDE OF SENIOR HIGH SCHOOL STUDENTS

    Get PDF
    This research was based on three main reasons; fiirst, the development of intelligence theory not just oriented in cognitive aspect, so that originating theory of multiple intelligences; second, there was phenomenon of so many senior high school students that not yet understanding their own interest and aptitude when graduated from senior high school, so that they felt confused to determine their study program in higher education. The originating of multiple intelligences theory helped students in understanding and optimizing their potential ability; third, there had no standardized instrument of multiple intelligences that can make the work of instrument user easier, especially for guidance teacher to understand their students’ ability characteristic or profile. Based on these reasons, this second year research was intended to produce instrument of multiple intelligences based on computer. The research was development study by using qualitative approach. The research subjects were expert in computer programming and the students of senior high school as the instrument users. In this research, the development model used was procedural model oriented in the design of Borg and Gall (1983). This research in the second year was initiated by constructing computer program in the form of multiple intelligences instrument based on computer. Then the utility of the program was being tried out. Data collecting was done qualitatively by asking for feed back from expert in computer programming known as expert judgement. The research was also supported by quantitative data obtained from questionnaire given to the senior high school students. Data collected was analyzed qualitatively using technique of content analysis, and quantitatively using descriptive analysis. The result showed that the instrument of multiple intelligences based on computer had been tried out for several times. The first try out was done to the expert, and got many suggestion and feed back. After being revised, the second try out of the instrument was done to the senior high school students who were concerned as user subjects. The result showed that the instrument was able to be used easily without any difficulty both in doing the test or in reading the report. In conclusion, the instrument of multiple intelligences based on computer was already able to use for senior high school students. Based on this result, it was suggested that the instrument was better completed by manual in order to make easier for the user, and also needed to be socialized to senior high schools for tracing the students’ interest and aptitude. Keywords: instrument of multiple intelligences based on computer, senior high school students FIP, 2007 (PPB

    PENGEMBANGAN ALAT UKUR MULTIPLE INTELLIGENCE BERBASIS KOMPUTER, SUATU MODEL PENELUSURAN MINAT DAN BAKAT SISWA SMA

    Get PDF
    Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan tahun ke-3 yang bertujuan membuat manual alat ukur multiple intelligence dan melakukan sosialisasi alat ukur untuk meningkatkan ketrampilan guru pembimbing dalam memahami bakat dan minat siswa SMA. Pada tahun pertama, penelitian ini menghasilkan alat ukur multiple intelligence yang terstandarisasi dan pada tahun kedua meng¬hasil¬kan alat ukur multiple intelligence yang terkomputerisasi dan sudah teruji penggunaannya. Adapun arti penting dilakukan penelitian ta¬hun ke tiga ini adalah pembuatan manual sebagai pedoman peng¬gunaan alat tes baik yang berbasis komuter maupun non komputer (manual). Selain itu juga melakukan sosialisasi alat ukur multiple intelligence sebagai alat bantu untuk menelusuri bakat dan miniat individu sebagai penyebarluasan pemikiran, ide yang relatif baru yang diharapkan kebermanfaatan produk penelitian ini dapat di¬gunakan optimal. Subyek penelitian adalah 60 guru pembimbing siswa SMA dari 4 kabupaten dan 1 kotamadya di wilayah Yogyakarta. Sosiali¬sasi produk dilakukan dalam bentuk pelatihan penggunaan alat ukur multiple intelligence baik yang berbasis komputer maupun tidak berbasis komputer (manual). Dalam pelatihan tersebut subjek melakukan praktek langsung menggunakan alat ukur kemudian melakukan interpretasi hasil pengerjaannya. Hasil penelitian tahun ke-3 ini menghasilkan manual peng¬gunaan alat ukur multiple intelligence dengan berbasis komputer maupun yang tidak berbasis komputer (manual). Selanjutnya hasil sosialisasi berupa uji penggunaan produk menunjukkan bahwa subjek penelitian dapat menggunakan alat ukur multiple Intelligence baik secara manual (tidak berbasis komputer) maupun alat ukur yang berbasis komputer. Berdasarkan hasil sosialisasi ini ada 2 hal yang perlu diperhatikan. Pertama, yaitu adanya bagian yang masih sulit dipahami pada alat ukur yang tidak berbasis kom¬puter yaitu pada proses kategorisasi dan transformasi antara skor mentah ke T-skor serta analisis hasil. Kedua, pada implementasi produk yang berbasis komputer juga menunjukkan ada bagian yang sulit dilakukan adalah cara menginstall program ke dalam kom¬puter. Berdasarkan simpulan dan hasil penelitian ini disarankan untuk penelitian selanjutnya yaitu bagi pengguna alat ukur ini perlu mendapat pelatihan terlebih dahulu sebelum menggunakannya pada testee, yaitu siswa SMA. Sosialisasi alat ukur harus meng¬aloka¬si¬kan waktu yang lebih panjang, agar penyerapan informasi yang di¬beri¬kan lebih optimal. Serta penggunaan produk ini terbatas untuk subjek dengan karakteristik sesuai dengan penelitian ini, yaitu sis¬wa SMA. Untuk itu perlu dilakukan pengembangan produk untuk subjek lain misalnya pada siswa SMP maupun mahasiswa. Kata kunci: alat ukur dan manual multiple intelligence berbasis komputer, guru pembimbing, sosialisasi FIP, 2008 (PPB

    PENGEMBANGAN ALAT UKUR MULTIPLE INTELLIGENCE BERBASIS KOMPUTER, SUATU MODEL PENELUSURAN MINAT DAN BAKAT SISWA SMA

    Get PDF
    Penelitian ini beranjak dari tiga alasan utama, pertama. perkembangan teori inteligensi yang tidak hanya berorientasi pada aspek kognitif, sehingga muncullah teori multiple intelligence. Kedua, fenomena banyaknya siswa SMA yang belum memahami minat dan bakatnya sehingga ketika lulus SMA mengalami kebingungan menentukan jurusan atau bidang pendidikan yang hendak ditempuh selanjutnya. Teori multiple intelligence ini mem¬beri manfaat dalam memahani dan mengoptimalkan kemampuan atau potensi yang dimilki siswa. Ketiga, Belum adanya alat ukur multiple intelligence yang terstandar yang dapat mempermudah bagi pengguna alat ukur, terutama bagi guru pembimbing dalam memahami karakteristik atau profil kemampuan yang dimiliki siswa. Berdasar latar belakang tersebut penelitian ini bertujuan mengembangkan suatu ukur yang dapat digunakan untuk meng¬ungkap profile multiple intelligence yang sesuai dengan karak¬teristik siswa SMA di Indonesia Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Namun dalam proses pengumpulan data juga didukung oleh metode kualitatif. Subyek penelitian adalah siswa–siswi SMU yang saat ini kelas satu hingga kelas tiga di DIY. Total dari subyek penelitian ini berjumlah 920 orang. Secara kuantitatif pengumpulan data dilaku¬kan dengan pemberian alat ukur dan hasilnya dianalisis dengan menggunakan program SPSS yang terdapat pada program kom¬puter. Secara kualitatif data didapatkan dengan berdiskusi dan me¬minta masukan dari para ahli atau expert judgment dan dianalisis secara dikrirptif. Berdasar hasil menelitian ini tercipta sebuah alat ukur multiple intelligence yang dapat digunakan untuk mengukur ke¬cenderungan bakat dan minat siswa SMA. Alat ukur ada dua bagian bagian pertama mengukur kecenderungan bakat siswa, bagian kedua merupakan mengukur kecenderungan minat atau ketertarikan. Uji Validitas alat ukur dengan menggunakan uji validitas isi. Seleksi item dilakukan untuk memilih item yang kualitasnya bagus, kemudian dilakukan uji reliabilitas, didapatkan koefisien 0.9044 pada skala bagian 1 dan 0.6789 pada skala bagian 2. Hasil tersebut menunjukkan bahwa alat ukur ini cukup reliabel atau konsisten untuk dapat digunakan. Kata kunci: alat ukur multiple intelligence, siswa SMA FIP, 2006 (PPB

    PELATIHAN EVALUASI PORTOFOLIO UNTUK MENGETAHUI PERKEMBANGAN ANAK TK PADA GURU TAMAN KANAK-KANAK SLEMAN

    Get PDF
    Abstrak Kegiatan Pengabdian ini dilatarbelakangi banyaknya guru TK yang berlatar belakang non kependidikan sehingga belum memahami maupun menerapkan evaluasi portofolio dalam memndeteksi perkembangan anak TK. Kegiatan ini bertujuan meluruskan pemahaman guru TK tentang Evaluasi Portofolio dan memberikan pelatihan kepada guru TK untuk menerapkan evaluasi portofolio pada anak didiknya dengan baik. Kegiatan Pelaksanaan Program Pengabdian Masyarakat ini dilaksanakan tanggal 5 dan 6 Agustus 2008 Target peserta semula adalah 40 orang bertambah hingga 54 orang, karena ada beberapa peserta diluar yang diundang tertarik dan ingin terlibat dalam kegiatan tersebut. Kegiatan Pengabdian ini berbentuk Pelatihan dengan menggunakan beberapa metode yaitu :Game, Ceramah, Diskusi, Pemberian Tugas, dan Praktek Langsung. Kegiatan ini memberi tambahan wawasan pada guru TK bagaimana melakukan evaluasi pada anak TK, terutama terkait dengan bagaimana melakukan evaluasi portofolio dalam mendeteksi perkembangan anak TK. Data-daya yang perlu dimasukkan dalam portofolio dapat berupa data hasil wawancara awal, kegiatan akademik seperti menggambar, melukis, meronce, menghitung, dll. Proses Pengumpulan data atau assesment dapat dilakukan dengan cara dokumentasi foto, hasil karya siswa, observasi, skala, sosiometri, catatan guru, buku harian, jurnal kegiatan. Hasil portofolio selanjutnya dievaluasi, yang hasilnya dapat digunakan untuk memahami perkembangan anak. Disamping itu evaluasi portofolio ini dapat membantu pendidik untuk mempermudah membuat laporan perkembangan anak yang dapat dimanfaatkan untuk laporan ke orang tua maupun untuk kepentingan sekolah. Kata kunci : evaluasi portofolio, tamak kanak-kanak, perkembangan anak

    Pengembangan Karir Anak Sekolah Dasar Kelas Rendah

    Get PDF
    Children’s career development should have been developed since childhood so that they can achieve the basic career adaptability in the future. This research aims to identify the highest orientation of students’ career interest and knowledge based on the six career dimensions found in Holland’s theory. Moreover, this research also aims to examine the fit model of the career knowledge of lower grade students of primary schools based on Holland’s Theory of Career Choice. This research involved 576 lower grade students of primary schools in DIY, both from private and from public schools, determined by multi stage cluster stratified random sampling. Instruments used in this research are a check list to measure students’ career interest, and a test to measure students’ career knowledge. Both instruments were validated based on the content validity and their reliabilities were assessed using Alpha Cronbach formula. The coefficient α revealed was 0.935 for career interest and 0.891 for career knowledge. Data collected were analyzed by using descriptive quantitative technique to measure the student’s highest orientation of career interest and knowledge, while Confirmatory Factor Analysis (CFA) was used to confirm the model of students’ career knowledge based on Holland’s theory. The findings show that the highest orientation of the students’ career interest and knowledge is on Social dimension found in Holland’s theory. Furthermore, the results of the fit model construct test show that the models of career knowledge of lower grade students of primary schools in DIY fit significantly with themodel of career classification in Holland’s theory. These findings implicate that students’ career development module can be made based on the career knowledge model found in Holland’s theory

    PENSKALAAN TEORI KLASIK INSTRUMEN MULTIPLE INTELLIGENCES TIPE THURSTONE DAN LIKERT

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil penskalaan instrumen multiple intelligences (MI) pada tipe Thurstone dan Likert dengan pendekatan klasik, 2) mengetahui karakteristik instrument MI pada tipe Thurstone dan Likert pada data asli dan data yang diskalakan, 3) membandingkan karakteristik psikometrik pada kedua tipe data yang sudah diskalakan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang pelaksanaannya terdiri dari empat bagian yang saling terkait, yaitu penelitian pengembangan instrumen, penskalaan pada data hasil ujicoba, analisis karakteristik psikometrik instrumen, dan perbandingan karakteristik psikometrik instrumen. Instrumen dikembangkan menggunakan tipe Thurstone dan Likert pada konstruk yang sama. Perbandingan karakteristik psikometrik kedua instrumen dilakukan secara diskriptif. Hasil penskalaan dengan metode paired comparison didapatkan urutan skor stimulus dari yang terendah yaitu: logika matematika, musik, linguistik, kinestetik, naturalis, visual, interpersonal, eksistensial dan intrapersonal. Penskalaan dengan metode summated rating dihasilkan skor terstandar dari yang rendah hingga tinggi pada tiap respons. Terdapat perubahan skor, varian, reliabilitas dan kesalahan baku pengukuran (SEM) dari data asli dengan data yang diskalakan. Koefisien reliabilitas dan SEM instrumen tipe Thurstone lebih rendah dibanding tipe Likert

    Pengembangan Karir Anak Sekolah Dasar Kelas Rendah

    Get PDF
    Dalam rangka diseminasi hasil penelitian, tujuan penelitian pada tahun ketiga ini ialah: 1) Mendiskripsikan proses desiminasi media kartu kwartet eksplorasi karir 2) Menguji keefektifan permainan kartu kwartet untuk meningkatkan pengetahuan karir pada anak-anak SD kelas rendah, 3) Membandingkan efektivitas metode permainan kwartet antara metode konvensional, memori, dan pesan berantai. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen. Pengumpulan data menggunakan tes pengetahuan karier diberikan pada tahap pre dan post tindakan kepada 254 siswa kelas 1, 2, 3 dari sekolah di DIY yang menjadi target menggunakan media. Analisis data secara kuantitatif dengan analisis uji beda tentang signifikansi peningkatannya. Hasil penelitian: 1) Diseminasi media dilaksanakan melalui forum pelatihan dan Focus Group Discussion pada 75 guru SD kelas rendah (kelas 1, 2, dan 3), untuk dilanjutkan pelatihan bermain pada siswa masing-masing kelas yang dibimbingnya. 2) Ketiga metode secara signifikan efektif untuk meningkatkan pengetahuan karir anak SD kelas rendah, dengan masing-masing p <0,05. 3) Ada perbedaan efektivitas secara signifikan antara ketiga metode bermain untuk meningkatkan pengetahuan karier anak SD kelas rendah dengan p <0,05; metode yang paling efektif secara berturut-turut ialah metode pesan berantai (M=16,84), metode konvensional (M=14,52), dan metode memory game (M=10,99)
    corecore