8 research outputs found

    SPESIES PRIMATA DI KAWASAN TAMAN HUTAN RAYA POCUT MEURAH INTAN (TAHURA PMI) PROVINSI ACEH, INDONESIA

    Get PDF
    Primata merupakan salah satu ordo dari kelas Mammalia yang memiliki lebih dari 350 spesies di dunia. Kehadiran primata semakin berkurang akibat kondisi habitat yang mengalami penyusutan di kawasan aslinya. Keberadaan Primata sangat penting bagi keseimbangan ekosistem. Taman Hutan Raya Pocut Meurah Intan (Tahura PMI) Provinsi Aceh adalah salah satu habitat yang didiami oleh primata. Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui spesies dari Primata ini dilakukan pada bulan September - Oktober 2018 di Kawasan Tahura PMI. Metode penelitian dilakukan secara survei eksploratif. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian diketahui terdapat lima spesies dari ordo Primata yaitu Simphalangus syndactylus (Siamang), Trachypithecus cristatus (Lutung), Presbytis thomasi (Kedih), Macaca fascicularis (Monyet Ekor Panjang), dan Macaca nemestrina (Beruk)

    KEANEKARAGAMAN SERANGGA NOKTURNAL DI KAWASAN HUTAN SEKUNDER RINON PULO BREUH ACEH BESAR

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman serangga nokturnal di Rinon, Pulo Breueh kabupaten Aceh Besar, yang dilakukan pada bulan Mei 2015. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode acak dan menggunakan perangkap jebak Light Trap. Analisis data dilakukan dengan menggunakan rumus indeks keanekaragaman Shannon Winner’. Hasil penelitian menunjukkan serangga yang terperangkap oleh alat jebak light trap memiliki indeks keanekaragaman yang berbeda, indeks keanekaragaman lampu hijau sebanyak 2,423, pada lampu merah indeks keanekaragamannya adalah 2,384, pada lampu kuning indeks keanekaragamannya sebanyak 2,53, indeks keanekaragaman pada lampu warna biru adalah sebanyak 3,070, sedangkan indeks keanekaragaman serangga pada lampu putih sebanyak 2,457. Berdasarkan pengamatan yang diamati pada kawasan hutan sekunder pulau aceh ternyata yang paling banyak terdapat indeks keanekaragamannya terdapat pada serangga pada lampu biru

    JENIS-JENIS TERUMBU KARANG DI PULAU RUBIAH KOTA SABANG

    Get PDF
    Penelitian dilakukan di Pulau Rubiah yang dikenal sebagai surganya taman laut karena bentuknya yang seperti akuarium raksasa. Pengamatan jenis-jenis terumbu karang dilakukan secara survey eksploratif dengan mengamati secara langsung, selanjutnya terumbu karang dan didokumentasikan dengan menggunakan kamera bawah air. Identifikasi jenis-jenis terumbu karang dilakukan di Laboratorium Pendidikan Biologi FTK UIN Ar-Raniry. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Pulau Rubiah ditemukan beragam jenis terumbu karang yang digolongkan dalam 4 famili, 6 genus dan 11 spesies. Berdasarkan pengukuran faktor fisik kimia diketahui derajat keasaman (PH) 7.7, suhu air 25oC dan salinitas 35 ‰

    POPULASI SERANGGA POHON DI KAWASAN RINON PULO BREUH ACEH BESAR

    Get PDF
    Penelitian tentang “Populasi Serangga Pohon†telah dilakukan di Kawasan Rinon, Pulo Breuh, Aceh Besar pada tanggal 21 Mei 2015. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepadatan populasi serangga pohon di Kawasan Rinon Pulo Breuh, Aceh Besar. Metode penelitian ini menggunakan purposive sampling secara non destruktif. Data dianalisis dengan rumus kepadatan populasi D = Σ indiv./Ltot. Hasil penelitian menunjukkan bahwa populasi serangga pohon di Kawasan Rinon Pulo Breuh, Aceh Besar sebanyak 199 individu. Kepadatan populasi serangga pohon di Kawasan Rinon Pulo Breuh, Aceh Besar sebesar 0,398 individu/m2.. Persentase populasi serangga pohon yang terbanyak pada bagian batang yaitu 47,236 %

    KEMIRIPAN SERANGGA NOKTURNAL PADA BEBERAPA WARNA LAMPU PERANGKAP JEBAK DI KAWASAN RINON PULO BREUH ACEH BESAR

    Get PDF
    Serangga nocturnal adalah serangga yang aktif melakukan kegiatan pada malam hari, dibandingkan pada waktu siang hari. Salah satu faktor yang mempengaruhi aktivitas serangga adalah cahaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui indeks similaritas serangga nocturnal pada area pesisir dan hutan sekunder di kawasan Rinon. Penelitian ini dilakukan secara deskriptif eksploratif dengan menggunakan metode Lihgt Trap pada 5 titik penelitian. Data ditabulasi dengan menggunakan software Microsoft Excel. Hasil penelitian menunjukkan indeks similaritas (IS) tertinggi terdapat pada lampu warna hijau dan violet yaitu sebesar 80 % dan indeks kemiripan terendah pada lampu warna putih dan violet yaitu sebesar 13 %. Serangga yang paling banyak muncul yaitu dari famili Pentatomidae dan Alydidae

    KEMIRIPAN SERANGGA PERMUKAAN TANAH DIURNAL DAN NOCTURNAL DI KAWASAN KAMPUS UIN AR-RANIRY BANDA ACEH

    Get PDF
    Serangga diurnal adalah hewan yang aktif pada siang hari dan serangga nocturnal adalah hewan yang aktif pada malam hari. Penangkapan serangga permukaan tanah dengan menggunakan metode pitfall trap. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui indeks similaritas serangga diurnal dan nocturnal pada kawasan kampus UIN Ar-Raniry. Hasil penelitian menunjukkan indeks kesamaan tertinggi pada serangga diurnal sebesar 60% dan indeks kemiripan terendah terdapat pada serangga nocturnal ternaung  sebesar 20%. Serangga yang paling banyak muncul yaitu dari family Formicidae

    SIMULASI SISTEM KONTROL SUHU DI REHEATER PADA BOILER DI PLTU PAITON UNIT 7 & 8

    No full text
    Paiton Power Plant Unit 7 & 8 operated by PT. IPMOMI (International Power Mitsui Operation and Maintenance Indonesia) are one of the companies that uses modern technology which the control system is DCS (Distributed Control System). All of the control systems are integrated in DCS, especially temperature control system in reheater. Reheater is one of the component of power plant which used for increasing the steam temperature coming from HP Turbine (High Pressure Turbine) used again for rotating the turbine blades of IP Turbine (Intermediate Pressure Turbine) and LP Turbine (Low Pressure Turbine). The steam temperature has range point of temperature (5400C). When the temperature raises over its set point value the temperature must be decreased by desuperheater to spray water through the steam line before the reheater. Referring to P & I Diagram and logic diagram of temperature control system at reheater final project �Simulation of Temperature Control System at Reheater in PLTU Paiton Unit 7 & 8� was build with Visual Basic 6.0 . This simulation was verified by comparing the data of final reheat outlet temperature from simulation and the data from power plant. The comparison of data from simulation and data from power plant on normal operation shows that the simulation interpretes the temperature control sysem at reheater without distubances to the system. The result is that error average of final reheat outlet temperature at data from simulation and power plant is 0.72 %. Keyword : Power Plant, Reheater, Desuperheater, Simulatio

    Estimasi Potensi PLTMH dengan Metode Regionalisasi pada Ungauged Catchments di Kecamatan Suoh

    Get PDF
    Abstrak. Listrik merupakan masalah utama di Kecamatan Suoh, karena daerah ini belum teraliri listrik PLN. Daerahnya yang berada di hulu sungai Way Semaka menyebabkan Suoh memiliki potensi air yang cukup bagus untuk dijadikan pembangkit listrik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi sumber daya air sebagai pembangkit listrik di tiga sungai yaitu Way Hantatai, Way Sekandak dan Way Gunung Lanang. Ketiga sungai tersebut dapat dikategorikan sebagai ungauged catchment. Metode penelitian meliputi analisis kemiripan karakteristik hidrologis DAS Way Semaka dengan DAS Way Besai, penerapan metode regionalisasi melalui pembuatan FDC dimana data debit yang digunakan untuk pembuatan FDC berasal dari data debit Way Besai yang letaknya berdekatan dengan Way Semaka. Pengukuran variabel aliran di sungai digunakan untuk memverifikasi hasil perhitungan debit andalan dari penerapan metode regionalisasi. Potensi daya listrik dihitung berdasarkan debit andalan Q50 serta beda  tinggi. Hasi penelitian menunjukkan bahwa terdapat kemiripan kerakteristik hidrologis antara DAS Way Semaka dan DAS Way Besai. Debit terhitung berdasarkan pengukuran sesuai dengan debit andalan 80% - 93% dari FDC untuk ketiga sungai. Potensi daya listrik maksimal dengan efisiensi 90% yang dapat dibangkitkan dari sungai Way Hantatai sebesar 15,26 KW, dari sungai Way Sekandak sebesar 4,12 KW dan dari sungai Way Gunung Lanang sebesar 2,71 KW.Abstract. Electricity is the major problem in Suoh sub-district because there is no electricity distributed by National Electricity Company (PLN). Suoh is located in the upstream of Way Semaka and water is available in river tributaries throughout the year which can be utilized for micro hydro power. This research aims to analyse the potency of the rivers including Way Hantatai, Way Sekandak and Way Gunung Lanang. The three rivers are categorised as ungauged catchments. Research method includes analysis of hydrologic similarity berween Way Semaka and Way Besai catchments, application of regionalization method where FDC for Way Semaka was developed from discharge data from Way Besai located close to Way Semaka. Measurement of flow variables in the rivers are used to verify dependable discharge calculated by regionalization method. The potency of electricity power is calculated based on dependable discharge Q50 and head. The result shows that hydrologic similarity  exists between Way Semaka and Way Besai catchments. Calculated discharges based on river measurements comparable to dependable discharges between 80%-93% from the FDCs for the three rivers. The maximum electricity power which can be generated are 15.26 KW, 4.12 KW and 2.71 KW for Way Hantatai, Way Sekandak and Way Gunung Lanang respectively
    corecore