2 research outputs found

    The Role of Customary Leaders as Ḥakam in Resolving Divorce: A Case Study in Kuta Alam Subdistrict, Banda Aceh City

    Get PDF
    Divorce in households can occur due to several factors, such as economic factors, ongoing arguments, and domestic violence. Therefore, an alternative solution in such a situation is necessary by involving the role of the village customary leaders as a Ḽakam (peacemaker). The effectiveness of the role of the village customary leaders as a Ḽakam must fulfill five aspects: purpose, strategy, policy, planning, and implementation. In this study, the aim was to examine the role of the village customary leaders as a Ḽakam in resolving divorce in Kuta Alam Subdistrict, Banda Aceh City and the effectiveness of the role of the village customary leader as a Ḽakam in resolving divorce in Kuta Alam Subdistrict, Banda Aceh City. The study used a qualitative research method, using a normative sociological approach, and collected the data by means of interviews and document study. The results showed that village customary leaders such as Ḽakam play the role of mediators in marital disputes, in which they investigated and found the roots of the problems with the hope that the disputed could be reconciled and reunited in their households. Further, the role of the village customary leaders as a Ḽakam has been considered effective as seen from several peace processes carried out. However, some cases of conflict have not been resolved because some parties demand settlement in court. The study suggests that village customary leaders as Ḽakam need to pay attention to the aspect of legal force in handling divorce and that the village institution should prepare administrative staff in the deliberation proces

    Rancang Bangun dan Uji Kinerja Sistem Irigasi Tetes (Drip Irrigation) padaTanaman Semangka (Citrullus Lanatus)

    No full text
    Irigasi atau penyiraman dilakukan untuk memenuhi kebutuhan air pada tanaman saat musim kemarau karena curah hujan lebih yang rendah. Penggunaan air yang efisien dapat didukung dengan penerapan sistem irigasi yang tepat guna pada saat musim kemarau. Tanaman semangka memiliki nilai ekonomi cukup tinggi, namun memiliki kebutuhan air tanaman yang cukup banyak. Sehingga saat musim kemarau dapat menghambat produktivitas tanaman semangka. Berdasarkan latar belakang diatas sistem irigasi tetes pada tanaman semangka dipilih guna mengoptimalkan jumlah air yang tersedia untuk pertumbuhan tanaman. Tujuan dari penelitian ini untuk merancang dan menguji bangun sistem irigasi tetes yang tepat guna untuk pertumbuhan semangka serta menganalisa pengaruh pertumbuhannya. Jaringan Sistem Irigasi tetes keseluruhan mempunyai ukuran dimensi 6 x 1 m dengan sumber air menggunkan tandon berdimater 28 cm dan tinggi 36 cm yang diletakkan pada ketinggian 15 cm, 35 cm dan 50 cm. Pot yang digunakan berukuran 28 cm dan tinggi 20 cm. Selang yang digunakan untuk proses pendistribusian air ialah selang PVC berdiameter luar sebesar 11 mm dan 7 mm. Penetes atau emitter memiliki spesifikasi 4L/H yang dapat dibongkar pasang, sehingga mudah untuk dibersihkan. Pemberian air pada sistem irigasi tetes lebih baik dibandingkan dengan irigasi konvensional. Koefisen variasi (CV) pada Sistem irigasi tetes ini terbesar pada ketinggian tandon 15 cm dengan t = 1 menit yakni sebesar 0,164; 0,143; 0,149. Sedangkan Cu didapatkan 100% pada semua perlakuan. Serta berdasarkan data yang diperoleh pada penelitian ini bahwa tingkat persebaran air sudah sangat baik untuk sistem irigasi tetes yakni SU lebih dari 85%. Pertumbuhan tanaman yang meliputi panjang dan jumlah daun semangka pada sistem irigasi lebih baik dibandingkan dengan irigasi konvensional
    corecore