4 research outputs found

    GAYA KEPEMIMPINAN DALAM DILEMA ETIS

    Get PDF
    Having an important role in an organization, leadership style is one of the determining things in the success of the organization. However, being part of a country based on laws and customs makes leadership often tied to existing ethics, so the term ethical leadership emerges. The purpose of this article is to explore and examine more deeply the basic differences between ethical and unethical leadership styles in an organization. By using a literature review approach and a review of social exchange theory and social identity theory, the observations show that ethical leadership is associated with two dimensions, namely moral person and manager morale with additional characteristic components such as fairness, integrity, ethical guidance, people-orientation, power-sharing, clarification. roles, and concern for sustainability. Then the unethical leadership is shown in two leadership categories, namely the hypocritical leader characterized by hypocrisy, and the ethically neutral leader characterized by self-oriented nature.Memiliki peran penting di sebuah organisasi, gaya kepemimpinan menjadi salah satu hal yang menentukan dalam keberhasilan organisasi. Namun, menjadi bagian dari negara yang berdasarkan hukum dan adat istiadat membuat kepemimpinan sering kali dieratkan dengan etika yang ada, sehingga munculah istilah kepemimpinan yang etis. Tujuan dari artikel ini adalah untuk menelusuri dan mengkaji lebih dalam terkait perbedaan mendasar dari gaya kepemimpinan etis dan tidak etis di dalam sebuah organisasi. Dengan menggunakan pendekatan tinjauan literatur dan tinjauan teori pertukaran sosial dan teori identitas sosial, hasil pengamatan menunjukan bahwa kepemimpinan etis dikaitkan dalam dua dimensi yaitu moral person dan moral manager dengan komponen karakteristik tambahan seperti keadilan, integritas, bimbingan etis, orang orientasi, pembagian kekuasaan, klarifikasi peran, dan kepedulian terhadap keberlanjutan. Kemudian kepemimpinan tidak etis tunjukan dalam dua kategori kepemimpinan yaitu the hypocritical leader  yang ditandai dengan sifat munafik dan the ethically neutral leader yang ditandai dengan sifat yang self oriented

    Sintesis Nanopartikel Cobalt Ferrite (CoFe2O4) dengan Metode Kopresipitasi dan Karakterisasi Sifat Kemagnetannya

    Get PDF
    Magnetic nanoparticles of cobalt ferrite (CoFe2O4) have been synthesized by co-precipitation method with various synthesis temperature and concentration of NaOH. The structural characteristics and particle size of CoFe2O4 were determined by X-ray diffraction (XRD) and Transmission Electron Microscopy (TEM), its showed that nanoparticles well crystallized with various grain size which depend on synthesis parameters. The grain sizes estimated using the Scherrer formula were found that the grain size increased with increasing temperature synthesis and decreasing concentration of NaOH. Magnetic characterization of CoFe2O4 nanoparticles was investigated by using a Vibrating Sample Magnetometer (VSM). Sample with various concentration of NaOH showed that coercivity was decrease with the decrease of particle size. In other hand, samples with various synthesis temperature found that sample with smallest grain size have high coersivity. The saturation magnetization increase when crystallinity increase. Based on the results, it can be concluded that magnetic characterization of CoFe2O4 was influenced by grain size and crystallinity. Keywords: nanoparticles, CoFe2O4, co-presipitation Nanopartikel magnetik Cobalt Ferrite (CoFe2O4) telah berhasil disintesis dengan metode ko- presipitasi dengan memvariasi parameter suhu dan konsentrasi NaOH. Struktur dan ukuran par- tikel hasil analisa X-Ray Diffraction (XRD) dan Transmission Electron Microscopy (TEM) menunjukkan bahwa nanopartikel mengkristal dengan baik dan ada ketergantungan ukuran bu- tir nanopartikel terhadap dua variasi parameter sintesis tersebut. Ukuran butir yang dihitung menggunakan persamaan Scherrer menunjukkan bahwa ukuran butir meningkat seiring pen- inggkatan suhu dan berkurangnya konsentrasi NaOH. Sifat kemagnetan CoFe2O4 hasil analisa Vibrating Sample Magnetometer (VSM). Sampel dengan variasi konsentrasi NaOH, semakin kecil ukuran butir nanopartikel, medan koersivitasnya semakin rendah. Sementara untuk sam- pel dengan variasi suhu, semakin kecil ukuran butir, medan koersivitasnya semakin tinggi. Ha- sil VSM juga menunjukkan bahwa semakin tinggi kristalinitas sampel, nilai magnetisasi satu- rasinya semakin tinggi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ukuran butir dan kristalini- tas mempengaruhi sifat kemagnetan nanopartikel CoFe2O4. Kata kunci: nanopartikel, CoFe2O4, kopresipitas

    IDENTIFIKASI SISTEM SUNGAI BAWAH TANAH DI GOA PINDUL, GUNUNG KIDUL, YOGYAKARTA MENGGUNAKAN KOMBINASI DATA GEOLISTRIK RESISTIVITAS, ELEKTRO MAGNETIK VLF DAN PEMETAAN SISTEM SUNGAI BAWAH TANAH

    Get PDF
    Daerah Gunung Kidul merupakan suatu daerah karst yang kebanyakan terdiri dari batuan karbonat.merupakan daerah yang memiliki tingkat pelapukan yang sangat tinggi, bisa secara kimiawi maupun fisika. Hal inilah yang menyebabkan terdapat banyak rongga batuan dan goa pada daerah karst. Salah satu hasil dari pelarutan pada daerah Gunung Kidul yang terkenal adalah Goa Pindul. Penyelidikan air tanah disekitar Goa Pindul sangat perlu dilakukan karena peruntukannya untuk keperluan sehari hari. Penyelidikan yang dilakukan adalah melalui metode elektromagnetik Very Low Frequency (VLF) dan geolistrik resistivitas (konfigurasi pole dipole) dan pemetaan sungai bawah tanah. Dari hasil integrasi metode tersebut akan dihasilkan informasi lapisan air tanah, ketebalan, kedalaman dan geometri goa secara 3D. Berdasarkan hasil pemetaan didapat perkembangan aliran sungai bawah tanah disekitar Goa Pindul. Penampang resistivitas memiliki kelebihan dapat menggambarkan secara detail letak kantong air diatas langit-langit goa akibat proses infiltrasi air dari permukaan tanah. Penampang elektromagnetik memiliki penetrasi yang dalam sehingga dapat mengetahui kedudukan dari sesar yang bekerja pada sekitar daerah goa pindul. Kantong air yang terletak diatas atap goa ditunjukan dengan rentang nilai resistivitas sebesar 1-30 Ωm pada kedalaman 5-11 m dibawah permukaan tanah. Kantong air ini dapat terbentuk karena adanya sisipan lempung pada perlapisan batuan gamping yang menghalangi air untuk turun kebawah. Sisipan lempung ditunjukan dengan rentang nilai resistivitas 8-60 Ωm yang keberadaannya tersebar dari kedalaman 1,7-17 m.Keberadaan aliran sungai bawah tanah pada metode ini ditunjukan dengan rentang nilai rapat arus elektrik (RAE) 65-100%

    The adoption of SMP: a technology acceptance model (TAM) perspective

    Get PDF
    This research aims to examine the acceptability of SMP and to distinguish the adjustments which must be acquired to the system to make it worthy to users which in this case is the students. The research used a hierarchical regression for the data analysis between 220 students who stay in Universiti Malaysia Sabah Labuan International Campus (UMSLIC). Their participant is not being forced and purely voluntary. Empirical analysis via hierarchical regression confirmed that prescriptiveness, lifecycle, ease of use, usefulness and behavioural intention to adopt SMP. These empirical results give benefit for the Department of Academic Service (BPA) in UMSLIC. The department can formulate effective strategies to fulfil the demand of the student and making improvement of the system. The result of this study offer the current study towards the staff of the Department of Academic Services (BPA) that is achieved from this research is that it could help the BPA to improve and design the SMP system software
    corecore