83 research outputs found

    Penggunaan Model Sinektik Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Sistem Peredaran Darah Manusia Pada Siswa Kelas XI Sman

    Full text link
    Proses pembelajaran biologi di SMA Negeri 12 Banjarmasin saat ini belum begitu berpusat kepada siswa sehingga keterampilan proses siswanya masih kurang. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan ini dengan menggunakan model Sinektik. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang bertujuan mengetahui peningkatan pemahaman siswa, aktivitas siswa, aktivitas guru serta respon siswa. Penelitian terbagi menjadi 3 siklus, masing-masing siklus terdiri dari 1 kali pertemuan. Subjek dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 12 Banjarmasin yang berjumlah 23 orang siswa. Data hasil penelitian dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih ada beberapa indikator yang belum tercapai dalam penelitian tentang penggunaan model Sinektik pada siswa kelas XI SMA Negeri 12 Banjarmasin pada konsep Sistem Peredaran Darah pada Manusia ini. Indikator keberhasilan proses belajar siswa ditunjukkan dari aktivitas siswa yang sudah terfokus pada kegiatan model sinektik sehingga hasil selama proses pembelajaran meningkat dari siklus 1 ke siklus 3 menjadi kategori baik. Hasil belajar siswa pada siklus 1 pada pre test 0% menjadi 13,63% pada post tes, pada siklus 2 hasil pre test 39,13% menjadi 91,30% pada post test dan pada siklus 3 hasil pre test 28,57% menjadi 57,14% pada post test. Hasil belajar dari siklus 1 ke siklus 2 mengalami peningkatan dan mencapai ketuntasan klasikal namun pada siklus 3 mengalami penurunan, tetapi setelah dilakukan analisis perbutir soal diketahui kalau penurunan tersebut bukan karena soal sinektik. Dari segi pengelolaan pembelajaran oleh guru sudah termasuk kategori baik walaupun guru masih belum bisa melepas dominansinya

    Subjective Well Being pada Hakim yang Bertugas di Daerah Terpencil

    Full text link
    Penelitian ini memfokuskan kajiannya pada hakim yang tengah menjalanipenugasan di daerah terpencil. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif denganpendekatan fenomenologi untuk mengeksplorasi kehidupan para hakim yang tengahmenjalani penugasan di daerah terpencil. Fokus peneliti adalah tentang dinamika psikologispara hakim untuk mencapai kesejahteraan subjektif dan faktor-faktor yang memenga-ruhinya. Subjek penelitian ini melibatkan tiga orang hakim yang memiliki masa kerja 5hingga 10 tahun, dengan rentang usia 30 hingga 50 tahun. Temuan penelitian ini adalahtentang dinamika psikologis para hakim selama bertugas di daerah terpencil yaitumencakup sejumlah fase – fase kehidupan yaitu, proses awal sebagai hakim, masa adaptasisebagai hakim baru, fase berdamai dengan keadaan, masa penempatan di daerah terpencil,fase adaptasi di daerah terpencil, fase berdamai dengan kondisi penempatan di daerahterpencil dan hikmah menuju bahagia. Temuan lainnya adalah sejumlah faktor yang dapatmemengaruhi kesejahteraan subjektif para hakim di daerah terpencil yaitu peran keluarga,sikap terhadap pekerjaan, prinsip dan komitmen terhadap pekerjaan, kondisi dilematisantara independensi dan makhluk sosial, dan peran rekan kerja

    Kualitas Kehidupan Kerja Ditinjau Dari Kepuasan Kerja Dan Persepsi Terhadap Kinerja

    Full text link
    N o wa d a y s , employees are more aware wi t h the quality of life issue than before. Consequently, quality of worklife (QWL) also becomes an important issue in the management of human resources in an organization. HigherQWL in workplace brings positive implication to the organizational performance. This study aims to investigatethe role of work satisfaction and perceived work performance towards QWL on civil servants (PNS). This studyused a survey method; it wa s conducted in the Bantul municipality, Yogyakarta. The population of civil servantsin this municipality is 600 employees. This study comprised 150 employees as study sample that was approachedusing purposive sampling me t h o d . Three instruments were used to collect data: Quality of Work Life (QWL)scale (20 items; α = 0,867); Work Satisfaction scale (22 items; α = 0,837); and Perceived Work Performancescale (20 items; α = 0,904). Multiple regressions was used to analyze the data. The results showed wo r k satisfaction and perceived work performance had significant affects towards QWL ( F = 17,852; p < 0,001

    Pengaruh pendidikan guru penggerak dan kompetensi kepemimpinan terhadap kompetensi manajerial guru penggerak SMP Kabupaten Lombok Barat

    Get PDF
    Pengaruh pendidikan guru penggerak dan kompetensi kepemimpinan terhadap kompetensi manajerial guru penggerak SMP Kabupaten Lombok Barat H Husni, F Fahrurrozi, Fathul Maujud1Program Studi Manajemen Pendidikan Islam, Pascasarjana, Universitas Islam Negeri Mataram, IndonesiaEmail:  [email protected]*;  [email protected]; [email protected] Naskah diterima: 23/09/2023; Revisi: 02/10/2023; Disetujui: 13/10/2023AbstrakPendidikan guru penggerak adalah program pendidikan kepemimpinan bagi guru untuk menjadi pemimpin pembelajaran.  Guru penggerak merupakan pemimpin pembelajaran dalam merdeka belajar. Sebagai leader guru penggerak harus memiliki kompetensi kepemimpinan dan manajerial yang handal dalam menjalankan tugasnya sebagai pemimpin pembelajaran di kelas, kepala sekolah atau pengawas.     Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh   pendidikan  guru penggerak dan kompetensi kepemimpinan terhadap kompetensi manajerial  guru penggerak SMP di Kabupaten Lombok Barat . Metode yang di gunakan adalah  kuantitatif , dengan jumlah populasi sebanyak 30. Waktu penelitian bulan Maret sampai dengan Desember 2022. Variabel bebasnya adalah pendidikan guru penggerak dan kompetensi kepemimpinan, sedangkan variabel terikatnya adalah kompetensi manajerial. Instrumen  pengumpulan data adalah angket.  Teknik   pengujian hipotesis berupa  uji regresi linier berganda Hasil analisis data membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan  : (1)  pendidikan  guru penggerak terhadap kompetensi manajerial  guru penggerak SMP di Kabupaten Lombok Barat  dengan nilai signifikansi  sebesar 2,904 lebih besar dari t tabel yaitu 2,052, (2) kompetensi kepemimpinan terhadap kompetensi manajerial  guru penggerak SMP di Kabupaten Lombok Barat  dengan nilai signifikansi  sebesar 2,838 lebih besar dari t tabel yaitu 2,052, dan (3) secara signifikan dan simultan antara pendidikan guru penggerak dan kompetensi kepemimpinan terhadap kompetensi manajerial guru penggerak SMP di Kabupaten Lombok Barat  dengan nilai signifikansi  sebesar 452,428 lebih besar dari F tabel yaitu 3,350

    Pengembangan Identitas Organisasi Sebagai Strategi Bisnis

    Full text link
    This research aimed to explore how an organizational identity was used as business strategy for private TV station. Qualitative approach with traditional grounded theory was used as research design. The data were collected through observation, interview and document analysis. The study found that organizational identity can be useful as business strategy to gain market positioning. This research also emphasized a model of identity development that can be used as business strategy. Keywords: business strategy, organizational identity, TV statio
    corecore