61 research outputs found

    BAHAYA MEROKOK DI KALANGAN REMAJA SMP AMAL LUHUR NO.116 KOTA MEDAN

    Get PDF
    Para remaja adalah penerus generasi bangsa. Namun, para remaja sekarang seringkali menganggap enteng kesehatan mereka. Mereka hanya memikir apa yang akan membuat mereka senang, seperti rokok. Para remaja lebih banyak menggunakan rokok di usia muda tanpa memperhatikan akibat yang akan di timbulkan dari kelakuannya tersebut. Kebiasaan  merokok  di Indonesia  sangat  memprihatinkan. Setiap saat kita dapat menjumpai masyarakat dari berbagai usia, termasuk pelajar. Padahal, berbagai penelitian dan kajian yang telah di lakukan menunjukan bahwa rokok sangat membahayakan kesehatan. Bukan hanya membahayakan para perokok, asap rokok juga sangat berbahaya apabila di hirup oleh orang-orang yang berada di sekitarnya (perokok pasif). Tujuan dari kegiatan Pengabdian Masyarakat ini adalah untuk mengetahui tentang pengertian rokok, untuk mengetahui pengaruh rokok terhadap remaja, untuk mengetahui tentang faktor penyebab perilaku merokok pada kalangan remaja, untuk mengetahui tentang dampak dari merokok, untuk mengetahui bagaimana upaya mengatasi merokok pada kalangan remaja. Pengabdian ini dilaksanakan di SMP Amal Luhur No. 116 Kota Medan. Dengan dilaksanakannya kegiatan Penyuluhan bahaya merokok pada kalangan remaja SMP Amal Luhur No. 166 Kota Medan maka seluruh siswa termotivasi untuk tidak lagi merokok dan memberikan motivasi juga kepada semua keluarga mereka sehingga keluarga terhindar dari asap rokok dan orang-orang merokok. Semua orang tua yang merokok tidak ada lagi yang di dalam ruamah melainkan merokok di luar rumah bahkan ada yang merokok di warung dan di posko

    FAKTOR PRILAKU DAN LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI DESA TANJUNG LENGGANG KECAMATAN BAHOROK KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2017

    Get PDF
    Penyakit DBD dapat muncul sepanjang tahun dan dapat menyerang seluruh kelompok umur, penyakit ini berkaitan dengan kondisi lingkungan dan perilaku masyarakat dengan Incidence Rate dan Case Fatality Rate pada tahun 2015 jumlah penderita DBD yang dilaporkan sebanyak 129.650 kasus dengan jumlah kematian sebanyak 1.071 orang (IR/Angka kesakitan= 50,75per 100.000 penduduk dan CFR/angka kematian = 0,83%). Berdasarkan catatan Profil dari Puskesmas Bahorok Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat Tahun 2016 DBD merupakan salah satu penyakit endemis yang keberadaannya selalu ada dan menyebar di Desa, menurut Kepala Puskesmas Bahorok di Desa Tanjung Lenggang Kabupaten Langkat tahun 2016 ada sebanyak 822 KK yang mengalami Kasus DBD dengan jumlah kasus sebanyak 10 kasus. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan desain “cross sectional study†yaitu untuk melihat adanya hubungan perilaku dan lingkungan dengan kejadian DBD. Populasi dalam penelitian ini adalah 6.039  KK, sedangkan sampel dalam penelitian ini sesuai dengan hasil survei sementara sebanyak 98 orang yang menderita DBD. Penelitian dilakasanakan di Desa Tanjung Lenggang, pada bulan Mei s/d Agustus 2018. Hasil Penelitian  Ada hubungan signifikan antara kebiasaan melakukan 3M dengan kejadian DBD (0,000<0,05), Ada hubungan signifikan antara kebiasaan menggunakan anti nyamuk dengan kejadian DBD (0,021<0,05), Ada hubungan signifikan antara keberadaan jentik nyamuk dengan kejadian DBD (0,000<0,05), tidak ada hubungan signifikan antara tempat penampungan air dengan kejadian DBD (0,922<0,05). Disarankan kepada masyarakat agar merubah perilakunya terutama dalam hal melaksanakan 3 M, serta membersihkan lingkungan agar jentik nyamuk tidak bersarang lagi, serta memakai anti nyamuk seperti kelambu dan memasang kawatkasa di jendela, Disarankan kepada Puskesmas dalam upaya mengendalikan kepadatan jentik dan kebisaan melakukan 3 M yang sangat berpotensi dengan kejadian DBD dapat dilakukan dengan cara mengintervensikan program intervensi DBD dan memberdayakan masyarakat salah satunya adalah dengan membinasakan antara juru pemantau jentik dan pemeliharaan ikan pemakan jentik pada TPA serta melakukan upaya peningkatan pengetahuan dan perilaku masyarakat terkait DBD

    FAKTOR PRILAKU DAN LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI DESA TANJUNG LENGGANG KECAMATAN BAHOROK KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2017

    Get PDF
    Penyakit DBD dapat muncul sepanjang tahun dan dapat menyerang seluruh kelompok umur, penyakit ini berkaitan dengan kondisi lingkungan dan perilaku masyarakat dengan Incidence Rate dan Case Fatality Rate pada tahun 2015 jumlah penderita DBD yang dilaporkan sebanyak 129.650 kasus dengan jumlah kematian sebanyak 1.071 orang (IR/Angka kesakitan= 50,75per 100.000 penduduk dan CFR/angka kematian = 0,83%). Berdasarkan catatan Profil dari Puskesmas Bahorok Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat Tahun 2016 DBD merupakan salah satu penyakit endemis yang keberadaannya selalu ada dan menyebar di Desa, menurut Kepala Puskesmas Bahorok di Desa Tanjung Lenggang Kabupaten Langkat tahun 2016 ada sebanyak 822 KK yang mengalami Kasus DBD dengan jumlah kasus sebanyak 10 kasus. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan desain “cross sectional study†yaitu untuk melihat adanya hubungan perilaku dan lingkungan dengan kejadian DBD. Populasi dalam penelitian ini adalah 6.039  KK, sedangkan sampel dalam penelitian ini sesuai dengan hasil survei sementara sebanyak 98 orang yang menderita DBD. Penelitian dilakasanakan di Desa Tanjung Lenggang, pada bulan Mei s/d Agustus 2018. Hasil Penelitian  Ada hubungan signifikan antara kebiasaan melakukan 3M dengan kejadian DBD (0,000<0,05), Ada hubungan signifikan antara kebiasaan menggunakan anti nyamuk dengan kejadian DBD (0,021<0,05), Ada hubungan signifikan antara keberadaan jentik nyamuk dengan kejadian DBD (0,000<0,05), tidak ada hubungan signifikan antara tempat penampungan air dengan kejadian DBD (0,922<0,05). Disarankan kepada masyarakat agar merubah perilakunya terutama dalam hal melaksanakan 3 M, serta membersihkan lingkungan agar jentik nyamuk tidak bersarang lagi, serta memakai anti nyamuk seperti kelambu dan memasang kawatkasa di jendela, Disarankan kepada Puskesmas dalam upaya mengendalikan kepadatan jentik dan kebisaan melakukan 3 M yang sangat berpotensi dengan kejadian DBD dapat dilakukan dengan cara mengintervensikan program intervensi DBD dan memberdayakan masyarakat salah satunya adalah dengan membinasakan antara juru pemantau jentik dan pemeliharaan ikan pemakan jentik pada TPA serta melakukan upaya peningkatan pengetahuan dan perilaku masyarakat terkait DBD

    BAHAYA MEROKOK DI KALANGAN REMAJA SMP AMAL LUHUR NO.116 KOTA MEDAN

    Get PDF
    Para remaja adalah penerus generasi bangsa. Namun, para remaja sekarang seringkali menganggap enteng kesehatan mereka. Mereka hanya memikir apa yang akan membuat mereka senang, seperti rokok. Para remaja lebih banyak menggunakan rokok di usia muda tanpa memperhatikan akibat yang akan di timbulkan dari kelakuannya tersebut. Kebiasaan  merokok  di Indonesia  sangat  memprihatinkan. Setiap saat kita dapat menjumpai masyarakat dari berbagai usia, termasuk pelajar. Padahal, berbagai penelitian dan kajian yang telah di lakukan menunjukan bahwa rokok sangat membahayakan kesehatan. Bukan hanya membahayakan para perokok, asap rokok juga sangat berbahaya apabila di hirup oleh orang-orang yang berada di sekitarnya (perokok pasif). Tujuan dari kegiatan Pengabdian Masyarakat ini adalah untuk mengetahui tentang pengertian rokok, untuk mengetahui pengaruh rokok terhadap remaja, untuk mengetahui tentang faktor penyebab perilaku merokok pada kalangan remaja, untuk mengetahui tentang dampak dari merokok, untuk mengetahui bagaimana upaya mengatasi merokok pada kalangan remaja. Pengabdian ini dilaksanakan di SMP Amal Luhur No. 116 Kota Medan. Dengan dilaksanakannya kegiatan Penyuluhan bahaya merokok pada kalangan remaja SMP Amal Luhur No. 166 Kota Medan maka seluruh siswa termotivasi untuk tidak lagi merokok dan memberikan motivasi juga kepada semua keluarga mereka sehingga keluarga terhindar dari asap rokok dan orang-orang merokok. Semua orang tua yang merokok tidak ada lagi yang di dalam ruamah melainkan merokok di luar rumah bahkan ada yang merokok di warung dan di posko

    HUBUNGAN IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KEPEMIMPINAN DENGAN PEMELIHARAAN KONDISI LINGKUNGAN DI LP PULAU SIMARDAN TANJUNG BALAI

    Get PDF
    Lembaga Pemasyarakatan adalah adalah tempat untuk melaksanakan pembinaan narapidana dan anak didik permasyarakatan. Masalah kesehatan pada narapidana di lembaga pemasyarakatan  diperikirakan karena beberapa faktor diantaranya kelebihan kapasitas yang  meningkatkan risiko penyakit menular, keterlambatan  deteksi  penyakit, kurangnya ruangan isolasi, ketidaktepatan pengobatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan implementasi kebijakan kepemimpinan dengan pemeliharaan kondisi lingkungan di LP Pulau Simardan Tanjung Balai. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan rancangan cross-sectional (tabulasi silang) untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret s/d Agustus 2016. Populasi penelitian ini adalah semua petugas Lapas Pulau Simardan Tanjung Balai  sebanyak 152 orang dan jumlah sampel diperoleh 60 responden. Hasil penelitian diperoleh ada hubungan komunikasi dengan pemeliharaan kondisi lingkungan dengan nilai p-value = 0,014 dan hubungan sumber daya manusia dengan pemeliharaan kondisi lingkungan dengan nilai p-value = 0,000 untuk itu saran yang diberikan kepada pimpinan LP Pulau Simardan Tanjung Balai adalah dalam menjalankan suatu kebijakan terhadap tugas dan tanggungjawab yang diemban diperlukan suatu sikap, komunikasi yang baik serta memanfaatkan sumber daya yang ada sebaik mungkin sehingga setiap kebijakan yang dikeluarkan dapat terlaksana dengan baik

    Asesmen Sanitasi Lingkungan dan Keberadaan Tikus di Pelabuhan Laut Belawan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Medan

    Get PDF
    Environmental sanitation is an activity carried out by the community to maintain and control environmental conditions with the aim of avoiding disease. Rats are one of the animals that can transmit disease The objective of this research is to find out the environmental  sanitation and the presence   of rats  in  the  Class  I  Seaport  Health  Office  in  Belawan, Medan.  This is a Descriptive Survey Research and the variables used in this research are warehouse  sanitation,  the signs of rats' existence,  the number and types of rats and efforts  to control them, and the presence  of rats in the arehouse.  Data  analysis  in  this  research  is  carried  out  manually  and guided   by  SOP  (Standard  Operating  Procedure),   warehouse  sanitation checking, survey, and rat control in the Class I Seaport Health Office (KKP) Medan.  Based  on  the result,  the research  shows  that the first warehouse meets the requirement  of sanitation,  and rats' existence  is identified by the presence  of rats in the three warehouses.  Meanwhile,  in terms of the number and  types  of rats,  it is found that  there  is a mouse found in the second warehouse,  success trap value is  7 % indicating that the rat density is high in the second warehouse  and the types of rats found are house rats (Rattus Tanezumi).     The  rat  control  is  carried  out  by  setting  a  live  trap.  ft  is suggested that the warehouse owner pay attention to and manage the environmental  sanitation  in the Belawan  seaport  warehouse  by improving the outdoor  environment,  rooms  in the building,  clean  water supply,  and waste management. Sanitasi lingkungan merupakan kegiatan yang dilakukan masyarakat untuk menjaga dan mengendalikan kondisi lingkungan dengan tujuan terhindar dari penyakit. Tikus merupakan salah satu hewan yang dapat menularkan penyakit. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui Asesmen Sanitasi Lingkungan Dan Keberadaan Tikus Di Pelabuhan Laut Belawan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Medan. Penelitian yang dilakukan dengan cara survey dan bersifat deskriptif. Variabel dalam penelitian ini meliputi sanitasi gudang, Tanda-tanda kehidupan tikus, jumlah dan jenis tikus serta upaya pengendalian tikus di gudang terhadap keberadaan tikus. Analisa Data dilakukan secara manual dengan berpedoman pada SOP (Standard Operating Procedure) Survei/Pemeriksaaan  Sanitasi Gudang ,Survei dan   pengendalian tikus di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Medan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pada sanitasi gudang diketahui gudang I memenuhi syarat, pada variabel tanda-tanda kehidupan tikus diketahui bahwa ketiga gudang memiliki tanda-tanda kehidupan tikus, pada variabel jumlah dan jenis tikus didapati 1 ekor tikus dengan nilai success trap sebesar 7% dan jenis tikus yaitu tikus rumah (Rattus Tanezumi). Pengendalian tikus dilakukan dengan cara pemasangan perangkap Tikus hidup (live trap). Disarankan kepada Pemilik Gudang agar memperhatikan dan melakukan Pengelolaan  Sanitasi lingkungan terhadap Keberadaan Tikus pada Gudang di Pelabuhan Belawan dengan  perbaikan sarana terhadap Lingkungan Luar halaman ,Ruang Bangunan, Penyediaan Air Bersih Dan Pengelolaan Air Limbah. Kata Kunci : Pelabuhan, Sanitasi Lingkungan, Sanitasi Gudang, Tiku

    Faktor Yang Berhubungan Dengan Keaktifan Kunjungan Ibu Yang Mempunyai Balita Ke Posyandu Di Puskesmas Lumban Sinaga Kab. Tapanuli Utara.

    Get PDF
    Posyandu merupakan upaya pemerintah untuk memudahkan masyarakat Indonesia memperoleh pelayanan kesehatan ibu dan anak. Tujuan utama posyandu adalah mencegah peningkatan kematian ibu dan bayi selama kehamilan, persalinan, atau setelahnya melalui pemberdayaan masyarakat. Salah satu indikator partisipasi masyarakat di bidang kesehatan adalah cakupan yang datang dan ditimbang di posyandu. Salah satu tujuan Posyandu adalah memantau pertumbuhan dan perbaikan status gizi balita karena Posyandu memiliki 5 program utama. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan keaktifan ibu yang memiliki balita berkunjung ke posyandu. Jenis penelitian ini adalah jenis survei dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki balita yang berkunjung ke Posyandu. Besar sampel dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan rumus sampel minimal 96 orang. Data dianalisis dengan menggunakan uji chi-square dan regresi logistik. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa ada hubungan antara pendidikan, pekerjaan, jarak ke tempat pelayanan kesehatan, fasilitas posyandu, peran kader, peran petugas kesehatan, dan dukungan keluarga dengan keaktifan ibu berkunjung ke posyandu. dengan nilai p 0,05. Berdasarkan analisis multivariat variabel yang paling dominan berhubungan dengan keaktifan ibu di posyandu adalah dukungan tenaga kesehatan dengan p-value 0,002 dengan Rxp(B) sebesar 15,5 dimana ibu yang dibantu oleh tenaga kesehatan adalah terguncang 15 kali untuk memanfaatkan posyandu dibandingkan dengan tidak adanya dukungan dari petugas kesehatan. kesehatan. Diharapkan petugas kesehatan menjelaskan hasil pemeriksaan balita serta informasi gizi balita

    UPAYA PEMBERDAYAAN SISWA UNTUK MENINGKATKAN KESEHATAN REPRODUKSI DI MTs KHOIROTUL ISLAMIAH PEMATANG SIANTAR

    Get PDF
    Masa remaja merupakan salah satu masa yang sangat penting dalam siklus hidup manusia dimana terjadi perubahan yang sangat dramatis baik perubahan fisik, seksual, psikologis, maupun mental. Remaja merupakan kelompok populasi yang besar, yaitu sekitar 20% dari polulasi dunia dan 85% di antaranya tinggal di negara sedang berkembang. Secara fisik remaja relatif sehat karena sudah tidak mudah menderita penyakit infeksi seperti masa anak dan belum terlalu berisiko mengalami penyakit degeneratif seperti orang tua.Meskipun demikian, kelompok remaja sangat berisiko mengalami masalah kesehatan yang berhubungan dengan perilaku, terutama yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi. Menjaga kebersihan adalah masalah yang tidak rumit, gampang dan bisa dilakukan oleh setiap orang, bahkan remaja.Namun seringkali seringkali akar permasalahannya adalah kurangnya informasi dan pemahaman serta kesadaran untuk menjaga kebersihan dan mencapai sehat secara reproduksi. Berdasarkan hasil kegiatan pelatihan,terbentuk tim KKR CERIA dimana anggota dalam tim tersebut adalah siswa kelas 7 yaitu 10 orang siswa perempuan yang akan  menjadi Kader Kesehatan Reproduksi disekolah tersebut. Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat dengan judul “Upaya Pemberdayaan Siswa Untuk Meningkatkan Kesehatan Reproduksi Di Mts Khoirotul Islamiah Pematang Siantar” telah dilaksanakan pada hari Jum’at, 7 Desember 2019 pada pukul 08.00 WIB sampai selesai di ruang kelas Mts Khoirotul Islamiah Pematang. Kegiatan pelatihan kesehatan kali ini dihadiri oleh  siswi MTs Khoirotul Islamiah Pematang. Proses kegiatan dimulai dengan pemaparan kegiatan yang akan dilakukan, dilanjutkan dengan pembentukan tim KKR serta penyampaian materi pelatihan tentang kesehatan reproduksi remaja serta pemutaran video promosi kesehatan. Dilanjuti dengan diskusi tanya-jawab interaktif untuk mendiskusikan terkait materi yang disampaikan.Untuk menilai keberhasilan pelatihan, diakhir sesi, peserta dievaluasi dengan menilai praktek langsung hasil pelatihan yang diberikan. Tingkat pengetahuan siswa setelah dilakukan pelatihan kesehatan tentang kesehatan reproduksi remaja menjadi lebih baik, Terbentuknya tim Kader Kesehatan Reproduksi (KKR) CERIA

    HUBUNGAN KARAKTERSTIK SUAMI DENGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI INTRA UTERINE DEVICE (IUD) ISTRI DI PUSKESMAS GLUGUR DARAT MEDAN TAHUN 2019

    Get PDF
    Tingginya angka kelahiran (TFR) merupakan salah satu masalah besar dan memerlukan perhatian khusus dalam penanganannya dengan melaksanakan pembangunan keluarga berencana secara komprehensif. Peran suami dalam keluarga sangat dominan dan memegang kekuasaan dalam pengambilan keputusan di rumah tangga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik suami dan peran suami dalam penggunaan alat kontasepsi IUD puskesmas Glugur Darat kota Medan tahun 2019. Penelitian ini menggunkan metode penelitian kuantitatif jenis penelitain Cross Sectional dilaksanakan di Puskesmas Glugur Darat mulai bulan januari-agustus 2020 dengan jumlah sampel 80 orang. Hasil penelitian diketahui bahwa terdapat hubungan antara pendidikan (p=0,026), umur (p=0,018) dan jumlah anak (p=0,002) dengan pemilihan alat kontrasepsi IUD istri , sedangkan pekerjaan (p=0,090) tidak memiliki hubungan. Variable yang paling dominan yaitu variable jumlah anak dengan nilai Exp.B 3,105. Disarankan kepada Puskesmas glugur darat untuk meningkatkan informasi dan promosi kesehatan mengenai alat kontrasepsi jangka panjang untuk meningkatkan tingkat pengetahuan mengenai alat kontrasepsi. kader-kader kesehatan yang ada disetiap RT agar dapat memberikan untuk meningkatkan informasi tentang alat kontrasepsi IUD kepada Wanita Usia Subur dan  Diharapkan Masyarakat dapat menggunakan kontrasepsi yang efektif

    UPAYA PEMBERDAYAAN SISWA UNTUK MENINGKATKAN KESEHATAN REPRODUKSI DI MTs KHOIROTUL ISLAMIAH PEMATANG SIANTAR

    Get PDF
    Masa remaja merupakan salah satu masa yang sangat penting dalam siklus hidup manusia dimana terjadi perubahan yang sangat dramatis baik perubahan fisik, seksual, psikologis, maupun mental. Remaja merupakan kelompok populasi yang besar, yaitu sekitar 20% dari polulasi dunia dan 85% di antaranya tinggal di negara sedang berkembang. Secara fisik remaja relatif sehat karena sudah tidak mudah menderita penyakit infeksi seperti masa anak dan belum terlalu berisiko mengalami penyakit degeneratif seperti orang tua.Meskipun demikian, kelompok remaja sangat berisiko mengalami masalah kesehatan yang berhubungan dengan perilaku, terutama yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi. Menjaga kebersihan adalah masalah yang tidak rumit, gampang dan bisa dilakukan oleh setiap orang, bahkan remaja.Namun seringkali seringkali akar permasalahannya adalah kurangnya informasi dan pemahaman serta kesadaran untuk menjaga kebersihan dan mencapai sehat secara reproduksi. Berdasarkan hasil kegiatan pelatihan,terbentuk tim KKR CERIA dimana anggota dalam tim tersebut adalah siswa kelas 7 yaitu 10 orang siswa perempuan yang akan  menjadi Kader Kesehatan Reproduksi disekolah tersebut. Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat dengan judul “Upaya Pemberdayaan Siswa Untuk Meningkatkan Kesehatan Reproduksi Di Mts Khoirotul Islamiah Pematang Siantar” telah dilaksanakan pada hari Jum’at, 7 Desember 2019 pada pukul 08.00 WIB sampai selesai di ruang kelas Mts Khoirotul Islamiah Pematang. Kegiatan pelatihan kesehatan kali ini dihadiri oleh  siswi MTs Khoirotul Islamiah Pematang. Proses kegiatan dimulai dengan pemaparan kegiatan yang akan dilakukan, dilanjutkan dengan pembentukan tim KKR serta penyampaian materi pelatihan tentang kesehatan reproduksi remaja serta pemutaran video promosi kesehatan. Dilanjuti dengan diskusi tanya-jawab interaktif untuk mendiskusikan terkait materi yang disampaikan.Untuk menilai keberhasilan pelatihan, diakhir sesi, peserta dievaluasi dengan menilai praktek langsung hasil pelatihan yang diberikan. Tingkat pengetahuan siswa setelah dilakukan pelatihan kesehatan tentang kesehatan reproduksi remaja menjadi lebih baik, Terbentuknya tim Kader Kesehatan Reproduksi (KKR) CERIA
    • …
    corecore