35 research outputs found

    Analisa Penyusutan Produk Plastik di Proses Injection Molding Menggunakan Media Pendingin Cooling Tower dan Udara dengan Material Polypropylene

    Get PDF
    Shrinkage merupakan suatu cacat berupa perubahan dimensi produk hasil proses injection molding. Pendinginan mold merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi cacat produk shrinkage. Pendinginan pada mold dapat dilakukan dengan media pendinginan udara ( air cooling ) atau fluida (water cooling). Pemanfaatannya tergantung dari efektivitas pendinginan yang perlu dicapai sehingga produk cepat berada pada batas temperatur sentak yang diijinkan sesuai material plastik, fasilitas yang tersedia dan konstruksi pendinginan yang mendukung. Pengujian dilakukan menggunakan material polypropylene dengan parameter yang konstan seperti waktu injeksi 1 detik, tekanan injeksi 650 bar, kecepatan injeksi 25 mm/s dan temperatur leleh 230°C - 240°C, serta variabel backpressure yang digunakan pada masing – masing zat pendinginan yaitu 15 kgf/cm2, 25 kgf/cm2, dan 35 kgf/cm2. Pada pengujian pendinginan cooling tower dengan menggunakan settingan temperatur leleh 230°C - 240°C dengan waktu injeksi 1 detik dan backpressure 15 kgf/cm2 nilai shrinkage-nya adalah 1,65%, dan backpressure 25 kgf/cm2 nilai shrinkage-nya 1,57 % serta pada backpressure 35 kgf/cm2 nilai shrinkage-nya adalah 1,49 %. Pada pengujian menggunakan pendinginan udara dengan menggunakan settingan yang sama seperti pada pendinginan cooling tower didapat nilai shrinkage pada backpressure 15 kgf/cm2 adalah 1,78 %, dan backpressure 25 kgf/cm2 nilai shrinkage sebesar 1,7 %, serta pada backpressure 35 kgf/cm2 nilai shrinkage-nya adalah 1,61 %. Berdasarkan hasil pengujian, shrinkage pada pengujian injection molding dengan pendinginan cooling tower lebih kecil dibandingkan pada pengujian injection molding dengan pendinginan udara. Hal ini disebabkan karena laju perpindahan panas konveksi maupun konduksi yang terjadi pada pendinginan cooling tower lebih baik dibandingkan dengan menggunakan pendinginan udara, sehingga pemerataan panas pada mold akan lebih merata dan akan memiliki temperatur yang konstan

    Analisis Pengaruh Fraksi Volume Nanopartikel Al2o3 terhadap Koefisien Perpindahan Kalor Konveksi Paksa di Teras Reaktor Nuklir Berbahan Bakar Silinder dengan Susunan Sub Buluh Segi Enam

    Get PDF
    Teknologi yang semakin maju, baik dari segi desain, faktor ekonomi dan juga faktor keselamatannya. Dari aspek termofluida reaktor nuklir harus dilakukan dengan perhitungan dan kondisi yang mendekati sempurna. Termasuk saat ini adalah pengembangan fluida pendingin yang berasal dari nanofluida. Secara teoritis nanofluida memiliki konduktivitas termal yang tinggi dibandingkan fluida air ringan yang biasa digunakan diteras reaktor nuklir diseluruh dunia. Dalam penelitian ini akan dilakukan pemodelan analitik dari perpindahan panas konveksi pada teras reaktor nuklir berbahan bakar silinder dengan susunan sub buluh segi enam ketika menggunakan nanofluida Al2O3 sebagai fluida pendingin. Selanjutnya untuk pemodelananalitik ini akan dilakukan dengan menggunakan CFD code

    Analisa Penyusutan Produk Plastik di Proses Injection Molding Menggunakan Media Pendingin Cooling Tower dan Udara dengan Material Polypropylene

    Get PDF
    Shrinkage merupakan suatu cacat berupa perubahan dimensi produk hasil proses injection molding. Pendinginan mold merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi cacat produk shrinkage. Pendinginan pada mold dapat dilakukan dengan media pendinginan udara ( air cooling ) atau fluida (water cooling). Pemanfaatannya tergantung dari efektivitas pendinginan yang perlu dicapai sehingga produk cepat berada pada batas temperatur sentak yang diijinkan sesuai material plastik, fasilitas yang tersedia dan konstruksi pendinginan yang mendukung. Pengujian dilakukan menggunakan material polypropylene dengan parameter yang konstan seperti waktu injeksi 1 detik, tekanan injeksi 650 bar, kecepatan injeksi 25 mm/s dan temperatur leleh 230°C - 240°C, serta variabel backpressure yang digunakan pada masing – masing zat pendinginan yaitu 15 kgf/cm2, 25 kgf/cm2, dan 35 kgf/cm2. Pada pengujian pendinginan cooling tower dengan menggunakan settingan temperatur leleh 230°C - 240°C dengan waktu injeksi 1 detik dan backpressure 15 kgf/cm2 nilai shrinkage-nya adalah 1,65%, dan backpressure 25 kgf/cm2 nilai shrinkage-nya 1,57 % serta pada backpressure 35 kgf/cm2 nilai shrinkage-nya adalah 1,49 %. Pada pengujian menggunakan pendinginan udara dengan menggunakan settingan yang sama seperti pada pendinginan cooling tower didapat nilai shrinkage pada backpressure 15 kgf/cm2 adalah 1,78 %, dan backpressure 25 kgf/cm2 nilai shrinkage sebesar 1,7 %, serta pada backpressure 35 kgf/cm2 nilai shrinkage-nya adalah 1,61 %. Berdasarkan hasil pengujian, shrinkage pada pengujian injection molding dengan pendinginan cooling tower lebih kecil dibandingkan pada pengujian injection molding dengan pendinginan udara. Hal ini disebabkan karena laju perpindahan panas konveksi maupun konduksi yang terjadi pada pendinginan cooling tower lebih baik dibandingkan dengan menggunakan pendinginan udara, sehingga pemerataan panas pada mold akan lebih merata dan akan memiliki temperatur yang konstan

    Modifikasi Desain Dimensi Silinder Bucket pada Hydraulic Excavator PC 1250-7

    Get PDF
    Dunia industri alat berat di Indonesia telah dimulai  pada medio tahun 1990-an. Salah satu perusahaan alat berat , PT. United Tractor, Tbk. telah memulainya dengan jual beli dan sewa alat berat di seluruh wilayah Indonesia. Salah satu jenis alat berat tersebut adalah Hydraulic Excavator, yang berfungsi untuk menggali tanah, membuat parit dan memuat material ke dump truck atau kayu ke trailer. Konstruksi excavator bagian atasnya (upper structure) mampu berputar (swing) 360º, sehingga alat ini sangat lincah untuk penggalian dan pemindahan tanah atau material lainnya pada areal sempit.  Dalam penelitian ini akan dilakukan studi analitik dimensi silinder bucket pada hydraulic excavator PC 1250-7, sehingga nantinya dapat ditentukan besaran dimensi silinder pada alat berat tersebut

    OPTIMASI DESAIN DIMENSI SILINDER ARM PADA HYDRAULIC EXCAVATOR PC 1250-7

    Get PDF
    Dunia industri alat berat di Indonesia telah dimulai pada medio tahun 1990-an, perusahaan alat berat pertama yaitu PT. United Tractor, Tbk, yang mulai dengan jual beli dan juga sewa alat-alat berat diseluruh wilayah Indonesia. Salah satu jenis alat-alat berat tersebut adalah Hydraulic Excavator, dimana fungsi dari alat tersebut adalah untuk menggali tanah, membuat parit, memuat material ke dump truck atau kayu ke trailer. Konstruksi excavator bagian atasnya (upper structure) mampu berputar (swing) 360º, sehingga alat ini sangat lincah untuk penggalian dan pemindahan tanah atau material lainnya pada areal sempit.  Tujuan  penelitian ini menganalisa kondisi optimum desain dimensi silinder arm dari sistem hidrolik pada Hydraulic Excavator. Metode penelitian yang digunakan adalah studi analitik desain dimensi silinder arm di sistem hidrolik  pada Hydraulic Excavator, sehingga diperoleh desain dan hasil kondisi yang optimum di alat berat. Untuk mencari kondisi optimum tersebut dilakukan dengan menggunakan metode Full Factorial.Kata kunci: desain, silinder arm, optimum, dimens

    STUDI ANALITIK DESAIN DIMENSI SILINDER BOOM PADA HYDRAULIC EXCAVATOR PC 1250-7

    Get PDF
    Dunia industri alat berat di Indonesia telah dimulai pada medio tahun 1990-an, perusahaan alat berat pertama yaitu PT. United Tractor, Tbk, yang mulai dengan jual beli dan juga sewa alat-alat berat diseluruh wilayah Indonesia. Salah satu jenis alat-alat berat tersebut adalah Hydraulic Excavator, dimana fungsi dari alat tersebut adalah untuk menggali tanah, membuat parit, memuat material ke dump truck atau kayu ke trailer. Konstruksi excavator bagian atasnya (upper structure) mampu berputar (swing) 360º, sehingga alat ini sangat lincah untuk penggalian dan pemindahan tanah atau material lainnya pada areal sempit.  Tujuan  penelitian ini menganalisa kondisi optimum desain dimensi silinder dari sistem hidrolik pada Hydraulic Excavator. Metode penelitian yang digunakan adalah studi analitik desain dimensi silinder boom di sistem hidrolik  pada Hydraulic Excavator, sehingga diperoleh desain dan hasil kondisi yang optimum di alat berat. Untuk mencari kondisi optimum tersebut dilakukan dengan menggunakan metode Full Factorial. Berdasarkan perhitungan studi analitik pada desain diperoleh bahwa dimensi silinder  Hydraulic Excavator PC 1250-7 yang paling baik adalah nilai tekanan hidrolik dan daya yang paling besar, yaitu pada kondisi desain no 3 dengan tekanan hidrolik 197.16 dan daya 811.50 dan kondisi desain no 12 dengan tekanan hidrolik 197.16 dan daya 873.93 serta kondisi desain no 21 dengan tekanan hidrolik 197.16 dan daya 998.77

    Analisa Desain Tabung Bahan Bakar Gas Jenis Compressed Natural Gas (Cng) pada Mobil Bus Tekanan 200 Bar

    Get PDF
    Tabung Bahan Bakar Gas (BBG) jenis Compressed Natural Gas (CNG) yang digunakan padamobil bus, merupakan jenis bejana tekan. Tekanan pada tabung ini berasal dari isi atau fungsitabung sebagai tempat penyimpanan fluida gas yang bertekanan. Tujuan analisa ini diantaranyauntuk mengetahui karakteristik desain tabung, menghitung kekuatan material bahan menggunakanrumus formula serta mengetahui fenomena yang tejadi pada penggunaan material terhadappengaruh desain tabung BBG menggunakan simulasi software CAD dalam Solidworks. Padapenelitian ini, dilakukan analisa perbandingan kekuatan material tabung BBG menggunakanmaterial standar yakni 30 CrMo dengan material pembanding AISI 4130 dan SG 295. Darikeseluruhan hasil perhitungan dan analisa didapatkan bahwa material yang digunakan pada tabungBBG jenis CNG yakni 30 CrMo merupakan jenis baja paduan (Alloy Steel), memiliki Factor OfSafety yang baik, aman digunakan bahkan pada tekanan 300 bar

    Rancang Bangun Model Alat Uji Teras Reaktor Nuklir Small Modular Reactor (SMR) Dengan Fluida Pendingin H2O Untuk Kondisi Konveksi Paksa

    Full text link
    Heat transfer performance poor will have a negative impact on the reactor system which in turn could affect the release of radioactive substances into the surrounding environment so as to endanger the safety of the environment and living things that exist around the reactor. The purpose of this research is to create or design a testing tool wake models in a nuclear reactor core in a laboratory scale assuming cylindrical heat derived from the electrical energy that does not harm the environment. The method used in the completion design of the reactor core model of test equipment is the study of literature, making the concept design and subsequent testing tool designing wake. Once the design is complete, the next stage of the operation of test equipment to determine the performance of the test equipment. The comparison between experimental simulation on the condition of forced convection heat flux 500000 W/m2 at a speed of 0.3 m/s produces fluid temperature difference between 0.00001 K to 0.8 K. In natural convection comparison between experimental results with simulation the heat flux 500000 W/m2 at a speed of 0.3 m/s resulted in the difference between the 0.1 K to 28 K. The smaller the fluid temperature differences between the experimental simulations, the better the performance of the test equipment

    Analisis Desain Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya Kapasitas 50 WP

    Get PDF
    Kebutuhan akan listrik baik untuk kalangan industri, perkantoran, maupun masyarakat umum dan perorangan sangat meningkat. Tetapi, peningkatan kebutuhan listrik ini tidak diiringi oleh penambahan pasokan listrik. Berdasarkan permasalahan tersebut, energi surya dipilih sebagai energi alternatif untuk menghasilkan energi listrik. Alat yang digunakan disini adalah sel surya, karena dapat mengkonversikan langsung radiasi sinar matahari menjadi energi listrik (proses photovoltaic). Agar energi surya dapat digunakan pada malam hari, maka pada siang hari energi listrik yang dihasilkan disimpan terlebih dahulu ke baterai yang dikontrol oleh regulator. Keluaran regulator langsung dihubungkan dengan inverter dari arus DC ke AC. Hasil pengujian modul surya (photovoltaic) terlihat bahwa hasil daya keluaran rata-rata mencapai 38,24 Watt,dan arus yang didapatkan sebesar 2,49 A (Ampere). Hal ini dikarenakan photovoltaic saat mengikuti arah pergerakan matahari akan selalu memposisikan photovoltaic untuk tetap menghadap matahari sehingga tetap akan dapat menangkap pancaran matahari secara maksimal.  [Title: Design Analysis of System Power Solar Cells Capacity of 50 Wp] The need for electricity is good for the industry, offices, and public and individuals are greatly increased. However, the increase in demand for electricity is not accompanied by the additional power supply. Based on these problems, chosen solar energy as an alternative energy to generate electric power. A tool that is used here is the solar cell because it can directly convert solar radiation into electrical energy (photovoltaic process). So that solar energy can be used at night, then during the day, the electrical energy generated is stored before a battery which is controlled by the regulator. Regulator output is directly connected to the inverter from the DC to AC. The test results of solar modules (photovoltaic) indicated that the results of the average power output reached 38.24 Watt, and the currents were 2.49 A. This is because the photovoltaic follows the direction of movement of the sun and always located at the photovoltaic to remain facing the sun. Therefore, it will still be able to capture the radiant sun to the fullest

    Analisa Kekerasan dan Laju Keausan Blok Silinder Mesin Sepeda Motor Berbahan Paduan Al-si

    Get PDF
    Blok liner silinder merupakan bagian dari blok silinder yang berfungsi sebagaitempat berlangsungnya proses kerja engine. Dimana pada bagian ini terjadi proses kerjaproses kerja hisap, kompresi, kerja dan buang. Oleh karena itu agar tidak terjadi kebocorankompresi yang disebabkan oleh gesekan antara ring piston dan dinding liner silinder,diperlukan dinding liner silinder yang mempunyai nilai kekerasan yang tinggi dan nilaikeausan yang rendah. Karena apabila terjadi kebocoran kompresi diruang bakar hal inidapat berakibat pada tenaga yang dikeluarkan motor menjadi berkurang dan juga selain itusystem pembakaran diruang bakar juga menjadi tidak sempurna dimana pelumnas atau olimesin juga ikut terbakar. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui nilai karakteristik sifatmekanik dan struktur mikro blok silinder liner bahan aluminium dan silikon. Pengujianyang dilakukan yaitu pengujian komposisi kimia, pengujian kekerasan (brinell), pengujiankeausan (ogoshi), dan pengujian struktur mikro. Pada pengujian komposisi kimiadihasilkan kandungan unsur terbesar adalah Al 76,140% dan silikon 13,898%. Dengankandungan silikon <12% menempatkan blok silinder aluminium dan silikon berada padafasa hipereutektik. Dan dengan pengujian kekerasan (brinell) didapat nilai kekerasan ratarata sebesar 151,5 HB, dengan nilai kekerasan yang cukup tinggi ini bisa dipastikan bahwablok liner silinder mempunyai keausan yang kecil. Tetapi dengan nilai kekerasan yangdidapat hal ini tidak dimungkinkan untuk blok silinder bahan aluminium silikon dilakukanproses reparasi over size atau korter terhadap dinding liner blok silinder. Hal ini sangatberbeda bila dibandingkan dengan blok silinder liner pada umumnya
    corecore