124 research outputs found
ANTIOXIDANT ACTIVITY OF DRIED STRAWBERRIES JUICES (Fragaria vesca L.) EMULGEL PREPARATION USING CANDLENUT OIL AND IT’S DIFFUSION
Strawberries (Fragaria vesca L.) is a fruit that contains nutrients with many benefits and used as an antioxidant because it contains phenolic, ascorbic acid, pelargonidin-3-glucoside and cyanidin-3-glucoside. In addition, strawberries contain flavonoids, which have high antioxidant capacity. Double emulsion can improve the stability of phenolic compounds from dried strawberry juice. Primary emulsion is dispersed in a gel base (emulgel) and it is expected to produce more stable and better preparation with the ability to release the active ingredient topically. The production of double emulsion preparation (A / M / A) using candlenut oil as the oil phase with high level of total flavonoid and total anthocyanins of formula respectively - were 22.86% and 55.915%. The total flavonoid in dried strawberry juice emulgel was able to pass the membrane shed snake skin with higher flux value than the total flavonoid in the form of emulsion type A / M
TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PENGGUNAAN LIP BALM UNTUK PERAWATAN BIBIR DI KALANGAN MAHASISWA FARMASI UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
Telah dilakukan penelitian untuk mengevaluasi tingkat pengetahuan, sikap, dan penggunaan lip balm pada mahasiswa farmasi Universitas Ngudi Waluyo. Penelitian secara kuantitatif non eksperimental dengan jenis deskriptif analitik. Sampel yang digunakan sebanyak 83 responden yang memenuhi kriteria inklusi dengan teknik pengambilan sampel non probability sampling tipe accidental sampling. Pengambilan data secara retrospektif. Instrumen penelitian berupa kuesioner melalui google form. Analisis data dilakukan menggunakan excel dan SPSS statistik versi 26. Penelitian ini menggunakan responden berjenis kelamin perempuan. Jumlah responden sebanyak 83 yang didapatkan dari perhitungan menggunakan rumus slovin dengan taraf kepercayaan 10%. Semester I reguler: 7 (8,43%), III reguler: 7 (8,43%), V reguler: 12 (14,46%), dan VII reguler: 57 (68,67%). Usia 18-20 tahun: 22 (26,51%) dan lebih dari 20 tahun: 61 (73,49%). Tingkat pengetahuan terhadap lip balm termasuk dalam kategori baik dengan skor 83,98%. Tingkat sikap terhadap lip balm termasuk dalam kategori baik dengan skor 79,93%. Tingkat penggunaan lip balm termasuk dalam kategori cukup baik dengan skor 74,38
Formulasi dan Uji Stabilitas Fisik Sediaan Permen Jeli Ekstrak Wortel (Daucuscarota L.): Formulation and Physical Stability Tests of Carrot Extract Jelly Candy (Daucus carota L.)
Carrots contain vitamin A and β-carotene which help maintain eye health. The content of carotenoids in carrots can protect DNA, protein, and fat from oxidative damage and plays a role in maintaining the normal function of the immune system, skin, mucous membranes, and eye vision function. Carrots are formulated in the form of jelly candy as an eye supplement. The aim of this study was to evaluate the characteristics and physical stability of carrot extract jelly candy preparations. Jelly candy was made with various concentrations of gelatin as a jelly former of 8%, 10%, 12%, 14%, 16%, and 18%. Tests for physical characteristics were carried out including organoleptic tests, weight uniformity, pH, water content, and panelist tests. A stability test was observed at room temperature for 7 days. The jelly candy has a characteristic orange color, star shape, distinctive mango aroma, and sweet taste. Jelly candy has a pH of 5 with a weight in the range of 4.17 g - 4.94 g. The water content in each jelly candy is in the range of 38.67% - 48.03%. The panelist test had the highest elasticity at a concentration of 14%, the most attractive color, and shape at a concentration of 18%, smell and taste at a concentration of 8%, 10%, 14%, 16%, and 18% had the same score. The results of the stability test for 7 days showed that the jelly candy experienced a decrease in weight and pH uniformity, mold growth on the surface of the candy, and the water content did not meet the requirements.
ABSTRAK
Wortel memiliki kandungan vitamin A dan β-karoten yang membantu menjaga kesehatan mata. Kandungan karotenoid dalam wortel dapat melindungi DNA, protein, dan lemak dari kerusakan oksidatif serta berperan dalam mempertahankan fungsi normal sistem imun, kulit, membran mukosa, dan fungsi penglihatan mata. Wortel diformulasi dalam bentuk permen jeli sebagai suplemen mata. Tujuan penelitian ini mengevaluasi karakteristik dan stabilitas fisik sediaan permen jeli ekstrak wortel. Permen jeli dibuat dengan variasi konsentrasi gelatin sebagai pembentuk jeli sebesar 8%, 10%, 12%, 14%, 16%, dan 18%. Pengujian karakteristik fisik dilakukan meliputi uji organoleptis, keseragaman bobot, pH, kandungan air, dan uji panelis. Uji stabilitas dilakukan pengamatan pada suhu kamar selama 7 hari. Permen jeli memiliki karakteristik warna orange, berbentuk bintang, aroma khas mangga dan rasanya manis. Permen jeli memiliki pH 5 dengan bobot berada pada rentang 4,17 g - 4,94 g. Kandungan air pada masing-masing permen jeli berada pada rentang 38,67% - 48,03%. Uji panelis kekenyalan tertinggi pada konsentrasi 14%, warna dan bentuk yang paling menarik pada konsentrasi 18%, bau dan rasa pada konsentrasi 8%, 10%, 14%, 16%, 18% memiliki skor yang sama. Hasil uji stabilitas selama 7 hari menunjukkan permen jeli mengalami penurunan pada keseragaman bobot dan pH, serta kandungan air tidak memenuhi persyaratan
TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PENGGUNAAN LIP BALM UNTUK PERAWATAN BIBIR DI KALANGAN MAHASISWA FARMASI UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
Telah dilakukan penelitian untuk mengevaluasi tingkat pengetahuan, sikap, dan penggunaan lip balm pada mahasiswa farmasi Universitas Ngudi Waluyo. Penelitian secara kuantitatif non eksperimental dengan jenis deskriptif analitik. Sampel yang digunakan sebanyak 83 responden yang memenuhi kriteria inklusi dengan teknik pengambilan sampel non probability sampling tipe accidental sampling. Pengambilan data secara retrospektif. Instrumen penelitian berupa kuesioner melalui google form. Analisis data dilakukan menggunakan excel dan SPSS statistik versi 26. Penelitian ini menggunakan responden berjenis kelamin perempuan. Jumlah responden sebanyak 83 yang didapatkan dari perhitungan menggunakan rumus slovin dengan taraf kepercayaan 10%. Semester I reguler: 7 (8,43%), III reguler: 7 (8,43%), V reguler: 12 (14,46%), dan VII reguler: 57 (68,67%). Usia 18-20 tahun: 22 (26,51%) dan lebih dari 20 tahun: 61 (73,49%). Tingkat pengetahuan terhadap lip balm termasuk dalam kategori baik dengan skor 83,98%. Tingkat sikap terhadap lip balm termasuk dalam kategori baik dengan skor 79,93%. Tingkat penggunaan lip balm termasuk dalam kategori cukup baik dengan skor 74,38
PROFIL SWAMEDIKASI OBAT INFLUENZA PADA MASYARAKAT DI DESA KRAMAT UTARA, KOTA MAGELANG
Influenza merupakan penyakit yang disebabkan oleh Myxovirus
dan dapat menyebar dengan cepat pada masyarakat. Dalam kebanyakan kasus,
orang akan melakukan swamedikasi dengan meminum obat yang dapat mereka
peroleh di apotek tanpa resep dokter. Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan profil swamedikasi obat influenza pada masyarakat di Desa
Kramat Utara, Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang.
Metode: Penelitian ini dilakukan secara observasional (non eksperimental)
dengan rancangan analisis metode deskriptif yang bersifat prospektif. Pemilihan
sampel pada penelitian berupa responden dan dilakukan berdasarkan metode
Sampling Accidental dengan menggunakan kuesioner mengenai swmaedikasi obat
Influenza. Analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif.
Hasil: Masyarakat yang melakukan swamedikasi mayoritas perempuan (74%)
berusia 21 sampai 30 tahun (64%) dengan perguruan tinggi (69%) sebagai
pendidikan terakhir dan berprofesi sebagai pegawai negeri atau pegawai swasta
(31%). Pembelian obat di apotek (88%) menjadi pilihan dan mayoritas
masyarakat menggunakan obat dengan zat aktif Paracetamol untuk mengatasi
keluhan gejala Influenza dengan penggunaan 1x1 sehari (50%) 1 tablet (51%)
selama 1 hari (35%). Rata-rata masyarakat tidak merasakan efek samping dari
obat yang dikonsumsi (64%). Tingkat keberhasilan dari perilaku swamedikasi ini
adalah 98%, dan umumnya terjadi pada hari kedua setelah pengobatan.
Simpulan: Sejumlah 51% masyarakat sudah tepat dalam melakukan swamedikasi
karena tepat dalam indikasi, tepat aturan pakai, tepat lama pemberian, tepat tindak
lanjut dan waspada efek samping
Pengenalan Wound Dressing Serta Cara Penggunaan Obat Pada Pasien Dengan Luka Ringan
Household accidents are a social disease close to family life, poverty, overcrowding, educational opportunities and limited health services. The impact of these accidents often results in wounds that require wound care to prevent infection. Antibiotics is uses in the treatment of various infectious diseases with increasing use every year. Wise pharmaceutical services related to the use of antibiotics can realize wise antibiotic therapy and prevent resistance, and are carried out responsibly so that the quality of patients improves. The purpose of community service is to increase community knowledge about how to treat minor wounds and their treatment in the family environment. The method used in community service activities is by providing health information using zoom media meetings and uploading it to YouTube. The assessment of knowledge was carried out by measuring the level of knowledge in the pretest and posttest on how to treat and dress minor infectious wounds and their treatment. The post-test results showed an increase in the respondents' knowledge of wound care with an average of 4.86 and an increase in the knowledge of respondents with antibiotic resistance, namely the average post-test score to 4.68. It can be concluded that community service activities are running well and it is hoped that respondents can apply the knowledge they have acquired in the family and community environmentabstrakKecelakaan rumah tangga merupakan penyakit sosial yang dekat dengan kehidupan keluarga, kemiskinan, kepadatan penduduk, kesempatan pendidikan dan keterbatasan pelayanan kesehatan. Dampak dari kecelakaan ini sering mengakibatkan luka yang memerlukan perawatan luka agar tidak terjadi infeksi. Antibiotik telah digunakan secara luas dalam mengatasi berbagai penyakit infeksi dengan peningkatan penggunaan setiap tahunnya. Pelayanan kefarmasian yang bijak terkait penggunaan antibiotik dapat mewujudkan terapi antibiotik yang bijak dan mencegah resistensi, serta dilakukan bertanggung jawab agar kualitas pasien meningkat. Tujuan dari pengabdian masyarakat adalah meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai bagaimana perawatan luka ringan dan pengobatannya pada lingkungan keluarga. Metode yang digunakan pada kegiatan pengabdian masyarakat dengan memberikan informasi kesehatan menggunakan media zoom meeting dan diupload ke dalam youtube. Penilaian pengetahuan dilakukan dengan mengukur tingkat pengetahuan pretest dan posttest tentang bagaimana cara merawat dan membalut luka infeksi ringan dan pengobatannya. Hasil postest menunjukkan peningkatan pengetahuan perawatan luka responden dengan rata-rata 4,86 dan peningkatan pengetahuan responden resistensi antibiotic yakni rata-rata nilai post test menjadi 4,68. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan pegabdian masyarakat berjalan baik dan diharapkan responden dapat menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh dalam lingkungan keluarga dan masyarakat
Edukasi Dampak Bahaya Kosmetik Palsu dan Identifikasi Keaslian Kosmetik di Desa Lerep
Kosmetik dan kecantikan merupakan dua hal yang sulit untuk dipisahkan dari wanita. Berbagai usaha perawatan yang dapat dilakukan mulai dari yang berbiaya murah sampai mahal. Para produsen kosmetik ini berlomba-lomba untuk menghasilkan berbagai produk kosmetik dengan berbagai macam mutu dan menjanjikan berbagai macam manfaat untuk menunjang kecantikan seseorang. Banyak ditemukan berita-berita tentang ditemukannya kosmetik ilegal, mengandung zat adiktif, kosmetik palsu dan sebagainya yang diperjual belikan secara bebas kepada masyarakat dan menimbulkan kerugian bagi masyarakat. Sehingga diperlukan pengawasan terhadap kosmetik berbahaya oleh BPOM agar aman dipakai oleh masyarakat. Metode dilakukan meliputi: survey lokasi, perjanjian dengan mitra, rapat koordinasi, sosialisasi kegiatan, pengisian kuisioner, pemaparan materi, serta evaluasi kegiatan. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah kegiatan berjalan dengan baik dan lancar. Materi yang disampaikan memberikan respon yang baik oleh masyarakat. Pengetahuan masyarakat tentang pengetahuan dampak bahaya kosmetik palsu dan identifikasi keaslian kosmetik terdapat peningkatan, yang dapat dilihat dari kenaikan nilai antara pretest dan posttest. Kesimpulan dari kegiatan pengabdian ini adalah kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan di Desa Lerep RT 8 RW 9 telah terlaksana dengan baik dan memberikan dampak peningkatan informasi masyarakat terkait bahaya kosmetik palsu, ciri-ciri deteksi kosmetik palsu dan identifikasi keaslian kosmetik yang teregistrasi BPOM dilihat dari peningkatan skor kuesioner.Kata kunci:Â Kosmetik palsu; Identifikasi keaslian; kosmetik; Desa Lere
KAJIAN FORMULASI SEDIAAN GEL EKSTRAK BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) BESERTA AKTIVITASNYA TERHADAP Staphylococcus aureus DAN Propionibacterium acnes
ABSTRAK
Latar belakang: Gel merupakan sistem semipadat yang terdiri dari suspensi yang
dibuat dari partikel anorganik yang kecil atau molekul organik yang besar,
terpenetrasi oleh suatu cairan. Buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.)
mengandung flavonoid, tanin dan saponin yang berkhasiat sebagai antibakteri,
yaitu terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Propionibacterium acnes.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji formulasi gel ekstrak buah belimbing
wuluh beserta aktivitasnya terhadap Staphylococcus aureus dan
Propionibacterium acnes.
Metode : Review artikel dengan mengkaji 5 artikel yang terdiri dari 1 jurnal
internasional dan 4 jurnal nasional terakreditasi dan merupakan artikel hasil
penelitian.
Hasil : Hasil studi kelima artikel menunjukkan bahwa aktivitas antibakteri
terhadap Staphylococcus aureus pada gel yang mengandung ekstrak etanol 96%
sebanyak 3% memiliki zona hambat sebesar 21,67 mm, ekstrak etanol 70%
sebanyak 40% memiliki zona hambat 17,7 mm, dan ekstrak etil asetat sebanyak
10% memiliki zona hambat 18,5 mm. Aktivitas gel terhadap Propionibacterium
acnes dengan ekstrak etil asetat sebanyak 10% memiliki zona hambat 16,7 mm
sedangkan gel dengan ekstrak etanol 96% sebesar 8% memiliki zona hambat 14
mm.
Simpulan : Sediaan gel dengan zat aktif ekstrak buah belimbing wuluh sebesar
3% telah mampu memberikan aktivitas antibakteri terhadap bakteri
Staphylococcus aureus dengan kategori hambat sangat kuat yaitu zona hambat
sebesar 21,67 mm. Sediaan gel dengan zat aktif ekstrak buah belimbing wuluh
sebesar 8% telah mampu memberikan aktivitas antibakteri terhadap bakteri
Propionibacterium acnes dengan kategori hambat kuat yaitu zona hambat sebesar
14 m
KAJIAN VARIASI PELARUT TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN KELOR (Moringa oleifera L.) DENGAN METODE DPPH
Latar Belakang : Paparan radikal bebas dalam kehidupan sehari-hari tidak dapat
dihindari sehingga diperlukan adanya senyawa antioksidan untuk menangkal dampak
buruk radikal bebas. Senyawa fenolik dan flavonoid daun kelor (Moringa oleifera L.)
adalah antioksidan alami yang bermanfaat dalam mencegah kerusakan sel akibat
radikal bebas. Jenis pelarut yang digunakan tanaman kelor seperti ketinggian dapat
memberikan pengaruh terhadap kandungan metabolit yang dihasilkan. Sehingga
pemilihan jenis pelarut yang tepat akan menghasilkan kandungan metabolit yang
optimal. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi pengaruh jenis pelarut kelor
manakah yang menunjukan aktivitas antioksidan tertinggi.
Metode : Penelitian non eksperimental dengan mengkaji artikel menggunakan 5 jurnal
utama yang terakreditasi, terdiri dari 3 jurnal nasional dan 2 jurnal internasional dengan
hasil penelusuran menggunakan kata kunci “pelarut”, “fenolik”, “flavonoid”,
“antioksidan”, “Moringa olieifera L.”.
Hasil : Hasil penelitian menunjukan bahwa variasi pelarut berpengaruh terhadap hasil
kadar senyawa metabolit sekunder seperti fenolik dan flavonoid serta aktivitas
antioksidan dari daun kelor. Nilai % aktivitas antioksidan ekstrak daun kelor tertinggi
diperoleh dari ekstrak dengan pelarut polar yaitu etanol sebesar 17,6%, dan nilai IC50
22,1818 ppm. Aktivitas antioksidan daun kelor dipengaruhi oleh jenis pelarut,
perbedaan konsentrasi sampel uji, metode ekstraksi, serta lokasi tempat tumbuh
tanaman.
Simpulan : Jenis pelarut berpengaruh terhadap kandungan fenolik, flavonoid, dan
antioksidan ekstrak daun kelor (Moringa olieifera L.). Pelarut polar (etanol) lebih
cocok untuk mengekstraksi senyawa fenolik, flavonoid dan aktivitas antioksidan.
Kata Kunci : Moringa olieifera L., fenolik, flavonoid, DPPH
- …