5 research outputs found

    Pengaruh Ekstrak Kunyit (Curcuma longa) terhadap Kadar Superoksida Dismutase Otak dan Kadar Follicle Stimulating Hormone Serum Tikus Putih Betina (Rattus norvegicus) yang Dipapar Aluminium,

    Get PDF
    Paparan logam berat yang termasuk didalamnya aluminium merupakan salah satu faktor risiko terjadinya infertilitas melalui jalur stres oksidatif di otak. Aluminium akan mengganggu homeostasis besi (Fe) intraseluler dan terlibat dalam reaksi fenton yang akan meningkatkan Reactive Oxygen Species (ROS) serta menurunkan enzim antioksidan endogen, salah satu nya adalah superoksida Dismutase (SOD). Stres oksidatif yang meningkat menyebabkan terjadinya peroksidasi lipid sehingga terjadi gangguan pada gonadotropin releasing hormone (GnRH) pada hipotalamus, hal ini menyebabkan kegagalan hipofisis untuk melakukan sintesis dan sekresi Follicle Stimulating Hormone (FSH) & Luteinizing Hormone (LH). Kekurangan hormon FSH dapat menghambat proses folikulogenesis yang mengakibatkan infertilitas. Kurkumin adalah antioksidan yang terkandung dalam kunyit (Curcuma longa) dapat menghambat pembentukan ROS dan merangsang pembentukan enzim antioksidan endogen. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh ektrak kunyit pada kadar SOD otak dan kadar FSH serum tikus putih betina yang dipapar aluminium. Desain penelitian ini adalah post test only control group design, menggunakan sampel 25 ekor tikus yang terdiri dari 5 kelompok perlakuan yaitu kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif (paparan aluminium 100 mg/KgBB), Kelompok perlakuan 1/P1 (ekstrak kunyit 100 mg/KgBB dan aluminium 100 mg/kgBB), Kelompok perlakuan 2/P2 (ekstrak kunyit 200 mg/KgBB dan aluminium 100 mg/kgBB), dan Kelompok perlakuan 3/P3 (ekstrak kunyit 400 mg/KgBB dan aluminium 100 mg/kgBB). Semua perlakuan diberikan peroral selama 30 hari dari hari ke-1 sampai hari ke-30. Pembedahan dilakukan pada saat fase estrus. Pemeriksaan kadar SOD otak dan FSH serum dengan menggunakan metode ELISA (Enzyme Linked Immunosorbent Assay) pada panjang gelombang 450nm. Analisis data menggunakan uji one way annova pada pada SPSS 26. Uji one way annova pada kadar SOD otak didapatkan p-value=0,0023 (α=0.05) sehingga terdapat perbedaan yang bermakna pada lima kelompok. Paparan aluminium dapat menurunkan kadar SOD secara signifikan dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif. Akan tetapi, rerata kadar SOD pada P1, P2 dan P3 tidak ada perbedaan yang bermakna bila dibandingkan dengan kontrol positif. Uji one way annova pada kadar FSH serum didapatkan p-value=0,0018 (α=0.05). Paparan aluminium dapat menurunkan kadar FSH dan pemberian ekstrak kunyit dapat meningkatkan kadar FSH secara signifikan pada dosis 100 mg/KgBB. Paparan aluminium dapat menyebabkan Stres oksidatif di otak dan merupakan Endocrine Disrupting chemical (EDC) yang dapat menggangu sintesis hormon dan fungsi fisiologis reproduksi. Kurkumin dapat melindungi sel dari kerusakan oksidatif, menurunkan produksi ROS dan menetralkan radikal bebas serta secara tidak langsung dapat menginduksi ekspresi protein antioksidan seperti SOD, CAT dan GPx. Namun, Kurkumin memilki efek paradoks, yang dapat bertindak sebagai antioksidan dan prooksidan tergantung pada konsentrasi dan lingkungan seluler. Penurunan SOD pada P3 diduga karena efek paradoks tersebut. Kurkumin juga memiliki efek stimulasi padavii sistem reproduksi dengan memodulasi folikulogenesis, kunyit juga memiliki efek fitoestrogen yang dapat meningkatkan kadar estrogen dalam darah, diduga penurunan kadar FSH pada P3 disebabkan oleh efek umpan balik negatif oleh estrogen pada sekresi FSH. Kesimpulan dalam penelitian ini pemberian ekstrak kunyit tidak terbukti mencegah penurunan kadar SOD otak, tetapi ekstrak kunyit pada dosis 100 mg/KgBB dapat mencegah penurunan kadar FSH serum tikus putih betina (Rattus norvegicus) galur wistar yang dipapar aluminiu

    Postnatal Breast Care Berpengaruh Pada Pengeluaran Kolostrum

    No full text
    Background : The failure of exclusive breastfeeding is one of the effects of not releasing colostrum immediately after the mother gives birth. The World Health Organization (WHO) reports that the rate of exclusive breastfeeding in the world is only approximately 38%, while in Indonesia the coverage is only 52.5%. One of the factors that can affect the secretion time of colostrum is breast care. Postnatal Breast Care can influence the pituitary to produce the hormones prolactin and oxytocin which can increase colostrum production.Purpose : To determine the effect of postnatal breast care on colostrum secretion in post partumMethods : Using the Quasy Experiment research design with the one shot case study or posttest only design approach. The sampling technique in this study was non-probability sampling, and 30 respondents were obtained. Data analysis in this study was carried out using univariate and bivariate methods using the Spearman rank correlation test.Results : The results of this study indicate that the frequency of postpartum postnatal breast care to release colostrum is the most commonly done once, as many as 21 respondents (70%), the proportion of time realising colostrum after being given postnatal breast care intervention is ≀ 24 hours, namely 29 respondents (96.67%). The results of the Spearman rank correlation test obtained a p value (0.007) < a (0.05) and an r value of 0.480Conclusion : The conclusion of this study Postnatal Breast Care has an effect on colostrum secretion in postpartumSuggestion aimed at health services and health workers, especially midwives who provide care for postpartum mothers Keywords : Postnatal Breast Care, Colostrum, Exclusive Breastfeeding ABSTRAK Latar Belakang : Gagalnya ASI Eksklusif adalah salah satu dampak dari tidak segera keluarnya kolostrum setelah ibu melahirkan. World Health Organization (WHO) melaporkan tingkat pemberian ASI eksklusif di dunia kurang lebih hanya 38%, sedangkan di Indonesia cakupannya hanya 52,5%. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi waktu pengeluaran kolostrum adalah breast care. Postnatal Breast Care  dapat mempengaruhi hipofise untuk memproduksi hormone prolaktin dan oksitosin yang dapat meningkatkan produksi dan pengeluaran kolostrum.Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh Postnatal Breast care terhadap pengeluaran kolostrum pada ibu post partum.Metode : Menggunakan rancangan penelitian Quasy Experiment dengan pendekatan The one shot case study atau posttest only design. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini nonprobability sampling, dan didapatkan 30 responden. Analisa data dalam penelitian ini dilakukan secara univariat dan bivariat yang Menggunakan uji korelasi spearman rank.Hasil : Hasil penelitian ini menunjukkan frekuensi Postnatal breast care postpartum sampai mengeluarkan kolostrum yang paling banyak dilakukan adalah 1 kali sebannyak 21 responden (70%), proporsi waktu pengeluaran kolostrum setelah diberikan intervensi Postnatal breast care adalah ≀ 24 Jam yaitu sebanyak 29 responden (96,67%). Hasil uji korelasi spearman rank didaptkan nilai p value (0,007) < a (0,05) dan nilai r sebesar 0,480.Kesimpulan : Simpulan penelitian ini Postnatal Breast Care berpengaruh pada pengeluaran kolostrum pada ibu postpartum.Saran : Ditujukan kepada pelayanan Kesehatan dan tenaga kesehatan khususnya bidan yang memberikan asuhan terhadap ibu postpartum Kata Kunci : Postnatal Breast Care, Kolostrum, ASI Eksklusi

    PENGABDIAN MASYARAKAT PADA IBU HAMIL UNTUK MENGURANGI NYERI PUNGGUNG BAWAH DENGAN PRENATAL YOGA

    No full text
    Nyeri punggung bawah (low back pain) terjadi akibat adanya perubahan fisik dan hormonal seiring bertambahnya usia kehamilan dimana uterus semakin membesar dan terjadi penurunan elastisitas dan fleksibilitas pada otot punggung yang berakibat terjadinya lordosis. Perubahan ini meningkatkan gaya geser keseluruh sendi punggung bawah dan panggul, meningkatkan resiko LBP dan jatuh selama kehamilan. Salah satu intervensi untuk mengurangi low back pain adalah prenatal yoga, bertujuan untuk membantu ibu hamil memperbaiki postur dan mengurangi nyeri punggung bawah. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi mengenai prenatal yoga sebagai salah satu intervensi yang dapat diberikan untuk mengurangi nyeri punggung bawah pada wanita hamil. Kegiatan ini dilaksanakan pada Kamis, 31 Maret 2022 di PMB Rahayu Lampung Selatan. Kelas prenatal yoga ini menggunakan metode demonstrasi dan ceramah Tanya jawab. Hasilnya adalah 90% ibu menyatakan puas dengan mengikuti kelas prenatal yoga dan 80% ibu menyatakan nyeri punggung bawah berkurang. Kesimpulan prenatal yoga dapat menjadi salah satu alternatif untuk mengurangi nyeri punggung bawah pada ibu hamil

    The Influence Of “Aku Bangga Aku Tahu” (Abat) Campaign On Adolescent Knowledge And Attitudes About Hiv/Aids

    No full text
    Pendahuluan : Dampak perilaku seksual remaja terhadap kesehatan reproduksi adalah tertular PMS (Penyakit Menular Seksual) termasuk HIV/AIDS. Secara global, 40% kasus infeksi HIV/AIDS terjadi pada orang berusia 15-24 tahun. Pada tahun 2014 kasus HIV/AIDS Kota Bandar Lampung mencapai 238 kasus dan pada tahun 2015 meningkat menjadi 371 kasus. Tingginya masalah HIV/AIDS mendorong pemerintah untuk melakukan upaya pengendalian. Salah satunya melalui kampanye HIV/AIDS “Aku Bangga Aku Tahu” (ABAT). Bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, persepsi, mengurangi stigma dan meningkatkan perilaku pencegahan HIV/AIDS.Tujuan : Mengetahui Pengaruh Kampanye “Aku Bangga Aku Tahu” terhadap pengetahuan dan sikap remaja tentang HIV & AIDS di SMA Metro Kartikatama Tahun 2018Metode : Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain penelitian pre-experimental dan pendekatan one group pre-post test design. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling, dan responden akan dibagi menjadi empat kelompok yang mendapat intervensi kampanye ABAT dengan media penyampaian informasi yang berbeda yaitu video, story sheets, leaflet dan kelompok terakhir diberikan intervensi dengan ketiga media tersebut (video, lembar cerita). dan leaflet), dimana setiap kelompok terdiri dari 20 responden. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat, bivariat dan multivariat menggunakan uji T dan uji Anova.Hasil : Hasil analisis data menunjukkan bahwa dari hasil semua media (lembar cerita, video dan leaflet) diperoleh p-value = 0,000 < = 0,05 yang artinya ada pengaruh media penyuluhan berupa lembar cerita, video dan leaflet tentang pengetahuan dan sikap remaja tentang HIV/AIDS. AIDS di SMA KARTIKATAMA Metro Tahun 2018. Pada variabel pengetahuan, media yang paling berpengaruh adalah video, sedangkan variabel sikap media adalah lembar cerita.Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan positif antara media konseling dengan pengetahuan dan sikap remaja tentang HIV/AIDSSaran : Bagi dinas kesehatan terkait untuk lebih meningkatkan monitoring, sosialisasi dan pemberian informasi termasuk penggunaan kampanye ABAT secara berkala baik kepada masyarakat maupun remaja di sekolah tentang cara pencegahan HIV&AIDS Kata kunci: Aku Bangga Aku Tahu, Pengetahuan, Sikap, HIV/AIDS ABSTRACT  Introduction : The impact of adolescent sexual behavior on reproductive health is contracting STDs (Sexually Transmitted Diseases) including HIV/AIDS. Globally, 40% of cases of HIV/AIDS infection occur in people aged 15-24 years. In 2014 Bandar Lampung City HIV/AIDS cases reached 238 cases and in 2015 increased to 371 cases. The high problem of HIV/AIDS encourages the government to carry out control efforts. One of them is through the “Aku Bangga Aku Tahu” (ABAT) HIV/AIDS campaign. Aims to increase knowledge, perception, reduce stigma and improve HIV/AIDS prevention behavior.Purpose : Knowing the effect of the “Aku Bangga Aku Tahu” Campaign on the knowledge and attitudes of teenagers about HIV & AIDS at Kartikatama Metro High School in 2018Methode : The research method used is quantitative with a pre-experimental research design and a one group pre-post test design approach. The sample used in this study is total sampling, and respondents will be divided into four groups who receive ABAT campaign interventions with different information delivery media, namely video, story sheets, leaflets and the last group is given intervention with the three media (video, story sheet). and leaflets), in which each group consisted of 20 respondents. The data analysis used was univariate, bivariate and multivariate analysis using T test and Anova test.Results : The results of data analysis showed that the results of all media (story sheets, videos and leaflets) obtained p-value = 0.000 < = 0.05 which means that there is an influence of counseling media in the form of story sheets, videos and leaflets on the knowledge and attitudes of adolescents about HIV/AIDS. AIDS at SMA KARTIKATAMA Metro in 2018. In the knowledge variable, the most influential media is video, while the media attitude variable is the story sheet.Conclusion : Based on the results of the study, it can be concluded that there is a positive relationship between counseling media and adolescent knowledge and attitudes about HIV/AIDSSuggestion: For the relevant health offices to further improve monitoring, socialization and providing information including the use of regular ABAT campaigns both to the community and youth in schools about how to prevent HIV&AIDS

    REVIEW ON TITANIUM-BASED ALLOYS AS BIOMATERIALS FOR IMPLANT APPLICATIONS

    No full text
    ABSTRACT Technological updates in the field of advanced materials research now tend to focus on biomedical materials application and utilization of Titanium and its alloys. Various of implant materials have been employed in various disciplines of medical science depending on the requirements of a particular application. Metals, alloys, ceramics, and polymers are the commonly used biomaterials. Titanium and its alloys are commonly used in almost all disciplines of medicine because of their sufficient biocompatibility and meeting of mechanical requirements. The main focus of this study is to review the various structural and microstructural properties of titanium and titanium-based alloys used as orthopedic implants. Orthopedic implants need to possess certain important qualities to ensure their safe and effective use. These properties like the biocompatibility, relevant mechanical properties, high corrosion and wear resistance and osseointegration are summarized in this review. Various attempts to improve upon these properties like different processing routes, surface modifications have also been inculcated in the paper to provide an insight into the extent of research and benefit that has been put into developing a highly superior titanium orthopedic implant. In addition, this paper also discusses in detail the various surface modiïŹcation techniques to achieve superior biocompatibility, higher wear and corrosion resistance. Overall, an attempt has been made to bring out the current scenario of Ti based materials for biomedical applications. Keywords: titanium, implant, biomaterial
    corecore