3 research outputs found

    Improving The Mathematic Critical And Creative Thinking Skills In Grade 10th SMA Negeri 1 Kasihan Bantul On Mathematics Learning Through Problem-Based Learning

    Get PDF
    This research aims to describe: (1) implementation of the PBL that improve the mathematic critical and creative thinking skills and (2) improvement the mathematic critical and creative thinking skills of students with PBL. The research is Classroom Action-Research, which is consisted of two cycles. The research was conducted in SMA Negeri 1 Kasihan Bantul in August until December 2010. The subjects were all of the students in class X D which consist of 33 students. The data was obtained from observation sheet, field notes, documentation, interviews, and tests of critical and creative thinking skills in mathematics learning. The data validation has done by triangulation. The results shows that the implementation of the PBL which can improve the students’ mathematics critical and creative thinking skills consist of four steps: (1) engagement, (2) inquiry and investigation, (3) performance, and (4) debriefing. Keyword: critical thinking, creative thinking, problem based learnin

    STUDI TENTANG STRATEGI GURU DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENYIKAPI PERGESERAN PARADIGMA PENDIDIKAN TEACHER CENTERED KE STUDENT CENTERED

    Get PDF
    Sistem pendidikan di Indonesia telah mengalami pegeseran paradigma dari teaching centered ke student centered learning. Guru sebagai ujung tombak dari suatu proses belajar-mengajar mempunyai peranan yang sangat penting untuk mewujudkan paradigma tersebut. Menyikapi tuntutan tersebut, seorang guru harus mampu menentukan strategi pembelajaran yang tepat untuk membawa kelas dalam situasi siswa belajar aktif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui strategi para guru dalam meningkatkan proses pembelajaran matematika dalam menyikapi paradigma pendidikan yang telah mengalami pergeseran dari teacher centered ke student-centered. Responden dalam penelitian ini adalah seluruh guru matematika yang mengajar di SMA Negeri di Kotamadya Yogyakarta baik mengajar di IPA maupun di IPS. Di Kotamadya Yogyakarta terdapat 11 SMA Negeri dengan penyebaran 3-6 orang guru matematika di setiap SMA, sehingga diperoleh 56 responden. Untuk mengungkapkan strategi pembelajaran yang selama ini diterapkan oleh para guru digunakan angket. Dari hasil angket ini akan disimpulkan apakah para guru sudah menggunakan strategi yang sesuai dengan paradigma student-centered ataukah masih menggunakan strategi dengan paradigma lama teacher centered dan diungkapkan kendala-kendala yang dihadapi oleh guru dalam melakukan inovasi-inovasi dalam pembelajarannya.Berdasarkan hasil penelitian ini disimpulkan bahwa secara umum para guru matematika di SMA Negeri di Kotamadya Yogyakarta telah melakukan strategi pembelajaran yang mengarah pada student-centerd. Dalam pelaksanaannya terdapat hambatan-hambatan diantaranya dari sarana prasarana yang belum memadai dan kemampuan sumber daya manusia yang terbatas. Di samping itu waktu yang diperlukan untuk pembelajaran dengan inovasi-inovasi lebih lama, sehinga menimbulkan kekhawatiran para guru tentang tidak tercapainya target materi pelajaran Kata kunci: strategi pembelajaran, student centered FMIPA, 2007 (PEND. MATEMATIKA

    PETA PENGUASAAN MATERI MATEMATIKA GURU SMA DAN HUBUNGANNYA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk memetakan penguasaan materi guru matematika SMA/MA, mendeskripsikan level kognitif butir tes penguasaan materi matematika guru, dan mendeskripsikan hubungan antara penguasaan materi guru dengan prestasi belajar siswa. Subjek penelitian ini yakni guru matematika SMA/MA dan siswa kelas XII di sekolah yang memiliki tingkat kelulusan kurang dari 80% dalam Ujian Nasional tahun 2010/2011. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan korelasi. Tes penguasaan materi guru matematika SMA/MA dipetakan menurut topik dan pokok bahasan. Butir tes dianalisis level kognitifnya sesuai taksonomi Bloom terevisi. Analisis hubungan antara penguasaan materi guru dengan prestasi belajar siswa dilakukan dengan analisis korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru matematika SMA/MA program IPA memiliki tingkat penguasaan materi paling rendah pada topik dimensi tiga(32,632%), turunan(39,495%), dan transformasi(39,600%), serta pada pokok bahasan geometri(32,362%), trigonometri(51,340%), dan kalkulus(54,790%). Sementara itu pada program IPS, tingkat penguasaan materi guru paling rendah terdapat pada topik program linear(56,852%), logaritma(58,000%), dan statistik(63,592%), serta pada pokok bahasan aljabar(66,402%) dan kalkulus(65,892%). Pada soal untuk guru matematika SMA/MA program IPA, soal dengan level kognitif C2 memiliki persentase jawab benar sebesar 68,722 dan soal level C3 sebesar 50,258. Pada guru matematika SMA/MA program IPS, soal dengan level kognitif C2 memiliki persentase jawab benar sebesar 65,697 dan soal level C3 sebesar 60,490. Hal ini berarti penguasaan materi soal dengan level kognitif C2 lebih tinggi dari soal dengan level kognitif C3. Hasil analisis korelasi menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara penguasaan materi guru dengan prestasi belajar siswa pada program IPA, sedangkan untuk program IPS memiliki hubungan yang berarti. Kata Kunci: penguasaan materi matematika, guru SMA/MA, prestasi belajar siswa SM
    corecore