37 research outputs found

    RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN PAKCHOY POPEYE (Brassica rapa L,) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK NPK JAGO TANI DAN ZPT HANTU PADA MODEL BUDIDAYA HIDROPONIK SISTEM WICK

    Get PDF
    Penelitian dilaksanakan di Fakultas Pertanian Universitas Asahan dengan topograpi datar berada pada ketinggian ± 22 m di atas permukaan laut. Penelitian dilaksanakan pada bulan Pebruari sampai dengan April 2022.Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor dan 3 ulangan.  Faktor pertama adalah konsentrasi pupuk NPK Jagotani dengan 3 taraf yaitu: N0 = 0 ppm, N1 = 750 ppm dan N2 = 1.500 ppm.  Faktor kedua adalah konsentrasi ZPT HANTU dengan 3 taraf yaitu H0 = 0 ppm, H1 = 750 ppm dan H2 = 1.500 ppm.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk NPK Jagotani terbaik diperoleh pada konsentrasi 1.500 ppm (N2), pada umur 4 minggu setelah tanam menghasilkan tinggi tanaman 17,12 cm, jumlah daun 14,44 helai, produksi per tanaman 89,50 g dan produksi per plot 536,67 g. Pemberian ZPT HANTU terbaik diperoleh pada konsentrasi 1.500 ppm (H2), pada umur 4 minggu setelah tanam menghasilkan tinggi tanaman 16,87 cm, jumlah daun 14,56 helai, produksi per tanaman 89,69 g dan produksi per plot 537,39 g.  Interaksi pemberian pupuk NPK Jagotani dan ZPT HANTU menunjukkan tidak berpengaruh nyata terhadap semua parameter yang diamati

    Implementasi Sistem Pertanian Berkelanjutan dalam Mendukung Produksi Pertanian

    Full text link
    Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui penerapkan pertanian berkelanjutan dalam pertanian di Indonesia mendukung produksi tanaman. Penulisan ini menggunakan metode tinjauan literatur (library research). Dari pembahasan dapat disimpulkan bahwa kondisi pertanian sekarang belum berkelanjutan, karena hasil panen secara fisik merupakan ukuran keberhasilan kelestarian produksi pertanian. Pertanian organik merupakan salah satu teknologi alternatif yang memberikan berbagai hal positif, yang dapat diterapkan pada USAha tani produk-produk bernilai komersial tinggi dan tidak mengurangi produksi. Untuk menerapkan pertanian ramah lingkungan dan berkelanjutan, perlu dilakukan upaya sosialisasi pemasyarakatan mengenai pentingnya pertanian yang ramah lingkungan dan penggalakkan konsumsi produk hasil pertanian organik

    Pengaruh Dosis Pupuk NPK Grower dan POC TOP G2 Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Jagung Pulut Hibrida F1 Fictoria (Zea mays Ceratina)

    Get PDF
    Penelitian ini di laksanakan di lahan kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Asahan, Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatera Utara, dengan topografi datar, ketinggian tempat 22 mdpl. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari  hingga Maret 2019. Alat – alat yang di gunakan dalam penelitian ini adalah ember, sekop, cangkul, kalkulator, timbangan, papan plot penelitian, papan judul penelitian, patok sample, rol, buku, pensil, pulpen, gembor, dan alat – alat lainnya yang dapat membantu dan mendukung dalam penelitian. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: benih tanaman jagung pulut hibrida FI Victoria, dengan pupuk : ( NPK Grower dan POC TOP G2), media tanam adalah tanah, air, fungisida, pupuk kandang dan bahan – bahan lain yang dapat membantu dan mendukung dalam penelitian. Penelitian ini disusun berdasarkan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor perlakuan dan 3 ulangan. Faktor pertama adalah pupuk NPK Grower (N) dengan 4 taraf yaitu N0 = 0 g/plot, N1 = 75 g/plot, N2 =  150 g/plot, N3 = 225 g/plot. Faktor kedua adalah POC TOP G2 dengan 3 taraf, yaitu P0 = 0 ml/liter air, P1 = 1 ml/liter air, dan P2 = 2 ml/liter air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk NPK Grower secara tunggal dengan konsentrasi 225 g/plot, menghasilkan tinggi tanaman hingga 148,83 cm, jumlah daun  10,83 helai, produksi tongkol berkelobot per tanaman 169,12 g, produksi tongkol tanpa kelobot per tanaman 171,42 g, produksi tongkol tanpa kelobot per plot 1,20 kg. Pemberian POC TOP G2 secara tunggal dengan konsentrasi 2 ml/liter air/plot, menghasilkan tinggi tanaman hingga 146,77 cm, jumlah daun  10,96 helai, produksi tongkol berkelobot per tanaman 156,87 g, produksi tongkol tanpa kelobot per tanaman 147,13 g, produksi tongkol berkelobot per plot 1,45 kg dan produksi tongkol tanpa kelobot per plot 1,14 kg. Interaksi antara pemberian pupuk NPK Grower dan POC TOP G2 menunjukkan pengaruh yang tidak nyata terhadap parameter amatan

    Respon Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Sereh (Cymbopogon citrus) Terhadap Aplikasi Pupuk NPK Tawon dan ZPT Hantu

    Get PDF
    Penelitian di laksanakan di lahan kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Asahan, Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatera Utara, dengan topografi datar, ketinggian tempat 22 mdpl. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2019 sampai April 2019. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul, gembor, timbangan, meteran, pisau, plat dokumentasi, plat perlakuan, plat ulangan dan spanduk penelitian, serta alat tulis. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah bibit sereh varietas Mahapengiri, pupuk dasar, pupuk NPK Tawon, ZPT Hantu, dan air. Penelitian ini disusun berdasarkan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor perlakuan dan 3 ulangan. Faktor pertama adalah pupuk NPK Tawon (T) dengan 4 taraf yaitu T0 = 0 g/plot, T1 = 15 g/plot, T2 =  30 g/plot, T3 = 45 g/plot. Faktor kedua adalah ZPT Hantu dengan 3 taraf, yaitu Z0 = 0 ml/liter air, Z1 = 4 ml/liter air, dan Z2 = 8 ml/liter air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk NPK Tawon secara tunggal dengan dosis 45 g/plot mampu menghasilkan tinggi rumpun 74,35 cm, jumlah anakan 32,28 batang, berat biomassa per rumpun 731,56 g, berat biomassa per plot 2,58 kg, produksi per rumpun 457,22 g, dan produksi per plot 1,88 kg. Pemberian ZPT Hantu secara tunggal dengan konsentrasi 8 ml/liter air mampu menghasilkan tinggi rumpun 72,38 cm, jumlah anakan 29,00 batang, berat biomassa per rumpun 560,20 g, berat biomassa per plot 2,23 kg, produksi per rumpun 350,12 g, dan produksi per plot 1,51 kg. Interaksi antara pemberian pupuk NPK Tawon dan ZPT Hantu menunjukkan pengaruh yang tidak nyata terhadap parameter amatan

    PENGARUH JENIS MEDIA SERBUK KAYU DAN PEMBERIAN AIR CUCIAN BERAS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH (PLEUROTUS OSTREATUS

    Get PDF
    ABSTRAKJamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jamur kayu yang mempunyai prospek baik untuk dikembangkan sebagai diversifikasih bahan pangan serta kandungan gizinya setara dengan daging dan ikan. Jamur tiram putih dilihat dari segi bisnis menguntungkan karena harganya cukup tinggi, per kilogram bisa mencapai sepuluh ribu rupiah bahkan bisa lebih. Permintaan pasar lokal dan ekspor terbuka lebar, waktu panen nya singkat 1-3 bulan, bahan baku mudah di dapat, dan tidak membutuhkan bahan yang luas, oleh karena itu jenis jamur ini mulai banyak dibudidayakan Penelitian ini dilaksanakan di Desa Air Genting, Dusun II, Air Batu, Kabupaten Asahan, Propinsi Sumatra Utara dengan elevasi ± 20 m dpl, dengan jarak lokasi penelitian sekitar 10 km dari Universitas Asahan, tipe iklim C (oldemen).  Pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2021 dan berakhir pada bulan Maret 2022.Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan 2 faktor yang diteliti. Faktor I : jenis media yang terdiri dari 3 taraf, yaitu : M1 = serbuk gergaji kayu karet, M2 = serbuk gergaji kayu durian, M3 = kombinasi serbuk gergaji kayu karet dan durian. Faktor II : air cucian beras yang terdiri dari 4 taraf, yaitu : B0 = kontrol, B1 = 100 ml air cucian beras /  baglog, B2 = 200 ml air cucian beras / baglog, B3 = 300 ml air cucian beras / baglog. Jenis media berpengaruh nyata terhadap peubah amatan lama pertumbuhan miselium hingga 44.33 (hari) dan, jumlah badan buah pertanaman sampel hingga 45,25 (buah) dan tidak berpengaruh nyata terhadap peubah amatan, diameter  tubuh buah (cm), berat tubuh buah pertanaman sampel (g), dan berat tubuh buah perplot (kg).Pemberian air cucian beras dengan pemberian 200 ml/baglog (B2) berpengaruh nyata terhadap peubah amatan lama pertumbuhan miselium hingga  43.22 (hari)  dan, jumlah badan buah pertanaman sampel dengan dosis 200 ml/baglog (B2) menghasilkan (39,50) jumlah badan buah pertanaman sampel  (buah) dan tidak berpengaruh nyata terhadap peubah amatan, diameter  tubuh buah (cm), berat tubuh buah pertanaman sampel (g), dan berat tubuh buah perplot (kg) Interaksi antara jenis media serbuk kayu (M) dan  pemberian air cucian beras (B) tidak berpengaruh nyata terhadap peubah amatan lama pertumbuhan miselium (hari), jumlah badan buah (buah), diameter  tubuh buah (cm), berat tubuh buah pertanaman sampel (g), dan berat tubuh buah perplot (kg).Kata kunci : Jenis Media Serbuk Kayu, Air Cucian Beras, (Pleurotus ostreatu

    KAJIAN PENGGUNAAN POC LIMBAH RAJUNGAN DAN PUPUK MULTI KP TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAGUNG KETAN(Zea mays ceratina Kulesh)

    Get PDF
    ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Asahan, Jl. Jend. Ahmad Yani, Kecamatan Kisaran Timur Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara dengan kondisi topografi datar dan ketinggian tempat ± 20 m dpl., dilakukan pada bulan Januari sampai dengan Mei 2020.Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian adalah benih jagung ketan hibrida F1varietas Arumba, limbah rajungan, pupuk Multi KP, air, insektisida Regent 50 SC (bahan aktif Fipronil 50 g/l) dan fungisida Cabrio Gold 183 SE (bahan aktif Piraklostrobin 133 g/l, Epoksikonazol50 g/l). Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain cangkul, garu, parang, pisau, gergaji, palu, paku, batang kayu, ember, gembor, hansprayer, tali plastik, meteran, timbangan digital, papan kode plot penelitian, alat tulis dan spanduk penelitian.Penelitian ini disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktorperlakuan dan 3 ulangan.Faktorperlakuan pertama adalah penggunaan POC limbah rajungan dengan 4 taraf yaitu:R0 = 0 ml/plot, R1 = 75ml/plot, R2 = 150 ml/plot dan R3 = 225ml/plot. Faktor perlakuan kedua adalah penggunaan pupuk MULTI KP dengan 3 taraf yaitu K0 = 0g/plot, K1 = 14 g/plot, dan K2 = 28 g/plot.Hasil penelitan menunjukkan bahwa Pemberian pupuk organik cair limbah rajungan berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman jagung pulut umur 4 MST dengan perlakuan dosis terbaik yaitu 150 ml/plot menghasilkan tinggi tanaman 105,09 cm, jumlah daun 11,19 helai, waktu munculnya bunga 41,30 hari, diameter tongkol 45,33 hari, panjang tongkol 27,56 cm, produksi per tanaman 450 g dan produksi per plot 3,51 kg.  Pemberian pupuk MULTI KP berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman jagung pulut umur 4 MST dengan perlakuan dosis terbaik yaitu 28g/plot menghasilkan tinggi tanaman 103,90 cm, jumlah daun 11,00 helai, waktu munculnya bunga 41,33 hari, diameter tongkol 44,45 hari, panjang tongkol 27,81 cm, produksi per tanaman 468,06 g dan produksi per plot 3,54 kg.  Tidak ada pengaruh interaksi pemberian pupuk organik cair limbah rajungan dan pupuk MULTI KP terhadap seluruh parameter amatan yang diamati.                                                     Kata Kunci : POC, Limbah Rajungan, Pupuk, Jagun

    GROWTH RESPONSE AND PRODUCTION OF LETTUCE PLANTS(Lactuca sativa L.) BY GIVING BANANA PEEL COMPOST AND WATER HYACINTH BOKASHI

    Get PDF
    This research was carried out at The Asahan University, Faculty of Agriculture Experimental Garden, Asahan District, North Sumatera Province with a height of 12 meters above sea level, This research was conducted at the beginning of March 2018 and ended in April2018. The Ingredients used are Banana Peel Compost, Water Hyacinth Bokashi, Lettuce seeds (Lactuca Sativa L.)varietas Grand Rapids, Topsoil soil, Water, Solution EM – 4. The Design used  in this research was a Factorial Randomized Block Design (RBD),The First factor in providing Banana peel Compost consists of 4 levels : P1= 10 ton/ha (1 kg/plot) , P2= 20  ton/ha (2 kg/plot), P3 = 30ton/ha (3 kg/plot), P4= 40 ton/ha (4 kg/plot). The Second Factor is Water Bokashi Hyacinth (E) consists of 3 levels :E1 = 0 ton/ha(0.kg/plot),E2= 10 ton/ha(1.kg/plot), E3 = 20 ton/ha(2.kg/ha), W4 = 30 ton/ha(.kg/plot). Parameters observed were plant height,  number of leaves, production of sample crops, production of each plot. Statistical Analysis showed that giving compost Banana Peel and Water Bokashi  Hyacinth had a significant effect on all observed parameters. Keyword:Lettuce plant (Lactuca Sativa L.), Banana Peel Compost, Water Bokhasi Hyacinth.

    PENGARUH PEMBERIAN PUPUK SUPER PALMAS DAN PUPUK NPK MUTIARA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI HIJAU (Brassica juncea L.)

    Get PDF
    The research was conducted at the Asahan University Faculty of Agriculture research field, Jalan Latsitarda, Kisaran Naga Village, Kisaran Timur District, Asahan Regency, North Sumatra Province in March to May 2019 using a Factorial Randomized Group Design consisting of two factors and three replications. The first factor is the application of the superficial doses of fertilizer (S): S0 = 0 ml / liter of Water, S1 = 10 ml / liter of Water, S2 = 20 ml / liter of Water, and S3 = 30 ml / liter of water. The second factor is the application of pearl NPK fertilizer dosage (N): N = 0 g / plot, N1 = 25 g / plot, and N2 = 50 g / plot. Observation variables consist of Plant Height, Number of Leaves, Production per plant sample, and production per plot. The results showed that the administration of super palmas fertilizer showed no significant effect on all parameters of plant observations. The administration of pearl NPK fertilizer showed no significant effect on all parameters of plant observations. And the interaction of super palmas fertilizer and pearl NPK fertilizer showed no significant effect on all parameters of plant observations

    PENGARUH PEMBERIAN PUPUK NITROGEN DAN PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN PAKCHOY (Brassica rapa L.)

    Get PDF
    Penelitan ini dilakukan di jalan Durian Lingkungan I, Kelurahan Kisaran Naga, Kab. Asahan, Provinsi Sumatera Utara. Waktu penelitian pada bulan Februari sampai dengan Maret 2017. Penelitian ini disusun berdasarkan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor perlakuan dan 3 ulangan. Faktor pertama pemberian jenis pupuk nitrogen dengan 3 taraf yaitu : N0 = kontrol, N1 = pupuk Urea, dan N2 = pupuk ZA. Faktor kedua dengan pemberian pupuk organik cair dengan 4 taraf yaitu C0 = 0 ml/l air/plot, C1 = 2,5 ml/l air/plot, C2 = 5 ml/l air/plot dan C3 = 7,5 ml/l air/plot. Hasil penelitian menunjukkanbahwa pupuk Urea merupakan perlakuan terbaik yang menghasilkan tinggi tanaman 26,16 cm, jumlah daun 9,90 helai, produksi per tanaman 114,69 g, dan produksi per plot 2,71 kg. Perlakuan terbaik pada pemberian POC NASA diperoleh pada dosis 7,5 ml/l air/plot yang menghasilkan tinggi tanaman 25,44 cm, jumlah daun 9,67 helai, produksi per tanaman 106,64 g dan produksi per plot 2,54 kg. Interaksi antara pupuk Nitrogen dan pupuk organik cair memberikan tidak berbeda nyata terhadap semua peubah amatan
    corecore