75 research outputs found

    Esterifikasi-Transesterifikasi Dan Karakterisasi Mutu Biodiesel Dari Biji Jarak Pagar (Jatropha Curcas Linn)

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengolah minyak jarak pagar yang diperoleh dari biji jarak pagar (Jatropha curcas Linn) menjadi biodiesel, mempelajari pengaruh penambahan antioksidan Butylated Hidroxy Toluene (BHT) pada tahap pemurnian terhadap mutu biodesel yang dihasilkan dan menentukan kondisi optimum proses pembuatan biodiesel dari biji jarak pagar skala laboratorium. Minyak jarak pagar diekstraksi dengan cara pengempaan jackpress 50 ton pada kondisi suhu 60Β°C selama 1 jam. Konversi trigliserida (TG) menjadi metil ester dari asam lemak jarak pagar dilakukan dengan esterifikasi dan transesterifikasi pada suhu 60Β°C, menggunakan metanol 98% katalis NaOH 0,5%. Butylated Hidroxy Toluene (BHT) ditambahkan untuk mempertahankan keasaman minyak jarak dengan konsentrasi sebesar 0,3%. Hasil percobaan menunjukkan hasil pengepresan minyak biji jarak mencapai 35,47%. Sintesa TG menjadi asam lemak metil ester (biodiesel) mencapai 96%. Nilai bilangan asam, bilangan iod, bilangan penyabunan masing- masing sebesar 0,404 mg KOH/g; 95,36 mg I/100 g ; 180,397 mg KOH/g, sementara viskositas kinematik biodiesel jarak pagar masih tinggi, yaitu 11,245 cSt pada suhu 40Β°C. Indeks setana dan titik nyala adalah 44 dan 147Β°C. Nilai paramater tersebut masih sesuai dengan standar SNI 04-7182-2006, kecuali viskositas yang masih diatas ambang batas yang diijinkan (2,3-6,0 cSt) dan angka setana yang belum memenuhi persyaratan minimal yang ditetapkan (minimal 51)

    Pengolahan Biodiesel Dari Biji Nyamplung (Calophyllum Inophyllum L) Dengan Cara Purifikasi Kering

    Full text link
    Tanaman nyamplung atau hutaulo merupakan tanaman yang tumbuh di banyak tempat di Indonesia. Tanaman ini menghasilkan biji yang mempunyai kadar minyak yang tinggi dan dapat diubah menjadi biodiesel. Salah satu masalah dalam proses purifikasi (pencucian) biodiesel kasar adalah kebutuhan air dan energi yang tinggi untuk pemanasan air tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan purifikasi/pencucian kering biodiesel dan menggantikan metode pencucian dengan air dan proses pengeringan. Percobaan dilakukan dengan mereaksikan minyak nyamplung dengan metanol (MeOH) pada suhu 65oC menggunakan katalis NaOH 1% dari berat minyak. Rasio molar minyak nyamplung dan metanol adalah 1 : 11,5. Pencucian kering biodiesel kasar dilakukan dengan penambahan cleaning agent (CA), arang aktif (AA), dan campuran cleaning agent dan arang aktif (AACA). Pencucian kering dilakukan dengan mereaksikan biodiesel kasar dengan CA (1%, 3%, dan 5%), AA (1%, 3%, dan 5%), AACA (1%, 3%, dan 5%) dilanjutkan dengan penyaringan vakum. Hasil percobaan menunjukkan bahwa penambahan campuran CA dan AA (5%) ke dalam biodiesel menunjukkan hasil terbaik dalam memperoleh kandungan fatty acid methyl ester (FAME) sesuai SNI sebesar 96,5%

    Analisis Nilai Tambah Dan Prospek Pengembangan Agroindustri Dodol Tomat

    Get PDF
    Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui nilai tambah yang dihasilkan dari proses pengolahan produk yang dilakukan agroindustri dodol tomat dan mengetahui prospek pengembangan agroindustri dodol tomat di kabupaten Muaro Jambi. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode observasi serta studi kasus. Data bersumber dari bahan primer, penelitian tentang analisis nilai tambah dan prospek pengembangan agroindustri dodol tomat (studi kasus agroindustri β€˜X\u27 di desa tangkit baru Muaro Jambi. Pengolahan data dilakukan dengan metode deskriptif kulitatif untuk mengambarkan proses produksi proses pengolahan tomat menjadi dodol tomat serta proses prospek pengembangan agroindustri sementara analisis nilai tambah menggunakan tabel bantu Metode Hayami. Hasil penelitian menunjukkan proses pengolahan nilai tambah dan prospek pengembangan agroindustri dodol tomat (studi kasus agroindustri β€˜X\u27 di desa tangkit baru Muaro Jambi. Pengunaan bahan baku tomat per proses produksi sebesar 15 kg. Dari hasil analisis nilai tambah diketahui bahwa besarnya nilai tambah tomat menjadi dodol tomat perproses produksi adalah sebesar Rp.24.239. bahan baku, dengan rasio nilai tambah sebesar 75,74% selama periode penelitian. Dari analisis marjin nilai tambah diketahui pula bahwa balas jasa untuk faktor produksi paling besar diterima oleh sumbangan input lain sebesar 33,35% dan keuntungan Perusahaan sebesar 13,43% sementara bagian tenaga kerja sebesar 53,21%. Dari analisis factor lingkungan eksternal dan internal diketahui prospek pengembangan yang dilakukan oleh agroindustri adalah dengan cara penguatan modal,pengembanagn prospek pemasaran,meningkatkan volume produksi dan pengembangan tekhnologi

    Analisis Petrofisika Dan Perhitungan Cadangan Minyak Pada Lapangan β€œBear” Cekungan Sumatra Tengah (Studi Kasus PT Chevron Pacific Indonesia)

    Full text link
    Lapangan β€œBear” merupakan salah satu lapangan besar di wilayah kerja SLN Bangko PT Chevron Pacific Indonesia yang telah berproduksi sejak tahun 1973. Analisa petrofisika sebelumnya pada lapangan ini perlu dianalisis dan dilakukan analisis petrofisika ulang karena properti petrofisika sebelumnya belum tepat. Hasil analisis petrofisika baru digunakan untuk memetakan reservoar dan menghitung cadangan awal minyak(OOIP). Analisis petrofisika dilakukan pada 50 sumur pada dua reservoar yaitu reservoar formasi Duri β€œA” dan β€œB” dengan menghitung volume serpih, porositas, permeabilitas dan saturasi air menggunakan data well log. Hasil analisa petrofisika pada reservoar formasi Duri β€œA” memiliki nilai volume serpih 0,163 – 0,413, porositas total 0,193 – 0,306, porositas efektif 0,113 – 0,250, permeabilitas 89,63 – 16982,36 mD, tingkat saturasi air 0,194 – 1 dan tingkat saturasi air Irreducible 0,147 – 1. Sedangkan pada reservoar formasi Duri ”B” memiliki nilai volume serpih 0,229 – 0,475, porositas total 0,185 – 0,286, porositas efektif 0,107 – 0,230, permeabilitas 12,90 – 16518,96 mD, tingkat saturasi air 0.362 – 1 dan tingkat saturasi air Irreducible 0,297 – 1. Pada peta sebaran reservoar diketahui reservoar terpusat pada dua antiklin. Hasil perhitungan OOIP, formasi Duri β€œA” mempunyai cadangan minyak 39,96 MMBbl untuk saturasi air Simandoux dan 55,80 MMBbl untuk saturasi air Irreducible, reservoar formasi Duri β€œB” mempunyai cadangan minyak 3,59 MMBbl untuk saturasi air Simandoux dan 6,79 MMBbl untuk saturasi air Irreducible

    Prospek Pengembangan Industri Hilir Pengolahan Karet Di Provinsi Jambi

    Full text link
    Karet alam telah diusahakan pada tingkat perkebunan karet rakyat di Provinsi Jambi sejak lebih dari seratus tahun yang lalu. Kontribusinya yang cukup besar terhadap perekonomian daerah menyebabkan karet alam dianggap sebagai salah satu komoditas unggulan Provinsi Jambi. Namun kontribusinya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya petani produsen belum terlihat nyata. Penelitian ini ditujukan untuk mengidentifikasi persepsi petani karet rakyat terhadap pengembangan industri berbahan baku karet secara lokal dan mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan strategis yang dapat mempengaruhi pengembangan industri hilir pengolahan karet alam di Provinsi Jambi. Penelitian ini dilakukan di tiga kabupaten sentra produksi karet alam di Provinsi Jambi yakni di Kabupaten Muaro Jambi, Bungo dan Sarolangun. Data dihimpun dengan metode survei dan dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif. Strategi pengembangan USAha didekati dengan metode analisis SWOT, sementara kelayakan pengembangan USAha dianalisis dengan menggunakan analisis arus dana (cash flow). Hasil analisis menunjukkan bahwa upaya pengembangan industri hilir berbahan baku karet alam direspons dengan sangat baik oleh petani karet rakyat. Pada umumnya (78,33%) responden setuju jika industri hilir pengolahan karet alam dikembangkan di lokasi penelitian. Hasil analisis lingkungan strategis menunjukkan terdapat dua faktor kekuatan, tiga faktor kelemahan, tiga faktor peluang dan dua faktor ancaman yang dapat mempengaruhi keberhasilan pengembangan industri pengolahan lateks pekat di lokasi penelitian. Diterima : 27 November 2013; Direvisi : 20 Februari 2014; Disetujui : 20 Mei 2014 How to Cite : Napitupulu, D., Alamsyah, Z., & Elwamendri. (2014). Prospek pengembangan industri hilir pengolahan karet di Provinsi Jambi. Jurnal Penelitian Karet, 32(2), 139-147. Retrieved from http://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/16

    Proses Pengadaan Bahan Baku dan Analisis Nilai Tambah Plywood Kayu Karet (Studi Kasus pada PT. Xyz Desa Sarang Burung Kabupaten Muara Jambi)

    Full text link
    Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui proses pengadaan bahan baku kayu karet di Kabupaten Muara Jambi serta menganalisa besarnya nilai tambah pengolahan kayu karet menjadi kayu lapis. Penelitian dilakukan pada PT. XYZ di Desa Sarang Burung Kabupaten Muara Jambi selaku konsumen akhir dari kayu karet dan melakukan pengolahan kayu karet menjadi kayu lapis, penelitian dilakukan pada tanggal 10-21 Januari 2013.penelitian ini menggunakan pendekatan komprehensif metode survey observasi serta studi kasus. Data bersumber dari bahan primer, penelitian tentang pengadaan bahan baku kayu karet bersumber dari petani yang berada di Kabupaten Muara Jambi melalui wawancara langsung dengan dituntun oleh kuesioner, responden yang diambil merupakan petani yang menjual kayu karet kepada PT. XYZ selama periode penelitian. Sementara analisis nilai tambah pengolahan kayu karet menjadi kayu lapis dilakukan pada PT. XYZ. Pengolahan data dilakukan dengan metode deskriptif kulitatif yang menceriterakan proses pengadaan bahan baku kayu karet, sementara analisis nilai tambah menggunakan table Bantu metode Hayami. Hasil penelitian menunjukkan proses pengadaan bahan baku dilakukan dengan penebangan dan pembelian langsung ke lahan petani, melalui karyawan depo. Kebutuhan bahan baku kayu karet rata-rata pada PT. XYZ adalah sebesar 1281 m3 per bulan. Dari hasil analisis nilai tambah diketahui bahwa besarnya nilai tambah pengolahan kayu karet menjadi kayu lapis adalah sebesar Rp.296.630,- per m3 bahan baku, dengan rasio nilai tambah sebesar 21,36% selama periode penelitian. Dari analisis marjin nilai tambah diketahui pula bahwa balas jasa untuk faktor produksi paling besar diterima oleh sumbangan input lain sebesar 67,6% dan keuntungan Perusahaan sebesar 25,15% sementara bagian tenaga kerja sebesar 7,26%
    • …
    corecore