1,323 research outputs found

    Inheritance and environment in affective psychoses

    Get PDF

    Two-year neurodevelopmental outcome in children born extremely preterm:the EPI-DAF study

    Get PDF
    OBJECTIVE: In 2010, the Dutch practice regarding initiation of active treatment in extremely preterm infants was lowered from 25 completed weeks' to 24 completed weeks' gestation. The nationwide Extremely Preterm Infants - Dutch Analysis on Follow-up Study was set up to provide up-to-date data on neurodevelopmental outcome at 2 years' corrected age (CA) after this guideline change. Design: National cohort study. PATIENTS: All live born infants between 24 0/7 weeks' and 26 6/7 weeks' gestational age who were 2 years' CA in 2018-2020. MAIN OUTCOME MEASURE: Impairment at 2 years' CA, based on cognitive score (Bayley-III-NL), neurological examination and neurosensory function.RESULTS: 651 of 991 live born infants (66%) survived to 2 years' CA, with data available for 554 (85%). Overall, 62% had no impairment, 29% mild impairment and 9% moderate-to-severe impairment (further defined as neurodevelopmental impairment, NDI). The percentage of survivors with NDI was comparable for infants born at 24 weeks', 25 weeks' and 26 weeks' gestation. After multivariable analysis, severe brain injury and low maternal education were associated with higher odds on NDI. NDI-free survival was 48%, 67% and 75% in neonatal intensive care unit (NICU)-admitted infants at 24, 25 and 26 weeks' gestation, respectively.CONCLUSIONS: Lowering the threshold has not been accompanied by a large increase in moderate-to-severely impaired infants. Among live-born and NICU-admitted infants, an increase in NDI-free survival was observed from 24 weeks' to 26 weeks' gestation. This description of a national cohort with high follow-up rates gives an accurate description of the range of outcomes that may occur after extremely preterm birth.</p

    REVIEW SPESIASI MERKURI PADA IKAN DAN HABITAT SEKITARNYA SERTA PRINSIP KERJA DAN METODE IDENTIFIKASINYA

    Get PDF
    Ikan merupakan salah satu bahan pangan yang tingkat konsumsi yang cukup tinggi.. Pada 2018 sendiri tercatat 54.279 ton dari berbagai spesies ikan yang meliputi ikan air tawar maupun ikan air laut. Tujuan pembuatan laporan ini adalah untuk mengetahui berbagai jenis merkuri dan toksisitasnya setiap jenis merkuri yang terdapat pada ikan serta identifikasi alat deteksi yang digunakan untuk mendeteksi merkuri pada ikan. Metode penelitian dilakukan dengan menganalisis kesenjangan, pengumpulan literatur, penyaringan literatur, dan analisa dan tabulasi data. Ikan sendiri sering kali mengandung kadar logam berat yang cukup tinggi yang dimana berdasarkan data yang telah dikumpulkan tercatat hampir 50% spesies ikan baik dari ikan air tawar maupun ikan air laut sudah terkontaminasi oleh logam berat khususnya merkuri. Merkuri sendiri dapat dibagi menjadi 4 yang akan dibahas, metil merkuri, phenil merkuri, etil merkuri, dan inorganik merkuri. Metil merkuri merupakan jenis merkuri yang paling berbahaya dimana kadar maksimal yang diperbolehkan hanya 0,1 mg/kg jika dibandingkan dengan baik etil merkuri, phenil merkuri, ataupun inorganik merkuri dengan nilai maksimal 0,3 – 0,5 mg/kg. Namun metil merkuri sendiri yang paling sering ditemukan adanya dalam perairan ataupun pada daging ikan. Hal ini diakibatkan dengan adanya merkuri yang terbebas baik dari udara maupun perairan akan terjadinya metilasi dengan pengikatan dengan metil. Alat deteksi yang paling sering digunakan adalah AAS dimana alat ini mudah untuk digunakan namun memiliki tingkat akurasi yang tidak terlalu tinggi, sedangkan HPLC – ICP – MS merupakan alat dengan akurasi yang tinggi atau sangat sensitive namun sulit untuk dioperasikan dan harganya yang mahal. Selain pada ikan, sedimen atau endapan pada laut juga memiliki kadar merkuri yang tinggi hal ini disebabkan oleh oksigen yang terlarut dalam air laut rendah yang mengakibatkan merkuri akan lebih mudah untuk mengendap. Solusi untuk mengurangi merkuri adalah dengan melakukan pembersihan limbah dengan ditambahkannya karbon aktif untuk mengurangi tingkat konsentrasi dan limbah yang terbentuk menjadi lebih bersih. Selain itu upaya yang paling efektif adalah dengan mengurangi penggunaan merkuri
    • …
    corecore