79 research outputs found

    Trans-Atlantic Slave Trade in Luanda

    Get PDF
    The chains around the border of our memorial are to memorialize and represent the enslaved African Americans that were chained together and brought onto the boat, to places like Luanda. If you examine the image closer, one would see that we designed our memorial similarly to the Holocaust Museum in Berlin. Their memorial site really inspired the group to create something similar in terms of our aesthetic aspect.https://csuepress.columbusstate.edu/historyfrombelow/1014/thumbnail.jp

    HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) PADA GURU SMK MUHAMMADIYAH DI KABUPATEN SEMARANG

    Get PDF
    Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berhubungan erat dengan dunia kerja yang terus berkembang secara pesat. Hal ini yang melatarbelakangi guru SMK harus mampu mendidik siswanya menjadi siap untuk bertahan hidup dalam situasi apapun. Selain itu, para guru juga harus membantu guru baru mengenal lingkungan kerjanya dan menghadapi masalah kenakalan remaja (siswanya). Oleh karena itu, penting bagi guru untuk memiliki OCB. Organizational citizenship behavior yang tinggi pada guru cenderung membuatnya menunjukkan pengabdian pada sekolah, memiliki loyalitas, dan dapat mensukseskan tujuan sekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kepuasan kerja dan OCB pada guru SMK Muhammadiyah di Kabupaten Semarang. Populasi terdiri dari 104 guru yang terbagi dalam empat sekolah. Sampel penelitian berjumlah 63 guru diperoleh dengan cluster random sampling. Pengumpulan data menggunakan dua skala model Likert, yaitu Skala OCB (22 item valid; α = 0,902) dan Skala Kepuasan Kerja (34 item valid; α = 0,950). Analisis regresi sederhana menunjukkan nilai koefisien korelasi (rxy) = 0,684, p < 0,001. Artinya, semakin tinggi kepuasan kerja, maka OCB semakin tinggi. Sebaliknya, semakin rendah kepuasan kerja, maka OCB semakin rendah. Kepuasan kerja memberi sumbangan efektif sebesar 46,8% terhadap OCB

    Organized Training Routines and Utilization of Injury Prevention Practices in Collegiate ROTC

    No full text
    INTRODUCTION: In the ROTC population, most musculoskeletal injuries occur during physical training (PT). However, no study has assessed the organized physical training routines among ROTC divisions. Without an assessment of physical training routines, injury prevention practices may be limited. Therefore, the purpose of this study was to investigate the organized training routines and utilization of injury prevention practices among collegiate U.S Military Reserve Officers’ Training Corps Cadets. METHODS: This cross-sectional, descriptive study utilized a 23-question survey to assess the organized physical training routines and the utilization of injury prevention practices among 62 collegiate cadets at the University of Pittsburgh and Carnegie Mellon University. Outcomes were compared between groups using Fisher’s exact test. Statistical significance was set a priori at α = 0.05, two-sided. RESULTS: Forty-nine (79.0%) cadets reported that they participate in organized physical training 1-4 hours per week, 54 (87.1%) stated that they their military branch, unit, command leader, or ROTC program promotes injury prevention, and 8 (12.9%) cadets stated their military branch, unit, command leader, or ROTC program does not promote injury prevention. The majority of cadets stated that they consume protein 1-hour following organized training, but carbohydrate consumption is minimal. CONCLUSION: ROTC cadets are meeting the minimum American Heart Association physical activity guidelines for adults. This study provides evidence that suggest that some injury prevention practices are not as practical in collegiate ROTC setting, such as the utilization of neuromuscular injury prevention practices. Enhancing educational components of ROTC training based on the results of this study may assist in optimizing injury prevention and performance in this population

    M79-031: Chinese Lithograph

    No full text
    Chinese lithograph signed labeled Han Schezwan . The lithograph is a recreation of Han reliefs found in tombs in the Schezwan province of China. Depicts oxen pulling plow, cart, people, dog, birds, plants, single ox. Hung in Ambassador Mansfield\u27s office in Tokyo. Framed. The print is black ink on a cream paper. Identical to M2013-010https://scholarworks.umt.edu/mansfieldartifacts/1655/thumbnail.jp

    Pengembangan Usaha Kerajinan Kerajinan Kerang di Kelurahan Kenjeran, Kecamatan Bulak, Surabaya, Jawa Timur

    Get PDF
    Penelitian ini dilaksanakan di Sentra Kerajinan Kerang Kenjeran, Kota Surabaya pada bulan Maret 2015. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aspek teknis, pemasaran, kelayakan finansiil jangka pendek dan jangka panjang, aspek menajemen, merencanakan strategi pengembangan usaha dengan analisis SWOT.Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan purposive sampling dengan sampel sebanyak 10 orang responden. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Pelaksanaan teknis kegiatan usaha kerajinan kerang meliputi dari pengadaan bahan baku lalu proses pemilahan, pencucian, pengeringan, persiapan dan pembuatan. Saluran pemasaran yang digunakan adalah saluran satu tingkat (one stage chanel). Nilai rata-rata modal investasi sebesar Rp 45.431.650,- , nilai rata-rata modal kerja sebesar Rp 76.205.123 per tahun. Nilai rata-rata Total Cost sebesar Rp 3.584.184,- per tahun, rata-rata biaya tidak tetap sebesar Rp 72.620.940,- per tahun. Nilai rata-rata penerimaan sebesar Rp 143.685.600 ,- per tahun dengan nilai laba sebesar Rp 67.480.476 Nilai RC Ratio &gt;1 . Nilai rata-rata RC Ratio dalam 1 tahun adalah sebesar 1,9. Nilai REC rata-rata sebesar 64,95 %. Nilai REC dari usaha kerajinan kerang selama 1 bulan lebih dari bunga deposito Bank yaitu sebesar 12 % per tahun, maka usaha kerajinan kerang di Sentra Kerajinan Kerang Kenjeran dikatakan layak untuk dijalankan. Nilai BEP yang diperoleh diatas nilai titik impas. Aspek manajemen yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan. Berdasarkan hasil dari analisis SWOT menunjukan posisi pada strategi SO (Strenght Opportunities) yang diterapkan dengan mengoptimalkan kekuatan dan memanfaatkan peluang yang ada. Berdasarkan perencanaan pengembangan finansiil jangka panjang selama 10 tahun usaha pada Sentra Kerajinan Kerang dikatakan layak dijalankan hal tersebut bisa dilihat dari nilai NPV &gt;0 yaitu rata-rata sebesar 364.441.348, nilai Net B/C &gt;1 yaitu dengan nilai rata-rata sebesar 5,70, dan nilai IRR &gt; bunga deposito Bank sebesar 149,49 jauh diatas bunga deposito Bank yang tertinggi yaitu 12 %. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini usaha kerajinan kerang di Kenjeran dikatakan layak baik dari segi teknis, pemasaran, manajemen maupun finansiil jangka pendek maupun jangka panjang. Strategi pengembangan usaha menggunakan strategi SO (Strenght Opportunities) yang diterapkan dengan mengoptimalkan kekuatan dan memanfaatkan peluang yang ada melalui strategi agresif. Saran yang diberikan yaitu perlunya peningkatan jumlah produksi dan menciptakan inovasi dan diversifikasi produk serta perluasan daerah pemasaran
    corecore