26 research outputs found

    HUBUNGAN KADAR GULA DARAH DENGAN CPI (COMMUNITY PERIODONTAL INDEX) PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 USIA 45-60 TAHUN

    Get PDF
    ABSTRAK Latar Belakang: Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit kronis menahun dengan prevalensi yang semakin meningkat dan menimbulkan komplikasi. Komplikasi yang sering terjadi di rongga mulut pasien DM adalah periodontitis yaitu kehilangan perlekatan jaringan yang dapat diukur dengan CPI. Tujuan Penelitian: Diketahuinya hubungan antara kadar gula darah puasa dengan CPI pada penderita diabetes mellitus tipe 2 usia 45-60 tahun di Puskesmas Seyegan. Metode penelitian: Penelitian ini adalah observasional analitik dengan menggunakan metode cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan November-Desember 2018. Populasi penelitian ini adalah pasien diabetes mellitus yang berkunjung di Klinik Umum Puskesmas Seyegan dengan jumlah sampel 60 responden. Sampel yang diambil menggunakan teknik purposive sampling. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh peneliti melalui rekam medis pasien untuk melihat kadar gula darah puasa dan data primer yaitu data yang diperoleh dari pemeriksaan CPI. Analisis data menggunakan uji Korelasi Pearson. Hasil penelitian: Penelitian ini menunjukkan sebagian besar responden mempunyai kadar gula darah puasa tidak terkendali yaitu 60% dan CPI skor 2 (55%). Hasil antara kadar gula darah puasa dengan CPI sebagian besar tidak terkendali dengan skor CPI 3 (40%). Uji korelasi menunjukkan bahwa signifikan value (p) besarnya 0.000 dengan korelasi koefisien 0,519 dengan makna korelasi sedang. Kesimpulan: Ada hubungan antara kadar gula darah puasa dengan CPI pada penderita diabetes mellitus tipe 2 usia 45-60 tahun di Puskesmas Seyegan. . Kata kunci : Gula darah puasa, CPI, diabetes mellitu

    HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PADA TINDAKAN PERAWATAN SALURAN AKAR (PSA) DI KLINIK GIGI

    Get PDF
    ABSTRAK Komunikasi terapeutik merupakan komunikasi yang direncanakan secara sadar, tujuan dan kegiatannya difokuskan untuk menyembuhkan klien. Kecemasan yang terjadi di klinik gigi merupakan kecemasan dental. Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilaksanakan terhadap 5 pasien PSA terdapat 60% pasien merasa cemas dan 40% pasien tidak cemas saat melakukan PSA. Tujuan Penelitian untuk mengetahui hubungan komunikasi terapeutik dengan tingkat kecemasan pasien pada tindakan perawatan saluran akar (PSA) di Klinik Gigi. Metode Penelitian ini metode survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September-November 2018. Sampel dengan jumlah 52 pasien perawatan saluran akar yang berkunjung di Klinik Gigi Joy Dental Yogyakarta diambil secara accidental sampling. Analisis data menggunakan uji korelasi Kendallā€™s Tau. Hasil penelitian ini menunjukkan sebagian besar responden yang paham terhadap komunikasi terapeutik adalah 46 orang (88.5%) dan responden yang tidak paham sebanyak 6 orang (11.5%). Responden yang mengalami kecemasan rendah sebanyak 8 orang (15.4%), kecemasan sedang sebanyak 30 orang (57.7%), dan kecemasan tinggi sebanyak 14 orang (26.9%). Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan komunikasi terapeutik dengan tingkat kecemasan pasien pada tindakan perawatan saluran akar (PSA) di klinik gigi (p=0,001). Kesimpulan penelitian ini adalah komunikasi terapeutik berhubungan dengan tingkat kecemasana pasien pada tindakan perawatan saluran akar (PSA) di klinik gigi. Kata Kunci: Komunikasi Terapeutik, Tingkat Kecemasan, Perawatan Saluran Akar (PSA) Poltekkes Kemenkes Yogyakart

    PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN ORANG TUA TERHADAP JUMLAH KARIES GIGI SISWA ANAK SEKOLAH DASAR

    Get PDF
    TITLETHE IMPACT OF EDUCATIONAL LEVEL AND PARENTAL OCCUPATION TO DENTAL CARIES PREVALENCE IN SCHOOL CHILDRENABSTRACTTooth disease that often attack by almost all Indonesianā€™s society is Tooth Caries. Tooth Caries is disease that often found at all social level from Indonesiaā€™s society, whether from the male society, female society and the children. Healthy life behavior can be influenced by economical social someone. Based on that case researcher interest to know is there any influence of social economicā€™s parent against to tooth caries on child at Muh Sambisari Primary School. Result of the examination at 8 school children on average having 2 decay at Muh Sambisari Kalasan Primary School. The problem follow The Influence of Education and Job of Parent Against to Tooth Caries on Child at Muh Sambisari Primary School. The purpose of research: Known about Influence of Education and Job of Parent Against Parent Against to Tooth Caries on Child At MuhSambisari Primary School. Plan of the research: cross sectional. Type of the research: Analytic. Collecting data technic: observational and survey. Sample : 60 children, (random sampling) at 3rd,4th, and5th grade, Analysis data : Wilcoxon Test..Result of the research Asymp. Sig is 0,019, therefore statistically show that there is meaningful influence between last education degreeā€™s of the parents to the amount of tooth caries on student at MuhSambisari Primary School, and Asymp. Sig is 0,027, therefore statistically show that there is meaningful influence between job degreeā€™s of the parents to the amount of tooth caries on student at MuhSambisari Primary SchoolResults of the research conclude that there is significant influence education degreeā€™s of the parents to the amount of tooth caries on student. There is significant influence between last job degreeā€™s of the parents to the amount of tooth caries on student.Ā Keywords : Educational degree and job of parents, Tooth Carie

    HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU TENTANG DETEKSI DINI RAMPAN KARIES DENGAN KEJADIAN RAMPAN KARIES PADA ANAK BALITA

    Get PDF
    Rampan karies merupakan salah satu masalah kesehatan gigi dan mulut yang sering terjadi pada anak, yang menyerang dengan cepat dalam waktu singkat dan mengenai semua permukaan gigi. Sebagai pengasuh utama, pengetahuan dan perilaku ibu mempengaruhi pengalaman karies gigi anak. Faktor yang menyebabkan terjadinya rampan karies adalah pemberian susu sambil tiduran dan penambahan bahan pemanis ke dalam botol. Studi pendahuluan dari ibu yang memiliki balita, 60% anaknya memiliki gigi berlubang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan perilaku ibu tentang deteksi dini rampan karies dengan kejadian rampan karies pada anak balita. Metode penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November-Desember 2018. Jumlah sampel sebanyak 145 orang ibu pengunjung dari 5 posyandu dengan teknik cluster sampling. Pengambilan data penelitian ini menggunakan kuesioner untuk mengetahui hubungan dan perilaku ibu tentang deteksi dini rampan karies dengan kejadian rampan karies pada anak balita yang berisi 10 pertanyaan pengetahuan dan 10 pertanyaan tentang perilaku. Hasil penelitian dianalisis menggunakan program komputer dan uji Chi Square. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukan bahwa pengetahuan ibu tentang deteksi dini rampan karies dengan kriteria rendah (61,4%), perilaku dengan kriteria kurang (70,3%), adanya rampan karies (72,4%). Hasil uji analisis statistik Ļ Ė‚ 0,005 menunjukan adanya hubungan pengetahuan dan perilaku ibu tentang deteksi dini rampan karies dengan kejadian rampan karies pada anak balita. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pengetahuan dan perilaku ibu tentang deteksi dini rampan karies berhubungan dengan kejadian rampan karies pada anak balita. Kata Kunci : Pengetahuan, Perilaku, Kejadian Rampan Karies

    PENGARUH KEBIASAAN MENYIRIH TERHADAP TINGKAT KEPARAHAN RESESI GINGIVA PADA MASYARAKAT GIPAYANTI ARAS PO7125217038 PRODI DIV SARJANATERAPAN TERAPI GIGI JURUSAN KEPERAWATAN GIGI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES YOGYAKARTA TAHUN 2019

    Get PDF
    ABSTRAK Latar Belakang : Resesi gingiva merupakan terbukanya permukaan akar gigi akibat dari pergeseran marginal kearah apical menjauhi cement enamel junction (CEJ). Salah satu faktor penyebab resesi gingiva adalah menyirih. Tujuan Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan frekuensi kebiasaan menyirih terhadap tingkat keparahan resesi gingiva pada masyarakat di desa susut kabupaten bangli. Metode Penelitian : Penelitian ini adalah survey analitik dengan pengambilan data cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan November-Desember di Desa Susut Kabupaten Bangli dengan total sampel sebanyak 70 orang yang diambil dengan Teknik stratified random sampling. Data di analisa menggunakan uji Chi-Square. Hasil Penelitian : dari total sampel sebanyak 70 orang, Indeks Miller kelas IV dengan frekuensi, lama menyirih, serta bahan lengkap merupakan sampel terbanyak yang mengalami resesi gingiva sebanyak 21 orang (30.0%) , dan sebanyak 3 orang (4.3%) yang tidak mengalami resesi gingiva. Berdasrkan hasil uji korelasi Chi-Square, hubungan kebiasaan menyirih dengan resesi gingiva berdasarkan lama menyirih diperoleh (p=0.045), frekuensi menyirih per minggu (p=0.001), per hari (p=0.006), lama mengunnyah (p=0.038), dan kelengkapan bahan (p=0.029) <0.05. maka terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan menyirih dengan tingkat keparahan resesi gingiva. Kesimpulan : Terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan menyirih terhadap tingakat keparahan resesi gingiva. Kata Kunci : Kebiasaan menyirih, Resesi gingiva, Kabupaten Bangl

    PENGARUH MENGKONSUMSI MINUMAN MADU TERHADAP TINGKAT KEASAMAN PH SALIVA ANAK SEKOLAH DASAR

    Get PDF
    TITLEThe effect of honey water consumption to acidity level of pH saliva in elementary school childrenABSTRACTCommunities can take advantage of traditional medicine such as honey as an alternative medicine to reduce the formation of dental plaque. Honey containing antibiotics as antibacterial and antiseptic keeping the wound. Natural honey contains a lot of enzymes, that is very complex of protein molecul, produced by living cells and have function as catalyst, which is : The speed reaction modifier substance in the chemical process. The process happened within the body of every living beings. Based on preliminary studies to 10 students saliva examination average student salivary pH less than 7 below normal, and students have an average of dental caries 2. Research objective is to know the average level of acidity pH of saliva before and after drinking honey.Quasi-Experimental research type, research using pretest-posttest design With Control Group. Total sample of 60 students, by means of random sampling. Test analysis by T-Test.PH study results before and after drinking the honey of significance is p = 0.05 0.05. The conclusion of this study was there was the influence of drink honey to salivary pH values.Ā Keywords : drink honey, the pH of saliv

    HUBUNGAN STRES AKADEMIK DENGAN RECCURENT APHTOUS STOMATITIS (RAS) PADA MAHASISWA

    Get PDF
    ABSTRAK Faktor stres merupakan faktor predisposisi terjadinya Reccurent Aphtous Stomatitis (RAS). Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilaksanakan terhadap 20 mahasiswa keperawatan gigi Poltekkes Kemenkes Yogyakarta menjelang Ujian Akhir Semester (UAS) dengan beban belajar dan beban akademik terdapat 60% mahasiswa mempunyai RAS dan 90% mahasiswa pernah mengalami RAS. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan stres akademik dengan RAS pada mahasiswa. Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 63 mahasiswa Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Yogyakarta angkatan 2017. Tingkat stres akademik diperoleh dengan kuesioner stres akademik dan terjadinya RAS diperoleh dengan pemeriksaan intraoral.Hasil penelitian dianalisis menggunakan uji Kendallā€™s Tau. Hasil penelitian yang diperoleh menunujukkan sebagian besar responden memiliki tingkat stres akademik sedang dan tidak menderita RAS (63,5%). Hasil uji analisis statistik menunjukkan stres akademik berhubungan dengan RAS dengan sig p sebesar 0,003 (p<0,05). Kesimpulan : Stres akademik berhubungan dengan RAS pada mahasiswa. Kata Kunci : Stres Akademik, Reccurent Aphtous Stomatitis (RAS), Mahasisw

    HUBUNGAN KADAR GULA DARAH DENGAN STATUS JARINGAN PERIODONTAL PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2

    Get PDF
    ABSTRAK Latar Belakang : Diabetes melitus (DM) adalah penyakit kronis yang diderita pasien seumur hidup yang ditandai dengan tingginya kadar glukosa darah (hyperglikemia) sebagai akibat dari kekurangan sekresi insulin, gangguan aktivitas insulin dan keduanya. Diabetes melitus tipe 2 adalah yang paling banyak diderita yaitu sekitar 90 ā€“ 95%. Komplikasi yang paling sering terjadi di rongga mulut pasien diabetes melitus tipe 2 adalah periodontitis yang ditandai dengan kehilangan perlekatan jaringan periodontal. Tujuan : Mengetahui hubungan kadar gula darah dengan status jaringan periodontal pada penderita diabetes melitus tipe 2. Metode Penelitian : Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan pengambilan data cross sectional di wilayah kerja UPTD Puskesmas Rawat Inap Bandar Kota Pagaralam pada bulan November ā€“ Desember 2018. Populasi adalah seluruh penderita diabetes melitus tipe 2 sebanyak 125 penderita. Sampel penelitian berjumlah 100 responden dilakukan dengan teknik purposive sampling. Analisis data secara univariat dan bivariat (Kendallā€™s Tau). Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukkan kadar gula darah 71% berkriteria tidak terkendali. Status jaringan periodontal 66% mengalami periodontitis. Hasil uji statistik menggunakan Kendallā€™s Tau, diperoleh nilai p=0,000 (Ī±<0,05). Kesimpulan : Didapatkan hubungan yang bermakna antara kadar gula darah dengan status jaringan periodontal pada penderita diabetes melitus tipe 2 di wilayah kerja UPTD Puskesmas Rawat Inap Bandar Kota Pagaralam. Kata Kunci :Kadar gula darah, status jaringan periodontal, diabetes melitus tipe

    Bad Habits of Betel Chewing on Periodontal Status: A Cross-Sectional Study

    Get PDF

    HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MENYIRIH DENGAN STATUS JARINGAN PERIODONTAL PADA MASYARAKAT

    Get PDF
    THE CORRELATION BETWEEN THE HABIT OF CHEWING BETEL LEAVES AND PERIODONTAL TISSUE STATUS IN THE COMMUNITY Yonas Laga Nguru*, Herastuti Sulistyani, Dwi Eni Purwati Department of Dental Nursing of the Ministry of Health Polytechnic, Yogyakarta Jl. Tata Bumi No.3 Banyuraden, Gamping, Sleman *E-mail: [email protected] ABSTRACT Background: Some people in Oebufu Urban Village, Kupang City, have a habit of chewing betel leaves. The habit is inseparable from the publicā€™s belief that it can provide pleasure as smoking, and also the customs of the local community. The side effects of chewing betel leaves, especially slaked lime, can cause an alkaline atmosphere in the mouth, therefore calculus can accumulated. The increase of calcium deposits then triggers hyper-salivation and can cause damage to the gingiva and periodontal membrane. Objectives: To investigate the correlation between the habit of chewing betel leaves and periodontal tissue status in the community in Kupang City. Methods: This research was analytical survey using cross-sectional design. This research was conducted from November to December 2018. Population of this research was the community in Oebufu Village RT/RW 032/008 who have the habit of chewing betel leaves. The sample was Total Sampling for 51 respondents. Data of the habit of chewing betel were obtained through questionnaires and periodontal tissue status by examination. Data were analyzed using Kendallā€™s Tau c. Results: Frequency of chewing betel leaves (ā‰„2 times/day) is in ā€˜oftenā€™ category (96.1%), duration of chewing (ā‰„2 years) is ā€˜long durationā€™ category (100%), the habit of chewing is in ā€˜heavyā€™ category (100%). Periodontal tissue status of the community is ā€˜mediumā€™ category (74.6%). Based on the result of correlation test using Kendallā€™s Tau c, it is seen that there is correlation between frequency of chewing betel leaves, the duration of chewing betel leaves, the habit of chewing betel leaves, and periodontal tissue status (p=0.000). Conclusion: There is correlation between the habit of chewing betel leaves and periodontal tissue status. Keywords: The habit of chewing betel leaves, periodontal tissue
    corecore