2 research outputs found
Model Prediksi Kecelakaan Sepeda Motor Pada Jalan Nasional Ruas 094-098 (Surabaya – Malang)
Peningkatan jumlah kendaraan bermotor khususnya sepeda motor diimbangi pula
dengan meningkatnya angka kecelakaan lalu lintas. Seperti diketahui, kecelakaan lalu
lintas pada dasarnya bergantung pada empat faktor yang saling terkait: perilaku manusia,
efisiensi kendaraan, kondisi lingkungan, dan karakteristik infrastruktur. Namun, sebagian
besar kecelakaan disebabkan oleh tiga faktor pertama, hampir selalu karena perilaku
pengguna yang tidak tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan
perilaku sosial ekonomi pengendara sepeda motor terhadap intensitas kecelakaan. Lokasi
penelitian berada di Jalan Nasional Pandaan-Purwosari Kabupaten Pasuruan Seksi 094
098 (Surabaya-Malang). Survey dilakukan dengan metode survey wawancara dan
kuesioner dengan purposive sampling, dengan jumlah responden tiga ratus empat puluh
responden adalah pengendara sepeda motor yang pernah mengalami kecelakaan diruas
jalan ini, Metode penelitian yang digunakan adalah—analisis data menggunakan
Structure Equation Modeling (SEM), dengan software SmartPLS (Partial Least Square).
Hasil pemodelan kecelakaan Y=0.299X1+0.154X2+0.077X3+0.554X4. Pengaruh
terbesar pertama terhadap peluang terjadinya kecelakaan adalah karakteristik perilaku
berkendara (X4) melebihi kecepatan (X4.10). Semakin sering pengendara melebihi
tingkat, semakin tinggi kemungkinan kecelakaan. Pengaruh paling signifikan kedua dari
karakteristik sosial ekonomi (X1) adalah indikator usia (X1.2), semakin banyak mobilitas
di usia produktif, semakin tinggi risiko kecelakaan. Perlunya perhatian lebih dari instansi
terkait untuk menurunkan angka kecelakaan, seperti melakukan penyuluhan terkait
pentingnya keselamatan berkendara, memberi tanda daerah rawan kecelakaan dan
menambah spanduk peringatan untuk tidak melebihi kecepatan saat berkendara
Pengaruh Penambahan Plastik Polyethylene Terephthalate (PET) Pada Campuran AC-WC Terhadap Karakteristik Uji Marshall.
Peningkatan jumlah penduduk Indonesia menimbulkan dua permasalahan umum
yaitu meningkatnya beban lalu lintas dan volume sampah, salah satunya adalah sampah
plastik. Ada berbagai jenis plastik yang digunakan untuk kebutuhan rumah tangga, yaitu
PET (Polyethylene Terephthalate) yang umum untuk botol air mineral. Oleh karena itu,
muncul sebuah ide untuk memodifikasi aspal dengan menambahkan plastik PET ke
dalamnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan limbah
PET pada aspal terhadap nilai karakteristik Marshall serta untuk mengetahui nilai kadar
aspal optimum dan kadar plastik optimum pada campuran AC – WC dengan acuan yang
digunakan yaitu Spesifikasi Bina Marga tahun 2018.
Penelitian dimulai dengan melakukan pengujian dasar terhadap material aspal dan
agregat yang akan digunakan. Dilakukan juga pengujian dasar terhadap aspal campuran
Plastik PET kadar 4%, 5%, dan 6% (dari berat aspal) dengan metode pencampuran yaitu
metode basah dimana dalam pencampurannya plastik PET dimasukkan ke aspal panas dan
diaduk hingga homogen. Setelah material dinyatakan lolos seluruh pengujian dasar
berdasarkan Spesifikasi Bina Marga 2018 selanjutnya dilakukan pembuatan benda uji
menggunakan variasi kadar aspal 5%, 5,5%, 6%, 6,5% (dari berat agregat) dengan
penambahan variasi kadar PET 4%, 5%, dan 6% (dari berat aspal), serta dibuat juga benda
uji tanpa penambahan plastik PET sebagai kontrol dengan rincian tiga pengulangan pada
setiap perlakuannya dan untuk total seluruh benda uji sebanyak 48 benda uji(16 perlakuan
dengan 3 pengulangan tiap perlakuan). Setelah itu akan dilakukan pengujian Marshall untuk
mendapatkan data nilai karakteristik Marshall yang akan dilanjutkan analisis data dengan
pengujian ANOVA dua arah.
Hasil pemeriksaan keseluruhan sifat fisik bahan material yang digunakan
menunjukkan bahwa seluruh material memenuhi Spesifikasi Bina Marga 2018. Dari hasil
percobaan, plastik PET berpengaruh terhadap campuran aspal dalam meningkatkan nilai
stabilitas dan nilai MQ, untuk nilai flow, nilai VFB dan nilai VMA mengalami penuruhan
pada seluruh kadar penambahan plastik PET, seluruh pengaruh pemambahan tetap masuk
dalam Spesifikasi Bina Marga 2018. Nilai VIM mengalami peningkatan pada kadar 4% dan
penurunan pada kadar 6%. Grafik rentang kadar aspal dan kadar plastik PET yang didapat
dari analisa grafik 3D menghasilkan dua rekomendasi kadar aspal dan kadar plastik PET,
dengan berorientasi agar memperoleh nilai stabilitas yang tinggi dapat menggunakan opsi
kadar aspal 6,483% dengan kadar plastik PET 5,249% diperoleh stabilitas sebesar 1736,559
kg dan jika berorientasi pada penghematan bahan aspal dapat menggunakan kadar aspal
6,2% dengan kadar plastik PET 4,65% diperoleh stabilitas sebesar 1688,258 kg. Jika
dibandingkan pada kadar aspal 6,5% dengan tanpa campuran PET (PET 0%) diperoleh nilai stabilitas sebesar 1510,1 kg, hal itu menunjukkan penambahan PET berpengaruh
meningkatkan nilai stabilitas sebesar 1,2%