10 research outputs found

    Analisis Kadar Antosianin Dan Total BAL Es Krim Yoghurt Kedelai Hitam (Glycine soja (L) Merit) Sebagai Healthy Snack Bagi Hiperkolesterolemia

    No full text
    Hiperkolesterolemia ditandai dengan peningkatan kadar kolesterol total dalam darah, yang dapat meningkatkan risiko penyakit degenerative. Salah satu cara menurunkan kolesterol yaitu modifikasi diet dengan menggunakan antioksidan seperti antosianin, yang dapat ditemukan di kedelai hitam. Kacang kedelai hitam merupakan bahan makan tinggi antosianin yang pengolahannya terbatas, sehingga terdapat inovasi pengolahan dalam bentuk es krim yoghurt, dimana proses fermentasi dapat meningkatkan penyerapan antosianin dalam tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan kandungan antosianin dan total BAL pada es krim yoghurt kedelai hitam sebagai healthy snack bagi penderita hiperkolesterolemia. Penelitian ini merupakan penelitian true experimental dengan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) menggunakan 3 perlakuan serta 3 pengulangan sehingga total perlakuan ialah 9 unit, perbandingan formulasi susu skim dan tepung kedelai hitam yaitu kontrol (100%), F1 (75%:25%) dan F2 (50%:50%). Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan signifikan kandungan antosianin dan total BAL pada setiap formulasi. Kesimpulan: kandungan antosianin tertinggi terdapat di formulasi F2 sebesar 44,95 dan total BAL pada semua perlakuan telah memenuhi SNI yoghurt, es krim yoghurt kedelai hitam F1 dapat memenuhi 115% kebutuhan antosianin sebagai healthy snack bagi hiperkolesterolemia

    Analisis Zat Besi Dan Vitamin C Pada Fettucini Dengan Subtitusi Tepung Ubi Jalar Ungu Dan Tepung Tempe Sebagai Alternatif Makanan Pokok Bagi Rematri Penderita Anemia.

    No full text
    Anemia ialah suatu kondisi di mana tubuh mengalami kekurangan zat besi yang cukup parah sehingga mengganggu eritropoiesis dan mengakibatkan anemia. Membuat penyesuaian makanan fungsional untuk fettucini, yang sudah mengandung zat besi dan vitamin C, adalah salah satu pendekatan yang mungkin. Bahan dasar fettucini adalah tepung ubi jalar ungu dan tepung tempe kedelai. Tepung tempe kedelai dipilih karena mengandung sejumlah zat besi dan tinggi akan protein yang baik untuk peningkatan kadar hemoglobin. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk memastikan variasi kadar zat besi dan vitamin C pada Fettucini. Pendekatan penelitian menggunakan Complete Randomized Design (RAL) dengan tiga kali pengulangan dalam empat perlakuan, yaitu P0 (100:0:0), P1 (60:30:10), P2 (60:20:20), dan P3 (60:10:30), dengan perbandingan tepung terigu, tepung ubi ungu, dan tepung kedelai. Spektrofotometri serapan atom digunakan untuk mengukur jumlah zat besi dalam setiap perlakuan, dan spektrofotometri UV-VIS digunakan untuk mengukur jumlah vitamin C. Menurut temuan, ada variasi substansial dalam kadar zat besi tetapi tidak dalam kadar vitamin C. Perlakuan P1 (60: 30: 10) memiliki kadar zat besi dan vitamin C tertinggi, dengan zat besi (0,20 mg / 100g) dan vitamin C (2,69 mg / 100g), menurut temuan rata-rata penelitian. Sedangkan P0 (100:0:0), yang mengandung zat besi (0,12 mg/100g) dan vitamin C (0,09 mg/100g), memiliki kadar zat besi dan vitamin C rata-rata terendah. Studi ini telah menemukan bahwa P1 (60: 30: 10), dengan kandungan zat besi dan vitamin C paling banyak dibandingkan dengan terapi lain, adalah pengobatan terbaik

    Analisa Tingkat Kesukaan Bakso Analog Jamur Shitake (Lentinula edodes) dan Tepung Kedelai (Glycine max) Sebagai Alternatif Makanan Penyandang Obesitas

    No full text
    Angka obesitas penduduk Indonesia meningkat dari 11,7% pada tahun 2010 menjadi 21,8% pada tahun 2018. Salah satu upaya penanganan obesitas adalah pengaturan pola makan dengan membuat makanan alternatif bakso analog berbahan dasar jamur shitake yang tinggi beta-glukan (43,87 g) dan eritadenin (600-700 μg/g berat kering) serta tepung kedelai yang tinggi protein khususnya varietas Anjasmoro (36,44 – 40,55%). Penggunaan bahan dasar tersebut sebagai bakso analog belum pernah dilakukan sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui tingkat kesukaan berdasarkan mutu organoleptik (warna, rasa, aroma, tekstur, dan tampilan keseluruhan). Penelitian ini menggunakan uji hedonik 7 skala pada 25 orang panelis agak terlatih. Analisis data menggunakan uji Kruskal Wallis, dan uji Mann Whitney. Analisis taraf perlakuan terbaik menggunakan metode Zeleny. Hasil penelitian menunjukkan produk P2 (80% jamur shitake:20% tepung kedelai) menjadi perlakuan terbaik dengan hasil skor warna 5,08±0,76 (suka); rasa 4,36±1,22 (agak suka); aroma 4,40±1,19 (agak suka); tekstur 4,76±0,97 (agak suka cenderung suka); dan tampilan keseluruhan 5,40±0,82 (suka). Dapat disimpulkan bahwa dari segi mutu organoleptik P2 yang paling dapat diterima oleh panelis serta sangat direkomendasikan bagi penyandang obesitas karena menurut standar diet pembatasan energi oleh PERSAGI, satu porsi bakso analog dapat mencukupi kebutuhan energi 23,03%; protein 21,3%; lemak 7,03%; karbohidrat 27,76%; dan total serat pangan 5,53%

    Optimasi Metode Analisis Daging Babi Berbasis DNA Menggunakan Loop-Mediated Isothermal Amplification dengan Pewarna Diamond Nucleic Acid dan Calcein

    No full text
    Daging merupakan bahan makanan yang kaya akan zat gizi, namun daging merah masih sulit dibedakan secara fisik oleh masyarakat. Sedangkan banyak terjadi kasus adulterasi daging mentah dengan daging babi di Indonesia. Sehingga diperlukan metode pengujian untuk menjamin kehalalan bahan makanan dengan mendeteksi adanya DNA babi pada bahan makanan secara sederhana dan spesifik menggunakan Loop-Mediated Isothermal Amplification (LAMP) dan divisualisasikan dengan pewarna, dua diantaranya yaitu Diamond Nucleic Acid dan Calcein. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perbedaan hasil optimasi analisis daging babi menggunakan metode LAMP dengan jenis pewarna Diamond Nucleic Acid dan Calcein. Desain penelitian yaitu true experimental laboratory dengan perlakuan berupa penambahan pewarna Diamond Nucleic Acid dan Calcein pada sampel Nuclease free H2O, DNA sapi dan DNA babi menggunakan uji LAMP. DNA sapi dan babi didapatkan dari proses isolasi DNA dan pengukuran nanodrop. Hasil penelitian menunjukkan rasio kemurnian DNA babi sebesar 1,76 dan 1,82 serta DNA sapi sebesar 1,89 dan 1,92. Dengan hasil visualisasi menggunakan Diamond dye pada percobaan 1 yaitu berpendar pada tube DNA babi dan tidak berpendar pada tube kontrol dan DNA sapi. Serta hasil percobaan kedua dan ketiga yaitu berpendar pada seluruh tube. Sedangkan hasil visualisasi menggunakan Calcein percobaan pertama dan kedua menunjukkan hasil berpendar pada seluruh tube. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pewarna Diamond dan Calcein mampu menunjukkan hasil LAMP dengan adanya perubahan warna yang terjadi namun kedua pewarna memiliki perbedaan dari segi mekanisme kerja, metode penambahan pewarna, keamanan dan sensitivitas

    Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daging Buah Ihau (Dimocarpus longan var. malesianus Leenh.) Dengan Metode DPPH (1,1 Diphenyl-2-picrylhydrazyl).

    No full text
    Radikal bebas dapat diredam oleh antioksidan. Tubuh memerlukan antioksidan dari luar tubuh sebagai antisipasi terhadap radikal bebas yang tidak dapat diredam oleh antioksidan yang berasal dari dalam tubuh. Antioksidan alami dari bahan pangan diharapkan dapat menjadi solusi pengganti antioksidan sintetik yang bersifat toksik terhadap tubuh. Buah ihau merupakan buah khas Kalimantan yang memiliki morfologi hampir mirip dengan kelengkeng dan diketahui memiliki kandungan senyawa fitokimia yang berpotensi sebagai antioksidan. Kandungan vitamin C sebesar 66,9 mg/ 100 g di dalam buah ihau diharapkan dapat menjadi petunjuk bahwa buah ihau berpotensi sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi aktivitas antioksidan ekstrak air dan ekstrak etanol daging buah ihau secara in vitro. Simplisia daging buah ihau dikeringkan menggunakan food dehydrator pada suhu 750C selama 2 jam kemudian dihaluskan menggunakan blender. Metode yang digunakan pada proses pembuatan ekstrak air adalah maserasi dengan modifikasi infundasi dalam suhu 70-800C selama 30 menit, ekstrak etanol menggunakan metode ekstraksi maserasi selama 7 hari dalam suhu ruang dan uji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH dengan dua kelompok perlakuan ekstrak air dan etanol (konsentrasi 500, 600, 700, 800, 900, dan 1000 ppm) dengan dua kali pengulangan serta kontrol positif menggunakan asam askorbat. Analisis data menggunakan Microsoft Office Excel 2010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak air dan ekstrak etanol daging buah ihau memiliki nilai IC50 masing-masing sebesar 681,05 μg/ml dan 698,3 μg/m. Sehingga dapat disimpulkan baik ekstrak air maupun etanol daging buah ihau memiliki aktivitas antioksidan yang sangat lemah

    Analisis Proksimat Pada Fettucini Dengan Subtitusi Tepung Ubi Jalar Ungu Dan Tepung Tempe Sebagai Alternatif Makanan Pokok Ibu Hamil KEK

    No full text
    Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil ialah kondisi asupan energi dan protein yang kurang saat masa kehamilan yang menyebabkan kesehatan terganggu. Tingkat konsumsi ibu hamil di Indonesia tergolong rendah. Upaya yang dapat dilakukan adalah meningkatkan asupan melalui pemberian makanan pokok sebagai variasi menu makanan dengan kandungan nilai gizi yang tinggi supaya bisa mencukupi kebutuhan gizi ibu hamil yang meningkat. Salah satu jenis produk olahan pasta sebagai makanan pokok adalah fettucini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar air, abu, protein, lemak, serta karbohidrat pada empat formulasi fettucini dengan substitusi tepung ubi jalar ungu dan tepung tempe kedelai sebagai makanan pokok ibu hamil KEK. Metode penelitian pengembangan produk fettucini ini memakai Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang akan diulang sebanyak tiga kali di empat perlakuan melalui cara membandingkan formulasi tepung terigu, tepung ubi jalar ungu, serta tepung tempe kedelai secara berurutan yaitu 100:0:0 (P0), 60:30:10 (P1), 60:20:20 (P2), dan 60:10:30 (P3). Kadar air, abu, protein, lemak dan karbohidrat di setiap perlakuan yang diuji menggunakan metode secara berurutan yaitu metode gravimetri, pengabuan kering, kjeldahl, soxhlet, dan luff schoorl. Kadar air dari fettucini penelitian ini yaitu 36,71 (P0), 36,02 (P1), 36,22 (P2), 36,31(P3). Kadar abu yaitu 0,91 (P0), 2,11 (P1), 2,20 (P2), 2,18 (P3). Kadar protein yaitu 4,18 (P0), 5,02 (P1), 5,25 (P2), 5,41 (P3). Kadar lemak yaitu 4,35 (P0), 4,12 (P1), 4,21 (P2), 4,28 (P3). Kadar karbohidrat yaitu 53,84 (P0), 52,52 (P1), 52,11 (P2), 51,81 (P3). Hasil analisis statik membuktikan ada perbedaan yang signifikan untuk kadar air, abu, protein, lemak, dan karbohidrat (p<0,05). Kesimpulan dalam penelitian ini formulasi terbaik dengan mempertimbangkan hasil uji organoleptik yang disukai adalah P1 (tepung terigu 60 : tepung ubi jalar ungu 30 : tepung tempe 10)

    Perbedaan Kadar Proksimat Dan Energi Pada Es Krim Yoghurt Kedelai Hitam (Glycine Soja (L) Merit) Sebagai Selingan Sehat Balita Stunting

    No full text
    Kacang kedelai hitam mengandung lebih tinggi protein daripada kedelai kuning. Kedelai hitam dapat dimanfaatkan sebagai bahan campuran dalam pembuatan selingan sehat. Es krim merupakan produk yang banyak digemari oleh berbagai kelompok usia, salah satunya anak-anak. Meningkatnya pasar es krim di Indonesia membuat berbagai inovasi es krim terus berkembang, salah satunya es krim yoghurt. Produk es krim yoghurt dengan melewati proses fermentasi dapat meningkatkan daya cerna dari setiap bahan yang digunakan, disamping itu balita stunting membutuhkan asupan tinggi protein untuk tujuan tumbuh kejarnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa perbedaan kadar proksimat dan energi pada es krim yoghurt dengan bahan substitusi tepung kedelai hitam sebagai alternatif selingan sehat balita stunting. Penelitian ini dilakukan 3 perlakuan dan 3 kali replikasi sehingga diperoleh total 9 unit percobaan menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perbandingan susu skim bubuk dan tepung kedelai hitam yaitu kontrol = 100:1 ; F1 = 75:25, dan F2 = 50:50 (%). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kadar protein menggunakan metode Kjedahl, kadar lemak menggunakan metode Soxhlet, kadar air menggunakan metode oven, kadar abu menggunakan metode pengabuan, kadar karbohidrat menggunakan metode by different, dan energi menggunakan metode by calculation. Hasil analisis menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan pada kadar proksimat dan energi. Dalam menentukan taraf perlakuan terbaik menggunakan metode de garmo dengan hasil perlakuan terbaik adalah F2 dengan kadar protein 10, lemak 4,74, karbohidrat 2,15, air 81,77, abu 1,25 serta energi 91,56 (%). Rekomendasi takaran saji es krim yoghurt kedelai hitam yang dapat diberikan untuk balita yaitu 110 ml yang dapat memenuhi energi dan protein sebesar 74,60% dan 553,85% dalam sekali makan selingan (10%)

    Tingkat Kesukaan Produk Flakes Dengan Substitusi Tepung Sorghum Dan Tepung Ikan Cakalang Sebagai Makanan Alternatif Remaja Putri KEK.

    No full text
    Kekurangan energi kronis atau disebut juga dengan KEK yang terjadi pada remaja putri merupakan masalah kesehatan global. Data Laporan Nasional RISKESDAS tahun 2018 menunjukan bahwa prevalensi kekurangan energi kronis di Indonesia pada remaja putri sebesar 14,5%. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat kesukaan panelis pada formulasi flakes tepung sorghum dan tepung ikan cakalang meliputi parameter tekstur, warna, rasa dan aroma sehingga dapat dijadikan makanan alternatif untuk remaja putri KEK. Penelitian ini menggunakan true experimental laboratory sebanyak 3 formulasi dan 1 kontrol. Perbandingan formulasi flakes tepung terigu, tepung sorghum dan tepung ikan cakalang diantaranya P0 (100%), P1 (30%:65%:5%), P2 (30%:60%:10%) dan P3 (30%:55%:15%). Uji tingkat kesukaan pada penelitian ini menggunakan skala hedonik sebanyak 9 skala, skala terendah 1 “amat sangat tidak suka” hingga skala tertinggi 9 “amat sangat suka”, penelitian ini melibatkan 25 orang panelis. Data dianalisis menggunakan uji Kruskal Wallis dan uji lanjutan Mann Whitney. Hasil analisis statistik dengan tingkat kepercayaan 95% (p<0,05) menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada formulasi flakes tepung sorghum dan tepung ikan cakalang dengan parameter rasa, aroma dan warna. Namun, tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada formulasi flakes dengan parameter tekstur. Taraf perlakuan terbaik menggunakan Multiple Attribute Metode Zeleny dan didapatkan hasil bahwa formulasi flakes terbaik adalah P1 (30%:65%:5%) dengan nilai energi 462,5 kkal/100 g dan telah memenuhi Standar PMT KEK sebanyak 102,8% energi dan 151,6% protein. Diharapkan formulasi ini dapat dijadikan makanan alternatif untuk remaja putri KE

    Analisis Total Gula dan Gula Reduksi Fettucini Tepung Ubi Jalar Ungu dan Tepung Tempe Kedelai sebagai Makanan Pokok Diabetes Mellitus.

    No full text
    Diabetes mellitus merupakan penyakit degeneratif yang ditandai dengan kadar gula darah melebihi batas normal. Salah satu upaya yang dapat dilakukan bagi penderita diabetes mellitus adalah pengaturan pola makan yaitu dengan pemilihan jenis makanan pokok yang memiliki kandungan gula yang rendah seperti fettucini. Bahan dasar fettucini dalam penelitian ini adalah tepung terigu, tepung ubi jalar ungu dan tepung tempe kedelai. Telah diketahui bahwa ubi jalar ungu memiliki zat antosianin yang bersifat anti radikal bebas yang bermanfaat bagi penderita diabetes mellitus. Tempe merupakan produk olahan fermentasi kedelai asli Indonesia yang memiliki kandungan gizi lebih baik dan tinggi protein. Masalah utama dari ubi jalar ungu dan tempe adalah masa simpan yang pendek. Salah satu alternatif adalah dengan teknologi penepungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan kadar total gula dan gula reduksi fettucini substitusi tepung ubi jalar ungu dan tepung tempe kedelai. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 taraf perlakuan dan 3 pengulangan dengan perbandingan tepung ubi jalar ungu dan tepung tempe kedelai secara berurutan yaitu P0 (100:0), P1 (30:10), P2(20:20) dan P3 (10:30). Kadar total gula dan gula reduksi pada masing- masing perlakuan diuji menggunakan metode Luff Schoorl kemudian dilakukan analisis statis. Hasil menyatakan bahwa kadar total gula dan gula reduksi fettucini substitusi tepung ubi jalar ungu dan tepung tempe memiliki perbedaan yang signifikan. Kesimpulan penelitian ini perlakuan terbaik adalah P3 (60:10:30) yang memiliki kadar total gula dan gula reduksi terendah dibandingkan perlakuan lainnya yakni 1,17 dan 0,118

    Mutu Sensoris Pada Mie Basah dengan Substitudi Tepung Almond (Prunus dulcis) dan Tempe (Glysine max) Sebagai Makanan Alternatif Dewasa Obesitas.

    No full text
    Obesitas adalah kelainan yang ditandai dengan penimbunan jaringan lemak tubuh secara berlebihan yang dapat terjadi karena adanya ketidakseimbangan antara energi yang dikonsumsi dengan energi yang dikeluarkan. Data Riskesdas menunjukkan adanya peningkatan prevalensi obesitas pada penduduk berusia >18 tahun dari 11,7% (2010) menjadi 15,4% (2013). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis mutu sensoris (tekstur, rasa, aroma, dan warna) pada formulasi mie basah dengan substitusi tepung almond (Prunus dulcis) dan tepung tempe kedelai (Glycine max) sebagai makanan alternatif dewasa penderita obesitas. Desain penelitian yang digunakan adalah true experimental laboratory sebanyak 3 formulasi dan 1 kontrol. Formulasi tepung terigu, tepung almond, dan tepung tempe yang digunakan yaitu T0 (100%:0%:0%), T1 (50%:35%:15%), T2 (50%:25%:25%), dan T3 (50%:30%:20%). Penilaian sensoris menggunakan skala hedonik 1-? ?????? ? ????? ?????? ????? ????? ?????? ? ????? ?????? ????? ?????? ?????????? ?? ????? ??????? ???? ????????? Hasil dari penelitian ini yaitu mie basah dengan tingkat kesukaan tertinggi adalah mie basah formulasi T0 (kontrol) dari semua parameter. Analisis statistik menggunakan Uji Kruskal Wallis menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan (P0,05) untuk parameter warna dan aroma mie basah substitusi tepung almond dan tepung tempe. Pemilihan perlakuan terbaik menggunakan metode Zeleny didapatkan bahwa T3 (tepung terigu 50% : tepung almond 30% : tepung tempe 20%) merupakan formulasi mie basah terbaik. Formulasi mie basah ini diharapkan dapat menjadi makanan alternatif bagi dewasa penderita obesitas
    corecore