5 research outputs found

    Rancang Bangun Prototipe. Mesin Pemotong Plat Besi Dual Axis Berbasis. ESP32 Terintegrasi Aplikasi Smariphone.

    No full text
    Dalam dunia industri seperti manufaktur pastinya diperlukan berbagai bahan mentah yang awalnya tidak berbentuk beraturan seperti plat besi. Dalam pembentukan plat besi sendiri diperlukan suatu proses seperti pemotongan yang tentunya tidak dapat dilakukan sembarangan. Dalam pemotongan plat besi dapat dilakukan secara manual menggunakan tenaga manusia namun- dengan, menggunakan. mesin seperti, CNC dapat mempetsingkat waktu dan lebih akurat. Namun CNC memiliki harga yang relatif mahal dan belum dapat terintegrasi, dengan aplikasi pada “smariphone sehingga, diperlukan operator untuk menjalankan alat secara lokal. Karena hal tersebut dibuatlah penelitian berupa “Rancang Bangun' Prototipe’ Mesin Pemotong 'Plat Besi Dual Axis Berbasis ESP32' Terintegrasi Aplikasi Smartphone’. Penelitian ini dilakukan dengan melaksanakan metode peneltian berupa perancangan dari sistem yang akan dibuat agar sesuai dengan tujuan penelitian. Perancangan dilakukan dengan ' menentukan: ' spesifikasi. dari “sistem“ yang 'digunakan, Desain: sistem, ' Desain perangkat keras; . seta; desain perangkat lunak. -Berdasarkan, rancangan’ tersebut / lah kemudian penelitian akan diimplementasikan. Alat.ini menggunakan 2 motor DC sebagai penggerak utama yang dikendalikan oleh driver motor BTS7960 pada masing — masing axis. Rotary Encoder digunakan sebagai feedback dari-sistem untuk mengetahui posisi dari aktuator berada: Dalam-penelitian ini digunakan aktuator berupa /aser pointer sebagai alat-untuk mensimulasikan pemotongan plat besidengan pola sederhana Seperti garis atau segiempat. Dalam pengiriman-data-kepada pengguna menuju sistem: digunakan, aplikasi RemoteXY yang didesain sesuai kebutuhan agar mampu bekerja sesuai dengan spesifikasi yang dirancang. Alat ini mampu bekerja pada mode manual dan otomatis. Berdasarkan pengujian' didapatkan-bahwarancangan dari alat yang dibuat telah sesuai dengan spesifikasi yang diharapkan dimana alat mampu mensimulasikan pemotongan plat besi dengan bentuk garis dengan mode otomatis ataupun manual. Pada rotary encoder didapatkan error pembacaan jarak 0,577 % pada axis dan 0,7109 % pada axis Y. Kedua motor mampu berfungsi dengan baik dengan dengan tegangan beban mendekati nilai 50 % tegangan input-17 voltyaitu'6,764 volt dengan beban dan 8,586 volt-tanpa beban-untuk axis X dan!7,07 volt dengain beban-dan 8,515 volt-tanpa beban untuk axis Y Rangkaian switching pada rangkaian input, dan. output.dapat bekerja sebagaimana. mestinya untuk menerima input dan mengontrol ' output. Antarmuka, pengguna yang digunakan menggunakan RemoteXY juga bekerja dengan baik dalam menerima input, mengatur output; dan menggunakan seluruh fitur yang dibua

    Pengetest Kelaikan Motor AC Induksi Tiga Phase Menggunakan Kontroler PI.

    No full text
    Skripsi ini berupa simulasi pengetest kelaikan motor AC induksi tiga phase secara open loop dengan merubah induktansi motor untuk mengetahui berbagai kondisi motor. Setelah simulasi dibutuhkan validasi dari alat pengujian beban motor AC induksi tiga phase menggunanakan kontroler (closed loop). Kontroler yang digunakan adalah kontroler Proporsional Integral. Penentuan parameter kontroler Kp dan Ki dilakukan dengan metode modified ziegler-nichols dan didapatkan nilai parameter kontroler Kp = 0,03 , dan Ki = 0, 12

    Simulasi Sistem Regenerative Braking pada Pengontrolan Kecepatan Motor DC Berbasis Auto-Tuning Fuzzy-PID

    No full text
    Pada penelitian ini dilakukan simulasi sistem regenerative braking pada pengontrolan kecepatan motor DC berbasis auto-tuning fuzzy-PID. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui cara kerja dari sistem regenerative braking menggunakan bidirectional DC-DC converter dan mendapatkan kontroler auto-tuning fuzzy-PID yang sesuai dari sistem kontrol kecepatan motor DC. Hubungan proses regenerative braking dan kontrol kecepatan motor DC adalah proses regenerative braking menjadi action negative dari sistem yang dirancang dan kontrol kecepatan motor DC menjadi action positive. Action negative adalah hasil dari sistem regenerative braking bukan menjadi hasil primer yang diharapkan dari sistem yang dirancang, sedangkan action positive yang dimaksud pada kontrol kecepatan motor DC adalah hasil kontrol kecepatan yang sesuai setpoint merupakan hasil primer dari sistem yang dirancang. Proses regenerative braking yang bekerja pada sistem merupakan hasil dari engine braking atau pengereman mesin. Perancangan simulasi dilakukan pada software MATLAB/SIMULINK 2020a. Pengontrolan dilakukan dengan konfigurasi kaskade. Konfigurasi pertama untuk loop luar sebagai kontrol kecepatan dan konfigurasi kedua untuk loop dalam sebagai kontrol arus menggunakan hysteresis current control. Sebelum hysteresis current control terdapat kontrol PID yang dituning dengan kontrol logika fuzzy. Masukan kontrol logika fuzzy terdiri atas error dan delta error. Error didapatkan dari hasil pengurangan reference speed dan actual speed yang berasal dari motor DC dan delta error didapatkan dari hasil pengurangan error dan error sebelumnya. Digunakan metode inferensi Mamdani dan Centre of Gravity untuk defuzzifikasi. Keluaran dari kontrol logika fuzzy kemudian menjadi masukan pada hysteresis current control. Hasil dari kontroler adalah sinyal PWM. Pengujian sistem menggunakan dua mode bebanan yaitu tanpa beban dan berbeban. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini: ketika tanpa beban persentase error steady state bernilai 0,00071% dan saat berbeban bernilai 0,0001318%. Settling time mode tanpa beban sebesar 2,586 ms dan mode berbeban sebesar 1,303 ms. Sistem berbeban tidak memiliki overshoot dan sistem tanpa beban memiliki overshoot sebesar 0,0045

    Pemodelan Sliding Mode Control Untuk Regulasi Tegangan Keluaran Dc-Dc Isolated Full Bridge Converter,

    No full text
    Perkembangam teknologi komponen dan rangkaian elektronika mampu menghasilkan sistem penedia daya tegangan searah (Direct Current/DC), yang dihasilkan melalui konversi tegangan DC masukan ke bentuk tegangan DC keluaran yang lebih tinggi atau lebih rendah. Dalam upaya meningkatkan efisiensi konversi energi, dibutuhkan kontrol yang presisi dan responsif. Salah satu cara yang banyak digunakan adalah dengan menggunakan rangkaian konverter dengan topologi DC-DC full bridge converter. Tujuan dari penelitian ini berupa pemodelan kontroler SMC (Sliding Mode Control) untuk meregulasi tegangan keluaran dari DC-DC full bridge converter. Dalam penelitian ini akan dilakukan dengan merancang dan mensimulasikan sub sistem rangkaian konverter, desain kontroler, serta spesifikasi alat yang mendekati keadaan ril. Berdasarkan pengujian ini didapatkan bahwa rancangan kontroler yang dibuat telah sesuai dengan spesifikasi yang diharapkan dimana konverter mampu mensimulasikan regulasi keluaran tegangan yang cukup stabil. Dalam implementasinya, metode SMC ini digunakan karena bersifat adaptif dan nonlinier sehingga dapat menghasilkan keluaran tegangan yang konstan meskipun ada yang bervariasi tegangan dari sumber DC. Spesifikasi pada tegangan masukan DC adalah 24 V, sedangkan pada tegangan keluaran menghasilkan 48 V. Penelitian yang dilakukan dalam penulisan ini menggunakan simulasi dari aplikasi MATLAB/Simulink dalam merancang keseluruhan sistem dan menampilkan hasil penelitian dalam bentuk grafik

    Model Predictive Control (MPC) Pada Navigasi Differential Wheeled Robot Dengan Menggunakan Dual Sensor,

    No full text
    Setiap misi robot mobile dimulai dengan pergerakan robot ke lokasi tugas. Dari sana, robot menjalankan tugasnya. Sistem kontrol diperlukan untuk memindahkan aktuator robot mobile (yang mungkin berbentuk roda atau kaki) dan memahami lingkungan sekitar robot untuk melakukan gerakan ini (persepsi). Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan teknik untuk mengontrol gerakan robot sambil mendeteksi rintangan dan jarak ke arah suatu objek. Robot dilengkapi dengan LIDAR dan kamera untuk melakukan tugas-tugas ini. Kontrol dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu low-level controller dan high-level controller. Sebagai bagian dari low-level controller, metode Model Predictive Control (MPC) diusulkan untuk membantu kontrol roda sementara pendekatan Artificial Neural Network (ANN) digunakan dalam penelitian ini untuk mengidentifikasi rintangan dan metode Convolutional Neural Network (CNN) untuk mendeteksi objek, baik ANN dan CNN sebagai kontrol untuk bagian pengontrol tingkat tinggi robot
    corecore