9 research outputs found

    Pengaruh Independensi, Pengalaman, Dan Gender Terhadap Kemampuan Auditor Mendeteksi Kecurangan Dengan Skeptisisme Profesional Sebagai Variabel Moderasi

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh independensi, pengalaman, dan gender terhadap kemampuan auditor mendeteksi kecurangan dengan skeptisisme profesional sebagai variabel moderasi. Sampel yang digunakan sebanyak 84 responden, yaitu auditor BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Timur. Metode analisis yang digunakan adalah Moderated Regression Analysis (MRA) menggunakan SPSS 20.00 for windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa independensi dan pengalaman dapat meningkatkan kemampuan auditor dalam mendeteksi kecurangan, sedangkan gender tidak memberikan pengaruh terhadap kemampuan mendeteksi kecurangan. Selain itu, hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa skeptisisme profesional mampu memperkuat hubungan antara independensi, pengalaman, dan gender terhadap kemampuan auditor mendeteksi kecurangan

    Pengaruh Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pengungkapan CSR terhadap kinerja keuangan perusahaan. Pengungkapan CSR diproksikan dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Kinerja keuangan perusahaan diukur menggunakan ROA dan ROE. Sampel yang digunakan adalah perusahaan industri Kelapa Sawit yang terdaftar di BEI pada periode 2013-2017. Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pengungkapan CSR berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan industri Kelapa Sawit di Indonesia. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa penggunaan metode AHP dapat digunakan sebagai alternatif perhitungan pengungkapan CSR. Penelitian ini juga menguji aspek lingkungan dan aspek sosial dalam pengungkapan CSR terhadap kinerja keuangan perusahaan, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perusahaan yang mengungkapkan aspek sosial akan memberikan sinyal positif kepada stakeholder untuk dapat memenuhi sumber daya yang dibutuhkan dalam operasi perusahaan. pengungkapan aspek lingkungan juga memberikan dampak positif terhadap perusahaan karena semakin banyak aktifitas perusahaan yang dapat mengurangi kerusakan lingkungan dapat membawa perusahaan menjadi lebih produktif dalam menggunakan sumber daya dan dapat membantu menghasilkan produk yang memiliki nilai tambah bagi konsume

    Menapaki Jejak Keberhasilan Reformasi Manajemen Aset Pemerintah Kota Makassar

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap strategi pemerintah kota Makassar yang telah berhasil dalam melakukan reformasi manajemen aset. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif studi kasus. Analisis data dirangkum dengan cara yang sarat makna (value-laden) karena tidak dapat menjadi proses yang meminimalkan bias dengan kedekatan nilai tersebut. Kesimpualan studi ini adalah solidaritas sosial Emile Durkheim sangat membantu dalam menangkap struktur yang berlapis-lapis dari manajemen aset, dan membantu dalam menggambarkan dinamika di mana suara mengubah posisi penadapat mereka di sistem manajemen aset, merubah yang “tak terdengar” menjadi "terdengar", atau bahkan untuk pendapat yang dominan. Secara khusus, gambaran tersebut membuktikan manfaat dari mencari sekutu strategis dan melakukan fact-building. Dengan melihat kota Makassar kita memperoleh tontonan bagaimana sebelumnya pendapat yang tidak terdengar, telah meningkatkan pengakuan di tingkat nasional melalui opini audit WTP (unqualified) dari BPK. Terlepas dari kenyataan bahwa manajer pada unit kerja SKPD bukan merupakan bagian dari kategori profesional tertentu, seperti akuntan, situasi mereka telah menciptakan pengelompokan kerja, namun bersinergi dalam sebuah solidaritas sosial

    Peran Venture Capital Sebagai Penggerak Bisnis Startup Di Indonesia

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kriteria yang digunakan oleh perusahaan venture capital dalam melakukan pendanaan pada perusahaan startup, serta peran venture capital menjadi pendukung perusahaan startup di Indonesia. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Lokasi penelitian yaitu venture capital yang terletak di Kota Jakarta, dengan menggunakan metode wawancara dalam mengumpulkan data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kriteria yang digunakan oleh venture capital sebelum melakukan proses investasi yaitu, melihat anggota tim, produk yang akan ditawarkan, strategi pemasaran serta strategi exit. Peran venture capital sebagai pendukung perusahaan startup di Indonesia, yaitu membantu akses pendanaan perusahaan startup, membantu perusahaan startup yang baru berkembang, mendukung aktifitas networking dan mentoring, serta untuk memperluas akses pasar produk startup

    Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance) terhadap Pengungkapan CSR dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada Perusahaan Industri Manufaktur di Indonesia Tahun 2014- 2017)

    No full text
    Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis pengaruh Corporate Governance terhadap pengungkapan CSR baik secara langsung maupun tidak langsung dengan melibatkan profitabilitas sebagai mediator. Corporate Governance diproksikan dengan mekanisme internal Corporate Governance yang terdiri dari dewan komisaris, komisaris independen, dan kepemilikan manajerial. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perusahaan industri manufaktur yang telah listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2014-2017. Metode pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling dengan beberapa kriteria hingga menghasilkan 136 perusahaan sebagai sampel penelitian. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis regresi linear sederhana dan berganda dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 16. Hasil penelitian ini memberikan bukti empiris bahwa dewan komisaris dan profitabilitas dapat meningkatkan pengungkapan CSR, sedangkan komisaris independen dan kepemilikan manajerial tidak dapat meningkatkan pengungkapan CSR. Profitabilitas dapat memediasi pengaruh dewan komisaris terhadap peningkatan pengungkapan CSR, dan profitabilitas tidak berperan dalam memediasi pengaruh komisaris independen serta kepemilikan manajerial terhadap peningkatan pengungkapan CSR

    Determinan Efisiensi Biaya Dan Efisiensi Profit Bank Perkreditan Rakyat Di Indonesia

    No full text
    Efisiensi bagi sebuah bank merupakan aspek penting diperhatikan untuk mewujudkan suatu kinerja keuangan yang sehat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efisiensi biaya dan efisiensi profit Bank Perkreditan Rakyat di Indonesia periode 2018-2022 dan menguji determinan efisiensi biaya dan efisiensi profit Bank Perkreditan Rakyat. Periode 2018 tidak digunakan sebagai perolehan data karena tidak tersedianya Laporan Kualitas Aktiva Produktif, sehingga periode penelitian yang digunakan tahun 2019-2022. Berdasarkan purposive sampling, jumlah sampel sebanyak 497 BPR di wilayah Jawa Barat, Jawa Timur, dan Bali. Pengujian efisiensi menggunakan Stochastic Frontier Analysis dengan pendekatan intermediasi untuk efisiensi biaya dan pendekatan produksi untuk efisiensi profit. Determinan efisiensi diwakili oleh risiko kredit berupa rasio Net Performing Loan (NPL), risiko likuiditas dengan rasio Loan to Deposit Ratio (LDR), dan permodalan berupa rasio Capital Adequacy Ratio (CAR), serta total aset sebagai variabel kontrol diuji menggunakan regresi tobit. Hasil efisiensi biaya dan efisiensi profit BPR ketiga wilayah dari tahun 2019 sampai dengan tahun 2022 mengalami penurunan efisiensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai efisiensi biaya lebih tinggi daripada efisiensi profit. Efisiensi biaya memiliki nilai yang lebih tinggi karena dana pihak ketiga dan kredit yang diberikan pada tahun 2019 sampai dengan 2022 mengalami peningkatan. Efisiensi profit memiliki nilai yang lebih rendah karena dari tahun 2019 sampai dengan 2022 terjadi peningkatan beban operasional dan profit mengalami penurunan. Risiko kredit, risiko likuiditas, dan total aset menjadi determinan efisiensi biaya, sedangkan determinan efisiensi profit adalah risiko kredit, risiko likuiditas, permodalan, dan total aset

    Pengaruh Pengungkapan Teknologi Digital Dan Tanggung Jawab Sosial Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Fleksibilitas Keuangan dan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Moderasi.

    No full text
    Maulana Fitri Agustin Nur Wahyuni, Pascasarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, 2023. Pengaruh Pengungkapan Teknologi Digital Dan Tanggung Jawab Sosial Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Fleksibilitas Keuangan dan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Moderasi. Ketua Pembimbing: Erwin Saraswati, Komisi Pembimbing: Arum Prastiwi. Penelitian ini menguji pengaruh pengungkapan teknologi digital dan tanggung jawab sosial terhadap nilai perusahaan dengan fleksibilitas keuangan dan ukuran perusahaan sebagai variable moderasi. Penelitian ini menggunakan metode quantitative content analysis dengan mengumpulkan dan menganalisis data secara kualitatif pengungkapan teknologi digital dan tanggung jawab sosial dari situs web perusahaan, sedangkan untuk menguji dampak moderasi dari fleksibilitas keuangan dan ukuran perusahaan menggunakan model Moderating Regression Analysis (MRA). Sampel yang digunakan adalah 135 perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2019-2021. Sampel ditentukan dengan menggunakan metode pengambilan sampel berdasarkan kriteria. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengungkapan teknologi digital dan tanggung jawab sosial perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini menujukkan bahwa informasi yang terkandung dalam situs web perusahaan mampu menunjukkan kepada pemangku kepentingan bahwa manajemen telah mengoptimalkan sumber daya dan menerapkan model bisnis yang inovatif, meningkatkan efisiensi, kualitas, serta konsistensi proses bisnis sehingga dapat memberikan reputasi yang baik di mata investor maupun calon investor. Temuan lain juga menujukkan bahwa fleksibilitas keuangan mampu memperkuat hubungan antara pengungkapan tanggung jawab sosial terhadap nilai perusahaan dan ukuran perusahaan dapat memperkuat hubungan teknologi digital terhadap nilai perusahaan. Sementara itu, ukuran perusahaan tidak dapat memperkuat hubungan antara pengungkapan tanggungjawab sosial terhadap nilai perusahaan dan fleksibilitas keuangan tidak dapat memperkuat hubungan teknologi digital terhadap nilai perusahaan. Secara keseluruhan penelitian ini memberikan implikasi kepada manajemen perusahaan untuk fokus dan mempertimbangkan konsep kualitas dan kuantitas informasi atas teknologi digital dan tanggung jawab sosial yang relevan dalam memenuhi kebutuhan pemangku kepentingan dalam pengambilan keputusan

    Pengaruh Framing dan Frekuensi Penyajian Informasi Lingkungan terhadap Persepsi Legitimasi Stakeholder Mengenai Keberadaan Perusahaan

    No full text
    Legitimasi merupakan modal penting dalam bisnis karena memungkinkan perusahaan mengakses sumber daya dan pasar, dua hal penting untuk keberlangsungan bisnis. Sebuah perusahaan mungkin mengalami krisis legitimasi, baik disengaja maupun tidak, karena adanya kesenjangan antara tindakan organisasi dan ekspektasi pemangku kepentingan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak framing informasi dan frekuensi penyajian informasi lingkungan terhadap persepsi legitimasi pemangku kepentingan di perusahaan. Penggabungan frekuensi sebagai salah satu variabel, penggunaan metode eksperimen serial, dan pengembangan instrumen baru dalam bidang penelitian framing merupakan hal baru dalam penelitian ini. Eksperimen ini melibatkan dua kelompok subjek perlakuan dan satu kelompok kontrol dengan enam rangkaian percobaan, menemukan bahwa framing positif dan framing negatif dalam penyajian informasi lingkungan memiliki dampak yang berbeda terhadap persepsi legitimasi subjek. Informasi lingkungan yang dibingkai secara positif menciptakan efek legitimasi yang lebih baik dibandingkan informasi yang dibingkai secara negatif. Lebih lanjut, efek framing akan lebih terlihat jika informasi disajikan dalam frekuensi yang lebih sering. Frekuensi penyajian informasi mempengaruhi persepsi legitimasi para pemangku kepentingan, dan efeknya akan lebih besar jika informasi di-framing secara positif. Berdasarkan hasil penelitian ini, perusahaan yang ingin meningkatkan persepsi legitimasi pemangku kepentingannya disarankan untuk memilih strategi pelaporan yang paling sesuai dengan kondisi mereka saat ini

    Pengaruh Keunggulan Kompetitif Hijau Dan Manajemen Berkelanjutan Terhadap Kinerja Keberlanjutan Serta Peran Akuntansi Manajemen Lingkungan (Studi Empiris Pada Industri Hotel di Indonesia).

    No full text
    Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan bukti bahwa kinerja keberlanjutan dipengaruhi oleh keunggulan kompetitif hijau dan manajemen berkelanjutan melalui implementasi akuntansi manajemen lingkungan. Data dikumpulkan menggunakan metode survei dengan kuesioner. Sampel diambil secara proportionate stratified random sampling dari populasi manajer hotel berbintang 4 dan 5 di Indonesia. Dari 300 target sampel, sebanyak 137 responden (46 persen), yang terdiri dari manajemen puncak seperti CEO, corporate owner, general manager, executive assistant general manager serta level middle manajemen yang memiliki tanggungjawab langsung terhadap CEO atau general manajer yaitu customer service manager, human resource manager, dan business manager telah berpartisipasi dan mengembalikan kuesioner. Uji non response bias dilakukan pada data yang telah terkumpul, dengan hasil bahwa karakteristik responden yang tidak merespon tidak berbeda dengan yang merespon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja keberlanjutan dapat ditingkatkan oleh keunggulan kompetitif hijau. Manajemen berkelanjutan terbukti tidak berpengaruh terhadap kinerja keberlanjutan. Keunggulan kompetitif hijau dan manajemen berkelanjutan berpengaruh terhadap kinerja keberlanjutan melalui implementasi akuntansi manajemen lingkungan. Implikasinya adalah bahwa regulasi seharusnya bersifat mandatory dengan dibarengi dibarengi dengan pelaporan yang menunjukkan akuntabilitas kinerja keberlanjutan yang memadai berbasis GSTC (Global Sustainable Tourism Council). Secara keseluruhan, terlihat bahwa hotel yang berafiliasi internasional memiliki komitmen lebih tinggi terhadap kinerja keberlanjutan dibandingkan dengan hotel yang berafiliasi nasional atau independen
    corecore