8 research outputs found

    Analisis Kebijakan Pencegahan Penggunaan Lahan Pertanian ke Non Pertanian di Kabupaten Bungo Provinsi Jambi

    Get PDF
    This study aims to look at the development of agricultural land use in Bungo District for the use of other businesses such as plantations, mining, and other commercial buildings as well as analyze policies in the use of agricultural land to non-agriculture. This research applies qualitative methodology in descriptive analysis. The results of the research are formulated as alternative policies, namely the formulation of policy revisions or renewal of Regional Regulation Number 13 concerning the 2013-2023 Regency Spatial Planning and Regency of Bungo. Next steps are determined from the results of the recommendations as follows: (i) Immediately formulate and formulate policies by inviting all stakeholders to prevent the practice of transferring agricultural land to other uses; (ii) This rule can be implemented by involving various roles from agricultural groups in the village on an ongoing basis and inviting cooperation with the local village government; (iii) When a business actor who wants to use agricultural land for other purposes must go through environmental analysis and studies and can only be used by the community that has the original identity of the village in question. The Bungo District Government needs to do (i) preventive prevention by inviting all stakeholders in the village government (ii) validation of regulations related to the use of productive agricultural land use in the 2013-2023 RTRW Perda

    The Land Use Change From Agricultural to Non-Agricultural in Bungo Regency, Jambi Province, Indonesia

    No full text
    This study aimed at observing the development of agricultural land use in Bungo Regency, Jambi Province, for other purposes, such as plantation, mining, and other commercial buildings. According to the sustainable agriculture supposed by the government, a change in land use has become an important issue to be taken into account as such that the change does not tend to damage the environment. The research findings from Bungo Regency demonstrated the change in agricultural land into copra and rubber plantation areas. Local people had changed their mindset towards reluctance to become farmers, which caused the loss of farmer regeneration and weakened the farmer exchange rate towards the agricultural commodities

    Analisis Indeks Kepuasan Masyarakat Pengguna Pelayanan Publik Pada Pemerintah Daerah Di Kecamatan Pasar Muara Bungo

    Get PDF
    Tujuan utama dari pelayanan publik adalah kepuasan masyarakat. Kepuasan ini dapat terwujud apabila pelayanan yang diberikan sesuai dengan standar pelayanan yang ditetapkan atau lebih baik dari standar pelayanan tersebut.Di Pemerintah Kecamatan Pasar Muara Bungo pelayanan masih terkesan lambat karena membutuhkan waktu sampai dua minggu untuk penyelesaian surat-surat yang dibutuhkan oleh masyarakat.Sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui sejauh mana Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan dari Kantor Kecamatan Pasar Muara Bungo.Jumlah responden penelitian ini adalah sebanyak 100 orang.Tehnik analisis data dengan menggunakan analisis Indeks Kepuasan Masyarakat yang dihitung berdasarkan IKM Kemenpan Nomor KEP/25/M.PAN/2/2004. Luaran yang ditargetkan adalah artikel yang akan published di Jurnal Nasional yaitu Jurnal Sosial Humaniora dengan TKT pada level 2. Berdasarkan hasil perhitungan Indeks Kepuasan masyarakat di Kecamatan Pasar Muara Bungo dikategorikan baik dilihat dari unsur-unsur pelayanan yang nilainya rata-rata 2,46 . Kemudian terdapat dua unsur pelayanan yang dikategorikan sangat baik diantaranya prosedur pelayanan, dan keamanan pelayanan. Namun ada empat unsur yang sering dikeluhkan masyarakat yaitu kedisiplinan petugas pelayanan yang masih kurang baik dan kecepatan pelayanan petugas yang juga masih  kurang baik, kurang bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan serta kurang adil dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang ada di Kecamatan Pasar Muara Bungo

    The Land Use Change From Agricultural to Non-Agricultural in Bungo Regency, Jambi Province, Indonesia

    No full text
    This study aimed at observing the development of agricultural land use in Bungo Regency, Jambi Province, for other purposes, such as plantation, mining, and other commercial buildings. According to the sustainable agriculture supposed by the government, a change in land use has become an important issue to be taken into account as such that the change does not tend to damage the environment. The research findings from Bungo Regency demonstrated the change in agricultural land into copra and rubber plantation areas. Local people had changed their mindset towards reluctance to become farmers, which caused the loss of farmer regeneration and weakened the farmer exchange rate towards the agricultural commodities

    PELATIHAN UMKM TENTANG PENGOLAHAN PELEPAH PISANG DI DESA SEKANCING ILIR KECAMATAN TIANG PUMPUNG KABUPATEN MERANGIN

    No full text
    Kegiatan Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada masyarakat khususnya Ibu-Ibu PKK Desa Sekancing Ilir, Kecamatan Tiang Pumpung tentang pengolahan pelepah pisang yang akan dijadikan sebagai makanan ringan. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini adalah ceramah, praktek langsung, dan diskusi atau tanya jawab. Para peserta mempunyai minat yang besar dan antusias sangat tinggi, hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya pertanyaan yang muncul dari peserta terkait dengan pengolahan pelepah pisang. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah bahwa para peserta Ibu-Ibu PKK mendapatkan pengetahuan yang baru terkait dengan pengeloaan pelepah pisang yaitu dengan memanfaatkan pohon-pohon pisang yang awalnya tidak tahu akan manfaat dari pelepah pisang tersebut dan ternyata setelah diolah bisa menjadi makanan ringan dan mempunyai nilai jual. Di samping itu peserta yang mengikuti kegiatan pengabdian yaitu Ibu-Ibu PKK Desa Sekancing Ilir mempunyai keterampilan dalam membuat dan mengolah pelepah pisang sendiri di rumahnya masing-masing serta mengetahui bagaimana cara penjualan dari hasil pengolahan pelepah pisang yang dapat dijual langsung ke konsumen, dititipkan di warung-warung sembako maupun dijual secara online melalui media sosial
    corecore