20 research outputs found

    Density Edelweis (Anaphalis Javanica) in Mountain Burni Telong Bener Meriah

    Full text link
    Burni TelongMountain is among the mountains in Indonesia, which is the habitat of edelweiss (Anaphalis javanica). The existence of edelweiss in the Burni Telong mountains in recent years begun endangered because of encroachment by mountaineers. Based on this it is necessary to research on edelweis plant density in Burni Telong mountain. This study aims to determine the density of plants Anaphalis javanica in Burni Telong mountain highlands and to know abiotic factors affecting the edelweiss plant density. This research was conducted at Burni Telong Mountain in July 2016. The Advanced Research is descriptive quantitative. Sampling is done by dividing the three stations by different heights by making three sampling plots measuring 2m x 2m with three replications. Environmental factors observed include air temperature, light, humidity, and wind speed. The study found 1,435 edelweis/ha. All independent variables (temperature, light, humidity and wind speed) did not correlate closely to the independent variables (density edelweiss (Anaphalis javanica) in Burni Telong Mountain

    Sebaran Mangrove Sebelum Tsunami Dan Sesudah Tsunami Di Kecamatan Kuta Raja Kota Banda Aceh

    Full text link
    Sebaran mangrove di Kecamatan Kuta Raja Kota Banda Aceh belum merata dikarenakan belum adanya perhatian khusus dari pemerintah dan stakeholder lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran mangrove di Kecamatan Kuta Raja Kota Banda Aceh. Metode dalam penelitian ini adalah deskriptif. Teknik pengolahan data dilakukan dengan survei dan observasi. Analisis data dijelaskan secara deskriptif. Hasil penelitian luas mangrove tahun 2004 sebelum tsunami 66,25 ha dan tahun 2015 setelah tsunami 47,9 Ha, mangrove yang ada di lokasi penelitian mengakibatkan penyusutan sebesar 18,6 Ha yang disebabkan oleh gelombang tsunami pada tahun 2004. Simpulan terdapat 18 jenis mangrove yang sudah dewasa dan tersebar di 3 titik lokasi penelitian yaitu Gampong Jawa, Gampong Pande dan Gampong Peulanggahan sedangkan mangrove yang paling dominan terdapat di Gampong Jawa

    Perbandingan Perendaman Ekstrak Kulit Pisang Raja (Musa Paradisiaca Var. Raja) dan Ekstrak Kulit Pisang Kepok (Musa Acuminate) terhadap Karakteristik Organoleptik dan Fisik Daging Ayam Kampung (Gallus Domesticus).

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perendaman ekstrak kulit pisang raja (Musa paradisiaca) dan ekstrak kulit pisang kepok (Musa acuminate) terhadap karakteristik organoleptik daging ayam kampung (Gallus domesticus). Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatankuantitatif. Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial yang terdiri atas 4 perlakuan 4 kali ulangan untuk ayam kampung dengan menggunakan ekstrak kulit pisang raja dan ayam kampung dengan menggunakan ekstrak kulit pisang kepok. Perlakuan yang digunakan adalah Po (volume 0 ml/100 g daging) sebagai kontrol, P1 (volume 20 ml/100 g daging), P2 (volume 40 ml/100 g daging) dan P3 (volume 60 ml/100 g daging). Parameter penelitian adalah karakteristik organoleptik dan karakteristik fisik (susut masak). Data dianalisis menggunakan ANAVA (Analisis Varian) dan uji lanjut Duncan pada taraf signifikan 0,05, kemudian dilanjutkan dengan uji-t untuk mengetahui perbedaan karakteristik antara kedua jenis ekstrak. Hasil uji organoleptik ayam kampung menunjukkan bahwa perendaman daging ayam kampung dengan menggunakan ekstrak kulit pisang raja berpengaruh terhadap karakteristik warna, keempukan, rasa dan aroma dengan Fhitungberturut-turut 15,6; 11,6; 4,6; dan 6,2>Ftabel 3,287 pada taraf signifikan 0,05. Daging ayam kampung dengan menggunakan ekstrak kulit pisang kepok juga berpengarh terhadap karakteristik warna, keempukan, rasa dan aroma dengan Fhitungberturut-turut13,6; 5,4; 10,4; 6,4>Ftabel 3,287 pada taraf signifikan 0,05. Uji fisik (susut masak) menunjukkan bahwa ekstrak kulit pisang raja dan esktrak kulit pisang kepok tidak berpengaruh terhadap susut masak daging ayam kampung. Data menggunakan uji-t menunjukkan bahwa karakteristik organoleptik pada parameter warna, keempukan dan rasa tidak terdapat adanya pengaruh yang nyata dengan thitung berturut-turut 0,56; 1,32; dan 1,84 ttabel 2,042 pada taraf signifikan 0,05. Dapat disimpulkan bahwa perbandingan perendaman daging ayam kampung dalam ekstrak kulit pisang raja dan ekstak kulit pisang kepok berpengaruh nyata terhadap karakteristik organoleptik dan fisik daging ayam kampun

    Analysis Vegetation of Shade Corpse Flower (Amorphophallus Paeoniifolius (Dennst.) Nicholson) in Padang Tiji Sub-district of Pidie District

    Full text link
    Corpse flower (Amorphophallus paeoniifolius) is one of the seasonal herbaceous plants including familia Araceae that can grow well in the shade. The shade of vegetation can be used as the corpse flower habitat preferences in the region, making it easier to know the population of the largest corpse flower under the shade of vegetation. This study aims to determine the type of vegetation that the shelter and to find out how the diversity index of vegetation corpse flower shade in the Padang Tiji sub-district of Pidie district. The Research was done by finding the whereabouts of the corpse flower in Padang Tiji to key persons at the altitude of 200, 400 and 600, so it can be done later retrieval corpse flower shade vegetation data using squares method. At each elevation laid five plots area of each plot was 10 m x 10 m. Based on the analysis of vegetation that houses the corpse flower, found as many as 20 species from 11 familia. Corpse flower is found in the shade of a tree Sterculia alata and Areca catechu, so that both species have the highest among other species on the third altitude. Additionally, Leea aequata and Eupatorium odoratum are also shade of vegetation that were dominant at the three altitudes for the habitus of shrubs / bushes. Thus, the corpse flower shade preferences can be known from the type of vegetation shading. Vegetation diversity index auspices of the corpse flower has a lower category either on habitus trees or shrubs / bushes

    Pemanfaatan Ekstrak Tanaman Tembakau (Nicotianae Tobacuml ) Sebagai Pestisida Organik Untuk Pengendalian Hama Keong Mas (Pomaceace Canaliculata L.) Di Kawasan Persawahan Gampong Tungkop, Aceh Besar

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pestisida organik dari ekstrak tanaman tembakau dalam mengendalikan hama keong mas pada tanaman padi di persawahan Gampong Tungkop, Kabupaten Aceh Besar. Pendekatan dari penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dan kualitatif, metode yang digunakan untuk Perubahan perilaku adalah pendekatan deskriptif dan metode eksperimen pola Rancangan Acak Lengkap untuk efektivitas ekstrak tanaman tembakau dalam membasmi hama keong mas. Rancangan Acak Lengkap yang digunakan terdiri dari 5 perlakuan dan 4 kali ulangan untuk ektrak daun tembakau. Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah Perubahan pola perilaku keong mas dan jumlah individu yang mati. Data dianalisis dengan ANAVA pada taraf signifikasi 0,05, dilanjutkan uji lanjut Jarak Nyata Duncan. Hasil uji ANAVA menunjukkan bahwa Fhitung > Ftabel pada taraf signifikan 0,05%. Pada 3 jam Pengamatan Fhitung 3,450 > Ftabel 2,895, pada 6 jam pengamatanFhitung 4,500 > Ftabel 2,895, pada 9 jam pengamatn Fhitung 4,269 > Ftabel 2,895, dan pada 12 jam pengamatan Fhitung 3,789 > Ftabel 2,895. Jumlah kematian keong mas (P.canacilulata) yang sangat tinggi terdapat pada perlakuan P4 (20% ekstrak). Kesimpulannya adalah terdapat pengaruh pestisida organik dari ekstrak tanaman tembakau dalam kematian hama keong mas pada tanaman padi di kawasan persawahan Gampong Tungkop, Aceh Besar

    The Effect of Combination of Oleander Leaf Extract (Nerium oleander L.) With Neem Leaf (Azadiracta indica A. Juss) on Mortality Golden Snail (Pomaceae canaliculata L.)

    Get PDF
    The golden snail is a pest that causes crop failure in rice plants. Farmers control the golden snail by using pesticides, which can have a negative impact on the environment, so another alternative is needed that can control the golden snail, namely vegetable pesticides. This study aims to determine the effect of a combination of oleander leaf extract and neem leaves on the mortality of Keong Mas. The method used in this research is the experimental method with a factorial completely randomised design (CRD). The study consisted of 2 factors, namely factor N (Oleander leaf) and factor A (Azadiracta indica leaf), each of which had 4 levels, so there were 16 treatment combinations and 3 replications. There were 480 golden snails in the study. After 12 hours of observation, the N3A3 treatment tested by ANOVA showed significantly different results (fcount > ftable = 66.00 > 2.01) and caused 30 test animals to die with a mortality rate of 77%.  The conclusion from this study is that the combination of oleander leaf extract with neem leaves greatly influences the mortality of the golden snai

    Peran Lembaga Peutua Uteun (Panglima Hutan) Dalam Melestarikan Hutan Di Pedalaman Kecamatan Geumpang Kabupaten Pidie

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan lembaga adat petuah uteun (panglima hutan) dalam pelestarian hutan di Kecamatan Geumpang Kabupaten pidie. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Geumpang Kabupaten Pidie. Penelitian menggunakan metode deskriptif yaitu teknik wawancara (deeply interview), observasi (direct observation) dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peranan Peutuah uteun dalam pelestarian hutan belum maksimal karena kurangnya kedasadaran dari masyarakat dan juga kerjasama dari pihak pemerintah setempat dalam mengupaya pelestarian hutan. Upaya peningkatan pelestarian hutan melalui peranan Peutua Uteun dengan merangkul dan bermit­ra dengan masyarakat dalam melaksana­kan pengelolaan hutan sehingga kelestarian hutan menjadi meningkat. Hasil observasi hutan di wilayah Geumpang sudah tergolong baik, terlihat dari wilayah permukiman masih terdapat hutan lindung yang sangat alami. Dari pengamatan tersebut tidak terdapat illegal logging dari Perusahaan atau HPH di wilayah Geumpang. Keberadaan Peutua Uteun (panglima hutan) merupakan salah satu ujung tombak dalam menjaga kelestarian hutan. Kata kunci : Petua uteun (Panglima Hutan), Pelestarian Hutan

    Pelayanan Konseling pada Warga Binaan Sosial di Panti Sosial Bangun Daya I – Kedoya Jakarta Barat

    Get PDF
    Pengabdian masyarakat ini meliputi pelayanan konseling kepada 17 orang Warga Binaan Sosial (WBS) yang terdiri dari pengemis, joki, pengamen, anak jalanan, Pekerja Seks Komersial/pelacur, penjahat dan lainnya yang berada di Panti Sosial Bangun Daya I – Kedoya Jakarta Barat. Tujuan konseling individu dan kelompok adalah untuk membantu menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan WBS, meningkatkan pemahaman tentang agama, memberikan motivasi, dan meningkatkan kepercayaan diri dan pola pikir bahwa hidup adalah USAha dan bekerja dengan tidak melanggar aturan dan norma yang berlaku. This public service has the form of counseling services to 17 peoples of Citizens Social Patronage (Warga Binaan Sosial/WBS) which consists of beggars, jockeys, street singers, street children, prostitutes, criminals and others who are in Bangun Daya I Social Institutions – Kedoya West Jakarta. The purpose of individual and group counseling is to help solve the problems encountered in the life of the WBS, increased understanding of religion and motivation, and increase the confidence and mindset that life is an effort and work with not against the rules and norms

    Rancang Bangun Layanan Informasi Trans Padang Berbasis Web

    Full text link
    Trans Padang merupakan layanan angkutan massal di kota Padang. Untuk informasi seputar Trans Padang seperti rute, halte dan pencarian rute menjadi masalah utama bagi masyarakat yang ingin menikmati transportasi massal kebanggaan kota Padang. Untuk mengatasi hal itu maka dibutuhkan suatu layanan informasi yang menyediakan berbagai solusi dari masalah tersebut. Adapun layanan informasi yang baik dalam mengakomodasi kepentingan umum ini berbasis website. Salah satu kegunaan layanan informasi ini adalah pencarian rute berdasarkan halte kedatangan dan keberangkatan. Selain itu, layanan ini sudah mengakomodir kebutuhan manajemen data yang diperlukan dalam pengembangannya bagi Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika kota Padang. Adapun layanan ini sudah menampilkan informasi rute dan halte sebanyak lima koridor. Informasi tersebut dapat dilihat detail perkoridornya ataupun langsung secara keseluruhan. Aplikasi ini sudah mengakomodir koridor 1, 2, 3, 5, dan 6, sedangkan kondisi terkini Trans Padang baru mengoperasikan koridor 1. Selain itu, layanan informasi ini sudah dapat mengakomodir kebutuhan bagi pengguna yang ingin mengakses menggunakan telepon selular. Untuk acuan data terkini dan pengembangannya, penelitian ini bereferensi kepada data dari Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika kota Padang
    corecore