328 research outputs found
ASEAN and Regional Human Rights Mechanism : AICHR, ACWA and ACMW (国際学研究フォーラム講演録4: 2016年6月15日(水))
Pemukiman sebagai kesatuan ekosistem daerah Kalimantan Tengah
Berdasarkan evaluasi perkembangan desa yang dilaksanakan secara berkala setiap tahun cukup menggembirakan. Sejak tahun 1974 sampai dengan 1978, jumlah desa swadaya makin berkurang. Sementara itu , proporsi desa swakarya dan desa swasembada makin besar. Perkembangan ini nampaknya sejalan dengan makin terbukanya isolasi daerah terpencil karena masuknya transmigrasi ke daerah ini. Pada tahun 1974 di Propinsi Kalimantan Tengah terdapat 883 buah desa swadaya, sedangkan pada 1978 berkurang menjadi 706. Desa swakarya yang pada tahun 1974 berjumlah 199 buah, pada tahun 1978 meningkat menjadi 341. Desa swasembada yang pada tahun 1974 berjumlah 25 buah, pada tahun 1978 meningkat menjadi 61 buah
Kedudukan Polri Dalam Sistem Ketatanegaraan:Isu-Isu Polri Dalam RUU Kamnas
Keberadaan RUU Kamnas tidak saja menimbulkan polemik di tengah-tengah masyarakat sipil, tetapi juga memunculkan isu-isu seputar status dan kedudukan Polri dalam sistem ketatanegaraan Negara Republik Indonesia. Tulisan ini dimaksudkan untuk menjawab isu-isu Polri dalam polemik RUU Kamnas. Dengan menggunakan pendekatan sejarah Polri-TNI serta hukum nasional dan internasional, tulisan ini tidak secara emosional mempertahankan keberadaan Polri berada di bawah Presiden, tetapi dimaksudkan dalam rangka memberikan informasi dan data agar dapat dipahami secara obyektif berkenaan dengan polemik RUU Kamnas
Analisis Gangguan Pendengaran Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe-2 Berdasarkan Pemeriksaan Audiometri Nada Murni Dan Audiometri Tutur
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gangguan pendengaran yang merupakan salah satu komplikasi kronis penyakit diabetes melitus tipe-2 berdasarkan pemeriksaan audiometri nada murni dan audiometri tutur. Jenis penelitian ini adalah cross sectional. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 135 orang penderita diabetes melitus tipe-2 yang terdiri dari 45 orang yang mengalami gangguan pendengaran dan 90 orang yang tidak mengalami gangguan pendengaran. Hasil penelitian menunjukkan gangguan pendengaran yang dialami penderita diabetes melitus tipe-2 berdasarkan pemeriksaan audiometri nada murni umumnya ringan, sedangkan pada pemeriksaan audiometri tutur umumnya normal. Berdasarkan hasil uji statistik ditemukan hubungan yang bermakna antara usia penderita, lama menderita, hipertensi, hasil pemeriksaan audiometri nada murni dan audiometri tutur terhadap gangguan pendengaran. Tidak ditemukan hubungan yang bermakna antara penderita diabetes melitus tipe-2 terkontrol atau tidak terkontrol terhadap gangguan pendengaran
PENGARUH PEMBERIAN GEL EKSTRAK KULIT KAYU MANIS (CINNAMOMUM BURMANNII) DALAM MENINGKATKAN KOLAGEN PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR YANG MENGALAMI LUKA BAKAR
Tubuh manusia adalah mesin biologis yang terbuat dari sistem tubuh; kelompok organ yang bekerja sama untuk menghasilkan dan mempertahankan kehidupan. Sistem integumen adalah sekumpulan organ yang membentuk lapisan luar tubuh. Sistem ini meliputi kulit, pelengkap kulit, kelenjar keringat, dan reseptor sensorik. Kulit terbagi menjadi tiga lapisan, epidermis, dermis, dan hypodermis. Lapisan epidermis merupakan lapisan terluar kulit. Sel utamanya adalah keratinosit (95% dari sel). Melanosit, sel Langerhans, dan sel Merkel merupakan 5% sisanya. Tujuan penelitian in iuntuk menguji dan menganalisis pengaruh pemberian gel ekstrak kulit kayu manis (Cinnamomum burmannii) dalam meningkatkan kolagen pada tikus putih (Rattus norvegicus) jantan galur wistar yang mengalami luka bakar. Penelitian ini menggunakan post-test only control group design untuk mengetahui dan menganalisis efek pemberian ekstrak kulit kayu manis dalam mempercepat penyembuhan luka dan meningkatkan kolagen pada tikus putih (Rattus norvegicus) galur wistar yang mengalami luka bakar. Ekstrak kulit kayu manis mengandung senyawa fitokimia yaitu flavonoid, saponin, tannin, alkaloid, dan triterpenoid yang memiliki efek antioksidan, antimikroba, dan antiinflamasi dan berperan pada proses penyembuhan luka bakar dan kolagenisasi. Krim ekstrak kulit kayu manis dengan konsentrasi 10% paling efektif dalam mempercepat penyembuhan luka, yaitu dalam 12 hari. Hasil pengamatan gambaran histopatologi jaringan kulit menunjukkan kelompok perlakuan 3 dengan pemberian krim ekstrak kulit kayu manis dengan konsentrasi 10% memiliki kepadatan kolagen yang masuk dalam kategori rapat
Hubungan Pajanan Debu Terigu Terhadap Kualitas Hidup Penderita Rinitis Akibat Kerja
Rinitis akibat kerja dapat mempengaruhi kualitas hidup pekerja, menghilangkan banyak waktu kerja yang dapat menurunkan produktivitas namun masih sedikit informasi yang dimiliki mengenai epidemiologi pada industri terigu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara lama pajanan debu terigu dan kejadian rinitis akibat kerja (RAK) terhadap kualitas hidup penderita rinitis akibat kerja pada pekerja pabrik terigu X diMakassar. Penelitian ini menggunakan kajian potong lintang (cross sectional study). Penelitian dilakukan di pabrik terigu X, yakni di bagian produksi dan pengepakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara lama pajanan debu terigu dan kejadian rinitis akibat kerja (RAK) dengan nilai p<0.05). Akan tetapi tidak terdapat hubungan bermakna antara lama pajanan debu terigu dan penurunan kualitas hiduppenderita RAK. Hubungan antara merokok dan kejadian RAK belum dapat dibuktikan, namun didapatkan bahwa merokok tanpa RAK lebih dominan dibandingkan RAK tanpa merokok dalam menyebabkan pemanjangan waktu transpor mukosiliar. Hubungan penggunaan masker dengan kualitas hidup pada kejadian RAK belum dapat dibuktikan, namun didapati bahwa pada pekerja yang tidak secara rutin menggunakan masker terkenaRAK dengan risiko yang lebih tinggi dan dapat menurunkan kualitas hidupnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara lama pajanan debu terigu dan kejadian rinitis akibat kerja (RAK) dengan nilai p<0.05). Akan tetapi tidak terdapat hubungan bermakna antara lama pajanan debu terigu dan penurunan kualitas hiduppenderita RAK
Perbandingan Efektivitas Beberapa Pelarut Terhadap Kelarutan Cerumen Obturans Secara in Vitro
Cerumen obturans merupakan suatu keadaan patologis yang tidak membahayakan jiwa tetapi dapat mengakibatkan perasaan tidak nyaman seperti rasa penuh di telinga, nyeri, gangguan pendengaran dan ketulian serta penurunan kualitas hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan efektivitas enam pelarut yaitu aquadest, larutan garam NaCl 0,9%, minyak kelapa, minyak zaitun, karbogliserin 10% dan sodium dokusat 0,5% terhadap cerumen obturans secara in vitro serta untuk mengetahui lama waktu kontak yang paling efektif suatu pelarut terhadap kelarutan serumen. Penelitian ini merupakan eksperimen laboratorium dengan menggunakan 30 spesimen cerumen obturans yang telah dipadatkan dengan berat masingmasing 40 mg. Tingkat kelarutan serumen diukur dengan menggunakan spektrofotometer Spectronic 21. Perbandingan efektifitas pelarut diuji dengan menggunakan uji One Way Anova dengan alfa < 0,05. Didapatkan hasil bahwa efektivitas pelarut yang berbeda bermakna didapatkan pada menit ke 20, 25 dan 30 hanya antara aquadest dan NaCl 0,9% terhadap minyak kelapa dan minyak zaitun menggunakan spektrofotometer.Waktu kontak yang efektif secara in vitro adalah ? 20 menit dan cenderung meningkat sampai batas 30 menit. Pada menit ke 20 dan 25, NaCl 0,9% merupakan pelarut yang paling efektif sedang pada menit ke 30 yang paling efektif adalah aquadest. Minyak zaitun dan minyak kelapa merupakan pelarut yang efektivitasnya paling rendah. Pelarut berbasis air lebih efektif dibanding pelarut berbasis lemak
- …
