22 research outputs found

    Aplikasi Sensor Jarak Jauh pada Penerapan Gigabit Passive Optical Network (GPON) Berbasis Optisystem

    Get PDF
    Teknologi serat optik telah dapat digunakan sebagai aplikasi sensor jarak jauh. Selain kemampuannya dalam hal kecepatan dan kapasitas dalam trasnfer data, penggunaan serat optik pada aplikasi sensor jarak jauh adalah karena ukurannya yang kecil serta tidak membutuhkan sumber energi listrik. GPON (Gigabit Passive Optical Network) merupakan standar komunikasi optik yang dikembangkan oleh ITU-T via G.984. GPON  memiliki memiliki beberapa keunggulan dibanding standar lain, yaitu: memiliki bandwidth yang besar dan efisiensi yang tinggi. Pada penelitian ini penulis merancang penggunaan serat optik pada aplikasi sensor jarak jauh menggunakan standar GPON pada salah satu client yang terhubung dengan STO BKR, STO PBR, STO RBI dan STO ARK Pekanbaru. Aplikasi sensor ini disimulasikan menggunakan software Optisystem dengan parameter pengujian yaitu power link budget dan Bit Error Rate (BER). Dari hasil pengukuran menggunakan Optical Power Meter (OPM) yang ada di Optosystem, diperoleh nilai level daya penerimaan lebih besar dari -28 dBm dan BER lebih kecil dari 10-9.Optical fiber technology can be used as a remote sensor application. In addition to its ability in terms of speed and capacity in data transfer, the use of optical fiber in remote sensor applications is due to its small size and does not require an electrical energy source. GPON (Gigabit Passive Optical Network) is an optical communication standard developed by ITU-T via G.984. GPON has several advantages over other standards, namely: having large bandwidth and high efficiency. In this study the authors designed the use of optical fibers in remote sensor applications using the GPON standard on one client connected to STO BKR, STO PBR, STO RBI and STO ARK Pekanbaru. This sensor application is simulated using Optisystem software with parameters namely power link budget and Bit Error Rate (BER). From the results of measurements using Optical Power Meter (OPM) in the Optosystem, the value of the reception power level is greater than -28 dBm and BER is smaller than 10-9

    Evaluasi Kualitas pada PCB Hasil Proses Immersion Tin

    Get PDF
    The PCB manufacturing process involves many processes, one of which is Surface finishes. One type of Surface finishes commonly used is Immersion tin. Immersion tin is a Surface finishes process that uses pure tin in the process. Immersion tin protects the copper from oxidation and makes the copper surface or pad easy to solder. The cleanliness of the pad and the thickness of the Immersion tin affect the quality of the PCB produced. Therefore, the researchers evaluated the quality of the results of the Immersion tin process using the DOE (Design of Experiment) method. Where this method can help in determining the optimal parameters. The variables used are Storage Time After Microetch and Immersion in tin Bath. In the research process it was found that PCBs underwent morphological changes at 23 hours after being stored in storage. This is caused by the presence of moisture that is still present on the PCB as a result of not being optimal during the drying process. In this study, the optimal Solder Coating Thickness in the 14th sample was 4.59 µm and with the parameters Storage Time After Microetch for 50 minutes and Immersion in tin Bath for 120 minutes. For the most optimal pad cleanliness found in the 5th and 12th samples with the Storage Time After Microetch parameter for 30 minutes and 60 minutes and marked by the absence of contaminants on the pad. In addition, in this study there were less than optimal mapping results marked by only 1 part of 1 sample containing tin from 16 test samples. The sample is the 3rd sample with the parameter Storage Time After Microetch for 10 minutes and Immersion in tin Bath for 55 minutes with a tin content of 91.9%.Proses manufaktur PCB melibatkan banyak proses salah satunya yaitu Surface finishes. Salah satu jenis Surface finishes yang biasa digunakan yaitu Immersion tin. Immersion tin adalah salah satu proses Surface finishes yang menggunakan timah murni pada prosesnya. Immersion tin berfungsi melindungi tembaga dari oksidasi dan membuat permukaan tembaga atau pad mudah disolder. Kebersihan pad dan ketebalan hasil Immersion tin mempengaruhi kualitas PCB yang dihasilkan. Oleh karena itu peneliti melakukan evaluasi kualitas hasil proses Immersion tin dengan menggunakan metode DOE (Design of Experiment). Dimana metode ini dapat membantu dalam menentukan parameter yang optimal. Untuk Variabel yang digunakan yaitu Storage Time After Microetch dan Immersion in tin Bath. Dalam proses penelitian didapatkan PCB mengalami perubahan morfologi pada 23 jam setelah disimpan di storage. Hal tersebut disebabkan oleh adanya kelembapan yang masih terdapat pada PCB akibat dari kurang maksimal pada saat proses pengeringan (drying). Pada penelitian ini Solder Coating Thickness yang optimal pada sampel ke-14 dengan hasil sebesar 4.59 µm dan dengan parameter Storage Time After Microetch selama 50 menit dan Immersion in tin Bath selama 120 menit. Untuk kebersihan pad yang paling optimal terdapat   pada sampel ke-5 dan ke-12 dengan parameter Storage Time After Microetch selama 30 menit dan 60 menit dan ditandai dengan tidak adanya kontaminan pada pad tersebut. Selain itu juga, Pada penelitian ini terdapat hasil mapping yang kurang optimal ditandai dengan hanya terdapat 1 bagian dari 1 sampel yang terkandung timah dari 16 sampel pengujian. Sampel tersebut yaitu sampel ke-3 dengan parameter Storage Time After Microetch selama 10 menit dan Immersion in tin Bath selama 55 menit dengan kandungan tin yaitu 91.9 %

    Sistem Kendali Cerdas Penggunaan Daya Listrik Menggunakan Metode Eliminasi Nilai Tertinggi Berbasis IoT

    Get PDF
    The use of electrical equipment that exceeds the maximum power limit of the Miniature Circuit Breaker (MCB) determined by PLN so that there is a power outage is a problem for users of the household sector.The amount of initial power consumption when the electrical equipment is turned on again becomes a burden for the household sector. This can be prevented, one of which is by adjusting the electrical power load so that it does not exceed the threshold limit in the MCB. The intelligent control system in this study uses the IoT NodeMCU ESP8266 device as a sensor node that can measure the power used from electrical equipment connected to the sensor node. One of the sensor nodes calculates the total measured power of all active sensor nodes and determines the action for an overload condition. The overload condition is met if the total rated power exceeds the specified maximum power threshold. The action of this condition selects the highest power system at each sensor node and disconnects the electric current at the selected sensor node so that the electrical equipment with the highest power is off and the total power is corrected below the threshold limit. This algorithm is used to prevent disconnection in the MCB due to exceeding the electrical load or the maximum power allowed according to the provisions by PLN. The average power measurement accuracy at the sensor node is 85.9% or with a % error of 14.1% and the highest power elimination algorithm manages to keep the total power load below a predetermined threshold. As a result, electrical equipment with the highest power will always be compensated when conditions touch the maximum power threshold.  Penggunaan peralatan listrik yang melebihi batasan daya maksimal MCB yang ditentukan oleh PLN sehingga terjadi putusnya arus listrik menjadi masalah pada pengguna sektor rumah tangga. Besarnya konsumsi daya awal saat peralatan listrik hidup kembali menjadi beban bagi sektor rumah tangga. Hal ini bisa dicegah salah satunya dengan mengatur beban daya listrik agar tidak melebihi batas ambang di MCB. Sistem kendali cerdas pada penelitian ini menggunakan perangkat IoT NodeMCU ESP8266 sebagai sensor node yang mampu mengukur daya terpakai dari peralatan listrik terhubung ke sensor node. Salah satu sensor node melakukan perhitungan total daya yang terukur dari semua sensor node aktif dan menentukan aksi atas suatu kondisi beban berlebih. Kondisi beban berlebih terpenuhi jika total daya yang terukur melebihi batas ambang maksimal daya yang ditentukan. Aksi dari kondisi ini sistem seleksi daya tertinggi pada setiap sensor node dan memutuskan arus listrik pada sensor node terpilih agar peralatan listrik dengan daya tertinggi off dan total daya terkoreksi dibawah batas ambang. Algoritma ini difungsikan untuk mencegah terjadinya pemutusan arus di MCB akibat melebihi beban listrik atau daya maksimal yang diperbolehkan sesuai ketentuan oleh PLN. Akurasi pengukuran daya pada sensor node rata-rata 85.9% atau dengan % error sebesar 14.1% dan algoritma eliminasi daya tertinggi berhasil menjaga total beban daya dibawah batas ambang yang telah ditentukan. Akibatnya peralatan listrik dengan daya tertinggi akan selalu dikompensasi ketika kondisi menyentuh batas ambang daya maksimal

    Sistem Monitoring Tangki dan Penghitung RunHour Genset Otomatis Berbasis Internet of Things (IoT)

    Get PDF
    The increasing development of engines in human life to facilitate human work for 24 hours, cannot be denied that the Generator Set or better known as Genset is very important role in keeping the engine alive during the power outages. For this reason, it is necessary to monitor a Ganset fuel tank to make it easier to find out the changing conditions of the Ganset fuel, and the automatic runhours calculation system so that the maintenance of the ganset can be easily determined based on the calculation of the life span of the ganset. Tank monitoring system and automatic calculation of runhours ganset that is designed based on IoT, this system uses an ultrasonic sensor to find out the height of the fuel tank in captivity, the current sensor as a live ganset detector, Nodemcu Esp8266 functions as data receiver from the sensor and sends it to the web application that has been created. From the test results it can be seen that the percentage of errors in the ultrasonic sensor is 5.2%, and testing on the current sensor that detects the current in the load with an error in the manual calculation time with the time on the web display only ranges from 1-2 seconds. Keywords: Tank Generator sets, NodeMCU Esp8266, Ultrasonic Sensors, Current Sensors, Servo, Server, Web.Semakin berkembangnya mesin-mesin dalam kehidupan manusia guna mempermudah perkerjaan manusia selama 24 jam, tidak dapat dipungkiri bahwa Generator Set atau yang lebih dikenal dengan Genset sangat berperan penting dalam menjaga mesin mesin tetap hidup selama dalam kondisi listrik padam. Untuk itu perlunya sebuah monitoring tangki bahan bakar ganset untuk mempermudah mengetahui volume bahan bakar ganset yang berubah ubah, dan sistem penghitungan otomatis runhours agar pemeliharaan ganset dapat dengan mudah ditentukan berdasarkan penghitungan lamanya ganset hidup. Sistem monitoring tangki dan perhitungan otomatis runhours ganset yang dirancang berbasis IoT. Sistem ini menggunakan sensor ultrasonik untuk mengetahui ketinggian bakan bakar ditangki, sensor arus sebagai pendeteksi ganset hidup, NodeMCU Esp8266 berfungsi sebagai penerima data dari sensor dan mengirimkannya ke aplikasi web yang telah dibuat. Dari hasil pengujian dapat diketahui bahwa persentase error pada sensor ultrasonic sebesar 5,2%, dan pengujian pada sensor arus yang mendeteksi arus pada beban dengan error waktu penghitungan manual dengan waktu pada tampilan web hanya berkisar 1-2 detik. Kata kunci: Tangki Genset, NodeMCU Esp8266, Sensor Ultrasonik, Sensor Arus, Servo, Server, We

    Sistem Monitoring Jaringan Sensor Node Berbasis Protokol MQTT

    Get PDF
    n this study, the implementation of a sensor node monitoring system based on the MQTT protocolis presented. The sensor node is made using the NodeMCU ESP8266 which is connected to thesensor to measure temperature, humidity, gas levels, and the presence of fire. Nodered is used tobuild a monitoring system. In this study, four connected sensor nodes were used. The MQTTprotocol is implemented on both sides of the sensor node and monitoring system. The sensor nodewill act as a publisher and the monitoring system will act as a subscriber. The sensor dataobtained will be sent to the monitoring system using the MQTT protocol. The test results showedthat the MQTT protocol was successfully implemented. Data from all sensor nodes can bedisplayed on the monitoring systemPada penelitian ini dipresentasikan implementasi sistem monitoring sensor node berbasisprotocol MQTT. Sensor node dibuat menggunakan NodeMCU ESP8266 yang terhubung kesensor untuk mengukur suhu, kelembapan udara, kadar gas, dan keberadaan api. Nodereddigunakan untuk membangun sistem monitoring, Pada penelitian ini digunakan empat buahsensor node yang saling terhubung. Protokol MQTT diimplementasikan pada kedua sisi sensornode dan sistem monitoring. Sensor node akan bertindak sebagai publisher dan sistemmonitoring bertindak sebagai subscriber. Data sensor yang didapat akan dikirimkan ke sistemmonitoring menggunakan protocol MQTT. Hasil pengujian didapatkan bahwa protocol MQTTberhasil diimplementasikan. Data dari seluruh sensor node dapat ditampilkan pada sistemmonitoring

    Perbandingan Parameter Return-Loss, VSWR dan Gain Terhadap Elemen Driven Antena Yagi 450 MHz

    Get PDF
    Inequality in infrastructure development, especially in rural or rural areas, is the main obstacle for people to access the internet. An antenna capable of operating at the LTE 450 MHz frequency is needed so that the LTE network reaches rural areas and people who live in rural areas are easy to access quality internet services. The radiation pattern possessed by the Yagi antenna is useful for making the Yagi antenna the right solution to solve this problem. In this research, the design and performance comparison of Yagi antennas with different driven elements is carried the gas trhotle on the bicycle handlebar, the brushless motor at the bottom near the bicycle pedal out, namely driven batang aluminium Yagi antennas and driven planar Yagi antennas. The driven batang aluminium Yagi antenna and driven planar Yagi antenna are designed to have 10 elements consisting of 1 reflector element, 1 driven element and 8 director elements and can operate properly at a frequency of 450 MHz. The parameters obtained from the measurement results of the Yagi rod alumminium driven and the planar driven meet the desired specifications. The return-loss values of the aluminium rod driven Yagi antenna and planar driven Yagi antenna at a frequency of 450 MHz are -25.68 dB and -20.09 dB. The bandwidth of the two antennas has met the uplink frequency (452.5 MHz – 457.5 MHz) and downlink frequency (462.5 MHz – 467.5 MHz). The VSWR values of the rod aluminium driven Yagi antenna and the planar driven Yagi antenna are 1.11 and 1.22 with gains of 13.31 dBi and 8.18 dBi, respectively. The radiation pattern of a Yagi antenna with a rode aluminium dan planar driven is directional.Ketidak merataan yang terjadi dalam pembangunan infrastruktur telekomunikasi terutama di daerah rural atau perdesaan menjadi penghalan utama bagi masyarakat untuk mengakses internet. Sebuah antena yang mampu beroperasi pada frekuensi LTE 450 MHz diperlukan agar jaringan LTE menjangkau daerah pedesaan dan masyarakat yang berdomisili di daerah rural mudah untuk mengakses layanan internet berkualitas. Pola radiasi yang dimiliki oleh antena Yagi bersifat direksional membuat antena Yagi menjadi solusi yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan ini. Pada penelitian ini dilakukan perancangan serta perbandingan kinerja dari antena Yagi dengan elemen driven yang berbeda, yaitu antena Yagi driven batang aluminium dan antena Yagi drivenplanar-PCB. Antena Yagi dirancang memiliki 10 elemen yang terdiri dari 1 elemen reflector, 1 elemen driven dan 8 elemen director serta dapat beroperasi dengan baik di frekuensi 450 MHz. Parameter yang didapatkan dari hasil pengukuran antena Yagi driven batang aluminium dan antena Yagi driven planar-PCB memenuhi spesifikasi yang diinginkan. Nilai return-loss antena Yagi driven batang aluminium dan antena Yagi driven planar-PCB pada frekuensi 450 MHz adalah -25,68 dB dan -20,09 dB. Bandwidth kedua antena sudah memenuhi frekuensi uplink (452,5 MHz – 457,5 MHz) dan frekuensi downlink (462,5 MHz – 467,5 MHz). Nilai VSWR antena Yagi driven batang aluminium dan antena Yagi driven planar-PCB adalah 1,11 dan 1,22 dengan gain masing-masing antena adalah 13,31 dBi dan 8,18 dBi. Pola radiasi antena Yagi dengan driven batang aluminium dan planar-PCB adalah directional

    Desain Hybrid Fiber Coaxial pada Sistem TV Digital

    Get PDF
    Seiring berkembangnya zaman teknologi TV kabel dengan menggunakan kabel coaxial tidak cukup untuk memenuhi kehidupan masyarat saat ini yang semakin haus akan media informasi atau internet. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut banyak banyak nya TV kabel dengan menggunakan kabel coaxial beralih ke teknologi HFC (Hybrid Fiber Coaxial). HFC merupakan perpaduan antara jaringan optic dengan jaringan kabel coaxial. Pada HFC dirancang E/O (Electric to Optic) converter sebagai pengubah keluaran coaxial menjadi keluaran optik. Output E/O converter 4,68dBm dengan input combiner sebesar -24,49dBm. Dari penelitian ini dapat dilihat bahwa penggunakan E/O converter dapat meningkatkan level daya. Hal tersebut dikarenakan amplifier yang terdapat pada rangakaian E/O converter

    Sistem Deteksi Posisi Pada Area Indoor Menggunakan GSM Fingerprinting

    Get PDF
    Sistem deteksi posisi menggunakan GSM fingerprinting merupakan teknologi yang dirancang untuk mengetahui posisi dan pergerakan sebuah objek pada area indoor. Teknologi ini dikembangkan untuk mengatasi keterbatasan teknologi GPS yang tidak mampu bekerja pada area indoor. GSM Fingerprinting merupakan salah satu teknologi yang digunakan untuk penentuan posisi berdasarkan pola sinyal yang diterima dari sinyal GSM. Pengujian dan pengambilan data untuk penelitian ini dilakukan di area Kampus Politeknik Caltex Riau. Hasil pengujian didapatkan tingkat akurasi sebesar 47

    Sistem Kontrol Otomatis Pagar Rumah Berbasis Internet of Things (IoT)

    Get PDF
    The fence is the main part of a house in terms of security. The conventional fence is opened and closed manually by the home owner. In rainy conditions this will be very ineffective and inefficient because the home owner has to get out of the vehicle to open the fence. This problem underlies the idea of making an automatic fence opening and closing system using a smartphone by utilizing Internet of Things (IoT) technology. Smartphone is useful as a NodeMCU controller contained in the ESP8266 WiFi module via an internet connection to connect to the blynk application. Relay is used as a switch that will command the motor to rotate when it gets a command from NodeMCU. Changes in relay conditions will cause the 12volt 200rpm DC motor to rotate, so the fence will move opened and closed. The movement of the servo motor also causes the turnstile to lock after the fence is closed. In order for the system to work properly, the revolutions per minute (RPM) of the motor requires a supply voltage of 12V. When the fence is opened, the motor speed is 53RPM. When closed, the motor speed is 49RPM. In the process of locking and opening the fence, the servo motor takes about 2 seconds. Keywords: Fence, IoT, MotorPagar merupakan bagian utama dalam sebuah rumah dari segi keamanan. Pagar konvensional untuk membuka dan menutupnya harus dilakukan secara manual oleh pemilik rumah. Pada kondisi hujan hal tersebut akan sangat tidak efektif dan efisien, karena pemilik rumah harus turun dari kendaraan untuk membuka pagar. Permasalahan ini yang mendasari adanya ide untuk membuat sistem pembuka dan penutup pagar secara otomatis menggunakan smartphone dengan memanfaatkan teknologi Internet of Things (IoT). Smartphone berguna sebagai pengontrol NodeMCU yang terdapat pada modul WiFi ESP8266 melalui koneksi internet agar terhubung ke aplikasi blynk. Relay digunakan sebagai switch yang akan memerintahkan motor untuk berputar ketika mendapat perintah dari NodeMCU. Perubahan kondisi relay akan menyebabkan motor DC 12volt 200rpm berputar, sehingga pagar akan bergerak terbuka dan tertutup. Pergerakan motor servo juga menyebabkan pintu pagar terkunci setelah pagar tertutup. Agar sistem dapat bekerja dengan baik putaran per menit (RPM) dari motor membutuhkan supply tegangan sebesar 12V. Saat pagar terbuka, kecepatan motor 53RPM, sedangkan saat tertutup kecepatan motor 49RPM. Proses mengunci dan membuka pagar, motor servo membutuhkan waktu sekitar 2 detik.   Kata kunci: Pagar, IoT, Motor &nbsp

    Modul Spektrum Sinyal Suara dengan Menggunakan ARM Cortex STM32F401

    Get PDF
    Perkembangan zaman yang semakin pesat berdampak pula terhadap teknologi digital yang semakin berkembang. Salah satu contoh teknologi digital tersebut yaitu microprosesor ARM CORTEX STM32 F401. Dengan sistem microprocessor yang memiliki fitur yang lebih bagus dan dapat dijadikan sebagai alat bantu pembelajaran atau praktikum sinyal digital, dan para instruktur atau dosenpun dapat memiliki perangkat yang otomatis untuk meningkatkan sumber daya  para pengajar. Hal ini dapat dilihat dari mata perkuliahan praktikum Pengolahan Sinyal Digital (PSD) yang mana proses pengolahan sinyal menggunakan teknik digital. Salah satu contohnya dalam penyampaian materi kuliah pengolahan sinyal digital dimana masalahnya yaitu terjadinya ketidakseimbangan antara penyampaian materi dikelas dengan penyajian praktikum yang menggunakan MATLAB dengan proses simulasi di laboratorium. Pada tugas akhir ini penulis membuat modul sinyal suara dengan menggunakan ARM CORTEX STM32 F401 yang dihubungkan ke PC yang mana dalam PC tersebut sudah terinstall aplikasi mbed. Aplikasi mbed merupakan aplikasi yang memiliki spesifikasi lebih lengkap dibandingkan MATLAB yang hanya bisa menampilkan proses simulasi. Selain itu, dengan ARM CORTEX STM32 F401 ini pelajar maupun pengajar bisa melakukan proses pembelajaran secara realnya (hardware)
    corecore