2 research outputs found

    Laporan Individu PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Materi Pelajaran : Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia Satuan Pendidikan : SMP N 5 Depok, Depok

    Get PDF
    Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) adalah lembaga yang menghasilkan tenaga kependidikan yang telah berusaha meningkatkan kualitas pendidikan agar mampu menghasilkan lulusan yang lebih baik dan lebih profesional. Salah satu cara yang dapat ditempu antara lain adalah dengan program PPL (Praktik Pengalaman Lapangan) secara terpadu. Program PPL bertujuan untuk sarana pembentukan dan peningkatan kemampuan profesional calon guru. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) itu sendiri merupakan mata kuliah wajib yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa kependidikan di Universitas Negeri Yogyakarta. Dalam hal ini, penyusun melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP Negeri 5 Depok yang terletak di Kabupaten Sleman. Praktik pengalaman lapangan ini bertujuan mendapatkan pengalaman tentang proses pembelajaran dan kegiatan persekolahan lainnya yang digunakan sebagai bekal untuk menjadi calon tenaga pendidik. Praktikan diharapkan mampu untuk memiliki nilai, sikap, pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan sebagai seorang pendidik. Pelaksanaan kegiatan PPL dimulai dari observasi hingga pelaksanaan PPL yang terbagi menjadi beberapa tahap yaitu persiapan mengajar, pelaksanaan mengajar, dan evaluasi hasil mengajar. Dari hasil observasi dilaksanakan pada tanggal 8 Agustus 2015 diketahui beberapa permasalahan di sekolah maupun potensi yang sebenarnya dapat dikembangkan di sekolah tetapi belum diberdayakan. Adapun Kegiatan PPL yang dilakukan meliputi tahap persiapan, praktek mengajar, dan analisis hasil. Praktik mengajar dilaksanakan tanggal 10 Agustus 2015 sampai 12 September 2015. Pada tahap pelaksanaan, mahasiswa diberi kesempatan mengajar sebanyak 13 kali. Pelaksanaan PPL dilaksanakan di kelas VII C, VII D, dan VIII A. Hasil dari pelaksanaan PPL selama satu bulan di SMP Negeri 5 Depok ini dapat dipetik hasilnya oleh mahasiswa berupa penerapan ilmu pengetahuan dan praktik keguruan dalam di bidang Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang diperoleh di bangku perkuliahan. Meskipun demikian, tetap masih ada hambatan dalam pelaksanaan PPL. Penyusun menghimbau supaya hubungan kerja sama antara pihak sekolah dan UPPL-UNY tetap terjaga dengan baik

    PENINGKATAN KETERAMPILAN BERDISKUSI MELALUI MODEL GROUP INVESTIGATION (GI) PADA SISWA KELAS VIIIA SMP N 2 MUNTILAN MAGELANG

    No full text
    Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berdiskusi siswa melalui model pembelajaran Group Investigation (GI). Peningkatan keterampilan diskusi siswa dapat dilihat secara proses maupun produk saat melakukan pembelajaran dengan model Group Investigation (GI). Keunggulan dengan menggunakan model pembelajaran Group Investigation (GI) adalah siswa dapat selalu aktif dalam kelompoknya, siswa menjadi sangat berperan dalam kelompok, siswa bebas mengutarakan gagasan dan ide-idenya, siswa dapat memecahkan masalah secara bersama-sama, dan siswa dapat menyampaikan pendapat di depan umum. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di SMP Negeri 2 Muntilan. Subjek penelitian yaitu siswa kelas VIIIA yang berjumlah 32 siswa. Penelitian ini terdiri atas 4 tahap yaitu tahap perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian ilaksanakan dalam 2 siklus. Penelitian dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia. Teknik pengambilan data dilakukan melalui catatan lapangan (field notes), tes, angket, pengamatan, dan wawancara. Validitas dilakukan dengan menggunakan validitas demokratik dan proses. Data yang didapatkan dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model Group Investigation (GI) dapat meningkatan keterampilan siswa kelas VIIIA SMP Negeri 2 Muntilan dalam berdiskusi. Peningkatan keterampilan berdiskusi siswa dapat dilihat dari proses pembelajaran yang menunjukkan siswa selalu aktif dalam kelompoknya, siswa sangat berperan dalam kelompok, siswa dapat bebas mengutarakan gagasan dan ide-idenya, siswa dapat memecahkan masalah secara bersama-sama, dan siswa dapat menyampaikan pendapat di depan umum. Peningkatan secara produk dapat terlihat dari skor keterampilan diskusi siswa pada pratindakan sebesar 15,87 meningkat pada siklus I menjadi 24,62, meningkat kembali pada siklus II menjadi 31,53. Peningkatan rata-rata skor keterampilan diskusi siswa dari pratindakan hingga siklus II adalah sebesar 15,66
    corecore