4 research outputs found

    PENGARUH KADAR AIR DAN UKURAN BAHAN TERHADAP HASIL PENGOMPOSAN SAMPAH ORGANIK TPST UNIVERSITAS DIPONEGORO DENGAN METODE TAKAKURA

    Get PDF
    Abstrak Daun kering adalah sampah yang paling banyak dihasilkan dibandingkan sampah lain dalam kegiatan perkuliahan. Salah satu metode yang efektif untuk menghindari potensi masalah yang disebabkan oleh timbunan sampah organik yaitu dengan proses pengomposan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh kadar air dan ukuran bahan pada proses pengomposan dan menentukan kadar air optimum dan ukuran bahan optimum untuk kompos. Penelitian ini dilakukan pada skala laboratorium selama 30 hari dan proses pengomposan dilakukan dengan metode Takakura. Variasi kadar air yang digunakan dalam penelitian ini adalah 40%, 50%, dan 60%. Variasi ukuran bahan yang digunakan adalah 1 cm, 1,5 cm, 2 cm. Mol tetes tebu difermentasi sebelum digunakan sebagai aktivator kompos. Studi pendahuluan dilakukan untuk mengetahui karakteristik bahan baku kompos dan mol tetes tebu. Kadar air, suhu, dan pH diukur setiap hari. CNPK diuji di awal dan di akhir proses pengomposan. Uji toksisitas dilakukan untuk mengetahui bakteri patogen yang terkandung dalam kompos matang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar air optimum adalah 60% dan ukuran bahan optimum adalah 1 cm. Variasi optimum tersebut ditentukan dari skoring. Variasi tersebut memiliki rasio C/N sebesar 16,531%, kandungan C-organik 29,773%, kandungan N-Total 1,801%, kandungan P-Total 0,112% dan K-Total 2,536%, dan nilai GI 109,6%. Uji Total coli sebesar 24 MPN/gram menunjukkan bahwa dari penelitian ini kompos telah matang dan bebas dari bakteri pathogen. Kata Kunci: Kompos; Activator; Kadar Air; Sampah daun; Uji Toksisitas. Abstract [The Effect of water content and material size on Organic Waste Composting at TPST Diponegoro University with Takakura Method]. Dried leaves are the most substantial waste compared to another type of waste at college activities. One effective method to avoid any potential problem caused by excessive amount of organic waste is composting. The aim of this study was to analyze the effect of moisture content and material size on composting process and to determine the optimum moisture content and material size for composting. This study was conducted on laboratory scale for 30 days and composting process was implemented using the takakura method. Various moisture contents used in this study were 40%, 50%, and 60%. The material size has variety from 1 cm, 1,5 cm, and 2 cm. Molasses is fermented before it is used as a compost activator. Preliminary study conducted to observe the characteristic of raw materials of the compost and the molasses. Moisture content, temperature, and pH were measured daily. CNPK had been tested in the beginning and in the end of composting process. Toxicity test was performed to measure pathogenic bacterias contained in mature compost. The results showed that the optimum moisture content was 60% and the optimum material size was 1 cm. The optimum variables are determined by scoring. The optimum variables has the value of C/N ratio which is 16,531% at K1-60, Total-N which is 1,801% at K1-60, Total-P which is 0,112% at K1-60, Total-K which is 2,536% at K1-60, and GI value which is 109,6% at K1-60. The value of total coli test showed 24 MPN/gram which pointed that the mature compost had been produced from this research and free from pathogenic bacteria. Keywords: Compost; Activator; Water content; Died leave; Toxicity Tes

    PENGARUH KADAR AIR TERHADAP PROSES PENGOMPOSAN SAMPAH ORGANIK DENGAN METODE TAKAKURA

    Get PDF
    Sampah adalah sesuatu bahan atau benda padat yang sudah tidak dipakai lagi oleh manusia, atau benda padat yang sudah digunakan lagi dalam suatu kegiatan manusia dan dibuang. Kegiatan perkuliahan yang memiliki tenaga pengajar, karyawan serta mahasiswa setiap hari berkontribusi menghasilkan sampah. Sampah yang banyak dihasilkan berupa daun kering, cara untuk mengurangi permasalahan sampah adalah melakukan proses pengomposan.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kadar air terhadap pengomposan sampah daun kering dan menentukan kadar air optimum untuk pengomposan sampah daun kering. Proses pengomposan berlangsung selama 30 hari dengan metode keranjang takakura. Penelitian ini menggunakan variasi kadar air (40%, 50%, dan 60%) dan perlakuan ukuran bahan dicacah menjadi ukuran 1.5cm. Activator berupa mol tetes tebu terlebih dahulu dibuat dengan cara fermentasi. Bahan baku kompos dan mol tetes tebu dilakukan uji pendahuluan untuk mengetahui karakteristik awal. Kadar air, suhu dan pH diukur setiap hari. Uji toksisitas dilakukan setelah kompos matang, uji ini digunakan untuk menentukan kadar bakteri pathogen dalam kompos, dalam penelitian ini kompos dinyatakan bebas bakteri pathogen. Berdasarkan hasil analisis kadar air optimum untuk penelitian ini adalah 60% dilihat dari Rasio C/N paling rendah yaitu 15.222% pada K1.5-60, kandungan N-Total paling tinggi 1.924% Pada K1.5-60, K-Total pada K1.5-60 sebesar 1.425% dan nilai GI paling tinggi 113.82% pada K1.5-60

    Penentuan Penambahan Volume Air Konstan pada Pengomposan Sampah Daun Menggunakan Pendekatan Grafis Reservoir

    No full text
    Penentuan penambahan volume air konstan pada pengomposan sampah daun dilakukan untuk mendapatkan volume air optimum selama 1 siklus. Penambahan secara manual pada proses pengomposan dapat menyebabkan hambatan proses dekomposisi materi, ketidakpraktisan operasional, dan perubahan parameter kualitas kompos. Tujuan penentuan ini adalah untuk mendapatkan penambahan volume air konstan dalam proses pengomposan sampah daun secara kontinyu hingga mencapai persentase kadar air yang diinginkan. Metode grafis reservoir diterapkan dengan urutan tabulasi hasil dalam satuan persentase kadar air ekuivalen dengan volume air yang ditambahkan dan digambarkan dalam bentuk grafis akumulasi persentase kadar air. Hasil yang didapatkan adalah penambahan volume air konstan dengan kadar air yang diinginkan 50% sebesar 334 ml/kg sampah/siklus β‰ˆ 100 ml/l sampah/siklus β‰ˆ 24% penambahan volume air β‰ˆ 17 ml/hari debit input. Sedangkan penambahan volume air konstan dengan kadar air yang diinginkan 60% sebesar 717 ml/kg sampah/siklus β‰ˆ 215 ml/l sampah/siklus β‰ˆ 16% penambahan volume air β‰ˆ 36 ml/hari debit input. Semakin besar kadar air yang diinginkan, maka semakin besar penambahan volume air konstan dan debit input, serta semakin kecilnya persentase penambahan volume air yang mengindikasikan kapasitas tampung reservoir yang semakin kecil

    PENENTUAN FORMULA PENAMBAHAN VOLUME AIR KONSTAN PADA PENGOMPOSAN SAMPAH DAUN

    No full text
    Penambahan volume air pada pengomposan sampah daun masih dilakukan secara manual, membutuhkan waktu yang banyak, dan tenaga kerja yang besar. Tujuan penentuan ini dimaksudkan untuk mendapatkan formula penambahan volume air konstan pada pengomposan sampah daun secara kontinyu. Metode penelitian diawali dengan observasi penelitian hubungan waktu terhadap kadar air berdasarkan variasi kadar air yang diinginkan 50% dan 60% sebagai kadar air optimum dalam proses pengomposan, kemudian dilanjutkan analisis kuantitatif deskriptif dalam penentuan formula. Formula penambahan volume air konstan pengomposan sampah daun sebagai berikut: debit input (mL/L/hari): y = 1,764e0,048x, volume air (mL/L): y = 10,01e0,049x, dan volume air (%):y = -0,698x + 61,09
    corecore