15 research outputs found

    LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LOKASI : SMP NEGERI 2 BERBAH (Tegaltirto, Berbah, Sleman) 10 Agustus – 12 September 2015

    Get PDF
    Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) bertujuan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar mengenal serta menghayati seluk beluk lembaga pendidikan dengan segenap permasalahannya. Baik yang berkaitan dengan proses pembelajaran maupun kegiatan administrasi pendidikan. Melalui PPL mahasiswa dapat menerapkan disiplin ilmu yang diperoleh di universitas untuk diterapkan kedalam lingkungan pendidikan. PPL juga berfungsi sebagai salah satu cara melatih mental mahasiswa didepan dan diluar kelas. Selain itu, PPL dapat menambah pengalaman dan wawasan dalam proses KBM, agar nantinya mahasiswa mempunyai bekal untuk terjun kedalam dunia pendidikan sebagai tenaga pendidik. Praktik Pengalaman Lapangan Universitas Negeri Yogyakarta semester khusus 2015 yang berlokasi di SMP Negeri 2 Berbah telah dilaksanakan oleh mahasiswa pada tanggal 10 Agustus sampai 12 september 2015. Kelompok PPL di lokasi ini terdiri dari 10 mahasiswa dari program pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, pendidikan Keterampilan dan kerajinan, pendidikan Jasamani Kesehatan dan Rekreasi, dan program Bimbingan dan Konseling. Selama kegiatan PPL, praktikan melakukan praktik mengajar secara kelompok (team teaching) dengan mengajar di kelas VII dan VIII. Praktikan melakukan praktik mengajar dari hari senin hingga sabtu. Dari keseluruhan praktik mengajar praktikan melakukan praktik mengajar sebanyak 8 kali. Selama PPL, praktikan juga menyusun program- program agar pelaksanaan PPL berjalan dengan lancar. Secara umum, program-program yang telah direncanakan dapat berjalan dengan baik dan lancar. Praktikan telah berusaha untuk menekan semua hambatan yang terjadi selama melaksanakan program kerja, sehingga program tersebut akhirnya berhasil dilaksanakan. Munculnya hambatan selama pelaksanaan kegiatan merupakan hal yang wajar. Praktikan berharap, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang terkai

    TINGKAT FAKTOR PENDUKUNG PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI SMP N SE-KECAMATAN BERBAH KABUPATEN SLEMAN TAHUN AJARAN 2016/2017

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat faktor pendukung pelaksanaan ekstrakurikuler olahraga di SMP N se-Kecamatan Berbah Kabupaten Sleman tahun ajaran 2016/2017 yang meliputi faktor sumber daya manusia, dana, sarana dan prasarana serta perhatian orang tua siswa. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa yang mengikuti ekstrakurikuler olahraga di SMP N se-Kecamatan Berbah Kabupaten Sleman dan pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik proportional random sampling dengan mendapatkan jumlah sampel 70 siswa yang mengikuti ekstrakurikuler olahraga di SMP N se-Kecamatan Berbah Kabupaten Sleman tahun ajaran 2016/2017. Teknik dalam penelitian ini menggunakan metode suevei, teknik pengambilan data menggunakan instrumen berupa angket yang berisi 26 butir pernyataan dengan 4 alternatif jawaban yaitu sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Hasil dari Penelitian tingkat faktor pendukung ekstrakurikuler olahraga yang meliputi sumber daya manusia, dana, sarana dan prasarana serta perhatian orang tua siswa yang dilaksanakan di SMP N se-Kecamatan Berbah Kabupaten Sleman tahun ajaran 2016/2017 tergolong kurang

    BIONOMIK Anopheles spp SEBAGAI DASAR PENGENDALIAN VEKTOR MALARIA DI KABUPATEN KEBUMEN JAWA TENGAH

    Get PDF
    Malaria is one of the serious diseases in Indonesia and is the target of Central Java Provincial Government in Malaria Elimination Program. One attempt to eliminated malaria is by knowing the vector bionomics, Anopheles spp as the basis of the policy control. The research was conducted in the location indicated by malaria case in Wagirpandan Village, Rowokele District Kebumen Regency. The study was conducted in two sampling sites, taking samples of adult mosquitoes and larvae. Environmental parameters observed include pH, temperature, rainfall and humidity and vegetation. The results of  this study found seven species which  were Anopheles aconitus, An. Annularis, Anopheles barbirostris, An. balabacencis, An. kochi, An. maculatus. An. vagus. The peak activity of the blood sucking of Anopheles spp around 08.00-09.00; 10.00-11.00 pm and 04.00 – 05.00 am outside the house and cattle pens. The proportions of parous mosquitoes are caught 42,8% in Cuntelan and 69,49% in Borang. All mosquito except An. Annularis and An. Kochi found were confirmed as malaria vectors

    Efektivitas Ekstrak Daun Tembakau (Nicotiana tabacum L) dari Semarang, Temanggung, dan Kendal Sebagai Larvasida Aedes aegypti L

    Get PDF
    Dengue fever (DF) is a health problem in Indonesia. The spread of DF occurs through mosquito vectors. Vector control is one of important methods in dengue prevention. However, the occurence of insecticide resistance leads the need of new inovation of botanical insecticide, such tobacco (Nicotiana tabacum L). The research aimed to know larvicidal effectivity of tobacco extracts against Aedes aegypti larvae, and also analyzed nicotine content of tobacco leaves which collected from three sites: Semarang, Temanggung, and Kendal; used  experimental design and carried out on March-December 2013. Tobacco leaves was extracted with etanol then tested to Aedes aegypti 3rd instar larvae. The results showed that tobacco leaves from Temanggung was the most active as larvicides, then were followed from Semarang and Kendal. The analysis result showed that to reach 90% death from total number of larvae samples (LD90), required tobacco extract of Kendal at concentration 447ppm, Semarang 241 ppm, and Temanggung 212 ppm. Larvicidal effects of tobacco leaves extract was unproportional to the content of nicotine, such as Semarang (4,69%), Temanggung (3,61%), and Kendal (1,85%). ABSTRAK Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan permasalahan kesehatan di Indonesia. Penyebaran DBD melalui vektor nyamuk. Pengendalian vektor merupakan tahapan penting dalam mencegah DBD. Adanya resistensi insektisida membuat pengendalian vektor terhambat, sehingga diperlukan penelitian inovasi insektisida nabati, salah satunya tembakau (Nicotiana tabacum L). Penelitian bertujuan menguji efektivitas larvasida ekstrak tembakau terhadap larva Aedes aegypti serta menganalisis kandungan nikotin dari tembakau yang dikoleksi dari tiga tempat, yaitu Semarang, Temanggung, dan Kendal; menggunakan desain penelitian eksperimental murni, dan dilaksanakan Maret-Desember 2013. Tembakau diekstraksi dengan etanol lalu diuji pada larva Ae. aegypti instar tiga. Hasil pengujian memperlihatkan ekstrak tembakau Temanggung paling aktif sebagai larvasida diikuti Semarang dan Kendal, sedangkan untuk  mendapatkan respon biologis 90% kematian dari jumlah total sampel larva diperlukan konsentrasi ekstrak tembakau Kendal pada konsentrasi 447 ppm, Semarang 241 ppm, dan Temanggung 212 ppm. Efek larvasida ekstrak tidak berbanding lurus dengan kadar nikotin ekstrak tembakau, yaitu tembakau Semarang (4,69%), Temanggung (3,61%), dan Kendal (1,85%)

    Efektivitas Ekstrak Etanol Akar Tuba (Derris elliptica) terhadap Kematian Periplaneta americana dengan Metode Spraying

    Get PDF
    Cockroaches are harmful insects since they act as mechanical vectors. Transmission of the disease can occur through bacteria or germs that are present in waste or food scraps. These germs are carried by the feet or other body parts of the cockroach, then contaminate the food. Based on these facts, it is necessary to conduct research on the effectiveness of tuba roots against the cockroaches. The ethanol extract of tuba roots is effective in reducing the population of annoying insects, fish killers in ponds and reducing rat populations. This study was conducted from March to October 2014. This study used 7 extract concentrations which were : 1, 3, 5, 7, 9, 11, and 13 g / 100 ml. Extraction of tuba root ethanol using the maceration method. The seven extracts were diluted with water medium then sprayed on all outside body parts of the cockroach using hand sprayer. Observations were performed on the 1st, 2nd, 3rd, 4th, 5th, 6th and 48th hours. Data were analysed by  probit model. The results showed that tube root ethanol extract (Derris elliptica (Roxb.) Benth) was effective  to kill Periplaneta americana on with LC50 at concentrations of 3 mg / 100 ml and LC90 was 10.306 mg / 100 ml, while LT50 7 h and LT90 was 11 h . Ethanol extract of tuba plant roots (D. elliptica (Roxb.) Benth) can be used as an alternative natural insecticide that can kill P. americana cockroaches. ABSTRAK Kecoa merupakan serangga yang merugikan karena berperan sebagai vektor mekanis. Penularan penyakit dapat terjadi melalui bakteri atau kuman penyakit yang terdapat pada sampah atau sisa makanan. Kuman tersebut terbawa oleh kaki atau bagian tubuh lainnya dari kecoa, kemudian mengontaminasi makanan. Ekstrak etanol akar tuba efektif dalam mengurangi populasi serangga pengganggu, pembunuh ikan di tambak dan mengurangi populasi tikus. Berdasarkan fakta tersebut, perlu dilakukan penelitian mengenai efektivitas dari akar tuba membunuh kecoa. Penelitian dilakukan pada bulan Maret hingga Oktober tahun 2014. Penelitian ini menggunakan 7 konsentrasi ekstrak yaitu: 1, 3, 5, 7, 9, 11, dan 13 g/100 ml. Ekstraksi etanol akar tuba menggunakan metode maserasi. Ketujuh ekstrak diencerkan dengan media air kemudian disemprotkan menggunakan alat sprayer biasa pada seluruh bagian tubuh luar kecoa. Pengamatan dilakukan pada jam ke-1, ke-2, ke-3, ke-4, ke-5, ke-6 dan ke-48. Analisis data menggunakan regresi probit. Hasil analisis menunjukkan ekstrak etanol akar tumbuhan tuba (Derris elliptica (Roxb.) Benth) efektif mematikan Periplaneta americana dengan  LC50  pada konsentrasi 3 mg/100 ml dan LC90 adalah 10,306 mg/100 ml, sedangkan LT50 7 jam  dan LT90 adalah 11 jam. Ekstrak etanol akar tumbuhan tuba (Derris elliptica (Roxb.) Benth) dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif insektisida alami yang dapat membunuh kecoa P. americana

    Uji Efikasi Nanoinsektisida Komposisi Perak Tembakau (Nicotiana tabacum) terhadap Aedes aegypti

    Get PDF
    Abstract Vector control that used insecticides need to be substituted, because it has a negative impact for the environment and have been resistance for some areas, so it was necessary to find alternative insecticides. One of the natural insecticides was tobacco (Nicotiana tabacum). The chemical content of tobacco leaves included alkaloids, saponins, and flavonoids. Nicotine was an alkaloid group compound in tobacco, thatwas a nerve poison that reacts quickly and can act as a contact poison in insects, to add the effectiveness it’s necessary change to nano particle with silver. Besides, this test used two solvents with different contains of mineral to compare the effectiveness. This study aimed to test effication of nanoinsecticide from formulation tobacco (Nicotiana tabacum) and silver particle for vector control of larvae Ae.aegypti. It was held at the Center for Research and Development of Disease Vector and Reservoir (B2P2VRP) with an experimental method. The results of the study showed 1,153 ppm LC50, 1,719 ppm LC90 and 1,925 ppm LC90 on solvent distilled water. LC50 of 1,641 ppm, LC90 of 10,741 ppm and LC90 of 18,295 ppm in solvent aquademineralization. Measurements of tobacco nanoinsecticides are known to be 89,2 – 112,0 run in aquadest and 89,2 -112,0 μm in aquademineralization solvents 79,0 – 143,7μm. Abstrak Pengendalian vektor menggunakan insektisida kimiawi perlu disubstisusi karena berdampak buruk pada lingkungan dan menyebabkan resistensi di beberapa daerah, sehingga perlu untuk mendapatkan insektisida alternatif yang ramah lingkungan. Salah satu tanaman insektisida alam, adalah tembakau (Nicotiana tabacum). Kandungan kimia tembakau meliputi alkaloid, saponin, dan flavanoid. Nikotin termasuk senyawa alkaloid dalam tembakau merupakan racun syaraf dengan reaksi cepat serta dapat berfungsi sebagai racun kontak serangga. Namun, untuk menambah daya bunuhnya sebagai larvasida maka ukuran partikel alkaloid perlu dipecah contohnya dengan penambahan perak. Pemilihan perak sebagai pembentuk molekul nano, sedangkan pelarut yang digunakan yaitu akuades dan akuademineralisasi. Kedua pelarut yang digunakan merupakan pelarut standar yang mempunyai daya kelarutan tinggi dengan perbedaan kandungan mineral. Penelitian ini bertujuan untuk uji efikasi nanoinsektisida tembakau (Nicotiana tabacum) yang diformulasikan dengan perak sebagai sarana pengendalian Aedes aegypti stadium pradewasa. Penelitian dilaksanakan di Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit (B2P2VRP) dengan metode eksperimental murni. Hasil penelitian didapatkan LC50 1,153 ppm, LC90 1,719 ppm pada pelarut akuademineraliasi dan LC90 1,925 ppm pada pelarut akuades. LC50 1,641 ppm, LC90 10,741 ppm dan LC90 18,295 ppm pada pelarut akuademineralisasi. Pengukuran partikel nanoinsektisida daun tembakau diketahui berukuran 89,2 - 112,0 nm pada pelarut akuades dan 89,2 -112,0 nm pada pelarut akuademineralisasi 79,0 - 143,7nm

    Informasi Terkini Anopheles barbirostris dan Potensi Penularan Malaria pada Beberapa Provinsi di Indonesia

    Get PDF
    Abstract Anopheles barbirostris (An. barbirostris) is a malaria vector in several provinces in Indonesia. Bionomics An. barbirostris vary from region to region. The difference between bionomic and mosquito behavior affects the potential of An. barbirostris as a vector of malaria. The latest information about An. barbirostris is needed to determine the potential for malaria transmission in several provinces in Indonesia. The aim of the research was to get the latest information on An. barbirostris and the potential for malaria transmission in several provinces in Indonesia. Mosquitoes catching was carried out in several provinces in Indonesia using the human landing collection method, catching around livestocks, animal bited traps, light traps and morning resting. Larvae surveys were conducted in a place that had the potential for breeding ground place for An. barbirostris. Analysis of the presence of Plasmodium in An. barbirostris was performed using PCR. The examination results showed that An. barbirostris positive Plasmodium in South Sulawesi and Central Kalimantan. An. barbirostris’s behavior tended to be found to suck blood outside the home and some had been known to suck blood from people indoors. Fluctuation and density of An.barbirostris in April and June varied in the Provinces of West Papua, Central Kalimantan, North Kalimantan, South Sulawesi, Bali, Spesial Region of Yogyakarta (DIY), DKI Jakarta, Riau, Jambi, and Riau Islands. In general, An. barbirostris were known to suck the blood of people and animals with different percentages in each province. The breeding ground for An. barbirostris were found in rice fields, ponds, ditchesm and rivers. The potential for malaria transmission to be transmitted by An. barbirostris can occur in the provinces of South Sulawesi and Central Kalimantan. Abstrak Anopheles barbirostris (An. barbirostris) merupakan salah satu vektor malaria di beberapa provinsi di Indonesia. Bionomik An. barbirostris berbeda-beda di setiap wilayah. Perbedaan bionomik dan perilaku nyamuk berpengaruh terhadap potensi An. barbirostris sebagai vektor malaria. Informasi terkini tentang An. barbirostris sangat diperlukan untuk mengetahui potensi penularan malaria di beberapa provinsi di Indonesia. Tujuan penelitian adalah mendapatkan informasi terkini An. barbirostris dan potensi penularan malaria di beberapa provinsi di Indonesia. Penangkapan nyamuk dilakukan di beberapa provinsi di Indonesia menggunakan metode human landing collection, penangkapan di sekitar ternak, animal bited trap, light trap, dan resting morning. Survei jentik dilakukan di tempat yang berpotensi sebagai tempat perkembangbiakan An. barbirostris. Analisis keberadaan Plasmodium pada An. barbirostris dilakukan dengan menggunakan PCR. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa An. barbirostris positif Plasmodium di Sulawesi Selatan dan Kalimantan Tengah. Perilaku An. barbirostris cenderung ditemukan menghisap darah di luar rumah dan sebagian diketahui menghisap darah orang di dalam rumah. Fluktuasi dan kepadatan An. barbirostris koleksi bulan April dan Juni berbeda-beda di Provinsi Papua Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Bali, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), DKI Jakarta, Riau, Jambi, dan Kepulauan Riau. Secara umum An. barbirostris diketahui menghisap darah orang dan hewan dengan persentase yang berbeda-beda di setiap provinsi. Tempat perkembangbiakan An.barbirostris ditemukan di sawah, kolam, parit dan sungai. Potensi penularan malaria yang ditularkan An. barbirostris dapat terjadi di Provinsi Sulawesi Selatan dan Kalimantan Tengah
    corecore