3 research outputs found

    ANALISIS KUALITAS AIR SUMUR DENGAN METODE FILTRASI DI KABUPATEN BLORA

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas air sumur setelah dilakukan filtrasi menggunakan kain screen monyl T54 sehingga dapat dibandingkan presentase nilai baku mutu air sumur melalui filtrasi dengan air olahan PDAM Kabupaten Blora. Penentuan titik pengambilan sampel di lapangan menggunakan metode purposive sampling, dengan penentuan titik sampling berdasarkan perbedaan karakteristik yang terdapat di daerah penelitian dimana penggunaan air sumur dan air PDAM dilakukan secara berdampingan dalam satu tempat. Beberapa parameter yang diukur adalah kesadahan, temperatur, pH, kekeruhan, warna, besi dan mangan yang selanjutnya dibandingkan dengan kriteria Baku Mutu air bersih atau air minum menurut lampiran SK Kepala UPTD Laboratorium Kesehatan Kab. Blora No. 445.9/022/1/2019. Hal ini dikarenakan, belum adanya sistem instalasi pengolahan air limbah komunal sehingga posisi septicktank dan sumur sangat berpengaruh terhadap kualitas air. Diharapkan hasil dari penelitian akan dapat memberikan kesadaran bersama akan pentingnya instalasi pengolahan air limbah di wilayah padat penduduk yang menggunakan sumber air sumur, apabila belum tersedia instalasi pengolahan air limbah komunal atau setempat disarankan menggunakan air PDAM

    PERBEDAAN KUALITAS AIR SUMUR DENGAN METODE FILTRASI SEDERHANA DI DESA KAMOLAN KABUPATEN BLORA

    Get PDF
    The purpose of this study was to determine the quality of well water after filtration using Monyl T54 screen cloth so that the percentage of quality standard values ??of well water through filtration with ground well water in Kamolan Village, Blora Regency, could be compared. Determination of sampling points in the field using purposive sampling method, with determination of sampling points based on differences in characteristics found in the study area where ground well water is still used for daily needs. Some of the parameters measured are hardness, temperature, pH, turbidity, color, iron and manganese which are then compared with the criteria for the Quality Standards for clean water or drinking water according to the attachment to the Decree of the Head of UPTD Health Laboratory District. Blora No. 445.9/022/1/2019. This is because there is no communal wastewater treatment installation system so that the position of the septic tank and wells greatly influences water quality. It is hoped that the results of the research will be able to provide shared awareness of the importance of water treatment plants in densely populated areas using well water sources. If there is no communal or local wastewater treatment plant, it is recommended to use PDAM water.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas air sumur setelah dilakukan filtrasi menggunakan kain screen monyl T54 sehingga dapat dibandingkan presentase nilai baku mutu air sumur melalui filtrasi dengan air sumur tanah di Desa Kamolan Kabupaten Blora. Penentuan titik pengambilan sampel di lapangan menggunakan metode purposive sampling, dengan penentuan titik sampling berdasarkan perbedaan karakteristik yang terdapat di daerah penelitian dimana penggunaan air sumur tanah masih digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Beberapa parameter yang diukur adalah kesadahan, temperatur, pH, kekeruhan, warna, besi dan mangan yang selanjutnya dibandingkan dengan kriteria Baku Mutu air bersih atau air minum menurut lampiran SK Kepala UPTD Laboratorium Kesehatan Kab. Blora No. 445.9/022/1/2019. Hal ini dikarenakan, belum adanya sistem instalasi pengolahan air limbah komunal sehingga posisi septicktank dan sumur sangat berpengaruh terhadap kualitas air. Diharapkan hasil dari penelitian akan dapat memberikan kesadaran bersama akan pentingnya instalasi pengolahan air di wilayah padat penduduk yang menggunakan sumber air sumur,  apabila belum  tersedia instalasi  pengolahan  air limbah  komunal  atau setempat disarankan menggunakan air PDAM

    PEMETAAN KEMAMPUAN GURU MATA PELAJARAN DASAR KEAHLIAN (C1) PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DALAM MERENCANAKAN DAN MELAKSANAKAN PENILAIAN OTENTIK (PO)

    Get PDF
    PEMETAAN KEMAMPUAN GURU MATA PELAJARAN DASAR KEAHLIAN (C1) PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DALAM MERENCANAKAN DAN MELAKSANAKAN PENILAIAN OTENTIK (PO) Oleh DEVI MEGARUSTI PRATIWI 12505244010 ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangai oleh permasalahan kemampuan guru mata pelajaran dasar keahlian (C1) SMKN program keahlian teknik bangunan di DIY yang kurang dalam memahami, merencanakan, dan melaksanakan PO dalam implementasi kurikulum 2013. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui (1) tingkat kemampuan guru dalam memahami PO, (2) tingkat kemampuan guru dalam merencanakan PO, (3) tingkat kemampuan guru dalam melaksanakan PO, (4) Fasilitasi dari sekolah, (5) Fasilitasi dari pihak pemerintah (nasional/lokal) dalam implementasi kurikulum 2103. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Populasi penelitian ini adalah guru pada SMKN Program Keahlian Teknik Bangunan di Daerah Istimewa Yogyakarta dengan jumlah total 17 guru, yang menjadi sekolah uji coba (piloting) implementasi kurikulum 2013 pada tahun ajaran 2013/2014. Sampel guru yang ditetapkan pada penelitian ini yaitu dengan teknik purposive sampling, yang diambil masing-masing 1 (satu) orang guru untuk setiap Kelompok Mata Pelajaran Dasar Bidang Keahlian (C1), sebagai wakil dari program keahlian Teknik Bangunan SMKN D.I.Yogyakarta. Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket yang menggunakan Skala Likert dengan skor hambatan tertinggi 3 dan skor hambatan terendah 0. Data dikumpulkan dengan angket terbuka, angket tertutup, dan dokumen (RPP). Teknis analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pemahaman guru tentang konsep PO dalam konteks Kurikulum 2013 didapatkan Nilai Rerata ( X ) sebesar 21,64 termasuk kategori “paham”, (2) kemampuan guru dalam merencanakan PO dalam konteks Kurikulum 2013 didapatkan Nilai Rerata ( X ) sebesar 6,55 termasuk kategori “sudah menyusun sebagian dan tidak mengalami kesulitan”, (3) kemampuan guru dalam melaksanakan PO dalam konteks Kurikulum 2013 didapatkan Nilai Rerata ( X ) sebesar 27,09 termasuk kategori “sudah melakukan sebagian penilaian otentik dan tidak mengalami kesulitan”, (4) fasilitasi dari sekolah didapatkan Nilai Rerata ( X ) sebesar 13,25 termasuk kategori “tersedia tetapi kelengkapan/kuantitas dan kualitasnya belum memadai”, (5) fasilitasi dari pihak pemerintah (nasional/lokal) didapatkan Nilai Rerata ( X ) secara kualitatif sebesar 19,33 termasuk kategori “cukup memadai”. Kata kunci : PO dalam implementasi kurikulum 2013, dasar keahlian (C1
    corecore