5 research outputs found

    Hubungan Komunikasi Interpersonal Tenaga Pendamping dengan Partisipasi Petani dalam Program Aksi Desa Mandiri Pangan (Proksi Demapan) di Kelurahan Pall Merah Kota Jambi

    Full text link
    Ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, merata dan terjangkau. Salah satu upaya mengatasi masalah kerawanan pangan dan kemiskinan adalah melalui Program Aksi Desa Mandiri Pangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkatan pelaksanaan komunikasi interpersonal yang digunakan tenaga pendamping dalam Program Aksi Desa Mandiri Pangan di Kelurahan Pall Merah Kota Jambi serta untuk mengetahui hubungan antara komunikasi interpersonal tenaga pendamping dengan partisipasi petani dalam Program Aksi Desa Mandiri Pangan di Kelurahan Pall Merah Kota Jambi. Pemilihan lokasi dilakukan secara purposive dilatar belakangi karena Kelurahan Pall Merah telah mengikuti Program Aksi Desa Mandiri Pangan pada tahun 2010 hingga sekarang telah mencapai tahap kemandirian dan kondisi perkembangan dana bantuan sosial cukup tinggi di antara Kelurahan lainnya yang mengikuti program tersebut. Jenis data dalam penelitian ini meliputi data primer dan sekunder. Data dianalisis secara deskriptif melalui tabel distribusi frekuensi. Uji analisis yang digunakan adalah uji dengan metode Chi-Square (χ2). Dari hasil penelitian diperoleh bahwa : 1) Komunikasi interpersonal yang digunakan tenaga pendamping kategori tinggi sebesar 45%, sedang sebesar 35% dan rendah sebesar 20%. Hal ini menunjukan komunikasi interpersonal yang digunakan tenaga pendamping dalam program Aksi Desa Mandiri Pangan efektif. 2) Terdapat hubungan yang erat antara komunikasi interpersonal tenaga pendamping dengan partisipasi petani dalam Program Aksi Desa Mandiri Pangan di Kelurahan Pall Merah Kota Jambi

    Norma Sosial Dan Nilai Sosial Yang Terkait USAhatani Padi Sawah Desa Lambur Luar Kecamatan Muaro Sabak Timur Kabupaten Tanjung Jambung Timur

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui budaya masyarakat tani padi sawah dan pengaruhnya dalam penerapan teknik budidaya padi sawah di lambur luar Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Penarikan sampel dilakukan dengan menggunakan cara acak sederhana (Simple Random Sampling) yakni tehnik penentuan sample dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan-pertimbangan tersebut adalah Petani yang mengusahakan USAhatani padi sawah, Penduduk asli setempat. Petani padi sawah yang mengusahakan padi sawah sebanyak 216 orang, responden yang di ambil dalam penelitian ini sebanyak 19 % atau 40 orang. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa Mapekek (selamatan sebelum Penanaman) dan Ritual Dalam Pengendalian Hama dan penyakit tanaman serta Macerapare (selamatan sesudah Panen) memiliki hubungan yang nyata terhadap kegiatan USAhatani padi sawah. Hal ini sesuai dengan Hasil analisis uji statistik non parametrik menggunakan Uji Chi square (χ2) di peroleh bahwa χ2hit= 7,517 > χ2Tab (α = 5% db= 1) = 3,841. Sedangkan Dalam Pengendalian Hama dan penyakit tanaman menggunakan Uji Chi square (χ2) di peroleh bahwa χ2hit= 7,111 > χ2Tab (α = 5% db= 1) = 3,841. Sedangkan kaitan antara nilai sosial dengan USAhatani padi sawah yaitu X2hit =6,96 > χ2Tab (α = 5% db= 1) = 3,84

    Karakteristik Keinovatifan Petani Padi Sawah dan Hubungannya dengan Tingkat Partisipasi dalam Kelompok Tani

    Get PDF
    Keberhasilan pembangunan pertanian tidak dapat dipisahkan dari peran serta petani sebagai pelaku utama dalam melaksanakan kegiatan USAhataninya, yang berarti petani berperan langsung dalam pembangunan pertanian. Oleh karena itu keberhasilan program Pembangunan Pertanian ditentukan oleh partisiasipasi petani itu sendiri. Penelitian ini akan menelaah hubungan karakteristik keinovatifan petani padi sawah dengan tingkat partisipasinya dalam kelompok tani. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat keinovatifan petani dan tingkat partisipasinya dalam kelompok tani serta untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel tersebut. Dalam hal ini karaktersitik keinovatifan petani dirasakan sangat penting karena karakteristik keinovatifan petani merupakan faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasinya dalam kelompok tani. Semakin tinggi tingkat karakteristik keinovatifan petani maka akan semakin tinggi pula tingkat partisipasinya dalam kelompok tani. Hasil uji Korelasi Rank Spearman pada taraf nyata α = 0,01 untuk melihat apakah ada hubungan antara karakteristik keinovatifan petani dengan tingkat partisipasinya dalam kelompok tani, ternyata menyatakan hubungan yang nyata dimana = 0,803 yang artinya berhubungan sangat kuat dan memiliki arah hubungan yang positif. Sedangkan tingkat karakteristik keinovatifan petani padi sawah di Desa Sri Agung Kecamatan Tanjung Jabung Barat secara keseluruhan tergolong dalam kategori sedang dengan jumlah persentase sebesar 56 % dari jumlah 50 sampel dan tingkat partisipasi petani juga termasuk dalam kategori sedang dengan jumlah persentase 54 %

    Partisipasi Anggota pada Kegiatan Kelompok Tani Kelas Lanjut Khusus pada Tanaman Kelapa Sawit

    Full text link
    Penelitian ini merupakan penelitian survey yang bertujuan untuk mengetahui suatu kegiatan kelompok tani bagaimana cara mengembangkan kemampuan petani melalui peningkatan kelompok sehingga meningkatkan taraf hidup dan perekonomian petani serta anggota kelompok tani. Petani dalam proses pembangunan pertanian adalah insan pembangunan yang berperan sebagai pelaku utama. Sebagai manusia pembangunan yang utama petani dengan kelompok taninya mempunyai potensi yang sangat besar untuk dikembangkan menuju USAha tani yang produktif dan menguntungkan. Namun demikian disadari bahwa saat ini belum semua petani menjadi anggota kelompok tani atau pun kalau sudah berkelompok, tingkat kemampuannya masih beragam. Kelompok tani adalah kumpulan petani yang tumbuh berdasarkan keakraban dan keserasian, serta kesamaan kepentingan dalam memanfaatkan sumber daya pertanian untuk bekerjasama meningkatkan produktivitas USAha tani dan kesejahteraan anggotanya yang dipimpin oleh seorang ketua yang disebut kontak tani. Jumlah anggota tiap kelompok minimum 10 orang dan maksimum disesuaikan dengan jenis USAha tani dan kondisi setempat. Pencapaian tujuan kelompok tani dapat terlihat jelas dari partisipasi anggota dalam melaksanakan kegiatan kelompok tani yang disusun berdasarkan rencana USAha kelompok yang meliputi pertemuan kelompok dengan PPL, pengadaan saprodi, penanaman dan pemeliharaan, panen dan pasca panen. Dengan pentingnya keberadaan peran partisipasi dalam kelompok maka peningkatan partisipasi anggota dalam kelompok mutlak dilakukan yang mana akan meningkatan pula kemampuan kelompok dalam melaksanakan kegiatan kelompok yang telah disepakati bersama. Kelompok tani adalah merupakan suatu sasaran yang cukup strategis dalam pencapaian suatu tujuan dengan fungsi sebagai wadah dalam proses belajar mengajar, bekerja bersama dan wahana produksi
    corecore