96 research outputs found

    KARAKTERISASI KOMPOSIT SERAT SABUT KELAPA-RESIN

    Get PDF
    Seiring dengan berkembangnya teknologi saat ini, penggunaan bahan komposit berbahan alam (Natural Composite/Naco) dalam bidang industri mengalami perkembangan yang sangat pesat dan berusaha menggeser keberadaan bahan sintetis yang sudah biasa dipergunakan sebagai penguat pada bahan komposit seperti serat kaca dan serat karbon. Salah satu jenis bahan serat alam yang berpotensi untuk digunakan sebagai penguat bahan komposit adalah serat serabut kelapa. Rekayasa antara lain menghasilkan bahan baru komposit alam yang ramah lingkungan dan mendukung gagasan pemanfaatan serat sabut kelapa menjadi produk yang memiliki nilai ekonomi dan teknologi tinggi. Salah satu produk yang memiliki nilai ekonomi dan teknologi tinggi tersebut yaitu pembuatan bejana tekan Composite overwrapped pressure vessel (COPV). Dimana bejana tekan ini dindingnya terdiri dari dua lapisan, lapisan pertama biasanya terbuat dari logam yang berfungsi untuk mencegah kebocoran, sedangkan lapisan kedua terbuat dari komposit yang berfungsi untuk menahan tekanan yang diterima oleh bejana tekan. COPV dirancang dengan harapan dapat mengurangi bobot bejana tekan tanpa mengurangi keandalannya. Untuk itu dibutuhkan suatu lapisan yang dapat mengurangi bobot bejana tekan tersebut, dimana jenis lapisan yang umum digunakan untuk COPV yaitu komposit serat karbon, serat kaca (glass fibre). Dalam pembuatannya serat ini terbilang mahal dibandingkan dengan serat lainnya. Salah satu alternatif untuk menekan biaya produksi tanpa mengurangi keandalan dari bejana tekan tersebut yaitu dengan menggunakan serat sabut kelapa, untuk mencapai tujuan tersebut maka perlu dilakukan adanya penelitian tentang pemanfaatan limbah serat sabut kelapa sebagai bahan pelapis untuk pembuatan COPV. Objek penelitian ini adalah membuat dan melakukan serangkaian pengujian pada meterial komposit serat sabut kelapa yang telah dibuat menjadi tali dengan variasi diameter 3 mm dan 5 mm dengan menggunakan resin polyester sebagai pengikat. Serangkaian pengujian dilakukan untuk mengetahui sifat tarik dan lentur serat sabut kelapa serta komposit serat sabut kelapa-resin. Untuk ii mengetahui sifat tarik dan lentur tersebut pengujian yang dilakukan pada penelitian ini yaitu pengujian tarik dan bending. Hasil pengujian menunjukan bahwa fraksi volume paling tinggi adalah pada material komposit dengan diameter tali serat sabut kelapa 3 mm yaitu 19,2 %, tegangan tarik paling tinggi adalah pada material komposit dengan diameter tali serat sabut kelapa 5 mm yaitu 17,13 MPa, regangan tarik paling tinggi adalah pada material komposit dengan diameter tali serat sabut kelapa 5 mm yaitu 0,731 % dan modulus elastisitas tarik paling tinggi adalah pada material komposit dengan diamater tali serat sabut kelapa 3 mm yaitu 4936,66 MPa, sedangkan pada pengujian bending harga rata-rata paling optimal dari setiap parameter yang terdiri dari, tegangan bending paling tinggi adalah material komposit dengan diameter tali serat sabut kelapa 3 mm yaitu 14,72 MPa dan modulus elastisitas bending paling tinggi adalah pada material komposit dengan diamater tali serat sabut kelapa 3 mm yaitu 2027,93 MPa

    KARAKTERISASI KOMPOSIT SERAT IJUK-RESIN

    Get PDF
    Bejana tekan Composite overwrapped pressure vessel (COPV) dimana dindingnya terdiri dari dua lapisan, lapisan pertama biasanya terbuat dari logam, sedangkan lapisan kedua terbuat dari komposit, dimana jenis lapisan yang umum digunakan untuk COPV ini yaitu komposit serat karbon, serta kaca (glass fibre), namun dalam pembuatannya serat ini terbilang mahal dibandingkan dengan serat lainnya. Untuk itu dibutuhkan suatu alternatif untuk menekan biaya produksi tanpa mengurangi keandalan dari bejana tekan tersebut. Serat alam bisa jadi salah satu alternatif untuk pembuatan lapisan dari COPV tersebut yang salah satunya adalah komposit berpenguat serat ijuk. Tanaman Aren atau pohon aren tumbuh hampir disetiap daerah pesisir di Indonesia. Jumlahnya yang melimpah dan tidak mengenal musim adalah beberapa keunggulan jika dibandingkan dengan tanaman lain. Akan tetapi sangat disayangkan selama ini tanama aren memiliki nilai ekonomis yang sangat rendah hanya niranya saja yang memiliki nilai ekonomis, sedangkan bagaian tanaman yang lainnya terbuang percuma atau bernilai sangat rendah. Oleh karena itu tujuan utama penelitian ini adalah memanfaatkan ijuk tanaman aren dan mencari kekuatan tarik dan bending yang maksimal. Ijuk tersebut akan dijadikan material komposit dengan menggunakan matriks polyester, dimana ijuk akan berfungsi sebagai penguat dari material komposit. Ijuk tersebut dipotong kemudian dibentuk tali dengan diameter 3 mm dan 5 mm kemudian dibuat komposit dengan matriks polyester, setelah itu lembaran akan dibentuk spesimen uji tarik dan bending. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variasi diameter tali serat ijuk 3 mm dan 5 mm untuk pengujian tarik dan pengujian bending. Dari hasil penelitian terlihat bahwa Kekuatan tarik dan kekuatan bending paling besar dimiliki olek material komposit dengan diameter tali serat 5 mm yaitu 20,8 MPa dan 23,23 MPa. Sedangkan modulus elastisitas tarik paling tinggi adalah pada material komposit dengan diameter serat 3 mm yaitu 4253,33 MPa, dan modulus elastisitas bending didapat nilai paling tinggi pada material komposit dengan diameter serat ijuk 5 mm yaitu 2994,66 MP

    PENGARUH MODIFIKASI LANGKAH PISTON TERHADAP KINERJA MESIN PADA SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO

    Get PDF
    Saat ini modifikasi sepeda motor mengalami perkembangan yang sangat pesat dan beragam. Tujuan utama modifikasi sepeda motor ini adalah untuk meningkatkan performa (Mesin). Salah satu cara untuk meningkatkan performansi mesin yang banyak dilakukan saat ini adalah memodifikasi volume silinder dengan cara memperbesar diameter piston. Selain memodifikasi volume silinder Salah satu cara untuk menaikan performa mesin sepeda motor adalah dengan memodifikasi kepala silinder dan mengganti katup yang lebih besar dari pada motor standar tersebut, memperbesar saluran masuk dan buang serta penyetelan pada karburator. Dalam penelitian ini dilakukan modifikasi engine sepeda motor Yamaha Mio dengan menaikan volume langkah sepeda motor. Setelah dilakukan proses modifikasi dan pengujian dapat disimpulkan bahwa dengan menaikan volume langkah dengan cara mengganti pin Crank Shaft +2 mm, dapat menghasilkan torsi sebesar 15,96 Nm, Daya 7,3 Hp, Rasio kompresi 11,7:1 dan Konsumsi bahan bakar spesifik lebih efisien yaitu 0,083 kg/jam

    PEMBUATAN HOUSING MUFFLER DARI MATERIAL KOMPOSIT

    Get PDF
    Konsumen penghobi modifikasi kendaraan roda dua semakin menggemari aksesoris dan sparepart variasi. Salah satu produk yang sedang digemari dan mempunyai pelanggan yang semakin meningkat dibidang otomotif yaitu muffler. Pada tugas akhir ini dikembangkan pembuatan muffler dari bahan material komposit. Pada pengembangan pembuatan muffler ini dimulai dari pemilihan bahan, bentuk muffler, pemilihan metoda pembuatan, proses pembuatan, dan pengujian. Metoda yang dilakukan dalam proses pembuatan muffler komposit dengan metoda vacuum bag, pada proses pembuatan komposit menggunakan material carbon fiber – resin epoxy. Dari metoda ini menghasilkan part komposit yang lebih solid atau padat. Muffler komposit yang dibuat dilakukan proses pengujian durabilitas, kebisingan, berat dengan proses manual. Disimpulkan bahwa housing muffler dengan bahan komposit carbon fiber – resin epoxy dapat dikatakan layak digunakan, temperatur maksimum dari muffler komposit akibat beban termal adalah 108˚C masih dibawah temperatur maksimum dari resin epoxy 150˚C. Kata kunci : Vacuum bag, Durabilitas, Kebisingan, Bera

    RANCANG BANGUN TENSIONER UNTUK PROSES FILAMENT WINDING

    Get PDF
    Tensioner adalah salah satu metode untuk menghasilkan tegangan pada serat dan diaplikasikan untuk pembuatan pipa komposit. Dengan berkembangnya teknologi, maka pembuatan pipa komposit ini bisa di proses dengan menggunakan mesin Filament Winding. Dengan adanya teknologi mesin Filament Winding, maka pembuatan pipa komposit bisa terbilang sangat memuaskan, dengan hal ini ada sesuatu yang mempengaruhi yaitu dengan adanya komponen Tensioner, dimana Tensioner ini adalah salah satu komponen atau alat pengatur dan penstabil tegangan pada proses mesin Filament Winding. Fungsi dari Tensioner tersebut adalah untuk menjaga agar tegangan serat tetap sesuai dengan yang di butuhkan mesin. Sehingga dengan adanya Tensioner ini dapat membantu proses penarikan sebanding dengan putaran motor yang dihasilkan. Berdasarkan permasalahan tersebut maka penulis menjadikan topik ini sebagai Tugas Akhir, adapun judul Tugas Akhir ini adalah “Rancang Bangun Tensioner Untuk Proses Filament Winding”

    MENINGKATKAN KINERJA TURBIN GAS PT. INDONESIA POWER UBP PRIOK “DILIHAT DARI PENGARUH UDARA LINGKUNGAN SEKITAR”

    Get PDF
    Seiring dengan meningkatnya kegiatan industri dan kegiatan masyarakat, maka kebutuhan energi listrik juga secara otomatis akan semakin meningkat. Dilain pihak, pembangkitpembangkit yang ada umurnya sudah relatif lama sehingga kinerja dari pembangkitpembangkit sudah menurun apabila dibandingkan pada saat awal pemasangannya (commisioning). Oleh karena itu, sebagai pelaku dalam penyedia energi listrik harus dapat memaksimalkan pembangit-pembangkit tersebut sehingga kebutuhan akan listrik tetap terpenuhi dengan baik. Salah satu pembangkit yang ada adalah Pembangkit Listrik Tenaga Gas, fluida yang digunakan didalam PLTG adalah udara. Udara yang masuk ke sistem PLTG harus bersih dan bebas dari kotoran supaya tidak mengganggu kerja dari kompresor dan turbin gas. Untuk itu, sebelum masuk ke kompresor dipasang filter untuk menyaring udara dari kotoran-kotoran yang terkandung dalam udara tersebut. Untuk meningkatkan kinerja PLTG salah satunya yaitu dengan menurunkan temperatur udara yang masuk ke kompresor. dengan menurunkan temperatur udara yang masuk ke kompresor akan menaikkan daya yang dihasilkan oleh turbin gas dan juga membuat lifetime dari sudu-sudu kompresor lebih lama karena permukaan sudu akan menerima beban yang sama. Dengan kondisi yang demikian maka unit PLTG akan lebih andal. Dalam cara penurunan temperatur udara masuk ke dalam kompresor dapat dilakukan penyaringan udara atau pemasangan filter udara pada udara masuk kompresor agar udara yang masuk pada proses pembakaran adalah udara yang baik atau udara yang berkualitas sehingga dapat menghasilkan efisiensi yang lebih baik dan peningkatan performa pada kinerja yang dilakukan serta dapat menjaga umur material agar dapat bertahan dalam waktu yang cukup lama (life time). Adapun setelah dipasangkan filter di dalam pembangkit ini terjadi kenaikan efisiensi, daya kompresor, daya turbin & daya listrik yang dihasilkan. Pada saat sebelum filter terpasang ƞ = 49,92 %, W k = 310,21 kJ/kg, W t = 51,23 kJ/kg dan W = 23,48 MW namun setelah terpasang filter menjadi ƞ = 50,58 %, W k = 310,89 kJ/kg, W t = 64,02 kJ/kg dan W = 24,96 MW

    TUGAS AKHIR STUDI SISTEM KONTROL PRESSURIZER PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA NUKLIR

    Get PDF
    ABSTRAK Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir adalah sebuah pembangkit daya thermal yang menggunakan satu atau beberapa reaktor nuklir sebagai sumber panasnya. Pada dasarnya prinsip kerja sebuah PLTN hampir sama dengan Pembangkilt Listrik konvensional, bedanya hanyalah bahan bakar yang digunakannya. PWR (pressur water reactor) adalah tipe reaktor yang paling banyak digunakan, Dalam sistem PWR terdapat beberapa komponen penting diantaranya adalah pressurizer. Pressurizer ini merupakan komponen keselamatan yang vital dalam pengoprasian dan keselamatan PLTN type PWR. Pengendalian pressurizer dilakukan agar tekanan didalam sistem primer tetap konstan, Sehubungan dengan betapa pentingnya fungsi pressurizer pada PLTN jenis PWR maka dilakukanlah analisa sistem control pressurizer. Analisa control pressurizer ini lebih difokuskan pada sistem control komponen komponen utamanya yaitu sprayer, relief valve, safety falve dan heater. Sprayer, relief valve dan safety falve digunakan untuk menurunkan temperature bila tekanannya lebih dari batas nominalnya (15,5 MPa), ketiga alat di atas bekerja sesuai tingkatannya, pertama sprayer kemudian relief valve ditingkat yang kedua dan safety valve bekerja pada keadaan yang paling buruk. Sedangkan untuk menaikan temperature digunakan electric heater yang harus selalu terendam oleh air

    KARAKTERISASI MATERIAL SPROCKET SEPEDA MOTOR

    Get PDF
    Sprocket pada sepeda motor merupakan komponen yang sangat penting, komponen ini berfungsi untuk mentransmisikan daya dari mesin penggerak ke roda belakang. Dalam pengoperasiannya komponen sprocket selalu bergesekan dengan rantai dari sepeda motor, dari gesekan tersebut yang akan menyebabkan keausan dan berkurangnnya umur pakai. Jenis keausan yang terjadi pada komponen sprocket yaitu keausan adhesi dan abrasi. Sprocket ini tentunya memiliki sifat-sifat yang sesuai dengan penggunaannya, namun sifat-sifat tersebut sangat berpengaruh dari struktur mikro, komposisi kimia, dan proses pengerjaannya. Maka dari itu beberapa pengujian dilakukan pada sprocket original dan lokal untuk dapat mengetahui karakteristik dan membandingkan dengan standar yang digunakan untuk sprocket. Dari hasil pengujian struktur makro dan perbandingan dengan literatur dapat diketahui bahwa sprocket original telah mengalami proses induction hardening. Dari hasil pengujian kekerasan dapat dilihat penurunan harga kekerasan dari permukaan ke bagian dalam. Struktur mikro yang terbentuk pada daerah permukaan yang dikeraskan terbentuk fasa martensit temper dan ferrite, sedangkan untuk daerah yang tidak terkeraskan memiliki fasa ferrite dan pearlite. Untuk sprocket lokal tidak mengalami proses pengerasan permukaan, sehingga harga kekerasan dari permukaan ke bagian dalam hampir sama. Struktur mikro yang terbentuk adalah fasa ferrite dan pearlite. Berdasarkan penghitungan karbon dengan metode kuantitatif, sprocket original termasuk klasifikasi material baja karbon sedang dan mendekati kepada material dengan standar AISI, yaitu AISI 1030

    RANCANG BANGUN DEGUMMING PENGOLAHAN CPO (Crude Palm Oil)

    Get PDF
    RANCANG BANGUN DEGUMMING PENGOLAHAN CPO (Crude Palm Oil

    RANCANG BANGUN KUBAH DIGESTER BIOGAS DARI BAHAN KOMPOSIT DENGAN KAPASITAS 9 m3

    Get PDF
    Pembuatan kubah yang menggunakan material komposit adalah lebih ringan dan mudah di perbaiki apabila terjadi kebocoran atau kehilangan gas pada digester biogas. Langkah-langkah pembuatan kubah komposit ini yaitu kriteria perancangan, merancang design kubah akan seperti apa bentuknya, mendesign atau membuat cetakan, pembuatan kubah komposit yang menggunakan bahan dari serat fiberglass. Pada tahap pengujiannya kubah komposit ini harus tahan oleh tekanan gas yang ada pada digester biogas agar tidak terjadi kebocoran atau kehilangan gas. Keunggulan kubah komposit ini adalah lebih ringan dan mudah diperbaiki apabila terjadi kebocoran
    corecore