9 research outputs found

    PENGARUH MINYAK JARAK PAGAR (Jatropha curcas LINN.) TERHADAP MORTALITAS, BERAT PUPA, DAN PENELURAN HAMA JARAK KEPYAR

    Get PDF
    ABSTRAKPenelitian pengaruh minyak jarak pagar (Jatropha curcas L.)terhadap mortalitas, berat pupa dan peneluran larva Achaea janata belumpernah dilakukan di Indonesia. Berdasarkan analisis yang dilakukansebelumnya minyak jarak pagar mengandung phorbol ester yang dapatdigunakan sebagai biopestisida dan Achaea janata merupakan hama utamapada tanaman jarak kepyar. Penelitian ini telah dilaksanakan diLaboratorium Entomologi, Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan SeratMalang pada bulan April - Juli 2009, menggunakan rancangan acakkelompok dengan 4 perlakuan konsentrasi minyak jarak pagar, satupembanding, satu kontrol air dan kontrol detergen, diulang tiga kali.Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui efek phorbol ester dalamminyak biji jarak pagar (MJP) untuk membunuh larva A. janata. Duaaksesi minyak biji jarak pagar yang diuji adalah: SP 67 asal SulawesiSelatan dan Jatim 45 asal Jawa Timur. Pengamatan meliputi jumlahmortalitas larva, berat prepupa, pupa, jumlah telur, dan telur tetas. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa aksesi SP 67 yang memiliki kandunganphorbol ester 9,49 µg/ml dengan konsentrasi 5 ml minyak biji jarak pagar(J. curcas) + 1 g detergen/liter air cukup efektif dan mengakibatkanmortalitas larva A. janata 85,34%, LC 50 =2,33 ml/L, 72 jam setelahpenyemprotan. Jumlah telur 362 butir dan telur tetas 34,27%. Aksesi Jatim45 yang memiliki kandungan phorbol ester 4,39 µg/ml dengan konsentrasi10 ml minyak biji jarak pagar (J. curcas) + 1 g detergen/liter air cukupefektif dan mengakibatkan mortalitas larva A. janata 85,34%, LC 50 = 9,35ml/liter pada 72 jam setelah penyemprotan. Jumlah telur 487 butir dantelur tetas 34,75%. Kedua aksesi tersebut mengakibatkan mortalitas larvaA. janata dan efek lanjutan mengakibatkan cacat larva, prepupa, dan pupa,penurunan jumlah telur dan presentase telur tetas.Kata kunci: Jatropha curcas L, phorbol ester, aksesi, minyak biji jarakpagar, mortalitas, larva, Achaea janata L.ABSTRACTEffects of Jatropha curcas Crude Oil (JCO) on Mortality,Weight of Pupae, and Fertility of Achaea janataStudy on the effects of JCO on mortality, weight of pupae, andfertility of Achaea janata has never been done in Indonesia. Based onanalysis, JCO contains phorbol ester which can be used as biopesticide.A. janata is a main pest on castor oil plants. This study was carried out atEntomology Laboratory of Indonesian Tobacco and Fiber Crops ResearchInstitute (ITOFCRI) in Malang from April through July 2009. Theexperiment was arranged using randomized block design with 7 treatmentsand 3 replicates. The objective of the research was to find out the ability ofJCO to kill larvae of A. janata and its effect on pupae weight and fertility.This experiment tested two physic nut accessions : SP 67 (originated fromSouth Sulawesi) and Jatim 45 (from East Java). Observations included thenumber of larvae mortality, weights of prepupae and pupae, number ofeggs, and percentage of hatches. Results showed that SP 67 accessioncontaining 9.49 µg phorbol ester/ml oil with concentration of 5 ml JCO +1 g detergent/l was fairly effective to kill larvae of A. janata (LC 50 = 2.33ml/l) after 72 hours of spraying. Pupae laid 362 eggs and only 34.27% ofthe eggs hatched. Jatim 45 accession containing 4.3 g/µg phorbol ester perml oil with concentration of 10 ml JCO + 1 g detergen/l was fairlyeffective to kill larvae of A. janata (LC 50 = 9.35 ml/l) after 72 hours ofspraying. Only 34.75 % of the 487 eggs hatched.Key words: Jatropha curcas L., phorbol ester, accessions, JCO,mortalily, larvae, Achaea janata L

    Potensi Pakan Dan Strategi Pengembangan Sistem Integrasi Sawit-sapi Di Kalimantan Timur / Feed Potency and Strategy of Palm-cow Integration System Development in East Kalimantan

    Full text link
    Produktivitas dan pemanfaatan pakan yang berasal dari limbah kebun kelapa sawit di Kalimantan Timur belum optimal. Salah satu upaya mengatasinya dilakukan melalui penerapan sistem integrasi sawit-sapi, yang memungkinkan penyediaan pupuk organik dan pemanfaatan lahan secara optimal. Pada saat ini sistem integrasi sawit-sapi masih sangat terbatas dalam pengembangannya. Untuk mendukung program implementasi sistem integrasi sawit-sapi, kajian ini dilakukan bertujuan menduga potensi perkebunan sawit dalam penyediaan pakan ternak, mengindentifikasi permasalahan, dan menyusun strategi penerapan sistem integrasi. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Paser dan Kabupaten Paser Penajam Utara di Provinsi Kalimantan Timur, pada tahun 2017. Analisis perkembangan luas areal dilakukan dengan analisis time series, pemetaan permasalahan dilakukan dengan analisis pemeringkatan, dan formulasi strategi dilakukan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa luas areal Tanaman Menghasilkan (TM) cenderung meningkat dan menggambarkan besarnya ketersediaan pakan untuk mendukung pengembangan sistem integrasi sawit-sapi. Dari luasan kelapa sawit pada tahun 2019 diperkirakan akan diperoleh limbah kebun berupa pelepah kering sebanyak 384,8 ribu ton dan daun kering sebanyak 41,6 ribu ton. Jumlah ini akan meningkat 2,1 kali lipat pada tahun 2028. Ketersediaan modal menjadi permasalahan utama dalam pengembangan sistem integrasi sawit-sapi, selain ketersediaan lahan, risiko kehilangan ternak, dan Perubahan budaya USAhatani. Strategi dan tindak lanjut penyelesaian permasalahan yang perlu disusun terutama adalah kebijakan pemerintah dalam bentuk regulasi, penyediaan fasilitas, dan pendampingan. Regulasi yang diperlukan meliputi regulasi untuk sistem pembiayaan pertanian dan sistem penanggulangan resiko. Dari sisi penyediaan fasilitas dan pendampingan, diperlukan penyediaan fasilitas peternakan komunal serta pendampingan pengembangan USAha peternakan dan pemanfaatan limbah perkebunan sawit

    Potensi Tembakau Virginia Flue Cured Varietas NC 100 di Lombok

    No full text
    Tembakau virginia fc varietas NC 100 diimpor dari ProfiGen do Brasil Ltda. dan diuji potensi hasil dan mutunyadi Pringga Jurang, Kopang Rembiga, dan Semaya, Lombok pada musim tembakau tahun 2006. Sebagaipembanding digunakan PVH 09. Pengujian dilakukan pada dua waktu tanam, yaitu akhir bulan Juli dan akhirbulan Agustus 2006. Untuk membandingkan kedua varietas, pada setiap unit pengujian digunakan uji t.Hasil pengujian menunjukkan NC 100 dapat menghasilkan 1,932 ton/ha kerosok, indeks mutu 48,08, danindeks tanaman 94,01. Produktivitas PVH 09 1,861 ton/ha kerosok dengan indeks mutu dan indeks tanaman45,08 dan 83,97. Ketahanan lapangan NC 100 terhadap penyakit lanas dan layu bakteri lebih rendah dibandingPVH 09, tetapi NC 100 lebih tahan terhadap TMV dan TEV dibanding PVH 09
    corecore