8 research outputs found

    PENGARUH PENAMBAHAN SILICA FUME TERHADAP KUAT TEKAN BETON BUSA MENGGUNAKAN SIKA VISCOCRETE 3115 N

    Get PDF
    Beton merupakan material yang sangat penting dan banyak digunakan untuk pembangunan infrastruktur. Beton busa adalah beton ringan yang terbuat dari semen atau mortar dengan campuran foaming agent yang mempunyai bentuk struktur yang berongga dan bergelembung udara, mempunyai berat jenis antara 400 – 1600 kg/m3. Kelebihan utamanya adalah memiliki berat volume yang rendah dan memiliki sifat insulasi yang sangat baik. Penggunaan busa telah banyak digunakan terutama sebagai bahan pengisi beton. Silica Fume dapat digunakan sebagai pengganti sebagian dari semen atau bahan tambahan untuk meningkatkan karakteristik beton seperti kuat tekan. Sika viscocrete 3115 N merupakan salah satu jenis bahan tambah yang bertujuan untuk mempercepat waktu ikat beton. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi penggunaan silica fume terhadap kuat tekan beton busa yang menggunakan sika viscocrete 3115 N. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental. Variasi substitusi silica fume yang digunakan adalah 6%, 8% dan 10% terhadap berat semen. Sika viscocrete yang digunakan adalah sebesar 0,5 %, dan foaming agent 30%. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, optimum substitusi penggunaan silica fume pada beton busa adalah 8% dengan nilai kuat tekan yang lebih tinggi sebesar 2,48 MPa

    Pendampingan perencanaan desain gapura desa Bumi Agung kecamatan Dempo Utara kota Pagar Alam

    Get PDF
    AbstrakPembangunan gapura pada sebuah desa merupakan penanda wilayah desa yang berguna bagi masyarakat dan wisatawan yang berkujung. Desa Bumi Agung merupakan salah satu desa di Dempo Utara, Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan yang saat ini belum memiliki penanda masuk desa tersebut. Tujuan pengabdian yang dilakukan adalah untuk memfasiltasi dengan memberikan pendampingan pembuatan desain gapura pada Desa Bumi Agung. Kecamatan Dempo utara memiliki luas wilayah sekitar ± 633,66 km² dengan mayoritas pekerjaan masyarakat adalah petani. Desa Bumi Agung merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Dempo Utara. Kegiatan pengabdian ini melibatkan dosen dan mahasiswa Universitas Indo Global Mandiri berjumlah 3 orang. Metode pelaksanaan terdiri dari survey pendahuluan, kemudian melakukan koordinasi dengan perangkat desa dan beberapa warga sekitar mengenai rencana kegiatan pengabdian. Pembuatan desain gapura menggunakan AutoCAD dan Sketch Up kemudian membuat perencanaan anggaran biaya yang dibutuhkan untuk pembuatan gapura. Rencana Anggaran Biaya yang dibutuhkan untuk pembuatan gapura pada Desa Bumi Agung tersebut adalah sebesar Rp 30,043.000. Masyarakat sekitar sangat terbantu dengan adanya desain dan perencanaan pembuatan gapura pada Desa Bumi Agung Dempo Utara, Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan. Kata kunci: gapura; desa bumi agung; pengabdian; sketchup;RAB Abstract The construction of a gate in a village is a village area marker that is useful for the community and tourists who visit. Bumi Agung Village is one of the villages in North Dempo, Pagar Alam City, South Sumatra which currently does not have a marker to enter the village. The purpose of the service carried out is to facilitate by providing assistance in making gate designs in Bumi Agung village. North Dempo District has an area of about ± 633.66 km² with the majority of people's jobs being farmers. Bumi Agung Village is one of the villages located in North Dempo District. This service activity involved lecturers and students of Indo Global Mandiri University totaling 3 people. The implementation method consists of a preliminary survey, then coordinating with village officials and several local residents regarding the service activity plan. Making a gate design using AutoCAD and Sketch Up then making a budget plan for the costs needed to make the gate. The cost budget plan needed to make the gate in Bumi Agung village is IDR 30,043,000. The surrounding community is greatly helped by the design and planning of making gates in Bumi Agung Dempo Utara Village, Pagar Alam City, South Sumatra. Keywords: gapura; bumi agung village; dedication; autocad; RA

    Analisis Biaya Perbaikan Turap Musi Kota Palembang

    Get PDF
    ABSTRACT The musi sheet piles are located on the banks of river Palembang City and have a function as cliff reinforcement. The construction of sheet piles gradually started in the Ulu section and then continued in the Ilir musi section which is centered in the center of the city. The sheet piles at 9-10 Ulu, 11-14 Ulu and 16 Ilir are still functioning, but until now never sheet pile maintenance has been carried out. This is indicated by damage to several main structural components and supporting structures. The purpose of this study is to determine the volume of damage that occurs and then to analyze the cost of sheet piles repair. This study aims to obtain the cost of sheet pile repair which is a step of sheet pile maintenance. The method used in this study is a quantitative method where the data is obtained through field surveys so that the volume of damage that occurs in the field is obtained. From the results of the calculation of the Real Needs for Operation and Maintenance (AKNOP) in the field for the cost of repairing musi sheet piles at 9-10 Ulu the cost was 132,735,000.00 due to the large amount of damage to the main structure on the floor slab and supporting structures on the fence railing. The cost of repairing the sheet pile at 9-10 Ulu is higher than the cost of repairing the sheet pile at 11-14, which is Rp. 101,334,000.00 and Rp. 75,981,000.00 for sheet pile in 16 ilir.  Keywords : Sheet pile, cost of repairs, Palembang city   ABSTRAK Turap musi terletak di tepian sungai Kota Palembang memiliki fungsi sebagai perkuatan tebing. Pembangunan turap secara bertahap mulai dibagian Ulu lalu dilanjutkan di bagian Ilir musi yang berpusat di tengah kota. Turap yang berada di 9-10 Ulu, 11-14 Ulu dan 16 Ilir saat ini masih berfungsi layanannya namun hingga saat ini belum pernah diadakan pemeliharaan turap lebih lanjut. Hal ini ditunjukan terjadi kerusakan di beberapa komponen struktur utama maupun struktur pendukung. Maksud dari penelitian ini adalah mengetahui besaran volume kerusakan yang terjadi lalu dianalisis untuk biaya perbaikan turap. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan biaya perbaikan turap dimana sebagai langkah dari pemeliharaan turap. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif dimana data yang didapatkan melalui survei lapangan sehingga didapatkan volume kerusakan yang terjadi di lapangan Dari hasil perhitungan Angka Kebutuhan Nyata Operasi dan Pemeliharaan (AKNOP) di lapangan untuk biaya perbaikan turap musi yang berada di 9-10 Ulu memiliki biaya sebesar yaitu 132.735.000,00 dikarenakan banyaknya kerusakan pada struktur utama yang ada pada plat lantai dan struktur pendukung pada railing pagar. Biaya perbaikan turap yang ada di 9-10 Ulu ini lebih besar jika dibandingkan dengan biaya perbaikan turap di 11-14 yaitu Rp. 101.334.000,00 dan Rp. 75.981.000,00 untuk turap yang ada di 16 ilir.  Kata Kunci : Turap, biaya perbaikan, kota Palemban

    Durabilitas Geopolymer Foam Concrete Terhadap Ketahanan Sulfat

    Get PDF
    ABSTRACT  Geopolymer is an inorganic polymer material which is rich in silica and alumina and undergoes a polymerization process. Geopolymer concrete is an innovative concrete by replacing some cement binders with industrial waste such as fly ash. In addition, the manufacture of foam concrete is widely used in industrial building construction, especially in the walls of earthquake buildings and energy-efficient buildings. Geopolymer foam concrete is a modification of geopolymer concrete with foam concrete. Geopolymer foam concrete is made by combining a geopolymer mixture in the form of a 14 Molar solution of NaOH and Na2SiO3 as an activator with a ratio of 2.5 and fly ash as a precursor, then adding foam formed from a foaming agent and water with a ratio of 1:20, 1:30, 1:40. The quality of the foam used in the mix for making concrete affects the specific gravity, compressive strength and durability of geopolymer foam concrete. The purpose of this study was to determine the structural ability of geopolymer foam concrete against environmental conditions exposed to sulfate by using several variations in the ratio of foaming agent and water. The results of the endurance test showed that the specimen after being exposed to sulfuric acid for 56 days had a decrease in the mass of the test object for the ratios of foaming agent and water 1:20, 1:30, 1:40 which were 7.64%, 7.90% and 8.56 %. The ratio of foaming agent and water in the manufacture of smaller foam indicates better specific gravity, compressive strength and durability against sulfate attack. Keywords: Geopolymer, fly ash, foam concrete, durability, sulfit acid   ABSTRAK  Geopolimer merupakan material polimer anorganik yang kaya akan silika dan alumina dan mengalami proses polimerisasi. Beton geopolimer adalah beton inovasi dengan mengganti sebagian bahan pengikat semen dengan limbah industri seperti fly ash. Selain itu, pembuatan beton busa banyak digunakan dalam konstruksi bangunan industri, terutama pada dinding bangunan gempa dan bangunan hemat energi. Geopolymer foam concrete merupakan modifikasi dari beton geopolimer dengan beton busa. Geopolymer foam concrete dibuat dengan menggabungkan campuran geopolimer berupa larutan 14 Molar NaOH dan Na2SiO3 sebagai aktivator dengan rasio perbandingan 2,5 dan fly ash sebagai prekursor, kemudian menambahkan busa yang terbentuk dari foaming agent dan air dengan rasio perbandingan 1:20, 1:30, 1:40. Kualitas busa yang digunakan dalam campuran pembuatan beton mempengaruhi berat jenis, kuat tekan dan durabilitas geopolymer foam concrete. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan struktur geopolymer foam concrete terhadap kondisi lingkungan terpapar sulfat dengan menggunakan beberapa variasi rasio foaming agent dan air. Hasil uji ketahanan menunjukkan bahwa spesimen setelah terpapar asam sulfat selama 56 hari memiliki penurunan massa benda uji untuk rasio foaming agent dan air 1:20, 1:30, 1:40  adalah sebesar 7,64%,  7,90% dan 8,56%. Rasio foaming agent dan air pada pembuatan busa yang lebih kecil menunjukkan berat jenis, kuat tekan dan durabilitas yang lebih baik terhadap serangan sulfat.  Kata Kunci: Geopolimer, fly ash, beton busa, durabilitas, asam sulfa

    PENERAPAN MICROSOFT PROJECT DALAM PENJADWALAN PROYEK PRAKTIS: PELATIHAN UNTUK TENAGA TEKNIK PADA CV.MARFIS PUTRA PRATAMA

    Get PDF
    ABSTRAKPengelolaan penjadwalan proyek dalam industri konstruksi memiliki peranan sentral dalam menjamin kelancaran dan keberhasilan pelaksanaan proyek. Penggunaan teknologi terkini, seperti perangkat lunak Microsoft Project, telah menjadi kunci dalam memperbaiki efisiensi dan akurasi dalam perencanaan serta pengawasan proyek konstruksi. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk mengaplikasikan Microsoft Project dalam pengelolaan penjadwalan proyek bagi perusahaan jasa konstruksi, memungkinkan integrasi yang lebih efisien dan akurat dalam perencanaan serta pemantauan proyek. Kolaborasi erat antara tim pengabdian dan manajemen perusahaan jasa konstruksi menghasilkan penerapan yang berhasil, meningkatkan transparansi pelaporan progres proyek, pengelolaan risiko yang lebih efektif, dan kemampuan menyusun jadwal yang realistis, yang secara keseluruhan berkontribusi pada peningkatan kualitas pengelolaan proyek konstruksi. Kegiatan pengabdian ini memberikan kontribusi berharga dalam mengilustrasikan manfaat nyata dari penerapan Microsoft Project dalam konteks industri konstruksi. Penerapan ini membantu perusahaan jasa konstruksi dalam menghadapi tantangan kompleks penjadwalan proyek dan meningkatkan kualitas pengelolaan proyek secara keseluruhan. Kata kunci: microsoft project; pelatihan; jadwal; konstruksi. ABSTRACTProject scheduling management in the construction industry plays a central role in ensuring smooth and successful project implementation. The use of the latest technology, such as Microsoft Project software, has become key in improving efficiency and accuracy in planning and supervising construction projects. The aim of this program is to implement Microsoft Project in project scheduling management for construction companies, enabling more efficient and accurate integration in project planning and monitoring. The collaboration between the community service team and the construction company management resulted in a successful implementation, increased transparency of project progress reporting, more effective risk management, and the ability to develop realistic schedules, which overall contributed to improving the quality of construction project management. This community outreach activity made a valuable contribution in educating the tangible benefits of Microsoft Project implementation in the context of the construction industry. This application assists construction organizations in dealing with the complex challenges of project scheduling and improves the overall quality of project management Keywords: microsoft project; training; schedule; construction

    ANALISIS SIFAT FISIK DAN MEKANIK GEOPOLYMER FOAM CONCRETE DENGAN VARIASI RASIO FOAMING AGENT DAN AIR

    No full text
    Geopolymer is the synthesis of inorganic natural materials through a polymerization process. The mainingredients in the manufacture of geopolymers are materials containing silica and alumina. Geopolymermaterial can be obtained from coal industry waste products such as fly ash. Innovative technology inmanufacturing foam concrete is widely used in building construction, such as using earthquake-resistantbuilding walls and energy-efficient buildings. In this study, geopolymer foam concrete was manufacturedby combining a mixture of geopolymer and a mixture of foam. A solution of 14 M NaOH and Na2SiO3with a ratio of 2.5 was used as an activator. Fly ash is a precursor, and the ratio of foaming agent andwater is 1:20, 1:30, and 1:40, which is used as a material for making foam. This study aimed todetermine geopolymer foam concrete's physical and mechanical properties with various foaming agentsand water. The results of testing for air content in fresh concrete indicate that the use of more foamingagents in the manufacture of foam can improve the quality of the foam and reduce the air content of theconcrete so that it can increase the compressive strength of the test object. The use of fewer foamingagents can reduce the density of geopolymer foam concrete

    Analisis Pengaruh Penambahan Kaolin Sebagai Subtitusi Semen Terhadap Kuat Tekan Beton Ringan

    No full text
    Concrete is a very important construction material and has good compressive properties. According to its mass, concrete is divided into ordinary concrete and lightweight concrete. Light weight concrete is 1000-2000 kg/m3. In high construction projects the use of lightweight concrete can reduce the mass of the building itself. The latest innovation in lightweight concrete is the addition of kaolin as a cement substitute. Kaolin is a clay or clay mineral that contains a lot of aluminum silica. Stryofoam is one of the materials that can be used in lightweight concrete mixes. The use of kaolin and styrofoam waste is sought to support construction materials that are more environmentally friendly. The purpose of this study was to determine the effect of the addition of kaolin on compressive strength so that it can be used as an admixture in lightweight concrete. The results showed that the weight of concrete mixed with 5%, 10%, 15% kaolin and 60% Styrofoam at the age of 28 days was 1836 kg/m³, 1845 kg/m³, 1852 kg/m³. The average compressive strength for the kaolin variants 5%, 10%, 15% were 8.28 MPa, 8.46 MPa, 10.11 MPa. Based on this it was concluded that concrete using a mixture of kaolin and 60% stryofoam can be used in light construction. Because the weight of the lightweight concrete tested was lower than normal concrete and met the specified requirements, namely the specific gravity of the resulting concrete was in the range of 1000-2000 kg/m³
    corecore