2 research outputs found

    LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN

    Get PDF
    Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Universitas Negeri Yogyakarta semester khusus tahun 2016 yang berlokasi di SMP Negeri 9 Yogyakarta telah dilaksanakan oleh mahasiswa pada 15 Juli-15 September 2016. Kelompok PPL di lokasi ini terdiri dari 15 mahasiswa dari 7 program studi, yaitu Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Bahasa Daerah (Bahasa Jawa), Pemdidikan Seni Musik, Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Pendidikan Bimbingan Konseling, dan Pendidikan Kesehatan Jasmani dan Rekreasi. Tujuan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah melatih mahasiswa agar memiliki pengalaman yang nyata dalam proses pembelajaran dan kegiatan kependidikan lainnya di sekolah. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk mengembangkan potensi diri mahasiswa sebagai tenaga keguruan yang profesional dan memiliki pengetahuan, sikap, serta keterampilan yang memadai. Kegiatan yang telah dilaksanakan meliputi penyusunan RPP, praktik mengajar, pembuatan soal evaluasi, serta kegiatan lainnya yang diselenggarakan di sekolah. Praktik mengajar dimulai pada tanggal 25 dan 27 Juli 2016, dilakukan sebanyak 8 kali pertemuan di kelas VII A, B dan C, dengan tiap pertemuan berdurasi tiga jam pelajaran. Pokok bahasan yang diajarkan adalah teks cerita fantasai dan teks prosedur pada BAB II dan BAB III pada Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016. Teks cerita fantasi dan teks prosedur yang diajarkan meliputi pokok bahasan struktur teks cerita fantasi dan teks prosedur, ciri bahasa teks cerita fantasi dan teks prosedur, isi teks cerita fantasi dan teks prosedur, ide pokok tiap paragraf pada teks cerita fantasi dan teks prosedur, dan keterkaitan isi teks cerita fantasi dan teks prosedur dengan kehidupan nyata sehari-hari siswa. Semua itu disampaikan dengan pendekatan saintifik.Program kegiatan PPL ini dapat terlaksana dengan baik dan lancar berkat adanya bimbingan dan arahan dari guru pembimbing dan dosen pembimbing selama praktik mengajar. Selain itu, peran aktif peserta didik selama berlangsungnya kegiatan belajar mengajar (KBM) di dalam kelas juga memberikan kelancaran dalam program tersebut. Terlaksananya program PPL ini juga tidak terlepas dari dukungan dan bantuan pihak sekolah yang telah memberikan keluasan kesempatan kepada para mahasiswa PPL untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya. Namun, praktikan menemui beberapa hambatan ketika melaksanakan PPL, yakni praktikan masih kurang kooperatif antara skenario pembelajaran di RPP dengan implementasi di kelas. Praktikan masih mengunggulkan seni mengajar ā€œimprovisasiā€. Saat di kelas, praktikan sering menemui kendala bahwa siswa kurang aktif dalam pembelajaran saat praktikan hanya berkutat pada RPP semata. Sementara itu, seni pengajaran ā€œimprovisasiā€ justru menjadikan suasana kelas lebih aktif

    Pengawasan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan terhadap Izin Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini (Paud) di Kecamatan Tampan Tahun 2015

    Full text link
    In the case of establishment of ECD government make arrangements through the Minister of Education and Culture of the Republic of Indonesia Number 84 Year 2014 On the Establishment of Early Childhood Education Unit. The number of early childhood education in the district handsome in line with a number of problems arise, one of which permit misuse. Early Childhood Education Institutions that have only one license (such as permits TK / TPA / KB) uses his permission to conduct activities other pendiidikan. The problem in this research is how the supervision of the Education and Culture Against an operating license for Early Childhood Education (ECD) In Sub Handsome 2015? The purpose of this study was to determine the supervision Office of Education and Culture Against an operating license for Early Childhood Education (ECD) In Sub Handsome 2015 and obstacles in sight. In this study, researchers used a descriptive research with a qualitative method approach. This research is located at the Technical Implementation Unit of the District Education Office Handsome Pekanbaru. For the research informants using purposive sampling techniques. Data collection techniques used were observation, interviews and documentation. To examine the issues raised in this study, the authors analyze the data using descriptive methodsThe results of this study can be concluded that in the supervision of the Department of Education and Culture Against an operating license for Early Childhood Education (ECD) in the District Charming 2015 has not terlaksa effective, since the scope of the UPTD Handsome very spacious consisting of 60 institutions ECD while labor inspectors only 1 person. Obstacles in the supervision of the Department of Education and Culture Against an operating license for Early Childhood Education (ECD) In Sub Handsome In 2015, the authors describe it as follows: (a) Lack of supervisory personnel, (b) less strict in imposing sanctions, (c) Competition business education that is not healthy
    corecore